Makalah Telaah Kurikulum KLMPK 2
Makalah Telaah Kurikulum KLMPK 2
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL...............................................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum ................................................................................................. 2
B. Anatomi Kurikulum .................................................................................................... 3
C. Komponen Kurikulum ................................................................................................. 3
D. Pengertian Desain Kurikulum .....................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
B. Saran ..................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran atau pengetahuan yang ditempuh
suatu tingkat tertentu. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat,
pendirian tradisional mengenal kurikulum mulai ditingkatkan karena dianggap terlalu
sempit dan terbatas. Orang mencari kemungkinan baru, sebab pada kenyataannya
seperti halnya dengan masalah-masalah lain.
Kegiatan pengembangan kurikulum memerlukan model yang dijadikan lambing
teoritis untuk melaksanakan suatu kegiatan. Model atau konstruksi merupakan ulasan
teoritis tentang suatu konsep dasar. Dalam pengembangan kurikulum , model
merupakan ulasan teoritis tentang proses pengembangan kurikulum secara menyeluruh
atau dapat pula mencakup salah satu komponen kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan kurikulum?
2. Apa yang dimaksud dengan Anatomi Kurikulum?
3. Komponen-komponen apa saja yang membentuk sistem kurikulum?
4. Apa Pengertian Desain Kurikulum?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan kurikulum
2. Untuk mengetahui Anatomi Kurikulum
3. Mengetahui Komponen-komponen apa saja yang membentuk sistem kurikulum
4. Mengetahui Pengertian Desain Kurikulum
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
dalam system pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang
tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga
memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh setiap
siswa. Oleh karena itu, pentingnya fungsi dan peran kurikulum, maka setiap
pengembangan kurikulum pada jenjang manapun harus didasarkan pada asas-asas
tertentu.
Anatomi kurikulum dapat dirumuskan menjadi empat bagian, yaitu, pertama,
Tujuan yang akan dicapai, kedua, Proses dalam pembelajaran, ketiga, Materi yang
akan disampaikan, keempat, Evaluasi. Dari keempat rumusan ini saling keterkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Tujuan yang akan dicapai harus sesuai dengan dengan
proses yang akan dilakukan, materi yang akan disampaikan juga tidak terlepas dari
proses dan tujuan akan akan dicapai dalam suatu kurikulum. Dengan demikian evaluasi
akhir dari rumusan tersebut terdapat timbal balik yang relevan terhadap pengembangan
kurikulum selanjutnya.
Tujuan Akan mengarahkan semua kegiatan pengajaran dan mewarnai komponen-
komponen kurikulum lainnya. Sedangkan rumusan tujuan didasarkan kepada, pertama,
Perkembangan tuntutan, kebutuhan, dan kondisi masyarakat, kedua, Pencapaian nilai-
nilai filosofis terutama falsafah negara (Tujuan Pendidikan Nasional). Lias Hasibuan,
mengemukakan beberapa prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
1. Prinsip berorientasi pada tujuan
2. Prinsip Relevansi
3. Prinsip Efesiensi
4. Prinsip Fleksibilitas
5. Prinsip Integritas
6. Prinsip Kontinuitas
7. Prinsip Sinkronisasi
8. Prinsip Obyektivitas
9. Prinsip Demokratis
C. Komponen Kurikulum
Komponen adalah bagian integral dan fungsional yang tidak bisa dipisahkan dari
suatu sistem kurikulum, karena komponen itu sendiri mempunyai peranan dalam
pembentukan sistem kurikulum. Sebagai sebuah sistem, kurikulum memiliki
komponen-komponen. Komponen-komponen kurikulum dari suatu sekolah dapat
diidentifikasi secara mudah dengan mengkaji buku atau dokumen kurikulum itu
sendiri. Dari isi dokumen kurikulum dapat diketahui komponen-komponen apa saja
yang membentuk sistem kurikulum.
Wina Sanjaya, mengemukakan bahwa kurikulum merupakan suatu sistem yang
memiliki komponen-komponen tertentu. Jika salah satu komponen yang membentuk
sistem kurikulum terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen lainnya, maka
4
sistem kurikulumpun akan terganggu. Komponen kurikulum terdiri dari empat bagian
yang saling terhubung dan terkait satu sama lainnya. Bagian tersebut adalah
komponen tujuan, isi kurikulum, motode atau strategi pencapaian kurikulum,
dan komponen evaluasi.
1. Komponen Pengembangan tujuan kurikulum.
Komponen tujuan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pengembangan kurikulum. Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun
2003 tentang system pendidikan nasional adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan dan isi atau bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Wina Sanjaya, mengemukakan beberapa alasan mengapa tujuan perlu
dirumuskan dalam kurikulum. Pertama, Tujuan erat kaitannya dengan arah dan
sasaran yang harus dicapai oleh setiap upaya pendidikan. Kurikulum merupakan
alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dengan demikian perumusan tujuan
merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam sebuah kurikulum. Kedua,
melalui tujuan yang jelas, maka dapat membantu pengembang kurikulum dalam
mendesain model kuriukulum yang dapat digunakan bahkan akan membantu guru
dalam mendesain system pembelajaran. Ketiga, tujuan kurikulum yang jelas dapat
digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas dan kualitas
pembelajaran.
Pencapaian komponen tujuan kurikulum akan menjadi sangat penting karena
pencapaian komponen tujuan ini berakibat langsung terhadap pencapaian tujuan-
tujuan pendidikan selanjutnya.
2. Komponen Pengembangan materi kurikulum.
Pengembangan materi kurikulum pada hakikatnya adalah mengembangkan
materi pembelajaran yang diarahkan untuk mencari tujuan pembelajaran. Materi
pembelajaran merupakan perangkat untuk mempermudah pemahaman suatu materi
pembelajaran. Kekeliruan dalam memilih materi pembelajaran dapat menghamabt
proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian
komponen pengembangan materi kurikulum sangat berpengaruh kepada tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan dalam kelas. Pemilihan materi ajar dalam
kurikulum merupakan hal mutlak dalam komponen ini.
Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang harus diketahui dan dimiliki peserta didik dalam rangka
mencapai kemampuan atau kompetensi yang telah ditentukan.
Wina Sanjaya, mengemukakan bahwa bahan atau materi kurikulum (curriculum
materials) adalah isi atau muatan kurikulum yang harus dipahami siswa dalam
upaya mencapai tujuan kurikulum. Komponen materi merupakan bahan-bahan
5
kajian yang terdiri dari ilmu pengetahuan, nilai, pengalaman, dan keterampilan
yang dikembangkan kedalam proses pembelajaran guna mencapai komponen
tujuan. Kompenen pengembangan materi yang akan dikembangkan dalam bahan
ajar merupakan factor penting dalam mencapai tujaun yang telah ditentukan. Ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap siswa tentang apa yang
disampaikan oleh seorang guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang terdapat
didalam kurikulum yang sudah tersusun.
Dalam mengembangkan komponen materi, perlu diperhatikan sumber-sumber
pengembangan materi yang dimaksudkan dalam suatu kurikulum.
1. Sumber-sumber materi kurikulum.
a. Masyarakat sebagai sumber kurikulum.
Sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar dapat hidup
ditenagah-tengah masyarakat. Kebutuhan masyarakat yang harus diperhatikan
dalam pengembangan kurikulum meliputi masyarakat dalam lingkungan sekitar
(local), masyarakat dalam tatanan nasional dan masyarakat global. Sumber-
sumber materi kurikulum selain bersumber dari tatanan kehidupan global dan
nasional, materi juga harus bersumber dari masyarakat sekitar. Secara khusus
masyarakat local memiliki budaya (kearifan local) tersendiri dimana kurikulum
tersebut diberlakukan. Hal ini cukup penting, karena bagaimanapun juga
kearifan local merupakan bahagian penting dalam memajukan proses
pendidikan yang akan diselenggarakan. Disamping itu juga mengajarkan
kepada peserta didik akan pentingnya kearifan local sebagai Soko Guru
kebudayaan nasional.
b. Siswa sebagai sumber kurikulum.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perumusan isi kurikulum
yang berkaitan dengan siswa, yakni:
1) Kurikulum sebabaiknya disesuaikan dengan perkembangan anak.
2) Isi kurikulum sebaikanya mencakup keterampilan, pengetahuan dan sikap
yang dapat digunakan siswa dalam pengalamannya sekarang dan juga
berguna menghadapi kebutuhannya pada masa yang akan datang.
3) Siswa hendakany didorong untuk belajar berkat kegiatannya sendiri.
4) Apa yang dipelajari siswa hendaknya sesuai dengan minat dan keinginan
siswa.
c. Ilmu pengetahuan sebagai sumber kurikulum.
Three fall menyebutkan, bahwa: “aim of planning across the curriculum is to balance
the needs of children and those of staff with the necessary systems, procedures and
policies in relation to planning. I have indicated a need to plan thoroughly and
carefully but you will also need to find a place for flexibility, spontaneity and
imagination”.
Dengan demikian, desain kurikulum tidak terlepas dari tujuan perencanaan
kurikulum yang menyeimbangkan kebutuhan anak dan orang-orang yang terlibat
dengan sistem yang diperlukan, prosedur dan kebijakan dalam kaitannya dengan
perencanaan. Saya telah menunjukkan kebutuhan untuk merencanakan teliti dan hati-
hati tetapi Anda juga akan perlu menemukan tempat untuk fleksibilitas, spontanitas dan
imajinasi.
Dalam mendesain kurikulum, ada beberapa model desain kurikulum yang dapat
diutarakan dalam makalah ini, yaitu:
1. Desain Kurikulum Disiplin Ilmu
Longstreet, mendefinisikan desain kurikulum merupakan desain kurikulum yang
berpusat kepada pengetahuan (the knowledge centered desain) yang dirancang
berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena itu model desain ini jiga dinamakan
model kurikulum subjek akademis yang penekananny diarahkan untuk pengembangan
intelektual siswa.
Ada tiga bentuk organisisi kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu, yaitu:
subject centered desain, learned centered desain, problem centered desain. Setiap
desain kurikukum memberikan teknik atau cara yang efektif dalam proses
pembelajaran agar berjalan dengan efektif dan efisien. Tetapi tidak setiap desain
kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakn proses pembelajaran, karena
setiap desain kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanannya.
a. Subject Centered Curriculum.
Pada subjek ini, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran yang
terpisah, mata pelajaran-mata pelajaran tersebut tidak berhubungan antara satu dengan
yang lainnya. Organisasi bahan atau isi kurikulum pada subjek ini berpusat pada mata
pelajaran secara terpisah, kurikulum ini juga dinamaka separated subject curriculum.
b. Subject Correlated Curriculum.
Pada organisasi kurikulum ini mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah, akan
tetapi mata pelajaran-mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau mata pelajaran
sejenis dikelompokkan sehingga menjadi suatu bidang studi (broadfield).
Mengkorelasikan bahan atau isi materi kurikulum dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan, yaitu; 1). Pendekatan struktural, yaitu pendekatan kajian suatu pokok
bahasan ditinjau dari berapa mata pelajaran sejenis. 2). Pendekatan Fungsional, yaitu
pendekatan yang didasarkan pada pengkajian masalah yang berarti dalam kehidupan
8
sehari-hari, dan 3). Pendekatan Daerah, yaitu pendekatan mata pelajaran ditentukan
berdasarkan lokasi atau tempat.
c. Integreted Curriculum.
Model organisasi kurikulum ini tidak lagi menampakkan nama-nama mata pelajaran
atau bidang studi, tetapi belajar berangkat dari suatu pokok masalah yang harus
dipecahkan, selanjutnya masalah tersebut dinamakan unit. Subject Correlated
Curriculum berfungsi untuk mengembangkan siswa dari segi intelektual dan seluruh
aspek yang berkaitan dengan sikap, emosi, dan keterampilan. Organisasi kurikulum ini
berfungsi untuk mengembangkan proses kognitif atau pengembangan kemampuan
berfikir siswa melalui latihan menggunakan gagasan dan melakukan proses penelitian
ilmiah.
2. Desain Kurikulum Berorientasi pada Masyarakat
Beauchamp, merumuskan desian kurikulum yang berorientasi pada masyarakat
merupakan sebuah desian kelompok sosial untuk dijadikan pengalaman belajar anak
didalam kelompok. Artinya, permasalahan yang dihadapi dan dibutuhkan oleh suatu
kelompok sosial, harus menjadi bahan kajian anak didik di sekolah.
Ada tiga perspektif desain kurikulum yang berorientasi pada kehidupan masyarakat,
yaitu:
a. Perspektif Status Quo (the status quo perspective), rancangan kurikulum ini
diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat
b. Perspektif Pembaharuan (the reformist perspective), kurikulum dikembangkan untuk
lebih meningkatkan kwalitas masyarakat itu sendiri.
c. Perspektif Masa Depan (the futurist perspective), perspektif ini sering dikaitkan
dengan kurikulum rekonstruksi social, yang menekankan kepada proses
mengembangkan hubungan antara kurikulum dan kehidupan social, politik, dan
ekonomi masyarakat. Model kurikulum ini lebih mengutamakan kepentingan social
dari pada kepentingan individu.
3. Desain Kurikulum Berorientasi pada Siswa
Hal yang mendasari desain ini adalah bahwa pendidikan diselenggarakan untuk
membantu anak didik. Selanjutnya Muhaimin, menyebutkan bahwa sebagai objek
utama dalam pendidikan, terutama dalam proses belajar mengajar, peserta didik
memegang peranan yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, peserta didik
dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik,
pengelaman, kemauan dan komitmennya yang timbul dalam diri mereka tanpa paksaan.
Jadi kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan irama perkembangan anak didik.
Dalam mendesain kurikulum yang berorientasi pada siswa perlu memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
9
11
DAFTAR PUSTAKA
https://ummukalsum78.wordpress.com/2012/11/23/anatomi-dan-desain-kurikulum.
makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2012/05/mengenal-anatomi-dan-desain-
kurikulum.html?m=1
12