Anda di halaman 1dari 7

PT Paiton Energy merupakan perusahan pembangkit listrik yang didirikan pada bulan

Februari 1994 dan memulai operasi komersial dua pembangkit listrik (Unit 7 dan 8) pada bulan
Mei dan Juli 1999. Kapasitas masing-masing unit adalah 615MW. Unit 3 berkapasitas 815MW,
merupakan pembangkit listrik tenaga batubara pertama yang sangat kritis di Indonesia dan
mulai beroperasi secara komersial pada bulan Maret 2012. Super Critical Boiler Technology
memberikan efisiensi yang lebih tinggi, konsumsi bahan bakar lebih rendah dan kemudian
menurunkan emisi CO2. Batubara dengan kandungan belerang dan abu yang sangat rendah
dipasok dari Kalimantan dan Sumatra.

Saat ini PT Paiton Energy memiliki dan mengoperasikan tiga pembangkit listrik tenaga
batubara di Kompleks Paiton Power di Jawa Timur dan memberikan 2.045 MW tenaga listrik
kepada PT PLN (Persero), yang kira-kira 6% dari total kapasitas terpasang di Pulau Jawa.

Pation Energy menghasilkan sekitar 13.500 GWh listrik per tahun, yang menyumbang
sekitar 10% dari konsumsi listrik tahunan di Pulau Jawa.

Pembangkit listrik PT Paiton Energy mengirimkan sumber listrik yang dapat diandalkan
ke PLN berdasarkan Perjanjian Pembelian Tenaga Kerja jangka panjang.

PT Paiton Energy telah membedakan diri PT Paiton Energy sebagai pemasok listrik yang
andal, serta warga korporat yang aktif, memberikan dukungan kepada masyarakat lokal di Jawa
Timur dan juga proyek-proyek lain di seluruh Indonesia. PT Paiton Energy melihat peran ini
saling mendukung dan PT Paiton Energy berharap dapat memperkuat peran PT Paiton Energy
di Indonesia dalam jangka panjang.

Prinsip kerja PLTU Paiton unit 7 dan 8 secara umum adalah pembakaran batubara pada
boiler untuk memanaskan air dan mengubah air tersebut menjadi uap yang sangat panas yang
digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan tenaga listrik dari kumparan medan
magnet di generator. Sistem Pengaturan yang digunakan pada power plant ini menggunakan
sistem pengaturan Loop tertutup, dimana air yang digunakan untuk beberapa proses merupakan
putaran air yang sama, hanya perlu ditambahkan jika memang level yang ada kurang dari set
pointnya. Bentuknya saja yang berubah, pada level tertentu berwujud air, tetapi pada level yang
lain berwujud uap.

Proses berawal dari air yang dipompa ke kondenser, kemudian dari kondenser dipompa ke
Polisher untuk diproses agar korosi dan pengendapan hilang , setelah itu dipompa ke Feed
Water Heater 1, 2, 3 dan 4 untuk dipanaskan dan kemudian dialirkan ke Daerator untuk
menghilangkan gas – gas O2 dan CO2 kemudian dipompa lagi menuju ke Feed Water Heater 6,
7, 8 yang selanjutnya akan diteruskan di Economizer untuk dinaikan temperaturnya dan
selanjutnya menuju ke Steam Drum untuk dipisahkan antara uap dan air , setelah itu
SuperHeated Steam yang ada akan melalui First Super Heater, Secondary Super Heater dan
membentuk Super Heated Steam yang akan digunakan untuk memutar HP turbine sehingga
tekanan dan temperaturnya akan turun sehingga SH steamnya perlu pemanasan ulang yang
terjadi di Re Heater, dari Re Heater ini SH Steam akan dikembalikan untuk
Memutar IP dan LP Turbin. Didalam turbin ini akan terjadi konversi energi thermal dari Steam
menjadi energi mekanis berotasi yang menyebabkan rotor turbin berputar. Perputaran Rotor ini
yang akan menggerakkan Generator dan akhirnya oleh generator energi mekanis akan diubah
menjadi energi listrik.

1. COAL HANDLING
2. Batubara merupakan bahan bakar utama PLTU Paiton Unit 7 dan 8. Batubara yang
digunakan berupa batubara adaro, arutmin, kideco dengan kandungan ash sebesar 1,5%,
batubara itu diambil dari tambang batubara di Kalimantan selatan dan akan terus disuply
selama pengoperasian. Pengiriman batubara ke plant dilakukan dengan menggunakan dua
buah kapal laut yang berkapasitas sekitar 43.000 ton, yang kemudian akan ditampung
di Coal Pile dengan kapasitas 670.000 ton untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan
bakar.
3. BOILER
4. Dalam power plant, energi secara terus menerus diubah dari satu bentuk ke bentuk lain untuk
menghasilkan listrik. Komponen yang mengawali perubahan dan pengaliran energi disebut
boiler. Definisi boiler sendiri sebagai suatu komponen pada power plant adalah suatu bejana
tertutup yang secara efisien mampu mengubah air menjadi steam dengan bantuan panas dari
proses pembakaran batubara. Jika dioperasikan dengan benar, boiler secara efisien dapat
mengubah air dalam volume yang besar menjadi steam yang sangat panas dalam volume
yang lebih besar lagi.

3. HEATER

a. Superheater

Superheater merupakan kumpulan pipa Boiler yang terletak dijalan aliran gas panas

hasil pembakaran. Panas dari gas ini dipindahkan ke Saturated Steam yang ada dalam
pipa Superheater,sehingga berubah menjadi Super Heated Steam.
b. Re-Heater

Setelah tekanan dan temperatur SH Steam turun maka SH Steam tersebut akan

dikembalikan ke Boiler untuk pemanasan ulang. Pemanasan ulang ini berlangsung di bagian

Boiler yang disebut Re-Heater yang merupakan kumpulan pipa Boiler yang diberi panas dari

gas pembakaran seperti Superheater. Jadi Re-Heater berfungsi untuk menaikkan

temperatur SH Steam tanpa mempengaruhi tekanannya. Di bagian Re Heater, SH Steam akan

dikembalikan untuk memutar Intermediate Presure Turbine(IP) dan Low Presure Turbine

(LP).

Air Pre-Heater

Air Pre-Heater adalah instrument yang sistem kerjanya berputar dengan putaran rendah

dan berfungsi untuk memanasi udara pembakaran sebelum dikirim ke Furnace. Pemanas

Udara pembakaran tersebut diambil dari gas buang hasil pembakaran dari Furnace yang

dialirkan melalui Air Pre-Heater sebelum dibuang ke Chimney.

4. FEED WATER HEATER

Terdapat 8 Feed Water Heater, yaitu:

a. Feed Water heater 1

Terletak dibagian bawah Condensor, fungsinya untuk memanaskan air yang keluar dari

Condensor. Panas yang digunakan berasal dari extration LP Turbine.

b. Feed Water Heater 2, 3, dan 4

Fungsinya untuk memanaskan air sebelum air memasuki Daerator. Panas yang digunakan

berasal dari extration LP Turbine.


c. Feed Water Heater 5

Terletak diatas Daerator. Panas yang digunakan berasal dari extration IP Turbine.

d. Feed Wter Heater 6 A-B, 7 A-B dan 8 A-B

Fungsinya untuk memanaskan air yang akan masuk ke Economizer, untuk FW Heater 6 A-

B dan 7 A-B panas yang digunakan berasal dari extration IP Turbine sedangkan untuk FW
Heater 8 A-B panas yang digunakan berasal dari extration HP Turbine.

5. FURNACE
Ada empat syarat pembakaran yaitu bahan bakar, oksigen, panas dan reaksi kimia.

Akan tetapi untuk pembakan di Boiler perlu adanya syarat tambahan agar pembakaran di dalam

Boiler bekerja dengan efisien yaitu turbulensi dan waktu. Waktu yang cukup harus diupayakan

agar campuran yang mudah terbakar dapat terbakar seluruhnya. Aliran bahan bakar dalam

Boiler harus cukup lambat untuk memberikan cukup waktu untuk pembakaran sempurna, kalau

tidak bahan yang mudah terbakar akan terkumpul dalam ketel atau cerobong dan menimbulkan

bahaya ledakan. Bahaya ledakan dicegah dengan perancangan Boiler yang tepat, Boiler harus

cukup besar untuk memperlambat aliran udara, sehingga sebelum meninggalkan Boiler bahan

bakar dapat terbakar dengan sempurna.

6. TURBINE

Konversi energi terjadi pada Turbine Blades, Turbin mempunyai susunan Blade

bergerak berselang seling dengan Blade tetap. Steam akan masuk ke Turbin dan dialirkan

langsung ke Turbin Blades, Blades bergerak dan bekerja untuk mengubah energi thermal dalam

Steam menjadi energi mekanis berotasi, yang menyebabakan rotor Turbin berputar, perputaran

rotor ini akan menggerakkkan Generator dan akhirnya energi mekanik menjadi energi listrik.

Jadi prinsip kerja Turbin adalah tenaga potensial steam diubah menjadi tanaga kinetis

pada Nozel dan tenaga kinetis ini diubah menjadi tenaga putar pada Blade, dengan melalui

Disck tenaga putar diubah menjadi tenaga mekanis pada poros.

7. CONDENSER

Setelah LP Turbin diputar steam kemudian steam akan mengalir menuju Condenser
untuk didinginkan dan berubah menjadi air. Condenser ada dua A dan B yang letaknya dibawah

LP Turbin A dan B. Proses yang terjadi steam bersentuhan langsung dengan pipa yang

didalamnya dialiri pendingin berupa air laut . Kondensasi ini mengubah steam menjadi air yang

kemudian ditampung di Condensaate Hot Well. Air laut selain berfungsi sebagai media heat

transfer juga berfungsi untuk mendinginkan kondenser juga mendinginkan Closed Cooling
System (air pendingin). Closed Cooling System ini mendinginkan berbagai peralatan yang

membutuhkan pendinginan seperti Air Compressor, Pump dan Generator Stator Cooling dan
juga penting untuk mendinginkan oli untuk pelumasan Turbin. Proses pertukaran panas antar

Close Cooling dengan air laut terjadi pada alat yang disebut Heat Exchanger.

Condenser bekerja dalam kondisi vakum, hal ini dikarenakan proses kondensasi yang

terjadi yaitu perubahan steam ke air menyebabkan berkurangnya volume. Untuk menjaga

agar kondensor dalam keadaan vakum, maka gas-gas yang dilepas dari steam (ketika steam

berubah menjadi air) dipompa keluar oleh vakum pump. Alasan lain keadaan vakum adalah

efisiensi, steam yang diambil dari turbin adalah Enthalpi Steam (selisih steam masuk dan

keluar) sehingga tekanan diminimalkan agar energi yang dimanfaatkan semakin besar

karena Enthalpinya juga besar.

8. POLISHER

Dari Condensate Hot Well, condensate water akan dipompa oleh condensate

pump menuju Polisher. Condesate pumpnya ada tiga, dua aktif dan satu stand by dengan

kapasitas tiap pompa sebesar 50%.

Ion- ion tersebuit diikat oleh resin dalam Polisher untuk memurnikan air yang masuk ke Boiler.

Parameter ion-ion itu dapat diukur dengan melihat nilai conductyvity-nya (normalnya 0.2 ).

Jika nilai conductivity tinggi, bisa berarti dua hal:

1. Terdapat kebocoran air laut di dalam Polisher , terdeteksi dengan Leak Detector.

2. Resin telah jenuh dan harus diregenerasi. Regenerasi resin dapat menggunakan :

- Resin Kation : menggunakan asam kuat ( H2SO4)

- Resin anion : menggunakan basa (NaOH)


Dari Polisher, air dipanaskan di Feed water Heater 2,3 dan 4 dengan sebelumnya diinjeksi

ammonia untuk meningkatkan pH (pH ideal = 9 - 9.5) agar sodium dari air hilang karena

sodium akan mengakibatkan kerusakan pada material Boiler . Setelah itu baru ke Feed Water

Heater 5 di Daerator.

9. DAERATOR

Berfungsi untuk menyerap atau menghilangkan gas – gas yang terkandung pada air
pengisi Boiler, terutama gas O2, karena gas ini akan menimbulkan korosi. Prinsip kerjanya air
yang masih mengandung O2 dan CO2 disemprotkan ke Steam Daerator, sehingga gas-gas

tersebut diserap secara thermis dan dikeluarkan melalui valve pelepas udara/gas. Selain

itu Daerator juga dapat menaikkan temperatur air pengisi Boiler (sampai 162 0C).

10. GENERATOR

Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik, generator sendiri terdiri dari stator

dan rotor. Rotor dihubungkan dengan shaft turbin sehingga berputar bersam-sama. Stator bars

di dalam sebuah generator membawa arus hubungan output pembangkit. Arus Direct

Current (DC) dialirkan melalui Brush Gear yang langsung bersentuhan dengan slip ring yang

dipasang jadi satu dengan rotor sehingga akan timbul medan magnet (flux). Jika

rotor berputar , medan magnet tersebut memotong kumparan di stator sehingga pada ujung-

ujung kumparan stator timbul tegangan listrik.

Operasi Komersial Pada bulan Mei dan Juli 1999

1. Boiler

Sub Kritis

Pembakaran Tangensial dengan Alat pemanas

1) Tipe Drum Uap Boiler dan Sirkulasi Paksa Dinding Air

2) Kapasitas Pembangkit
Uap 2,300 ton/jam

Uap Utama: 538°C/16Mpa,


3) Desain Kondisi Operasi Uap Alat Pemanas: 538°C/3.9Mpa

2. Turbin Uap

Senyawa Tandem dengan Turbin Arus RH Ganda dan Double Turbin Arus
1) Tipe LP Ganda

2) Kapasitas Bersih 615MW

3. Generator

1) Tipe 2 Tiang, 3 Tahap

2) Kapasitas yang
Terhitung 846MVA

3) Tegangan Dynamo 23KV


4. Bahan Bakar Sub Bituminous Coal

Anda mungkin juga menyukai