Anda di halaman 1dari 4

PERILAKU KEKERASAN

1. ANALISA DATA
a. NAMA : Tn.P
b. UMUR : 25 tahun
c. JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

MASALAH KEPERAWATAN
DATA SUBJEKTIF: klien sering Perilaku kekerasan
mengamuk, menghancurkan barang,
Klien pernah memukul seorang tetangga
klien, ketika klien ditegur oleh tetangga
tersebut. klien sering marah dialami sejak ±
3 tahun yang lalu dan memberat 2 bulan
terakhir. Keluarga mengatakan pernah
mengikat klien karena tidak mampu
mengontrol klien. Keluarga mengatakan
klien mengamuk apabila keinginan klien
tidak dipenuhi.
DATA OBJEKTIF : klien sering merampas
barang orang lain, suka berdebat, defensif.

DATA SUBJEKTIF: Keluarga mengatakan Harga Diri Rendah


klien pernah memiliki keinginan menjadi
tentara tetapi klien 2 x telah mengikuti tes
dan tidak pernah lulus. Semenjak saat itu
klien tidak mau bergaul dengan orang lain.
DATA OBJEKTIF :
EFEK RESIKO PERILAKU
KEKERASAN

PERILAKU
CORP PROBLEM
KEKERASAN

HARGA DIRI
ETIOLOGI
RENDAH

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Perilaku kekerasan
b. Risiko perilaku kekerasan
c. Gangguan harga diri = harga diri rendah

3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


1) Diagnosa keperawatan : Perilaku kekerasan
a. Tujuan umum: klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain , dan lingkungan
b. Tujuan khusus:
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
3) Klien dapat mengidentifikasi tanda– tanda perilaku kekerasan
4) Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
5) Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
6) Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespons terhadap
kemarahan
7) Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
8) Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan
9) Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program pengobatan)
c. Tindakan dalam keperawatan:
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik :
 Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
 Perkenalkan diri dengan sopan
 Tanyakan nama lengkap klien & nama panggilan yang disukai klien
 Jelaskan tujuan pertemuan
 Jujur & menepati janji
 Tunjukkan sikap empati & menerima klien apa adanya
 Lakukan kontak singkat tetapi sering
2.1 Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
2.2 Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel / kesal
3.1 Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat kesal / jengkel.
3.2 Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel / kesal yang dialami klien
4.1 Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
klien.
4.2 Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
4.3 Bicarakan dengan klien apakah dengan cara yang klien lakukan masalahnya bias
selesai.
5.1Bicarakan akibat / kerugian dari cara yang dilakukan klien.
5.2Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
5.3Tanyakan pada klien “ apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat”.
5.4Berikan pujian jika klien mengetahui cara lain yang sehat.
6.1Diskusikan dengan klien cara lain yang sehat.
a. Secara fisik : tarik napas dalam jika sedang kesal atau memukul bantal / kasur
atau olahraga atau pekerjaan yang memerlukan tenaga.
b. Secara verbal : katakan bahwa anda sedang kesal / tersinggung/ jengkel ( cth :
saya kesal anda berkata seperti itu )
7.1 Secara spiritual : anjurkan klien sembahyang, berdoa / beribadah, meminta pada
Tuhan untuk diberi kesabaran.
i. Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien.
ii. Bantu klien mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih.
iii. Bantu klien untuk menstimulasikan cara tersebut (role play )
iv. Beri reinsforcement positif atas keberhasilan klien menstimulasi cara tersebut.
v. Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari saat jengkel atau
marah.
8.1 Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien dari sikap apa yang telah
dilakukan keluarga terhadap klien selama ini.
8.2 Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien.
8.3 Jelaskan cara-cara merawat klien:
 Terkait dengan cara mengontrol perilaku marah secara konstruktif
 Sikap tenang, bicara tenang dan jelas.
 Membantu klien mengenal penyebab marah.
8.4 Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat klien.
8.5 Bantu keluarga mengungkapkan perasaannya setelah melakukan demonstrasi.
9.1Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum klien pada klien dan keluarga.
9.2 Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa seizing
dokter.
9.3Jelaskan prinsip 5 benar minum obat.

2) Diagnosa keperawatan : Gangguan Harga Diri = harga diri rendah


a. Tujuan umum:
b. Tujuan khusus:
c. Tindakan dalam keperawatan:
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik:
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal.
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2.2 Setiap bertemu dengan klien dihindarkan dari member penilaian positif
2.3 Utamakan memberi pujian yang realistic.
3.1 Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit
3.2 Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.
4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan :
 Kegiatan mandiri
 Kegiatan dengan bantuan sebagian
 Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.3 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
5.1 Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
5.2 Beri pujian atas keberhasilan klien
5.3 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah
6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

Anda mungkin juga menyukai