Anda di halaman 1dari 12

MERUMUSKAN PELATIHAN PADA PEGAWAI

UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI

Disusun Oleh :

Ketut Bayu Tresna Prasetya / 111610043

Laura Anindita DM / 111610044

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERITAS MA CHUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 8 Februari 2019


DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Menurut Para Ahli.....................................................................................................................4
1.2 Definisi........................................................................................................................................5
1.3 Tujuan Komunikasi...................................................................................................................5
BAB II : ISI..........................................................................................................................................6
2.1 Teknik.........................................................................................................................................6
2.2 Bentuk........................................................................................................................................7
2.3 Alat..............................................................................................................................................8
2.4 Capaian......................................................................................................................................8
BAB III : PENUTUP.........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Menurut Para Ahli


Manusia sebagai mahluk sosial dalam kesehariannya yang selalu melakukan proses
interaksi dan berkomunikasi. Karena tanpa komunikasi, maka interaksi tidak akan terjadi,
begitu juga sebaliknya. Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian ide atau
gagasan kepada seseorang dengan tujuan tertentu. komunikasi maka kita akan mengetahui
sikap, keinginan dan perasaan seseorang.
Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan kepada seseorang baik
secara verbal maupun non-verbal, dengan tujuan untuk mempengaruhi atau mengetahui sikap
dan perasaan seseorang. Dengan adanya komunikasi, maka seseorang bisa berhubungan
dengan individu, kelompok atau organisasi tertentu. Mengingat begitu pentingnya
komunikasi, maka komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam setiap
keseharian manusia. Seperti yang dikatakan oleh Everett (dalam Cangara, 2011), bahwa
komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti hanya bernafas.
Sepanjang manusia ingin hidup, maka ia perlu berkomunikasi. Oleh karena itu salah satu
yang harus dimiliki oleh individu adalah kemampuan untuk berkomunikasi untuk
mengoptimalkan kemampuannya dalam setiap proses interaksi.
Kemampuan komunikasi adalah tingkat keterampilan penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu dan mengubah sikap, pendapat atau perilaku
secara keseluruhan baik secara langsung dengan lisan maupun tidak langsung (Purwanto,
2006 : 20). Karena kemampuan komunikasi merupakan salah satu keterampilan yang
dimilikiimoleh seseorang maka perlunya seseorang meningkatkan kemampuan
komunikasinya dengan cara melakukan pelatihan atau ikut dalam suatu program yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu.
Pelatihan menurut Rivai dan Sagala (2009:212) adalah proses secara sistematis
mengubah tingkah laku karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan
dengan keahlian dan kemampuan karyawan untuk melaksanakan pekerjaannya. Oleh karena
itu salah satu item yang menjadi perhatian perusahaan adalah meningkatkan kemampuan
komunikasi karyawan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Beberapa perusahaan yang kurang menyadari akan pentingnya kemampuan
komunikasi karyawan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, mengakibatkan
perusahaan tersebut mendapat komlen dari konsumen. Berdampak pada proses penjualan dan
pada akhirnya menyebabkan perusahaan tersebut tutup.
Menyadari hal tersebut maka perusahaan seharusnya memberikan perhatian khusus
dalam meningkatkan kemampuan karyawan, hal tersebut terlihat, dalam disetiap sesi
pelatihan mulai dari tahap bacis sampai kepada intermedit selalu menyisipkan materi yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi karyawan.
1.2 Definisi
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama
atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita
berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang
perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi
tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke
orang lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain
(Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang
lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
1.3 Tujuan Komunikasi
Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai
berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
BAB II
ISI

2.1 Teknik

1. Dengarkan, Dengarkan dan Dengarkan

Inilah salah satu teknik untuk meningkatkan komunikasi paling pertama yang harus dikuasai.
Komunikasi yang baik tidaklah semudah yang kita kira. Terutama bagian di mana kita
mendengarkan.

Dalam bahasa Indonesia mendengarkan tidak sama dengan menyimak, jadi mendengarkan
belum tentu menerima dengan baik apa-apa yang kita sampaikan.

2. Mengurangi atau menghilangkan hambatan

Dalam kehidupan sehari-hari hambatan komunikasi terjadi seperti hambatan fisik, psikologis
dan semantik. Hambatan fisik dimana terjadi hambatan teradi karena keterbatasan lingkungan
dan fisik. Hambatan psikologis dimana sesorang dipengaruhi emosi ketika berkomunikasi
dapat mengaburkan arti dan membuat pesan

3. Selalu mencari umpan balik

Komunikasi yang baik adalah komunikasi dua arah. Dimana feedback atau umpan balik
diharapkan menjadi sarana dimana kita bisa benar-benar mengetahui seberapa jauh pesan kita
tersampaikan dan diterima. Umpan balik juga bisa digunakan untuk kita mengevaluasi sebaik
apa kita sudah berkomunikasi.

4. Mengetahui tujuan komunikasi

Banyak diantara kita yang menganggap komunikasi sebagai hal yang natural padahal kita
berada di era dimana sehari-hari kita di bombardir informasi. Jadi sebaiknya kita membatasi
komunikasi dengan tujuan yang jelas agar kita dapat mempertahankan produktivitas. Kadang-
kadang terlalu banyak informasi pada satu waktu bukannya memberikan kejelasan kepada
seseorang melainkan membuat orang tersebut semakin bingung.

5. Melakukan persiapan
Lakukan persiapan sebelum kita melakukan komunikasi. Komunikasi sehari-hari seperti pada
saat meeting, presentasi, bertelepon, email, bahkan obrolan santai dapat menjadi cara dimana
kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan dan mempersuasi orang lain. Miliki kejelasan
tentang apa yang ingin Anda capai dengan berkomunikasi, kejelasan akan apa isi dari pesan
yang dikomunikasikan, kejelasan tindakan yang diharapkan, dan melakukan penyesuaian
kepada siapa Anda menyampaikan pesan tersebut dan bagaimana Anda menyampaikan
pesannya.

2.2 Bentuk
1. Komunikasi Dengan Diri Sendiri (intrapersonal communication)

Bentuk-Bentuk Komunikasi Bentuk komunikasi dengan diri sendiri adalah proses


komunikasi yang terjadi dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi
dengan diri sendiri. Terjadinya proses disini karena adanya seseorang yang memberi arti
terhadap suatu objek yang diamatinya atau terbesit dalam pikiranya.

2. Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)

Joseph A. Devito (Effendy, 2003:60) mendefinisikan komunikasi antarpribadi sebagai the


process of sending and receiving messages between two persons, or among a small group of
persons, with some effect and some immediate feedback (yakni, proses pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang
dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik cepat).

3. Komunikasi Publik (public communication)

Komunikasi publik merupakan suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan


oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar. Dalam bentuk
komunikasi publik, penyampaian pesan berlangsung secara kontinu. Dapat diidentifikasikan
siapa yang berbicara (sumber) dan siapa pendengarnya. Interaksi antara sumber dan penerima
sangat terbatas, sehingga tanggapan balik juga terbatas.

4. Komunikasi Massa (mass communication)

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa modern, yang
meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang
ditunjukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Dalam
bentuk komunikasi ini, lazimnya media massa modern menunjukkan seluruh sistem dimana
pesan-pesan diproduksikan, dipilih, disiarkan, diterima, dan ditanggapi. Seorang komunikator
yang menyampaikan pesan kepada ribuan pribadi yang berbeda pada saat yang sama, tidak
akan bisa menyesuaikan harapanya untuk memperoleh tanggapan mereka secara pribadi.

2.3 Alat
1. Telepon Genggam
2. Fax
3. Komputer / Laptop

2.4 Capaian
1. Persepsi

Seorang komunikator yang cerdas harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang
disampaikannya dapat diterima oleh pendengar atau tidak. Bila prediksinya tepat,
pendengarpun akan dapat membaca dan menerima tanggapannya dengan benar. Selain itu,
pendengar yang bertindak sebagai penerima pesan akan mengantisipasi bagaimana reaksi
komunikator dalam menyusun umpan balik, dengan tetap melakukan penyesuaian untuk
menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi tersebut.

2. Ketepatan

Ketepatan yang dimaksud adalah seorang komunikator harus mempunyai suatu kerangka
berfikir yang jelas. Hal ini perlu dilakukan agar proses komunikasi mencapai sasaran yang
diinginkan. Komunikator harus mampu mengekspresikan sesuai dengan apa yang ada dalam
kerangka berfikir. Apabila hal itu diabaikan, yang muncul adalah kesalahan komunikasi
(miscommunication).

3. Kredibilitas

Dalam berkomunikasi, komunikator perlu memiliki suatu keyakinan dan optimisme yang
tinggi bahwa pendengar adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Demikian pula,
komunikator harus mempunyai suatu keyakinan bahwa substansi atau inti pesan yang
disampaikan kepada pihak lain benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Di
samping itu, komunikator juga harus memahami dengan baik apa maksud dan tujuan
penyampaian suatu pesan tersebut.

4. Pengendalian

Dalam suatu komunikasi, pendengar akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap
pesan yang disampaikan. Reaksi mereka dapat membuat komunikator tertawa, menangis,
bertindak, mengubah pikiran, atau lemah lembut. Hal ini ditentukan oleh intensitas reaksi
yang dilontarkan pendengar terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator. Sebaliknya,
reaksi pendengar bergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator mengendalikan
pendengarnya saat melakukan komunikasi.

5. Keharmonisan

Komunikator yang baik harus dapat menjaga hubungan persahabatan yang baik dengan
pendengar sehingga komunikasipun dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya.
Dalam proses komunikasi, seorang komunikator harus dapat menghormati dan berhasil
memberi kesan yang baik kepada para pendengarnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keismpulan dari 4 faktor yakni bentuk,teknis, alat maupun capaian suatu perusahaan
terhadap pelatihan para pegawai untuk meningkatkan kemampuan komunikasi sangat
berperan penting. Pada faktor bentuk meliputi ;
1. Komunikasi Dengan Diri Sendiri (intrapersonal communication)
2. Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)
3. Komunikasi Publik (public communication)
4. Komunikasi Massa (mass communication)
Faktor kedua yaitu Teknis meliputi ;
1. Dengarkan, Dengarkan dan Dengarkan
2. Mengurangi atau menghilangkan hambatan
3. Selalu mencari umpan balik
4. Mengetahui tujuan komunikasi
5. Melakukan persiapan
Faktor ketiga alat meliputi Telepon Genggam, Fax, Komputer / Laptop. Dan faktor terakhir
yaitu faktor capaian yaitu meliputi;
1. Persepsi
2. Ketepatan
3. Kredibilitas
4. Pengendalian
5. Keharmonisan

Dalam iklim kerja yang kompetitif diharapkan;


Pertama, soft skill dibutuhkan agar karyawan/pegawai mampu membangun relasi
interpersonal yang baik. Soft skill perlu diperkenalkan dan dibekalkan sejak awal pegawai
baru karena pembentukan soft skill membutuhkan proses agar dapat terinternalisasi dalam
diri setiap individu sehingga dapat terbangun efikasi diri pada pegawai. Kedua, kemampuan
untuk melihat pesan non verbal. Ketiga, kemampuan untuk mempraktekkan ketrampilan
mendengarkan aktif dan kemampuan untuk merespon dengan baik. Ke empat, kemampuan
untuk presentasi dengan jelas dan dapat meyakinkan audience.
Dalam penelitian Training Need Analysis para pegawai demi meningkatkan
kemampuan komunikasi diharuskan mengetahui beberapa faktor lain yaitu;
1. Ketika saya berbicara dengan orang lain, orang yang saya ajak berbicara mengerti apa
yang saya sampaikan
2. Ketika saya berkomunikasi dengan orang lain, tanggapan lawan bicara saya
sesuai dengan harapan saya
3. Setiap saya berkomunikasi dengan orang lain, kata-kata yang saya ucapkan jelas
4. Ketika ada orang lain berbicara dengan saya, saya dapat menangkap semua yang
dikatakan oleh orang tersebut
5. Saya dapat menyusun kata- kata dengan baik ketika saya berbicara dengan orang lain
6. Setiap saya berkomunikasi saya mampu berbicara langsung kepada inti
DAFTAR PUSTAKA

http://mediacerita.com/tips-memperbaiki-pencapaian-berkomunikasi/
https://glints.com/id/lowongan/meningkatkan-komunikasi-interpersonal-yang-profesional/
https://www.mditack.co.id/2017/01/27/teknik-untuk-meningkatkan-komunikasi/
https://www.bagi-in.com/alat-komunikasi-tradisional/

Anda mungkin juga menyukai