Anda di halaman 1dari 30

Makalah Penjaskes

ATLETIK & PENCAK SILAT


Disusun Untuk Memenuhi Mata Pelajaran Penjaskes

Guru Mapel: Guntur, S.Pd.I

Disusun Oleh:

Nama : Firman Rahmadhani

Kelas : X MIA

SMA NEGERI 15 BERAU KALIMANTAN TIMUR

2018/19
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis telah dianugerahkan kekuatan dan kesehatan sehingga


dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Selawat dan salam penulis sampaikan kepada
Nabi Besar Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabat sekalian
yang telah membawa perubahan dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan hidayah.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat dijadikan referensi bagi para
pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini penulis mohon
saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.

Berau , 20 Mei 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................

A.Pengertian Atletik .................................................................................

B. Macam-macam Cabang Atletik ............................................................

C.Penjelasan Cabang Atletik.....................................................................

D.Sejarah Atletik .......................................................................................

E. Pencak Silat ..........................................................................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................


A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga , dimana
gerakan gerakan yang ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan lempar sebagian
besar ada pada olharga lainnya,sehingga tak heran pemerintah menetapkan cabang olhraga
atletik sebagai pembhasan di dalam mata pelajaran di bidang study study sekolah dari
sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Saat ini kejahatan marak terjadi di kalangan masyarakat. Diperlukan benteng
pertahanan diri untuk mengantisipasi hal tersebut. Yaitu dengan mempelajari ilmu bela diri.
Beragam jenis cabang bela diri, baik dari dalam maupun dari luar negeri sudah banyak kita
temukan di sekitar kita. Salah satunya adalah Pencak Silat.

Pencak silat merupakan ilmu bela diri yang berasal dari Indonesia. Pencak Silat
bukan hanya mempelajari tentang ilmu pertahanan dan membela diri saja, melainkan
menanamkan sikap akhlaqul karimah dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
Subhanallahu wa ta’ala.

A. Rumusal Masalah
A. Apa Pengertian Atletik?
B. Apa saja Cabang Cabang Atletik ?
C. Bagai mana Penjelasan Cabang Atletik?
D. Definisi Pencak Silat
E. Sejarah Pencak Silat
B. Tujuan
A. Mengetahui Pengertian Atletik
B. Memahami Cabang Cabang Atletik
C. Mengetahui penjelasan cabang Atletik
D. Mengetahui Definisi PPencak Silat
E. Memahami sejarah pencak silat
BAB 1I

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ATLETIK

Atletik adalah cabang olahraga yang di dalamnya terdiri atas nomor jalan, lari,
lempar, dan lompat. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti
“berlomba”. Atletik merupakan cabang olahraga yan diperlombakan pada Olimpiade
Pertama pada 776 SM

Dalam Olimpiade, atletik merupakan salah satu olahraga yang paling banyak
menyediakan medali emas. Setiap pemecahan rekor dalam cabang olahraga atletik
merupakan suatu catatan sejarah di setiap olimpiade.

Istilah “atletik” berasal dari kata Yunani “athlon” yang berarti berlomba atau
bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata “penthalton” yang terdiri dari kata “pentha”
berarti lima atau panca dan kata “athlon” berarti lomba. Arti selengkapnya adalah “panca
lomba” atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor.

Kalau kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya adalah meliputi


perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar, yang dalam bahasa Inggris digunakan
istilah “track and field”. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perlombaan
yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field). Istilah “athletic” dalam bahasa
Inggris dan “atletik” dalam bahasa jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi
berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang,
bola basket, tenis, sepakbola, senam dan lain-lain.

B. SEJARAH ATLETIK
DUNIA

Atletik berasal dari kata


Yunani yaitu Atlon,Atlun yang
berarti pertandingan atau
perjuangan. Jadi atletik
menurut Ensoklopedi
Indonesia berarti Pertandingan
dan Olah raga pada Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari, Lompat,
Jalan dan Lempar.

Olah raga Atletik mula-mula di populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada
Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus.
Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani
dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan
lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala
cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif
sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup
dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan
hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup
dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.

Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah
atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris
Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa
Jerman Athletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika
tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah
satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah
tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti
perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan
mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk
menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.

Menurut para ahli sejarah , atletik sudah dilakukan di Negeri Yunani pada abad ke-
6 sebelum nabi Isa AS lahir. Pendapat ini berdasarkan lukisan yang terdapat pada
jambang-jambang zaman itu dan dari tulisan ahli filsafat yang bernama Xenophenes.
Perkembangan atletik pada waktu itu sangat erat hubungannya dengan perlombaan di
Yunani yang mengalami Zaman keemasan kira-kira tahun 500-400 SM. Mulai dari itu
munculnya dua orang bangsa Yunani yang bernama Iccus dan Herodicus yang disebut-
sebut sebagai peletak dasar dari latihan yang mengkhususkan satu bagian atau satu nomor
saja, seperti latihan untuk lari cepat, melempar dan melompat.

Sampai abad ke-12 sesudah Masehi atletik belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Beberapa kejadian atau peristiwa yang diketahui adalah sebagai berikut :

Tahun 1154 Tanah-tanah yang terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya
untuk atletik.

Tahun 1330 Raja Inggris Edward III melarang rakyatnya melakukan atletik.

Tahun 1414 Raja Inggris mengizinkan lagi bagi rakyatnya untuk melakukan atletik.
Tahun 1917 Perkumpulan atletik yang pertama didirikan di negeri Inggris oleh Captain
Mason. Perkumpulan ini bernama Necton Guild

Tahun 1834 Syarat minimum untuk mengikuti pertandingan ditetapkan oleh suatu badan
seperti : 440 yards – 60 detik ; 1 mil – 5 menit.

Tahun 1855 Buku atletik mengenai lari cepat , diterbitkan untuk pertama kalinya.Tanah-
tanah yang terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya untuk atletik.

Tahun 1860 di San Fransisco didirikan suatu perkumpulan atletik yang bernama
Olympiade Club, yang disebut sebagai perkumpulan yang pertama di Amerika. Di Inggris
kejuaraan atletik untuk pertama kalinya dilangsungkan pada tahun 1866. Sesudah itu atletik
mulai tersebar keseluruh dunia. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat di selenggarakan oleh
New York Athletic Club dalam tahun 1868. Pada perlombaan ini atlet-atlet untuk pertama
kalinya memperkenalkan Spikes (sepatu14berpaku) kepada dunia atletik di negeri
Belanda, atletik telah diperlombakan pada tahun 1878 dan tahun 1901 didirikan suatu
perkumpulan atletik seluruh Negara Belanda.

A. BERDIRINYA ORGANISASI ATLETIK

Awal abad XIX merupakan mas menggeloranya kembali semangat berolahraga


dikalangan masyarakat luas, termasuk berkembangnya olahraga atletik. Perkumpulan-
perkumpulan atletik mulai dibentuk. Perlombaan-perlombaan atletik banyak
diselenggarakan. Di Inggris pada tahun 1817 didirikan perkumpulan atletik yang pertama
oleh Captain Mason dengan nama Necton Guild. Pada tahun 1834 syarat minimum untuk
mengikuti perlombaan ditetapkan oleh badan/komite,misalnya syarat minimum untuk lari
440 yards = 60 detik,l lari 1 mil = 5 menit.

Pada tahun 1855 untuk pertama kalinya diterbitkan buku mengenai lari cepat (sprint)
Inggris menyelenggarakan perlombaan antarnegara di Eropa,terutama antara Inggris
dengan Perancis. Pada tahun 1860 perkumpulan atletik yang pertama di Amerika Serikat
didirikan di San Fransisco dengan nama Olympic Club. Kejuaraan atletik di Amerika
Serikat baru diselenggarakan pada tahun 1868 oleh New York Athletic Club. Setelah itu
sering diadakan perlombaan-perlombaan atletik antara Amerika Serikat dengan negara-
negara Eropa. Persatuan atletik yang menghimpun perkumpulan-pekumpulan atletik
mulai dibentuk.

· Tahun 1880 di Inggris berdiri British Amateur Athletic Board.

· Tahun 1887 di New Zealand berdiri New Zealand Amateur Athletic


Association.

· Tahun 1899 di Belgia berdiri Ligue Royale d’Athletime dan di Canada Track
and Field Association.
· Tahun 1885 di Afrika selatan berdiri South African Amateur Athletic Union
dan d

· Swedia berdiri Svenska Fri-Idrotts Forbunder.

· Tahun 1896 di Norwegia berdiri Norges Fri-Idrettsfor-bund.

· Tahun 1897 di Australia berdiri The Amateur Athletic Union of Australia, di


Czechoslovikia berdiri Ceskoslovensky Athleticky Svanz, di Yunani berdiri Association
Haenengue d’Athletikai Szovetse.

· Tahun 1911 di Belanda berdiri Koninklijke Nederlandeseh Athleriek Unie.

Sampai saat ini tidak kurang dari 170 negara telah membentuk organisasi atletik yang
menjadi induk perkumpulan-perkumpulan atletik di setiap negara. Perlombaan atletik telah
sering diselenggarakan, demikian pula perlombaan antar negara tetapi belum ada peraturan
perlombaan yang seragam sehingga sering timbul perselisihan paham dalam menentukan
pemenang.

B. MACAM – MACAM ATLETIK


 LARI
1.1 Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang
harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan.
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang
membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak
yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang
harus dibutuhkan.

Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat
(sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV
dalam lari estapet 4 x 100 m.

1.2 Lari Jarak Menengah


Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari
jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball
hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star
dikakukan dengan cara berdiri.Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
>>badan harus selalu rilaks atau santai.
>>Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
>>Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
>>Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah
harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak
pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh
yang baik.

Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan
ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis
finis.

1.3 Lari Jarak Jauh / Maraton


Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m,
sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan
finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan
gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin
rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.

1.4 Lari Halang Rintang

Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-
rintangan.
Rintangan itu ada dua macam;
1.Rintangan Gawang
2.Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus
memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam
melewati rintangan-rintangan tersebut.

Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :


(a)Seperti lari gawang biasa,
(b)Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
a. Cara Lari Gawang Biasa adalah :
1.Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang memiliki
kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah
dapat melangkahi rintangan gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang
dapat menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan
agar dapat bertumpu dengan kaki manapun.

2.Cara dengan menginjakkan kaki di atas gawang digunakan oleh pelari-pelari yang belum
mahir atau belum dapat melakukan cara melangkahi gawang yang baik. Cara ini digunakan
juga pada waktu melampaui rintangan air. Banyak yang menggunakan cara ini karena
persamaannya, sehingga tidak perlu melompati rintangan air, maka setelah kaki menumpu
diatas gawang, tidak perlu menolak dengan kuat melakukan lompatan, tetapi usahakan agar
kaki yang lain secepat mungkin mendarat di tanah untuk seterusnya melanjutkan lari.

b. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut :

a.Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas
atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b.Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya,
kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit
condong ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c.Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki
tumpu melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun
mendarat.
d.Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit mungkin
masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan
sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.
1.4 Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletikyang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat
sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x
400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi
pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari.
 LOMPAT

2.1 Lompat tinggi


Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua
tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari
kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle dimana
ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di
mistar telengkup.

2.2 Lompat Galah


Lompat yang memakai tongkat tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik
yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas
sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan
Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak
2000.
2.3 Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg
sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok
tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang
9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter.
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed),
Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan
daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki
kemampuan sprintyang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau
tumpuan.
2.4 Teknik lompat jauh
Ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya
agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan
kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan
ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu.
Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari
5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu.

Menumpu

Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna.

Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-
ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/
goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung
kaki, dengan tempo yang cepat.
Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga
keseimbangan badan.
Melayang
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan
keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara.
Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap
jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan
disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan.
Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat
adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan
sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu
sendiri.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya
Menggantung, Gaya jalan di udara.

 LEMPAR

3.1 Lempar Lembing


Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan
panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Teknik dalam lempar lembing. yang pertama, yaitu:
Cara Memegang
Lembing dipegang pada bagian pegangannya yang diikat dengan tali sepanjang 20cm,
dengan jari kelingking terdekat pada ujung lembing, sedangkan ibu jari dan telunjuk atau
telunjuk dan jari tengah memegang erat ikatan tali pegangan yang berbentuk tonjolan.
Pegangan itu harus kuat dan jari-jari lainya menahan lembing di atas telapak tangan.
Telapak tangan harus tetap menghadap ke atas selama gerakan melempar.
Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
a. Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
b. Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
Cara memegang lembing
a. Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
b. Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
c. Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing diluruskan
. Hak melempar
a. Mempunyai hak melempar 3 kali
b. Melempar harus dengan 1 tangan
. Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah
3.2 Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.
Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1
kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di
Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang
cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram
diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan
sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit
diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan
mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar
menggunakan ring karet atu rotan

1. Diawali dgn sikap tegap


2. langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
3. lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus
dan berada dibawah ketinggian bahu
4. langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul dan
dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki
belakang ke depan

Cara memegang cakram


Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian
pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram
Ayunkan cakram dgn ring ke depan dank e belakang di samping tubuh.pada saat
mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai lurus.jangan
sampai lepas

Gerakan lempar cakram

Ada 3 tahap dalam melempar cakram


1. persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan
sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat
cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang,
putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan
cakram pada saat berada di depan muka
3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah
sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu,
sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan

E. EVENT

Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak
biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya
digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam riangan. Dengan pengecualian
lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak
kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan
rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali.

Bagaimanapun, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil
(dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk
wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.

· Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.


· Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya didalam
ruangan), 100m, 200m dan 400m.

· Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan
3000m.

· Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan
seperti penghalang dan rintangan air.

· jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim
ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.

· Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling
rintang menengah (300 m di beberapa SMA).

· Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet ,


dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval
besar.

· Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan.


Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon.

· lomba jalan cepat event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km.

· tolak peluru

· lempar peluru

· lempar lembing

· lempar cakram

· lompat tinggi

· lompat galah

· lompat jauh

· lompat ganda

F. Lari Gawang

Gerakan lari gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk
putra, Pada waktu pengambilan gawang atau melampaui gawang, harus dilakukan dengan
cepat dan secara berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak melayang terlalu lama
sehingga kecepatan dapat dipertahankan. Usahakan waktu diatas gawang dalam
keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan badan condong ke depan.
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melewati gawang :

Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 m di depan gawang, kaki lurus mendarat ± 1,05 –
1,45 m di depan gawang. Ayunan kaki ke depan dengan lutut yang tidak kaku. Lengan
diayunkan sewajarnya, lengan di depan didorong ke depan setinggi mata lainya dan
dipergunakan untuk menjaga keseimbangan. Bungkukkan badan ke depan mendapat paha
dari kaki yang diayunkan ke depan. Sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan
badan dipertahankan. Di atas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang
beruntun, posisi kaki terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah luar,
dan rata-rata di atas gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik ketinggian berada
tepat di atas gawang, tidak di depan atau dibelakang gawang. pusatkan Posisi Pandangan
ke depan bagian atas gawang.

Star dan mengambil gawang pertama merupakan hal yang menentukan bagi
seorang pelari gawang, terutama lari gawang 100 meter wanita dan 110 meter pria. Star
harus dilakukan dengan kecepatan tinggi dan tidak mengurangi kecepatan saat mengambil
gawang pertama. kelancaran mengambil gawang pertama ini sangat berpengaruh pada
pengambilan gawang berikutnya.

G. NOMER – NOMER YANG DI PERLOMBAKAN

Dalam Pertandingan - pertandingan resmi Olahraga atletik sering sekali di


perlombakan. Karena atletik merupak olah raga yang banyak dan sering di pelajari di
sekolah - sekolah. Dalam olahraga atletik banyak nomor - nomor di lombakan

Cabang yang disebut induk atau ibu dari olahraga adalahatletik.

Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah :

lari, lempar, lompat, dan tolak.

Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang
dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m, dan
marathon (42,195 km).

Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah
tolak peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start melayang. Yang
bukan merupakan faktor penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar
lintasan lempar lembing adalah 4 meter. Nomor lempar lembing disebut juga javelin
throw. Yang membedakan gaya dalam lompat jauh adalah pada saat melayang di
udara. Induk Organisasi Atletik Nasional adalah PASI.

H. PERATURAN PERLOMBAAN SECARA KHUSUS


1. Setiap daerah hanya diijinkan mengikutsertakan maksimal 1 (satu) orang atlet pada
setiap kelompok umur.

2. Peserta yang mengikuti nomor pertandingan khusus atlet putra.

3. Dalam pertandingan/saat start akan memberlakukan 1 kali peringatan dan akan


diskualifikasi/dikeluarkan atlit tersebut, apabila kedapatan mencuri start pada peringatan
ke‐2 (kedua) juga berlaku untuk semua peserta.

4. Lomba mempertandingkan nomor lari 3000 meter, untuk 2 (dua) kategori kelompok
umur yakni kurang ( < ) dari 40 tahun dan lebih ( > ) dari 40 tahun.

5. Protes menyangkut suatu hasil perlombaan dapat diajukan paling lambat 30 menit
setelah suatu hasil perlombaan di umumkan secara resmi oleh panitia.

6. Setiap protes tingkat pertama dapat diajukan secara lisan oleh atlet yang bersangkutan
atau manajer atas nama atlet tersebut kepada wasit. Kemudian wasit akan
mempertimbangkan dengan disertai bukti‐bukti yang cukup dan dianggap perlu untuk
diambil keputusan atau akan meneruskannya kepada panitia Hakim/Dewan Hakim.

7. Apabila keputusan wasit atas protes yang baru diajukan, ternyata tidak bisa diterima
oleh pihak yang mengajukan protes, si pengadu dapat naik banding kepada Dewan
Hakim.

8. Pengajuan protes ke Dewan Hakim dilakukan oleh team manajer secara tertulis, dengan
disertai uang protes sebesar US$ 100.0 ( sesuai nilai rupiah itu) sesuai dengan pasal 146
peraturan IAAF.

9. Semua peserta perlombaan dianggap telah mengetahui dan mengerti isi peraturan
tersebut.

I. NOMER LAPANGAN

1. Nomor Lintasan terdiri dari:


1. lari ( Sprint)
2. Jalan ( Run )
2. Nomor Lapangan terdiri dari:
1. Lompat (Jump)
2. Lempar (Throw)
1-1. Lari
dalam nomor lari terdiri dari:
- lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter
- lari jarak menengah = 800 , 1500 meter
- lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
1-2. Jalan Cepat
- terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m
2-1 Nomor Lompat
Terdiri dari :
- Lompat jauh ( long jump)
- Lompat jangkit ( triple jump)
- lompat tinggi ( high jump)
- Lompat galah ( Pole Vault )
2-2 Nomor Lempar
- Tolak Peluru (Shot Put )
- Lempar Cakram ( Discus Throw)
- Lempar Lembing ( Javelin throw )
- Lontar Martil (hammer throw)
masih ada nomor tambahan yakni nomor lari halang rintang (steeplechase).

J. Manfaat Atletik bagi kita adalah :

Olahraga dapat meningkatkan kemampuan otak, latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan
konsentrasi, kreativitas,dan kesehatan mental.

Ø Olahraga dapat membantu menunda proses penuaan. Riset membuktikan bahwa latihan
sederhana seperti jalan kaki teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada
penuaan.

Ø Mengurangi stres. Olahraga dapat mengurangi kegelisahan dan bisa membantu anda
mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan
membuat anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang,
bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.

Ø Olahraga mampu menjaga kesehatan dan mencegah berbagai macam penyakit.


Berolahraga rutin dapat menjaga anda dari penyakit.

Ø Olahraga juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Olahraga yang dilakukan dengan
teratur, akan meningkatkn fungsi hormon-hormon dalam tubuh dimana hormon-hormon
ini mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Ø Dengan olahraga juga dapat membuat tidur kita nyenyak. Olahraga selain membakar lemak
anda juga membuat anda lelap tidur. Alasannya setelah kegiatan fisik, kelelahan setelah
itu akan membuat anda akan lebih lelap tidur. Jika anda tidur dengan nyenyak maka
konsetrasi akan terjaga dan tubuh akan menjadi bugar.
PENCAK SILAT

A. Definisi Pencak Silat

Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan (keahlian)


dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang, dan membela
diri. Pencak silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli sebagai berikut:

1. Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan,
sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering
dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan.
2. Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai unsur
yang menghubungkan gerakan, dan pikiran (olah gerak dan olah pikir).
B. Sejarah Pencak Silat

Menurut ahli sejarah, pencak silat pertama kali ditemukan di Riau pada zaman
Kerajaan Sriwijaya di abad ke VII, kemudian menyebar ke Semenanjung Malaka dan
Pulau Jawa. Lalu pada abad ke XVI Kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat
sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayahnya. Perguruan PSN ISMD (Pencak Silat
Nasional Ikatan Seni Membela Diri)

Putra Setia didirikan sejak tahun 80an oleh Al Habib Haji Muchtar Hasfulloh.
Nama Putra Setia diusulkan oleh Bapak Daeng, selaku pengurus IPSI yang bermakna
yaitu:

1. Setia kepada Allah dengan ibadah


2. Setia dan bakti kepada orang tua
3. Setia kepada Negara dan masyarakat yang baik.

Kemudian masuk IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan diresmikan tanggal 28
Oktober 1988. PSN ISMD Putra Setia memiliki beberapa cabang di Indonesia. Yaitu di
Jakarta Barat, Bekasi, Jatinegara, Indramayu, dll. Dan berpusat di Padepokan IPSI TMII,
Jalan Satria I No.64 RT 008 RW 002, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.
Untuk wilayah Jakarta Barat, terdapat di Jalan Pegadungan Koang, Kalideres.
Lalu PSN ISMD Putra Setia masuk menjadi salah satu program ekstrakurikuler di SMKN
42 Jakarta Barat pada tahun 1994. Pembina ekstrakurikuler pencak silat di SMKN 42
adalah Pak Nurdin, yaitu guru olahraga di SMKN 42. Lalu anggota ekskul pencak silat
dilatih oleh Rony, Kujang, Faisal, Ferdi, Oge, Puji, Dayat, dkk.

C. Teknik-Teknik dalam Pencak Silat


1. Teknik Dasar
- Kuda-kuda
- Sikap Pasang
- Gerak Langkah
- Jurus
2. Teknik Serang
- Pukulan
- Tendangan
- Tangkisan
- Bantingan
D. Tingkatan dalam Pencak Silat
1. Pemula
Mempelajari semua tahap dasar.
2. Menengah
Difokuskan pada semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan bakat pesilat mulai
terlihat.
3. Pelatih
Hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula dan
menengah.
4. Pendekar
Pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-
ilmu rahasia tingkat tinggi.
E. Nilai Positif dalam Pencak Silat
1. Kesehatan dan Kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportivitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan menjadi lebih tinggi
7. Mengutamakan akhlaqul karimah
8. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala
2.1.Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Peraturan Pertandingan Pencak Silat di Indonesia memuat tentang Ketentuan
Bertanding, yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum Pesilat, dan
Ketentuan Penilain. Baik kita kupas tentang Peraturan Pertandingan Pencak Silat
sebagai berikut:

1. Ketentuan Bertanding

a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan untuk
mencapai prestasi.

 Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)


 Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
 Menjatuhkan lawan.
 Mengunci lawan.

b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak


selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.

c. Ketentuan Pertandingan

 Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah serta
adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali kepada sikap
awal/pasang.
 Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke
arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
 Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat dan
ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.

d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.

2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan

Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut:


a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu
pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.

b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;

 Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan


 Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin membahayakannang
mutlak
 Atas permintaan pelatih

c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar setelah
hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik.

d. Menang diskwalifikasi, jika:

 Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2


 Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung diskwalifikasi.
 Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.

e. Menang karena pertandingan tidak seimbang

f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.

3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat

Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada pecak silat sebagai
berikut:\

a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan.

 Teguran I, nilai dikurangi satu (1)


 Teguran II, nilai dikurangi dua (2)

b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran ke-3 dalam satu babak akibat pelanggaran
ringan. Peringatan ini di kurangi lima (5)

c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai dikurangi
sepuluh (10)

d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:

 Mendapat peringatan setelah peringatan II


 Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan yang bertentangan
dengan norma keolahragaan
 Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas keputusan dokter perandingan.

4. Ketentuan Penilaian

Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut:

a. Nilai 1 (satu)

 Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan yang masuk pada
sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil
 Serangan tangan yang maasuk pada sasaran

b. Nilai 2 (dua)

 Serangan kaki yang masuk pada sasaran

c. Nilai 3 (tiga)

 Menjatuhkan lawan

d. Nilai 4 (empat)

 Mengunci lawan

e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian atas kaidah-
kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima)
pada setiap babak.

4. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan
kemaluan, yaitu:

 Dada
 Perut
 Pinggang kiri dan pinggang kanan
 Punggung
 Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan menjatuhkan dan
mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan perkenaan.

2.2. Teknik Serangan dalam Pencak Silat


2.2.1. Serangan Tungkai
Serangan tungkai dengan kaki dapat digunakan bervariasi di antaranya punggung kaki,
tumit kaki, telapak kaki,ujung kaki, dan pisau kaki.
1) Serangan Kaki
Serangan kaki dengan tendangan terdiri atas
a) tendangan depan;
b) tendangan samping;
c) tendangan membusur;
d) tendangan belakang.
2) Teknik Serangan Lutut
Serangan lutut dalam pencak silat terdiri atas
a) serangan lutut dari bawah;
b) serangan lutut dari samping.
2.2.2. Serangan Lengan
Serangan lengan dapat dilakukan dengan menggunakan lengan dan siku.
1) Serangan dengan lengan dilakukan dari arah serangan tangan arah depan, serangan
tangan arahsamping, serangan tangan arah atas, dan serangan tangan arah bawah.
2) Serangan siku dapat dilakukan dengan serangan siku arah depan, serangan siku arah
samping,serangan siku arah belakang, serangan siku arah atas, dan serangan siku arah
bawah.

2.3.Teknik Bertahan dalam Pencak Silat


2.3.1. Tangkisan
Tangkisan adalah teknik pembelaan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan
serangan lawan.
Tangkisan dalam pencak silat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Tangkisan Satu Lengan
Tangkisan satu lengan terdiri atas tangkisan luar, tangkisan dalam, tangkisan atas, dan
tangkisan bawah
2) Tangkisan Dua Lengan
Tangkisan dua lengan terdiri atas tangkisan sejajar dua tangan dan lengan atas, tangkisan
belah tinggi dan rendah, tangkisan silang atas dan bawah, dan tangkisan buang samping
luar dan dalam.
3) Tangkisan Kaki
Tangkisan kaki terdiri atas tangkisan kaki tutup samping, tangkisan kaki tutup depan,
tangkisan kaki tutup buang luar, dan tangkisan kaki busur luar dan dalam.

2.3.2. Hindaran/elakan

Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari lintasan
serangan.
Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:
- Melangkah dengan satu kaki
- Di tempat
- Memindahkan dua kaki
Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan gerakan
lanjuta (pola sambut) dengan baik).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Pencak silat merupakan warisan kebudayaan bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.
Pencak silat bukan hanya sebagai pembelaan dan pertahanan diri, melainkan
menanamkan sikap akhlaqul karimah berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
Subhanallahu wa ta’ala
 Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain,
Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita
sehari-hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan
tersebut adalah gerakan alami.
B. Saran
 Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan sportivitas,
seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami bagaimana cara yang tepat
untuk melatihkan hal tersebut kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep di atas telah
tertanam dalam diri seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak hidup di tengah-
tengah masyarakat persoalan-persoalan yang ada akan dengan mudah diatasi dan dapat
menjalani hidup dengan harmonis.
1. Perlunya mempelajari ilmu silat sebagai kebugaran jasmani
2. Menggunakan ilmu pencak silat dalam kegiatan positif dan dalam keadaan terdesak
3. Mengamalkan nilai positif pencak silat dalam kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. 1985. Olahraga untuk Pembina, Pelatih, dan Penggemar. PT.


Sastra Hudaya : Jakarta
Adisasmita, Y. 1989. Hakekat Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam
Masyarakat. Dep. P & K. Dirjen Dikti LP2TK : Jakarta

Askas, R.A. 1971. Pedoman Latihan Atletik. PT. Enka Parahiyangan : Jakarta
Benhard, G. 1986. Atletik, Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi,
Jauh, Jangkit dan Loncat Galah. Cetakan Pertama, Effhar Offset :
Semarang
Hamidsyah. 1993. Kepelatihan Dasar. Dep. P & K. : Jakarta

Jarver, J. 1986. Belajar dan Berlatih Atletik untuk Coach, Atlet, Guru Olahraga
dan Umum. Pioneer : Bandung
Jonath, U dkk. 1987. Atletik I, Lari, Loncat (Latihan Teknik dan Taktik). Rosda
Jaya Putra : Jakarta
Mane, F. Mc. 1986. Dasar-dasar Atletik. Angkasa : Bandung
Nossek, J. 1982. General Theory of Training. National Institute for Sports, Pan
African Press Ltd : Logos

Anda mungkin juga menyukai