Gunas Konsep Motivasi Dan Kepemimpinan
Gunas Konsep Motivasi Dan Kepemimpinan
Tugas kelomok
Oleh :
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Pada
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan tambahan akan tetapi dengan
Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya, mendapatkan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat diharapkan penulis ,
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
kelompok
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................................. 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 6
Model-model motivasi yang saat ini digunakan adalah sebagai berikut:[18] ........................................ 20
3.1. Kesimulan.................................................................................................................................... 23
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
TINJAUAN TEORI
timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu
untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Sardiman (1986: 750)
menjelaskan motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Banyak peserta didik yang tidak berkembang dalam belajar
karena kurangnya motivasi yang dapat mendorong semangat peserta didik dalam belajar.
Martinis (2007: 219) juga berpendapat bahwa motivasi belajar merupakan daya
penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan
Motivasi merupakan akar kata dari bahasa Latin movore, yang berarti gerak atau
dorongan untuk bergerak. Motivasi dalam Bahasa Inggris berasaldari kata motive yang
berarti daya gerak atau alasan. Motivasi dalam Bahasa Indonesia, berasal dari kata motif
yangberarti daya upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif dapat
dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri subyek untuk melakukan aktivitas
tertentu demi mencapai tujuan. Motif tersebut menjadi dasar kata motivasi yang dapat
berbeda. Motif dan motivasi digunakan bersama dalam makna kata yang sama, hal ini
dikarenakan pengertian motif dan motivasi keduanya sulit dibedakan. Motif adalah
sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang mendorong orang tersebut untuk bersikap
dan bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motif merupakan tahap awal dari motivasi.
Motif dan daya penggerak menjadi aktif, apabila suatu kebutuhan dirasa mendesak untuk
dipenuhi. Motif yang telah menjadi aktif inilah yang disebut motivasi. Motivasi dapat
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang
sebagai berikut:
1. Menurut Mc. Donald, motivasi adaalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan.
2. Menurut Thomas M. Risk, motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk
belajar.
individu belajar.
berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh.
perangsangan tindakan kearah tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada
8. Menurut Abraham Maslow, motivasi adalah sesuatu yang bersifat konstan (tetap),
tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat kompleks, dan hal itu kebanyakan
9. Menurut John W Santrock, motivasi adalah proses memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh
Motivasi memiliki dua komponen, yaitu: komponen dalam (inner component) dan
komponen luar (outer component). Komponen dalam ialah perubahan dalam diri
seseorang, keadaan merasa tidak puas dan ketegangan psikologis. Komponen luar ialah
apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Berdasarkan
d) dengan orang lain, seperti estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik, dan etis.
sebagainya.
ini timbul jika situasi menuntut timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari diri
c) Motivasi obyektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada obyek atau tujuan
menaruh minat. Motivasi ini timbul karena adanya dorongan untuk menghadapi
a) Unlearned motives, adalah motivasi pokok yang tidak dipelajari atau motivasi
bawaan, yaitu motivasi yang dibawa sejak lahir, seperti dorongan makan, minum,
seksual, bergerak dan istirahat. Motivasi ini sering disebut motivasi yang
dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan mengejar jabatan.
Motivasi ini sering disebut motivasi yang diisyaratkan secara sosial, karena
timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu
untuk menuju pda hal yang lebih baik untuk dirinyasendiri. Maka dari itu ada beberapa
1. Strat Bertindak.
menunggu inspirasi datang. Mungkin saja inspirasi jatuh dari langit, akan tetapi
Jika kita merasa terlalu sulit untuk berdisiplin dan membuat suatu kebiasaan
baru, mulailah dari hal yang kecil. Misalnya, datanglah tepat waktu pada satu janji
temu atau satu rapat di setiap harinya. Lama-kelamaan, kebiasaan terlambat yang sulit
saja tugas yang terasa susah dan kita membutuhkan pengetahuan atau pertolongan
Bekerja dalam suatu kelompok yang memiliki tujuan yang sama atau sejenis
akan mengobarkan semangat bekerja bersama-sama. Bekerja bersama orang lain akan
4. Konsisten.
Kita tidak ingin menjadi termotivasi hanya untuk sesaat saja dan tidak dalam
jangka panjang. Inspirasi yang dimiliki tidak tahan lama dan memudar. Agar
semangat tidak pernah hilang, kita memerlukan konsistensi. Konsisten untuk selalu
bertindak, melakukan hal-hal kecil yang penting rutin dan terus-menerus. Selalu
bekerja sama dan mau meminta bantuan orang lain dalam setiap tantangan. Semuanya
dilakukan secara konsisten. Konsisten dalam bertindak, melakukan hal yang kecil,
anggota punya gairah kerja dan produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan situasi
tersebut, berbagai upaya sering telah dilakukan namun dambaan tetap tinggal dambaan,
realitas yang ada jauh dari harapan. Teori motivasi yang telah banyak dicetuskan para
pakar hakikatnya mengupas tentang mengapa dan bagaimana orang terlibat dalam
Untuk memahami hubungan antara input, kinerja, dan serta hasil bagaimana
input, kinerja dan hasil diperlukan berbagai teori mengenai motivasi yang dapat
a. Teori Kebutuhan
bahwa seseorang akan termotivasi untuk memperoleh hasil yang akan memuaskan
kebutuhan apa yang ingin dipuaskan melalui pekerjaan yang ia lakukan dan
manejer perusahaan harus memastikan bahwa orang tersebut akan menerima hasil
moderat.
hygiene. Faktor pendorong motivasi lazimnya menyangkut sifat kerja itu sendiri dan
seberapa menentangnya pekerjaan itu. Oleh sebab itu, pekerjaan yang menarik, ada
kewenangan dan tanggung jawab yang penuh itulah yang menjadi motivator para
memiliki tenaga kerja yang sangat termotivasi dan terpenuhi, Herzberg menyarankan,
motivator pegawai terpenuhi. Dalam kaitannya dengan ini ada beberapa faktor,
tanggung jawab.
memenuhi empat macam kebutuhan itu dengan semboyan “aku harus hidup,
mencintai, belajar, dan meninggalkan pengaruh yang baik”. Kunci dasar untuk
memahami jiwa atau kekuatan pribadi, hati yang hidup atau kekuatan iman,
kebebasan mengatur atau kekuatan respons, dan khayalan yang inovatif atau kekuatan
akal. Covey mengatakan bahwa keseimbangan yang dikehendaki tidak hanya terbatas
pada empat macam kebutuhan, tetapi juga antara empat potensi manusia. Cara
memberikan motivasi di institusi mana saja, baik khusus maupun umum, harus
e. Teori Keadilan
terjadi, yaitu:
dan pengalamanya.
b) Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat
c) Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain dikawasan yang sama
Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti bahwa para
pejabat dan petugas dibagian kepegawaian harus selalu waspada jangan sampai
sampai terjadi maka akan timbul berbagai dampak negative bagi organisasi, seperti
organisasi lain.
Untuk memahami teori motivasi harapan ada tiga hal yang perlu dipahami
terlebih dahulu:
3) Valensi. Yaitu nilai subjektif atau sesuatu yang diharapkan yang ditempatkan
jika seseorang menginginkan sesuatu dengan harapan untuk memperoleh sesuatu itu
cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong memperoleh hal yang
diinginkannya itu. Sebaliknya jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu
h. Teori Penguatan
Bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensi yang positif dan menghindari
konsekuensi yang tidak menyenangkan. Ada tiga jenis penguatan yang dapat
dipergunakan manajer untuk memodifikasi motivasi anak buah yaitu sebagai berikut:
Dan perilaku yang tidak diberi imbalan, atau yang kena hukuman, berkurang
kemungkianannya untuk diulangi. Manfaat yang dapat diambil dari teori ini adalah
memberi semangat untuk bekerja dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
serta memberikan pandangan dan ajaran mengenai kebenaran hakiki. Hal ini akan
karena pegawai semakin memahami akan pentingnya suatu semangat dalam hidup,
dengan kesadaran tersebut akan dapat menumbuhkan semangat dalam diri pegawai untuk
bekerja keras dengan harapan bahwa ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan-
a. The desire to live, artinya keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama
dari setiap orang. Manusia bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat
melanjutkan hidupnya.
b. The desire for posession, artinya keinginan untuk memiliki sesuatu merupakan
keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau
bekerja.
c. The desire for power, artinya keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan
a. Model Goal Setting. Dalam model ini, seseorang akan memiliki motivasi yang
besar saat tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pekerjaan sudah jelas.
b. Self Efficacy. Menjelaskan bahwa seseorang memiliki keyakinan akan
c. Reinforcement Model. Model ini menekankan adanya dorongan dari luar berupa
d. Equity Model. Seseorang akan membandingkan input (gaji atau upah) yang
diterima dengan output (hasil kerja yang telah dilakukannya). Jika tidak
serta respek atau perhatian dari orang lain. Semakin kuat ekpektasi orang lain,
f. Job Characteristics Model. Dalam model ini, setiap pegawai akan merasa
kompetensi mereka.
batin mereka dan pada saat yang sama mencapai tujuan organisasi. Keseluruhan model
itu memiliki kesamaan dalam hal bahwa semuanya mengakui kebutuhan manusia,
beberapa lama, seperti yang ditunjukkan oleh adanya perhatian terhadap model
atribusi. Model kognitif paling sesuai dengan pandangan suportik dan holistic kita
dalam situasi yang stabil dengan kerumitan minimum, dimana ada tampak adanya
kaitan langsung antara perilaku dan kosekuensinya. Dalam situasi yang lebih rumit
dan dinamis, model kognitif akan lebih sering diterapkan. Dengan kata lain, model
Model Motivasi:
banyak faktor, bukan hanya uang atau barang atau keinginan akan kepuasan saja,
PENUTUP
3.1. Kesimulan
DAFTAR USTAKA
Ardana, Komang; Mujiati, Ni Wayan; Ayu Sriathi, Anak Agung. Perilaku Keorganisasian.
2009. Yogyakarta. Edisi ke-2. Graha Ilmu. xii=208 hlm, 1 jil. : 23 cm.
Arifin, Syamsul. Leadership Ilmu dan Seni Kepemimpinan. 2012. Jakarta. Mitra Wacana
Davis, Keith. Jhon W. Newstrom. Perilaku dalam Organisasi. 1985. Gelora Aksara Pratama.
Hasibuan, Malayu. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. 2014. Jakarta. Bumi
Aksara.
Muhammad, as-Suwaidan Thariq, Faisal. Melahirkan Pemimpin Masa Depan. 2005. Jakarta.
Rivai,Veithzal. Kiat Memimpin dalam Abad ke-21. 2004. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.