Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian
Air bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas air (standar
kualitas air bersih) yang telah ditentukan (badan resmi pemerintahan)
sehingga juga digunakan tidak berbahaya bagi para pemakai (konsumen) dan
tidak merusak peralatan dalam penggunaannya.(cristian dkk,2002)
Berdasarkan peraturan mentri kesehatan No 416 Tahun 1990 tentang “syarat-
syarat kualitas air” air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak.
Agar air dapat digunakan untuk kebutuhan minum, masak dan
sebagainya, maka air harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah
ditentukan oleh WHO (organisasi kesehatan dunia) dan peraturan pemerintah
tahun 1990 tentang standar kualitas air minum, sehingga tidak berbahaya bagi
para pemakai (konsumen) dan tidak merusak barang-barang yang digunakan.
Syarat-syarat tersebut merupakan :
1. Syarat fisik
Syarat fisik menyangkutan keadaan fisik yang berlangsung dapat di lihat
dan dirasakan secara fisik, air yang baik adalah:
1) Air tidak boleh berwarna
2) Air tidak boleh berasah
3) Air tidak boleh berbau
2. Syarat kimia
Kandungan bahan-bahan yang ada dalam air berpengaruh terhadap
kesesuaian penggunaan air. Secara umum karakteristik kimiawi air
meliputi :
a. Alkalinitas
Kebanyakan air bersifat alkalin karena garam-garam alkalin sangat
umum berada ditanah. Ketidak murnian air ini akibat adanya karbonat
dan bikarbonat dari kalsium, sodium dan magnesium.
b. Kesadahan
Kesadahan air merupakan hak yang sangat penting dalam penyediaan
air bersih.
Air sudah mengandung karbonat dan magnesium, disamping besi dan
alumunium. Kesadahan air akibat keberadaan kalsium dan
magnesium bikarbonat, dan dapat dihilangkan dengan didihkan dan
menambahkan kapur dalam air. Sedangkan kesadahan air permanen
akibat adanya kalsium dan magnesium suifat, clorida dan nitrate
dapat dilakukan dengan perlakukan khusus.

3. Syarat bakteriologi
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (pentogen)
sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan coli
melebihi batas. Batas-batas yang telah ditentukan yaitu: 1 coli/100 ml air.

4. Syarat radiologi
Air tidak mengandung unsur radioaktifin seperti uranium, plutonium,dll.
Disamping hal tersebut maka perlu secara khusus adalah PH air (derajat
kesamaan air), yakni air bersifat netral bila PH=7.
Apabila air mengandung
a. PH < 7, maka :
- Air bersifat asam dimana air dapat menyebabkan korosi pada
jaringan pipa distribusi yang menggunakan besi misalnya pipa
galvanis.Pencegahan agar tidak terjadi korosi misalnya pipa PVC.
- Menyebabkan sabun cepat habis dan tidak berbusa.
b. PH > 7, maka :
- Air bersifat basah
- Menyebabkan busa sabun tidak dapat bergabung dengan air
- Air rasanya lebih segar
c. Pembubuhan bahan kimia untuk pengolahan air harus memperhatikan
PH air jika ingin mendapatkan hasil yang optimal (paling efisien dan
efektif)
Misalnya:
- Tawas baik untuk PH > 7
- Kaporit untuk PH > 7
- Kapur tohor (60% Coa) digunakan untuk menaikan PH yang
rendah

2.2 Sumber Air


Dalam memilih sumber air baku air bersih, maka harus diperhatikan
persyaratan utama yang meliputi kualitas, kuantitas kontiunitas dan biaya
yang murah dalam proses pengambilan sampai pada proses pengolahannya.
Sumber air adalah suatu komponen utama yang harus ada pada system
perencanaan air bersih, sebab tanpa sumber air maka suatu penyediaan air
bersih tidak akan berfungsi, ( Sutrisno, dkk, 2004 ).
Beberapa sumber baku yang dapat digugunakan untuk menyediakan air
bersih dikelompokkan sebagai berikut :
1. Air Laut
Air laut mempunyai sifat asin karena mengandung garam Nacl.
Besarnya kandungan garam Nacl untuk air laut adalah sebesar 3 %
keadaan seperti ini maka air laut tidak bias di minum.
2. Air Hujan
Air hujan disebut juga dengan air angkasa. Beberapa sifat kualitas dari
air hujan adalah sebagai berikut :
a. Pada uap air terkondensi menjadi hujan, maka air hujan merupakan
air minum ( H2O ), oleh Karena itu air hujan yang jatuh ke bumi
mengandung mineral relative rendah yang bersifat lunak.
b. Gas-gas yang ada di atmosfir umumnya larut dalam butir-butir air
hujan terkontaminasi dengan gas seperti CO2, menjadi agresi. Air
hujan yang beraksi dengan gas SO2 dari daerah vulkanik atau
daerah industry akan menghasilkan senyawa asam ( H2SO4 ),
sehingga dikenal dengan “acid rain” yang bersifat asam atau
agresif.
c. Kontaminan lainnya adalah partikel padat seperti : debu, asap,
partikel cair, mikroorganisme seperti virus,bakteri.

Dari segi kuantitas air hujan tergantung pada tinggi rendahnya curah
hujan, sehingga air hujan tidak bias mencukupi persediaan air bersih
Karena jumlahnya fluktuatif. Begitu pula jika dilihat dari segi
kontinuitasnya, air hujan tidak dapat digunakan secara terus menerus
karena tergantung pada musim.

3. Air Permukaan
Air Permukaan merupakan air hujan yang mengalir kepermukaan
bumi dan terkumpul pada suatu tempat yang relative seperti sungai,
danau, dan laut. Umumnya air permukaan ini akan mendapat
pengotoran Selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-
batang kayu, daun-daun dan sebagainya.
Jenis-jenis air permukaan yaitu :
a. Air sungai
Penggunaan air sungai sebagai air minum haruslah mengalami
suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini
pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali.
b. Air rawa/air hujan
Kebanyakn air rawa berwarna kuning kecoklatan disebabkan
adanya zat-zat organis yang telah membusuk, misalnya asam
humus yang terlarut dalam air.

Air baku merupakan air yang menjadi bahan dasar air bersih
sebelum diolah. Siklus air bumi relative tetap dalam arti bahwa
kebenaran diangkasa, maupun didalam tanah, akan selalu bersedia
dengan daur hidrologinya.(Cristian Dkk,2002).

Asal sumber air baku:

a. Air angkasa / air hujan


Merupakan salah satu sumber air baku untuk air bersih, terutama
untuk daerah yang sulit akan air permukaan maupun air tanah.

b. Air tanah
Air tanha merupakan air hujan atau permukaan yang meresap
kedalam tanah dan bergabung dengn lapisan tanah yang disebut
“aquifer’ atau sumber air baku yang berada dalam tanah yang saat
ini banyak digunakan sebagai air minum.
Air tanah terbagi atas:
 Air tanah dangkal
 Kedalaman umumnya sampai 40 m
 Kualitas terpengaruh musim, pada musim hujan,
banyak dan pada musim kemarau sedikit/tidak ada.
 Kualitas kurang baik karena dapat terpengaruh
lingkungan.
 Pegambilan dengan membuat sumur gali,pantek,bor.
 Penggunaannya secara individu/kelompok,terbatas

 Air tanah dalam


 Kedalaman bias mencapai 150-200 m
 Kuantitas walaupun terbatas tetapi cukup.
 Kualiatasnya cukup baik hanya kadang bersifat asam
(PH rendah) Karena mengandung CO2 agresif.
 Pengambilan dengan membuat sumur bor.
 Penggunaannya untuk masyarakat luas / lingkungan
perumahan dan sebagainya.
 Cukup dengan pengolahan tidak lengkap.

c. Mata air
Mata air adalah taah yang keluar dengan sendirinya
kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari dalam tanah. Mata
air yang berasal dari dalam tanah, hamper tidak terpengaruh oleh
musim. Kualitas/ kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam
tanah.
Berdasarkan keluarnya air (munculnya kepermukaan tanah),
mata air terbagi atas dua bagian yaitu :
 Rembesan dimana air keluar dari lereng-lereng
 Umbulan dimana air keluar kepermukaan pada suatu
dataran.
2.3 Bangunan Penangkap Sumber Air
Bamgunan penangkap sumber air merupakan bangunan penangkap
dari masing-masing sumber air, untuk disalurkan ke konsumen ( Anonim,
2002 ).
Berdasarkan sumber air yang digunakan, maka bangunan penangkap sumber
mata air dibagi atas :
1. Penampang air hujan
Penmpang air hujan merupakan bangunan untuk menangkap air dari
angkasa, khususnya air hujan. Penampang air hujan biasanya untuk
kebutuhan individual atau kelompok tertentu saja, dan tidak dalam
kebutuhan secara luas atau jumlah yang besar.
2. Intake
Intake adalah sebutan untuk untuk pengambilan air permukaan, apakah
ditepi danau, sungai dan sebagainya. Intake dibangun dan diberi saringan
dari besi, dengan tujuan menghalangi bahan kasar yang dapat terbawa
instansi atau mencegah kayu dan bahan bakat lainnya.
3. Bronkaptering
Bronkaptering merupakan bagunan penangkap air yang berasal dari
sumber mata air. Membangun bagunan ini tidak boleh menggangu sumber
mata air yang ada, yaitu tinggi muka air dari mata air agar tidak terjadi
tekanan balik terhadap mata air yang dapat menyebabkan mata air
berpindah tempat.

2.4 Bak Penangkap Air (Reservoir)


Reservoir adalah tempat penampung air bersih, pada suatu system air
bersih.
Umumnya reservoir diperlukan pada suatu penyediaan air bersih yang
melayani suatu kota. Lokasi reservoir tergantung dari sumber dan
topografinya. Penempatan reservoir mempengaruhi system pengaliran
distribusi, yaitu dengan grafitasi, pemompaan atau kombinasi grafitasi
pemompaan.
Fungsi utama dari reservoir adalah untuk menyeimbangkan antara debit
produksi dengan debit pemakaian air. Seringkali untuk waktu yang
bersamaan, debit produksi air bersih tidak dapat selalu sama besarnya dengan
debit pemakaian air.
Pada saat jumlah produksi air bersih lebih besar dari pada jumlah
pemakian air, muka kelebihan air tersebut untuk sementara disimpan dalam
reservoir, dan digunakan kembali untuk memenuhi kekurangan air pada saat
jumlah produksi air bersih lebih kecil dari pada jumlah pemakaian air.
1. Kapasitas reservoir distribusi
Reservoir distribusi diperlukan untuk menyimpan air akibat adanya variasi
permakaian yang terjadi selama 24 jam. Kapasitas reservoir distribusi ini
direncanakan sebesar 10-20% dari kebutuhan air harian rat-rata.
2. Penempatan reservoir
Reservoir distribusi ditempatkan di lokasi yang relative tinggi di daerah
perencanaan yang bersangkutan dan sedapat mungkin terletak dipusat atau
yang paling dekat dengan daerah pelayanan.
3. Konstruksi reservoir
Konstruksi reservoir direncanakan berdasarkan standar-standar yang
berlaku di Indonesia konstruksi yang biasa digunakan adalah konstruksi
baja.
Reservoir ini harus tertutup mencegah masuknya kotoran ke dalamnya.
4. Perpipaan reservoir
Reservoir ini harus dilengkapi dengan system perpipaan yang terdiri dari
pipa intel, outlet, overflow (peluap), dan blow up (penguras) serta
dilengkapi dengan pula dengan lubang manhole dan ventilasi.
Perencanaan ground reservoir mempertimbangkan paket standar yang
digunakan dapartemen kimpraswil, namun konsultan memberikan angka
reservoir tersebut cukup konservatif (Balai Pelatihan Air Bersih, 2006)
Untuk merencanakan dimensi reservoir, digunakan rumus sbb :
V = P x L x T……………………….. (2.1)
Dimana :
V = Volume (m³)
P = Panjang (m)
L = Lembar (m)
T = Tinggi (m)

1. Perhitungan Tinggi Reservoir


a. Jika ∆H < 10 mka (m) → dipertinggi dengan menara (T)

∆H = (Elv M – Elv R) – ( Total looses dari titik R-M )

b. Jika ∆H > 10 maka (m) → tidak perlu menggunakan menara.

∆H = (Elv M – Elv R) – ( Total looses dari titik R-M ) > 10 mka


(m)
2. Perhitungan Dimensi Reservoir
Vkebutuhan ( m³ ) = QBPAB ( m³/det ) x waktu pengisian maks ( detik )
Vkebutuhan : Vreservoar = 1 → reservoar tunggal
Vkebutuhan : Vreservoar > 1 → banyak reservoir
Vkebutuhan : Vreservoar .n ( banyak tunggal )
1
Vreservoar didapat B x H x T ( Persegi ) ; 4 𝜋.d².T (lingkaran)

H H = 2B … (Reservoar effisien)
h = tinggi ruang kosong 5 % dari H

2.5 Pengertian pipa


Pipa adalah benda berbentuk lubang silinder dengan lubang
ditengahnya yang terbuat dari logam maupun bahan-bahan lain sebagai sarana
pengaliran atau transportasi fluida beebentuk cair, gas, maupun udara.

2.6 Jenis-jenis pipa dan kegunaan pipa


Ada dua kategori utama dari produk pipa yang bisa digunakan untuk
saluran air yaitu pipa plastik dan pipa logam. Pipa plastik antara lain polifinal
klorida ( PVC ), klorin plivinil diklorinasi (CVPC), pipa PEX dan polypipe.
Sedangkan yang termaksut pipa logam diantaranya adalah pipa tembaga, pipa
stainless steel dan pipa baja galvanis. Tidak semua jenis pipa ini digunakan
untuk tujuan yang berbeda.
1. Pipa PVC adalah jenis pipa plastik terutama digunakan saluran air
bertekanan tinggi. Tersedia dalam beberapa ukuran standar mulai dari
diameter ½ inci sampai 4 inci. Pipa PVC digunakan hanya untuk
menangani air dingin, dan jika duganakan air panas akan
menyebabkanpipa menjadi picah. Pipa jenis ini umumnya berwarna putih,
meskipun beberapa jenis ada yang berwarna abu-abu. CPVC adalah pipa
PVC yang telah mendapat klorinasi tambahan. Teredia dalam warna
kuning yang khas dan bisa digunakan untuk air panas dan air dingin.
CPVC lebih fleksibel dengan dinding-dinding yang secara substansial
lebih tipis dari pipa PVC pipa ini memiliki diameter luar yang sama
dengan pipa tembaga sehingga bisa meningkatkan jangkauan penggunaan.
2. Pipa PEX pertama kali diproduksi tahun 1920-an, tetapi baru lebih
popular dalam beberapa tahun terakhir. Pipa ini memiliki diameter luar
yang sama seperti tembaga, dan bisa digunakan untuk air panas dan
dingin. Salah satu kelebihan dari pipa PEX adalah memiliki ketahanan
panas yang lebih tinggi dari pada berbagai jenis pipa lainnya, dan sering
digunakan dalam system pemanas air. Pipa ini tersedia dengan warna
putih, krem, merah, dan biru. Masing-masing warna berfungsi untuk
menandakan penggunaannya yaitu sebagai air panas atau pipa air dingin.
3. Jenis lainnya dari pipa plastic adalah polypipe, merupakan pipa hitam
tebal yang digunakan untuk mengalirkan air bertekanan tinggi dari rumah
atau kedalam rumah. Ini digunakan hampir secarah ekslusif diluar ruangan
dan biasanya dikubur bawah untuk mencegah pembekuan. Polypipe
sangat kaku, dan jarang digunakan untuk keperluan lain.
4. Pipa tembaga adalah jenis yang paling umum dari pipa logam yang biasa
digunakan di rumah-rumah,meskipun harganya lebih mahal dari pada pipa
plastic. Kelebihan pipa tembaga antara lain tahan terhadap korosi dan bisa
menahan suhu tinggi. Pipa tembaga tersedia dalam tiga ukuran yang
berbeda yaitu M,L dan K. Tipe M memiliki dinding yang sangat tipis,
sementara jenis L dengan ketebalan sedang, dan tipe K adalah yang paling
tebal dari ketiganya.
5. Stainless steel pipa jarang digunakan dibandingkan dengan jenis pipa
logam lainnya karena harganya lebih mahal dan sulit ditemukan. Pipa ini
terutama digunakan dilingkungan laut karena bisa menahan air garam,
yang akan mengikis pipa logam lainnya. Harga yang mahal membuat jenis
pipa kurang diminati untuk digunakan dirumah-rumah.
6. Pipa galvanis telah digunakan dirumah bertahun-tahun dan biasanya
digunakan sebagai saluran air rumah. Lapisan galvanis berwarnah abu-abu
kusam berfungsi untuk mencegah karat. Penggunaan pipa ini menjadi
agak berkurang karena digantikan oleh pipa PEX yang harganya tidak
begitu mahal tapi tetap tahan lama. Pipa galvanis biasanya tersedia dengan
diameter ½ inci dan 2 inci.

2.7 Jaringan perpipaan


Perpipaan digunakan untuk mengalirkan air sari satu tempat ke tempat
lain sehingga kualitas dan kuantitasnya tetap terjaga. Dalam system
penyediaan air bersih, perpipaan memegang peran didalam menghantar air
baik dari sumber air baku ke instansi pengolahan, maupun dari instalasi ke
konsumen. Perpipaan terdiri dari pipa dan kelengkapannya berupa fitting dan
accessories, pipa yang digunakan untuk air bersih saat ini sudah banyak
jenisnya.
Berdasarkan jenisnya, antara lain pipa yang terbat dari :
1. Polyvinyl chloride (PVC)
2. Polyetilene (PE)
3. Steel (Baja)
4. Cast Iron (CI)
5. Ductile Cast Iron (DCI)
6. Asbestos Cement (AC)
7. Fiber Glass
8. Galvanized Iron (GI)
9. Concrete pipe (pipa dari beton)

Berdasarkan peletakannya, perpipaan dibagi dalam 3 bagian:

1. Perpipaan Transmisi
Perpipaan transmisi biasanya digunakan untuk pengaliran air baku.
Perletakannya, antara intike dengan instalasi pengolahan atau antara
bangunan sadap dengan reservoir utama (sebelum didistribusikan).
Pada perpipaan transmisi tidak boleh ada taping ke konsumen air dan
pipa transmisi tidak bercabang keuali terdapatnya beberapa sumber air
baku dan menyatu pada suatu tempat pengaliran ke instansi pengolahan.
Pada perpipaan transmisi apabila topografinya tidak rata maka akan
dilengkapi dengan berbagai peralatan atau bangunan pendukung, seperti
bak pelepas tekan, katup pembuang udara, dan lain-lain.

2. Perpipaan Distribusi
Perpipaan distribusi tidak berbeda dengan perpipaan transmisi dalam
pengaliran airnya, dimana untuk perhitungannya juga menggunakan
rumus-rumus yang sama dengan perpipaan transmisi. Perpipaan distribusi
mengalirkan air bersih hasil pengolahan ke daerah pelayanan dan
konsumen . pengaliran terjadi dengan system pengaliran berbentuk cabang
(Branch Sistem) atau dengan system melingkar (loop system). Kedua
system pengaliran ini tergantung daerah pelayanan. Jika topografi berbukit
dan lembah, dapat digunakan branch system, sedangkan untuk daerah rata
dapat menggunakan loop system.
Ada dua jenis perpipaan distribusi antara lain :
a. Pipa primer
b. Pipa sekunder dan tersier
3. Perpipaan Pelayanan
Perpipaan pelayanan merupakan perpipaan distribusi kwater yang
langsung berkaitan dengan pengaliran ke rumah konsumen. Perpipaan ini
berdiameter kecil, dan mempunyai taping untuk di alirkan ke masing-
masing konsumen. Kriteria system perpipaan ini untuk pengaliran sama
dengan untuk transmisi dan distribusi, hanya beebeda dalam debit
pengaliran. Perpipaan pelayanan hanya dapat menerima tekanan atas pipa
yang jauh lebih kecil dari system perpipaan distribusi maupun transmisi.

2.8 Pengklasifikasian Pipa


Berdasarkan klasifikasi pengguna (user), pipa dapat dikelompokan menjadi :
1. Standar Pipe
Mechanical seruice pipe untuk kepentingan strukturakl dan mekanikal.
Berdasarkan ketebalan dinding dibagi menjadi 3 kelas yaitu standard
weight, extra strong, double extra strong. Ada dalam bentuk seamless dan
welded berdiameter sampai 12 in. pipa ini duganakan di industry kayu.
2. Pressure Pipe
Digunakan untuk membawa fluida atau gas pada tekanan atau temperature
norma,subzero/tinggi. Berukuran 1/8 in. nominal size sampai 36 in.
3. Line Pipe
Dihasilkan dalam bentuk welded dan seamless berukuran 1/8 in. nominal
OD sampai 36 in. digunakan untuk membawa gas minyak atau air.
4. Water-well Pipe
Di produksi dalam bentuk welded dan seamless dengan bahan steel.
Digunakan untuk membawa air untuk digunakan diperkotaan maupun
industry. Berukuran 1/8-96 in. dengan berbagai ketebalan dinding.
5. Oil Country Goods
Casing digunakan sebagai structural rerainer untuk dinding sumur minyak
atau gas juga untuk mengeluarkan fluida yang tidak diinginkan, dan untuk
melindungi dan mengalirkan minyak atau gas dari sumber dibawah
permukaan menuju permukaan tanah. Casing dihasilkan dalam waktu ½-
20 in.

2.9 Sistem Pendistribusian


System distribusi adalah system yang langsung berhubungan dengan
konsumen, yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah
memenuhi syarat keseluruh daerah pelayanan. System ini meliputi unsure
system perpipaan dan perlengkapannya, hidran kebakaran, tekakan tersedia,
system pemompaan (bila diperlukan), dan reservoir distribusi.
Sistem distribusi air minum terdiri atas perpipaan, katup-katup, dan pompa
yang membawa air tang telah diolah dari instalasi pengolahan menuju
pemukiman, perkantoran, dan industry yang mengonsumsi air. Juga termasuk
dalam sistem ini adalah fasilitas penampung air yang telah diolah (reservoir
distribusi), yang digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai instalasi,
meter air untuk banyak air yang digunakan, dan keran kebakaran. Dua hal
penting yang harus diperhatikan pada sisitem distribusi adalah tersedianya
jumlah air yang cukup dan tekanan yang memenuhi (konstinuitas pelayanan),
serta menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari instalasi pengolahan.
Sistem pendistribusian air ke masyarakat, dapat dilakukan secara langsung
dengan gravitasi maupun dengan sistem pompa. Pembagian air dilakukan
melalui pipa-pipa distribusi seperti :
1. Pipa primer, tidak diperkenankan untuk melakukan tapping
2. Pipa sekunder, diperkenankan tapping untuk keperluan tertentu, seperti :
fire hidran, bandara, pelabuhan dan lain-lain.
3. Pipa tersier, diperkenankan tapping untuk kepentingan pendistribusian air
ke masyarakat melalui pipa kuarter.
2.10 Sistem Pengaliran
Distribusi air minum dapat dilakukan dengan beberapa cara,
tergantung kondisi topografi yang menghubungkan sumber air dengan
konsumen. Distribusi secara gravitasi, pemompaan maupun kombinasi
pemompaan dan gravitasi dapat digunakan untuk menyuplai air ke konsumen
dengan tekanan yang mencukupi.
Berikut penjelasan dari masing-masing sistem pengaliran distribusi air bersih :
1. Cara Gravitasi
Cara gravitasi dapat digunakan apabila elevasi sumber air mempunyai
perbedaan cukup besar degna elevasi daerah pelayanan, sehingga tekanan
yang diperlukan dapat dipertahankan. Cara ini dianggap cukup ekonomis,
karena hanya memanfaatkan beda ketinggian lokasi.
2. Cara Pemompaan
Pada cara ini pompa digunakan untuk meningkatkan tekanan yang
diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke
konsumen. Cara ini digunakan jika daerah pelayanan merupakan daerah
yang datar, dan tidak ada daerah berbukit.
3. Cara Gabungan
Pada cara gabungan, reservoir digunakan untuk mempertahankan tekanan
yaitu diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan kondisi darurat,
misalnya pada saat terjadi kebakaran atau tidak adanya energy. Selama
periode pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan disimpan dalam
reservoir distribusi. Karena reservoir distribusi digunakan sebagai
cadangan air selama periode pemakaian tinggi atau pemakaian puncak,
maka pompa dapat dioperasika pada kapasitas debit rata-rata.

2.11 Jaringan Distribusi


Jaringan distribusi adalah rangkayan pipa yang berhubungan dan digunakan
untuk mengalirkan air ke konsumen. Tata letak distribusi ditentukan oleh
kondisi topografi daerah layanan dan lokasi instansi pengolahan biasanya
diklasifikasikan sebagai :
1. Sistem Cabang (branch)
Bentuk cabang dengan jalur buntu (dead-end) menyerupai sebuah pohon.
Pada pipa induk utama (primary feeders), tersambung pipa induk sekunder
(secondary feeders), dan pada pipa induk sekunder tersambung pipa
pelayanan utama (small distribution mains) yang berhubungan dengna
penyediaan air minum dalam gedung. Dalam pipa dengan jalur buntu, arah
aliran air selalu sama dan suatu area mendapat suplai dari satu pipa
tunggal.
Kelebiihan :
a. Sistem ini sederhana dan desain jaringan perpipaannya juga
sederhana.
b. Cocok untuk daerah yang sedang berkembang.
c. Pengembangan dan tekanan pada titik manapun dapat dihitung
dengan mudah.
d. Pipa dapat ditambahkan bila diperlukan (pengembangan kota)
e. Dimensi pipa lebih kecil karena hanya melayani populasi yang
terbatas.
f. Membutuhkan beberapa katup untuk mengoperasikan sistem.

Kekurangan :
a. Saat terjadi kerusakan, air tidak tersedia untuk sementara waktu.
b. Tidak cukup untuk memadamkan kebakaran karena supali hanya
dari pipa tunggal.
c. Pada jalur buntu, mungkin terjadi pencemran dan sedimentasi jika
tidak ada pengontrolan.
d. Tekanan tidak mencukupi ketika dilakukan penambahan areal ke
dalam sistem penyediaan air minum.
2. Sistem Gridiron
Pipa induk utama dan pipa induk sekunder terletak dalam kotak, dengan
pipa induk utama, pipa induk sekunder, serta pipa pelayanan utama saling
terhubung. Sistem ini paling banyak digunakan.
Kelebihan :
a. Air dalam sistem mengalir bebas ke beberapa arah dan tidak terjadi
stagnasi seperti bentuk cabang.
b. Ketika ada perbaikan pipa air yang tersambung dengan pipa
tersebut tetap mendapat air dari bagian yang lain.
c. Ketika terjadi kebakaran, air tersedia dari semua arah.
d. Kehilangan tekanan pada semua titik dalam sistem minimum.

Kekurangan :
a. Perhitungan ukuran pipa lebih rumit
b. Mebutuhkan lebih banyak pipa dan sambungan pipa sehingga lebih
mahal.

3. Sistem Melingkar (loop)


Pipa induk utama terletak melingkar daerah layanan. Pengambilan dibagi
menjadi dua dan masing-masing mengelilingi batas daerah layanan, dan
keduanya bertemu kembali di ujung. Pipa perlintasan (croos)
menghubungkan kedua pipa induk utama. Di dalam daerah pelayanan,
pipa pelayanan utama terhubung dengan pipa induk utama. Sistem ini
paling ideal.
Kelebihan :
a. Setiap titik mendapat suplai dari dua daerah
b. Saat terjadi kerusakan pipa, air dapat disediakan dari arah lain.
c. Untuk memadamkan kebakaran, air tersedia dari segala arah.
d. Desain pipa mudah
Kekurangan : Membutuhkan lebih banyak pipa

2.12 Hidran Umum


Hidran umum merupakan bangunan penangkap air yang didunakan
secara bersama oleh beberapa kepala keluarga, dimana air bersih yang berasal
dari jaringan pipa distribusi di tampung dalam satu bak penangkap dan di
tempatkan pada suatu lokasi. Bagaimana ini dapat bebentuk bak yang di
lengkapi dengan beberapa kran yang nantinya dapat mengalirkan air bersih
untuk dapat digunakan oleh masyarakat disekitar bangunan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai