Bab Iii
Bab Iii
32
33
Sg + So + Sw = 1
So + Sw = 1
4. Saturasi minyak dan saturasi gas sering dinyatakan dalam istilah ruang
pori-pori yang diisi oleh hidrokarbon. Jika contoh volume batuan
adalah V dan ruang pori-pori adalah Ø x V maka ruang pori-pori yang
diisi oleh hidrokarbon adalah :
50% tetapi biasanya antara 10 sampai 30%. Dengan demikian batas fluida
antara air dan minyak tidak selalu jelas. Besarnya penjenuhan air di dalam
reservoir minyak menentukan dapat tidaknya lapisan minyak itu
diproduksikan. Penjenuhan air dinyatakan sebagai Sw (water saturation).
Jika Sw lebih besar dari 50%, minyak masih dapat keluar; akan tetapi pada
umumnya harus lebih kecil dari 50%. Penjenuhan air tidak mungkin
kurang dari 10% dan dinamakan penjenuhan air yang tak terkurangi
(irreducible watersaturation). Hal ini biasanya terdapat pada reservoir
dimana airnya membasahi butir. Juga harus diperhatikan bahwa
kedudukan minyak terhadap air tergantung sekali daripada apakah
reservoir tersebut basah minyak (oil wet) atau basah air (water wet). Pada
umumnya batuan reservoir bersifat basah air. Pori – pori batuan Reservoir
selalu berisi fluida dan fluida tersebut bisa berupa minyak dan Gas, Gas –
Minyak – Air atau Gas – Air – Minyak. Atau air yang selalu berada
didalam reservoir sebab air lebih dulu ada sebelum minyak atau gas
datang/bermigrasi. Kadar air yang tinggi dalam reservoir minyak
mengurangi daya pengambilannya (recoverability).
Gambar 3.3
Skema Stark Dean Distilation Apparatur
Gambar 3.4
Solvent Extractor
Gambar 3.5
Oven
37
Gambar 3.6.
Retort
Gambar 3.7.
Exicator
Gambar 3.8.
Gelasukur
38
Berat minyak = (Berat core jenuh – Berat core kering – Berat air)
= (36,7 – 32,4 – 0,6)
= 3,7 gr
Berat oil
Volume minyak =
B.J oil
3,7
=
0,812
= 4,556 cc
= 29,019 %
vol. air 0,6
Sw = x100% x100%
vol. pori 15,7
= 3,821%
Sg = 1 – (Sw + So)
= 1 – (0,03821 + 0,29019 )x100%
= 1 – (0,3284) x 100%
= 67,16%
40
3.6 Pembahasan
Saturasi fluida adalah ukuran kejenuhan fluida di dalam formasi
batuan atau dapat juga diartikan sebagai perbandingan antara volume pori
batuan yang terisi fluida terhadap volume pori total batuan. Di dalam suatu
batuan reservoir biasanya terdapat tiga jenis fluida, yaitu oil, water dan gas.
Dari data percobaan yang telah diberikan dan sesuai dengan hasil
perhitungan, dapat dilihat bahwa gas memiliki saturasi paling besar
dibandingkan oil dan water. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
diperoleh berat core kering 32,4 gr dan core jenuh sebesar 36,7 gr selain itu
diperoleh pula volume pori core 15,7 cc. Sedangkan volume air yang
didapat 0,6 cc sama dengan berat air yang didapat yaitu 0,6 gr. Sehingga
diperoleh berat minyak 3,7 gr dan volume minyak 4,556 cc dengan
menggunakan perhitungan melalui berat jenis minyak sebesar 0,812 gr/cc.
Dari data tersebut diperoleh saturasi water sebesar 0,03821 dan
saturasi oil sebesar 0,29019. Dari saturasi water dan saturasi oil dapat
diukur harga saturasi gas dengan cara 1 dikurang jumlah saturasi water dan
saturasi oilnya sehingga diperoleh harga saturasi gas sebesar 0,6716.
Kemusdian semua saturasi dijadikan dalam fraksi (%) dimana Sw =
3,821%, So = 29,019% dan Sg = 67,16%. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa saturasi gas memiliki nilai yang paling besar sehingga
reservoir yang diamati digolongkan memiliki kandungan gas yang
mendominasi.
41
3.7. Kesimpulan
1. Saturasi adalah perbandingan volume pori yang terisi fluida formasi
dengan volume pori total batuan.