Anda di halaman 1dari 9

STANDAR ISI

KOMPETENSI INTI
Inkuiri Terbimbing
Untuk Kelas XII SMA/MA Sederajat Semester Ganjil
STANDAR ISI
KOMPETENSI
DASAR (KD)

KOMPETENSI INTI (KI) KD. 4.2. Menyusun

laporan hasil
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
percobaan tentang
KI.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif mekanisme kerja
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
enzim, fotosintesis,
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. dan respirasi anaerob.

KI.3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

INDIKATOR
4.2.1 Mendemonstrasikan prosedur praktikum metabolisme sel

4.2.2 Merumuskan konsep metabolisme sel

4.2.3 Menyusun laporan hasil metabolisme sel


1
TUJUAN PEMBELAJARAN

4.2.1.1 Siswa mampu mendemostrasikan praktikum Enzim Katalase sesuai dengan


langkah kerja yang ditetapkan

4.2.1.2. Siswa mampu mendemostrasikan praktikum Fermentasi Alkohol sesuai


dengan langkah kerja yang ditetapkan

4.2.1.3 Siswa mampu mendemostrasikan praktikum Fotosintesis pada Daun sesuai


dengan langkah kerja yang ditetapkan

4.2.2.1 Siswa mampu menjelaskan konsep enzim

4.2.2.2 Siswa mampu menjelaskan konsep respirasi anaerob

4.2.2.3 Siswa mampu menjelaskan konsep fotosintesis

4.2.3.1 Siswa mampu menyusun laporan hasil praktikum metabolisme sel sesuai
kaidah penulisan ilmiah

DAFTAR ISI

2
Mata Pelajaran :
Materi :
Kelas :
Alokasi Waktu :
Kelompok :
Anggota Kelompok :

A. Petunjuk Belajar

B. Informasi Pendukung
Metabolisme merupakan seluruh rangkaian reaksi kimia yang berlangsung didalam sel makhluk
hidup. Kesebelas system organ pada tubuh manusia mengalami proses metabolismenya baik secara
spesifik (menghasilkan dan atau memecah molekul tertentu) maupun secara general (menghasilkan
dan atau memecah molekul nutrisi primer ‘karbohidrat, protein, dan lemak’). Metabolisme terdiri atas
dua proses, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan serangkaian reaksi kimia
berupa proses penyusunan zat kompleks dari zat yang lebih sederhana yang membutuhkan energi
awal dari oksidasi adenosin triphosphate (ATP). Sebaliknya katabolisme merupakan serangkaian
reaksi kimia berupa proses pemecahan zat kompleks menjadi zat sederhana yang disertai dengan
pelepasan energi berupa adenosin triphosphate (ATP). Faktor dominan pada metabolism adalah laju
suatu reaksi. Pada kedua proses metabolisme, laju reaksi berlangsung sangat lambat, sehingga untuk
mempercepat laju reaksi tersebut maka tubuh memproduksi senyawa yang akan membantu prosesnya
yang disebut dengan enzim.
Enzim
Enzim merupakan senyawa organic yang berfungsi sebagai katalis reaksi metabolism dalam
tubuh manusia. Katalis bermakna bahwa enzim dapat mempercepat laju reaksi dengan cara
menurunkan energi aktivasi (energi awal atau modal awal) dari satu reaksi.
1. Struktur Penyusun Enzim
Enzim secara keseluruhan disebut holoenzim. Enzim tersusun dari dua kelompok utama, yaitu
komponen protein (apoenzim) dan komponen nonprotein (gugus prostetik). Komponen protein
(apoenzim) pada enzim sangat mementukan kerja enzim. Hal demikian dimungkinkan karena
apoenzim merupakan tempat melekatnya substrat dan sekaligus tempat mereaksikan substrat.
Bagian enzim tempat melekatnya substrat disebut sisi aktif enzim. Substrat merupakan bahan atau
molekul yang dikatalis oleh suatu enzim. Substrat dapat berupa karbohidrat, protein, dan lemak.
3
Komponen nonprotein (gugus prostetik) terbagi atas dua. Bila penyusunnya berasal dari molekul
organic disebut koenzim dan bila berasal dari molekun anorganik disebut kofaktor.
2. Sifat Enzim
a. Merupakan protein. Bahan penyusun utama enzim adalah protein.
b. Mudah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Faktor lingkungan antara lain suhu (37oC), pH,
dan inhibitor.
c. Sebagai katalisator. Dalam hal ini enzim berfungsi mempercepat reaksi kimia, tetapi tidak ikut
berubah setelah proses reaksi selesai.
d. Bekerja secara spesifik. Enzim hanya berperan membantu satu macam substrat dan tidak dapat
bekerja untuk bermacam-macam substrat.
e. Bekerja secara bolak-balik. Artinya enzim tidak menentukan arah reaksi, tetapi hanya bekerja
mempercepat laju reaksi sampai mencapai keseibangan.
f. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Artinya sedikit enzim dapat mengkatalis suatu reaksi kimia.
3. Reaksi Enzim
Reaksi enzimatis berlangsung apabila substrat tersedia dan bagian sisi aktif enzim dalam keadaan
kosong. Pada kondisi yang demikian substrat akan memasuki bagian sisi aktif enzim. Bagian sisi
aktif enzim akan mengalami perubahan bentuk dengan mengelilingi substrat kemudian
membentuk ikatan lemah berupa kompleks enzim- substrat. Kemudian di dalam sisi aktif, substrat
akan diubah menjadi suatu bentuk akhir, yang dikenal sebagai produk. Selanjutnya, produk
tersebut dilepas dari ikatan enzim dan enzim itu sendiri kembali bebas untuk berikatan dengan
substrat lain.

Ada 2 hipotesis yang menjelaskan tentang mekanisme kerja enzim yaitu sebagai berikut:
a. Hipotesis gembok dan anak kunci (lock and key) menurut sisi aktif ini, bagian sisi aktif enzim
mempunyai bentuk spesifik dan tidak fleksibel. Suatu enzim Hanya dapat ditempati oleh
substrat tertentu saja. Hipotesis ini ditemukan oleh Emil Fischer.
b. Hipotesis kecocokan yang terinduksi (induced fit) menurut hipotesis ini, bagian sisi aktif enzim
bersifat fleksibel terhadap substrat yang masuk. Apabila ada substrat yang masuk ke bagian sisi
aktif, maka bagian ini akan mengalami perubahan bentuk mengikuti bentuk substratnya.

4. Faktor Kinerja Enzim


a. Suhu
Peningkatan suhu menyebabkan molekul bergerak cepat. Pada kondisi yang demikian suatu
reaksi dapat berlangsung cepat atau tidak berjalan sama sekali (berhenti). Hal demikian
4
dimungkinkan karena setiap enzim mempunyai suhu optimal tertentu sehingga dapat
melangsungkan reaksi secara maksimal. Suhu yang terlalu tinggi atau melampaui batas
optimum akan menyebabkan enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah perubahan
struktur kimiawi enzim yang menakibatkan enzim tersebut rusak dan tidak dapat melakukan
fungsinya.
b. pH (Derajat Keasaman)
Pada umumnya, pH optimumenzim berkisar antara 6-8. Namun, beberapa pengecualian dapat
terjadi. Contohnya pada lambung manusia, pepsin akan bekerja optimal pada pH 2. Perubahan
pH yang cukup tajam juga dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi.
c. Inhibitor
Inhibitor merupakan senyawa kimia yang bersiat menghambat kerja enzim. Ada 2 jenis
inhibitor, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif merupakan
senyawa kimia yang menyerupai substrat dan dapat bereaksi dengan sisi aktif enzim. Inhibitor
nonkompetitif merupakan senyawa kimia yang menghambat kerja enzim dengan cara melekat
pada bagian selain sisi aktif, yang disebut sisi alosterik.
d. Konsentrasi Substrat
Jumlah substrat yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kerja enzim. Untuk mengatasi
hal demikian biasanya sel akan menambah jumlah enzim dengan cara menyintesis enzim.

Salah satu proses metabolisme yang berlangsung dalam tubuh organisme adalah katabolisme di mana
dalam proses ini, senyawa / molekul kompleks diuraikan menjadi senyawa / molekul sederhana dan
menghasilkan energy. Katabolisme disebut juga dengan istilah desimilasi, karena dalam proses ini energy
yang tersimpan ditimbulkan kembali atau dibongkar untuk menyelenggarakan proses
kehidupan.Karena menghasilkan energy / membebaskan energy, katabolisme termasuk dalam kategori
reaksi eksergonik (reaksi eksotermis). Salah satu proses katabolisme yang dibahas dalam pelajaran biologi
adalah katabolisme karbohidrat, yaitu respirasi sel. Adapun macam respirasi sel secara singkat adalah
sebagai berikut:
Respirasi sel (pernapasan sel) meliputi proses enzimatis di dalam sel di mana karbohidrat, asam
lemak dan asam amino diuraikan. Berdasarkan senyawa yang menerima atom hydrogen,
respirasi sel dibedakan menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob. Pada respirasi aerob, senyawa yang
berperan sebagai penerima atom hydrogen (H) adalah oksigen. Pada respirasi anaerob, senyawa yang
berperan sebagai penerima atom hydrogen (H) adalah asam piruvat dan asetaldehid (asam piruvat,
asetaldehid, oksigen Gunakan istilah-istilahtersebut untuk mengisi titik-titik di atas). Respirasi Aerob
5
Respirasi aerob biasa disebut dengan istilah pernapasan, dan termasukdalam kategori reaksi
oksidasi. Beberapa senyawa yang terlibat dalam proses ini, antara lain: CO2, O2, H2O, C6H12O6, ATP.
Reaksi aerob meliputi reaksi:
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2 + ATP (Pati)
Selain respirasi aerob, ada juga respirasi anaerob. Respirasi anaerob disebut juga sebagai fermentasi.
Dalam proses ini terjadi pembebasan sebagian kecil energi dari energi yang terkandung didalam molekul
glukosa. Dalam respirasi anaerob, asam piruvat sebagai hasil akhir tahap glikolisis akan diubah menjadi
asam susu (asam laktat) pada fermentasi asam laktat, atau diubah menjadi etanol pada fermentasi alkohol.
Dalam kondisi udara terbuka, alkohol dapat diuraikan menjadi asam cuka (disebut sebagai fermentasi
asam cuka). Secara sederhana ada dua jenis respirasi anaerob yang terjadi pada makhluk hidup, yaitu:

1. Fermentasi Alkohol
C6H12O6 → 2CH3CH2OH + 2CO2 + 2 ATP

2. Fermentasi Asam Laktat


C6H12O6 → 2CH3(OH)COOH + 2CO2 + 2 ATP

Respirasi anaerob secara umum terjadi saat kebutuhan oksigen sel tidak terpenuhi, sementara itu sel
akan selalu membutuhkan asupan ATP (energi seluler) melalui serangkaian proses respirasi aerob. Tidak
seperti respirasi aerob, respirasi anaerob hanya menghasilkan sejumlah energi yang jauh lebih kecil yakni
2 ATP. Proses respirasi anaerob ini bisa dijumpai pada reaksi fermentasi juga pernapasan intra-molekul.
Jika pada reaksi aerob, terdapat pembebasan CO2 juga H2O secara sempurna, maka pada respirasi anaerob
glukosa dipecah secara tidak sempurna menjadi komponen H2O dan juga CO2.

6
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KATALASE
Alat:
1. Tabung reaksi
2. Pipet Tetes/Pipet volume
3. Mortar dan pistil
4. Spatula
5. Rak tabung reaksi

Bahan:
1. Lidi
2. Korek api
3. Hati ayam
4. Hidrogen peroksida (H2O2)

Prosedur Kerja:
1. Pertama-tama siapkan alat dan bahan di atas meja.
2. Ambil hati ayam dan letakkan di atas mortar, kemudian gerus hingga halus menggunakan pistil.
3. Ambil sekitar 5 g hati ayam yang telah digerus dan masukkan ke dalam tabung reaksi menggunakan
spatula.
4. Letakkan tabung reaksi pada rak tabung reaksi.
5. Ambil 5 ml Hidrogen peroksida (H2O2) dengan menggunakan pipet tetes/pipet volume.
5. Teteskan hidrogen peroksida ke dalam tabung reaksi, kemudian amati fenomena gelembung yang
muncul.
6. Ambil satu helai lidi, kemudian bakar hingga menjadi bara api pada ujungnya.
7. Masukkan lidi secara perlahan menuju dasar tabung reaksi, kemudian amati perubahan yang terjadi
pada bara api.

Pertanyaan:
1. Mengapa terbentuk gelembung pada tabung reaksi saat hidrogen peroksida diteteskan pada hati
ayam?

__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________

2. Apakah yang terjadi pada bara api, saat lidi dimasukkan secara perlahan ke dalam tabung reaksi
melewati gelembung?

__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
7
Kesimpulan
Berdasarkan kaji literatur, teori apa sajakah yang mendasari fenomena yang diamati pada praktikum
yang telah anda lakukan?
____________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________

Hari/Tanggal Paraf Guru Nilai

Anda mungkin juga menyukai