Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB I
DEFINISI

A. Definisi
1. Kebersihan Tangan
Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan
mikroorganisme pada tangan yang di dapat melalui kontak dengan
pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungan (flora
transien) dengan menggunakan sabun/antiseptik yang mengandung
chlorhexidine 2 – 4 % dibawah air mengalir atau menggunakan handrub
berbasis alkohol.
a. Pembersihan Tangan dengan Cairan Antiseptik (Handrub) adalah
mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik yang
berbahan dasar alkohol gel di seluruh permukaan tangan untuk
meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme tanpa menggunakan
air dan handuk (pada tangan yang bersih).
b. Pembersihan Tangan dengan Sabun/Cairan Antiseptik dan Air
Mengalir (Handwash) adalah mencuci tangan dengan air mengalir
dengan menggunakan sabun/cairan antiseptik yang bertujuan
membersihkan tangan dari transien mikroorganisme di tangan (pada
tangan yang kotor).
c. Pembersihan Tangan Bedah (Surgical Handwash) pada tindakan
operasi adalah:
1) Proses menghilangkan atau menghancurkan mikroorganisme
transien dan mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang
lebih dalam serta di dalam folikel rambut yang tidak dapat di
hilangkan seluruhnya (flora residen).
2) Membersihkan tangan dengan menggunakan sabun / antiseptik
yang mengandung chlorhexidine 4 % di bawah air mengalir
dengan prosedur tertentu agar tangan dan lengan bagian bawah
bebas dari mikroorganisme.

Page 1 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

2. Flora Transien dan Flora Residen


Istilah ini menggambarkan dimana bakteri dan mikroorganisme berada
dalam lapisan kulit
Flora Transien : Diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas
kesehatan lain atau permukaan yang terkontaminasi (Misalnya : meja
periksa, toilet, lantai) selama bekerja. Organisme ini tinggal dilapisan
luar kulit dan terangkat sebagian dengan mencuci tangan
menggunakan sabun biasa dan air.
Flora Residen : Tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam
folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan
dengan pencucian dan pembilasan keras dengan sabun dan air bersih.
Untungnya pada sebagian besar kasus, flora residen kemungkinan
kecil terkait dengan infeksi yang menular

3. Air Bersih
Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga
aman untuk diminum serta pemakaian lainnya ( misalnya mencuci
tangan dan membersihkan instrument medis ) karena memenuhi
standart kesehatan yang telah ditetapkan. Pada keadaan minimal air
bersih harus bebas dari mikroorganisme dan memiliki turbiditas rendah
(jernih, tidak berkabut)

4. Sabun
Produk-produk pembersih (batang,cair, lembar, atau bubuk) yang
menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan
kotoran, debris, dan mikroorganisme yang menempel sementara pada
tangan. Sabun biasa memerlukan gosokan untuk melepas
mikroorganisme secara mekenik, sementara sabun antiseptic
(antimikroba) selain melepas juga membunuh atau menghambat
pertumbuhan dan hampir semua mikroorganisme

Page 2 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

5. Agen Antiseptik atau antimikroba


Bahan kimia yang diaplikasikan diatas kulit atau jaringan hidup lain
untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme ( baik yang
sementara atau yang merupakan penghuni tetap) sehingga
mengurangi jumlah bakteri.
Contohnya adalah :
a. Alkohol 60 - 90% (etil dan isopropyl atau metal alcohol)
b. Khlorhexidin glukonat 2 – 4% (Hiblicens, hibiscrub, hibitane)
c. Khlorhexidin glukonat dan cetrimide dalam berbagai konsentrasi
(savlon)
d. Yodium 3% yodium dan produk alcohol berisi yodium atau tincture
(yodiun tinktur)
e. Iodofor 7,5 – 10% berbagai konsentrasi (betadin atau wescodyne)
f. Kloroksilenol 0,5 – 4% (Parakloro metaksilenol atau PCMX)
berbagai konsentrasi (dettol)
g. Triklosan 0,2 –2%

6. Emollient Cairan organic seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol


yang ketika ditambahkan pada handrub atau lotion tangan akan
melunakkan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan,
kekeringan, iritasi dan dermatitis) akibat pencucian tangan dengan
sabun yang sering (dengan atau tanpa antiseptic) dan air.

B. Tujuan

Untuk menghilangkan semua kotoran dan debris serta menghambat atau


membunuh mikroorganisme pada kulit ( baik yang sementara atau yang
merupakan penghuni tetap) sehingga mengurangi jumlah bakteri.

Page 3 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB II
RUANG LINGKUP

1. Semua karyawan RS Emanuel dan mahasiswa harus melakukan kebersihan


tangan dengan 6 langkah kebersihan tangan dari WHO pada 5 moment
kebesihan tangan :
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelum melakukan kebersihan tangan
c. Setelah terkena cairan tubuh manusia
d. Setelah kontak dengan pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Moment Kebersihan Tangan lainnya


a. Segera : setelah tiba ditempat kerja
b. Sebelum :
1) Menyediakan dan mempersiapkan obat-obatan
2) Mempersiapkan makanan
3) Memberi makan pasien
4) Meninggalkan rumah sakit.
5) Memakai sarung tangan
c. Diantara : prosedur tertentu pada pasien yang dimana tangan
terkontaminasi, untuk menghindari kontaminasi silang.
d. Setelah :
1) Melepas sarung tangan
2) Melepas alat pelindung diri
3) Keluar dari toilet
4) Membersihan sekresi hidung
5) Menyiapkan dan mengkonsumsi makanan

Page 4 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

2. Keluarga, pengunjung, relawan dari individu yang berkunjung harus melakukan


kebersihan tangan sebelum makan, setelah makan, setelah dari kamar mandi,
setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien

3. Jenis kebersihan tangan ada 3 :


a. Kebersihan tangan handwash
b. Kebersihan tangan handrub antiseptik
c. Kebersihan tangan surgical.

4. Sediakan di setiap ruangan / bagian :


a. Area klinis (area perawatan / pelayanan langsung terhadap pasien) :
1) Wastafel dengan air yang mengalir.
2) Larutan chlorhexidine 2 % (indikasi kebersihan tangan saat 2 dan 3) :
ICU, kamar bayi, hemodialisa, IGD, VK.
3) Larutan chlorhexidine 4 % : kamar bedah.
4) Sabun biasa (handsoap) : kamar pasien, ruang perawat (indikasi
kebersihan tangan momen 1,2,3,4,5, dari ) toilet, dapur.
5) Larutan berbahan dasar alkohol (handrub) : setiap tempat tidur pasien
di area kritis (ICU, kamar bedah, hemodialisa) setiap pintu masuk
kamar pasien, meja trolly tindakan.

b. Area non-klinis (area pelayanan tidak langsung terhadap pasien) :


1) Wastafel dengan air yang mengalir.
2) Sabun cair (handsoap) : toilet, dapur, perkantoran, kantin,aula.
3) Larutan berbahan dasar alkohol (handrub) : pintu keluar-masuk
petugas / pengunjung, ruang tunggu rawat jalan, farmasi, kamar
jenazah, kerata makanan gizi, area dimana fasilitas kebersihan tangan
dengan sabun dan air mengalir tidak tersedia / jauh letaknya.

Page 5 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB III
KEBIJAKAN

Hand Hygiene

1. Semua staf harus mampu melakukan cuci tangan sesuai panduan yang berlaku
2. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan kesehatan dan keselamatan
kerja dilakukan secara menyeluruh untuk mengurangi risiko tertular infeksi yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf klinis dan non klinis.
3. Seluruh area pasien, staf, dan pengunjung dimasukkan dalam program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
4. Rumah Sakit menetapkan prosedur kebersihan tangan secara benar di seluruh
area Rumah Sakit dan prosedur penggunaan alat pelindung diri secara tepat.

Page 6 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB IV
TATA LAKSANA

1. Indikasi kebersihan tangan


a. Cuci tangan dengan air dan sabun jika tangan terlihat kotor atau
terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh.
b. Untuk mengurangi “penumpukan “ emolien pada tangan setelah pemakaian
handrub antiseptic berulang, tetap diperlukan mencuci tangan dengan sabun
dan air setiap kali setelah 5-10 kali aplikasi handrub.
c. Kebersihan tangan dengan handrub antiseptik ( berbasis alkohol ) jika tangan
tidak terlihat kotor. Jangan gunakan handrub antiseptik setelah menyentuh
kulit yang tidak utuh, darah, atau cairan tubuh.

2. Enam langkah melakukan kebersihan tangan.


3. Kebersihan tangan dengan air mengalir dibutuhkan waktu 40 – 60 detik dengan
handrub cukup 20 -30 detik.
4. Teknik Kebersihan Tangan dengan Air Mengalir dan Sabun
a. Pastikan perhiasan cincin (termasuk cincin kawin), gelang, arloji, tidak
dipakai.
b. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih.
c. Tuangkan sabun cair secukupnya ( 3 - 5 cc )
d. Ratakan dengan kedua telapak tangan.
e. Gosok punggung dan sela – sela tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
f. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari.
g. Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dan digosokan.
h. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
i. Gosok dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak kanan kiri
dan sebaliknya.
j. Bilas kedua tangan dengan air mengalir.

Page 7 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

k. Keringkan dengan handuk sekali pakai atau tissue towel sampai benar-
benar kering.
l. Gunakan handuk sekali pakai atau tissue towel untuk menutup kran.
m. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 40 – 60 detik / 7 kali
putaran setiap langkah ).

5. Teknik Kebersihan Tangan dengan Handsrub Antiseptik ( berbasis alkohol )


a. Pastikan perhiasan cincin (termasuk cincin kawin), gelang, arloji, tidak
dipakai.
b. Tuangkan larutan handsrub antiseptik ke telapak tangan sebanyak 3 - 5 cc
c. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
d. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
e. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
f. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dan saling digosokkan
g. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan kanan
dan lakukan sebaliknya.
h. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan
sebaliknya
i. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 20 – 30 detik / 4 kali
putaran untuk tiap langkah ).

6. Rekomendasi persiapan cuci tangan untuk pembedahan


a. Jika tangan tampak kotor, cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan
cuci tangan pembedahan. Bersihkan kotoran di bawah kuku menggunakan
pembersih kuku, bilas di bawah air mengalir.
b. Hindari cipratan waktu menyikat tangan
c. Lepas cincin, jam tangan, gelang sebelum melakukan cuci tangan
pembedahan. Jangan gunakan cat kuku
d. Antiseptik cuci tangan pembedahan lebih direkomendasikan dibanding
sabun antimikroba atau alcohol handrub, pertahankan tangan tidak
terkontaminsai sebelum menggunakan sarung tangan steril

Page 8 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

e. Jika kualitas air tidak sesuai standar kualitas air kamar operasi, antiseptic
cuci tangan direkomendasikan meggunakan alcohol handrub sebelum
mengguankan sarung tangan steril untuk prosedur pembedahan
f. Ketika cuci tangan untuk pembedahan menggunakan sabun antimikroba
sikat tangan dan jari-jari selama 2 sampai 5 menit.
g. Cuci tangan untuk pembedahan menggunakan produk alkohol handrub
untuk pembedahan, ikuti petunjuk pabrik. Tuang produk hanya pada tangan
yang kering, jangan mengkombinasikan scrub dan handrub secara
bersamaan.
h. Ketika menggunakan alcohol handrub, gunakan secukupnya sampai tangan
dan jari-jari basah.
i. Setelah menggunakan alcohol handrub tunggu sampai tangan dan jari kering
sebelum menggunakan sarung tangan steril

7. Pemilihan dan Pengelolaan bahan cuci tangan


a. Kriteria memilih antiseptik adalah sebagai berikut:
1) Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme
secara luas (gram positif dan gram negatif, virus lipofilik, bacillus dan
tuberkulosis, fungi, endospora).
2) Efektivitas
3) Kecepatan aktivitas awal
4) Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam
pertumbuhan
5) Tidak mengakibatkan iritasi kulit
6) Tidak menyebabkan alergi
7) Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang-ulang
8) Dapat diterima secara visual maupun estetik.

Page 9 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

b. Jelaskan petugas kesehatan bahwa bahan cuci tangan beresiko terjadi iritasi
c. Lakukan evaluasi terjadinya reaksi pemakaian produk cuci tangan.
d. Dispenser sabun harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengisian ulang.
e. Jangan menambah jika masih ada isinya, penambahan ini akan
menyebabkan kontaminasi bakteri pada sabun yang dimasukkan.

8. Perawatan Kulit
a. Pemilihan produk harus mempertimbangkan resiko dermatitis kontak dan
kerusakan kulit lainnya.
b. Edukasi petugas tentang resiko tersebut.
c. Sediakan produk alternative untuk petugas yang menderita alergi atau reaksi
yang merugikan dari produk cuci tangan.
d. Jika diperluakan untuk meminimalkan reaksi iritasi gunakan hands
lotion/cream.

9. Kebersihan tangan efektif :


a. Tidak mengenakan jas lengan panjang saat melayani pasien.
b. Bagi semua petugas yang berkontak langsung dengan pasien (klinisi),
semua perhiasan yang ada (misalnya: jam tangan, cincin, gelang) harus
dilepaskan selama bertugas dan pada saat melakukan kebersihan tangan
c. Kuku dijaga tetap pendek tidak melebihi 1 mm, tidak menggunakan kuku
buatan dan cat kuku.
d. Jika tangan ada luka ditutup dengan plester kedap air.
e. Tutuplah kran dengan siku tangan atau putar kran menggunakan tisu atau
handuk sekali pakai.
f. Membersihkan tangan dengan sabun cair dan air mengalir apabila tangan
terlihat kotor
g. Membersihkan tangan dengan larutan berbahan dasar alkohol (handrub)
bila tangan tidak terlihat kotor di antara tindakan
h. Keringkan tangan menggunakan tisu atau handuk sekali pakai

Page 10 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

i. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan / mengenakan sarung


tangan
j. Jangan menambahkan sabun cair ke dalam tempatnya bila masih ada
isinya.
k. Dispenser sabun harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengisian
ulang

Page 11 of 12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB V
DOKUMENTAS

1. Audit kemampuan melakukan 6 langkah kebersihan tangan.


2. Audit kepatuhan melakukan kebersihan tangan.
Presentasi skor dapat di kategorikan dengan tingkat kepatuhan dalam bentuk
kepatuhan.

Kategori :
a. Patuh ≥ 85 % ( kepatuhan baik )
b. Intermediate 76 – 84 % ( kepatuhan sedang )
c. Minimal ≤ 75 % ( kepatuhan minimal )

3. Audit fasilitas kebersihan tangan.


4. Hasil audit dilaporkan kepada direktur dan unit terkait.

Page 12 of 12

Anda mungkin juga menyukai