Puji syukur selalu senantiasa terucap kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat kesempatan dan kesehatan kepada penulis sehingga makalah
dengan judul Implementasi Peralatan Bongkar Muat Container Termodern di
Indonesia bisa terselesaikan, dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun pembaca di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Semoga dengan segala bantuan yang telah diberikan dicatat sebagai amal
baik. Penulis juga menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan
makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
3. Bagi Akademik
Bab I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Jenis Pelabuhan
Pertambangan
Energi
Kehutanan
Pertanian
Perikanan
Industri
Pariwisata
Dok dan galangan kapal
d) Posisi ekstrim dari ujung boom pada kondisi kerja harus tidak
boleh kurang dari 1/3 panjang lubang palka.
d) Reach Stalker, alat ini seperti mobil tapi memiliki lengan yang
panjang yang bisa digunakan untuk mengangkut kontainer.
Alat bantu bongkar muat diartikan sebagai alat bantu yang dapat
dipakai untuk kelancaran kegiatan membongkar barang dari kapal ke
darat atau sebaliknya. Dengan adanya alat bantu bongkar-muat yang
sesuai dengan jenis barang yang akan dibongkar atau dimuat maka
kinerja akan lebih efektif dan efisien.
1) Ramp Door
Alat ini umumnya terdapat pada jenis kapal Ro-Ro ( Roll on,
Roll out), merupakan jenis kapal yang diperuntukan untuk
mengangkut berbagai jenis kendaraan.
2) Crane Kapal (Ship Gear)
Letaknya dibagian tengah kapal dan berfungsi untuk
mengangkat kargo dari palka kapal kemudian dipindahkan ke
dermaga. Lengan dari crane harus panjang guna
mempermudah memindahkan barang dari palka ke dermaga.
Sistem pada crane kapal serupa dengan crane pada umumnya
yaitu menggunakan kapal baja, motor penggerak, dan berbagai
ukuran pully sebagai pemindah dayanya.
3) Hook Crane
Hook crane terletak pada ujung kabel crane, fungsinya
dikaitkan pada beban atau muatan.
4) Jala-jala kapal
Berfungsi dalam kegiatan bongkar-muat Bag cargo, Box
Cargo, dan sebagainya. Jala tersebut di hamparkan kemudian
kargo diletakkan di atas jala-jala. Laju jala-jala tersebut ditutup
dan dikaitkan pada hook crane.
5) Spreader
Guna meningkatkan produktifitas bongkar-muat, spreader
tersedia dengan berbagai kegunaan yaitu spreader untuk peti
kemas, spreader beam untuk general cargo, dan clamp untuk
curah kering. Dengan menggunakan spreader kecepatan
bongkar-muat akan meningkat namun pada hakekatnya
penggunaan spreader harus sesuai SWL (Safety Working
Load) pada setiap crane.
b. Kelengkapan Alat Bantu Bongkar-Muat di Pelabuhan
1) Mobile Crane
Adalah alat bongkar-muat yang berbentuk truck yang
menggendong crane pada punggungnya, alat ini digunakan
untuk melakukan kegiatan bongkar-muat barang berupa
container maupun bag cargo.
2) Crane Kapal
Crane kapal dapat digunakan dalam melakukan kegiatan
stevedoring baik untuk barang berjenis container maupun bagi
cargo, (dengan menggunakan jala-jala).
3) Gantry Crane
Kegiatan bongkar muat akan lebih cepat di banding
menggunakan mobile crane maupun crane kapal, karena
gantry crane sanggup untuk mengangkut 2 s/d container
ukuran 20 kaki sekaligus.
5) Forklift
Merupakan alat angkat barang maupun umum / general cargo
dengan kapasitas angkat tertentu dan mempunyai jangkauan
pengangkatan yang terbatas.
6) Top leader
Seperti forklift tetapi mempunyai kemampuan mengangkat
peti kemas dan mempunyai jangkauan pengangkatan yang
terbatas.
7) Tronton
Adalah truck yang di modifikasi untuk dapat mengangkut peti
kemas 20 feet dan mempunyai daya angkut yang terbatas.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1.