Sistem-sistem pemerintahan kita sedang bergerak semakin bergerak
menuju prinsip-prinsip keadilan sosial. Stephen R, Chitwood memberikn uraian yang terperinci untuk membagikan pelayanan masyarakat. Yang pertama pelayanan yang sama bagi semua. Menurut Chitwood pelayanan ini terbatas daya terapanya, karena kebanyakan pelayanan pemerintah tidak bisa digunakan secara sama oleh semua warga negara karena pelayananan- pelayanan itu pada mulanya justru dirancang untuk memenuhi kebutuhan- kebtuhan klien yang terbatas, misalnya kebijakan wajib sekolah untuk usia muda. Yang kedua pelayanan yang sama secara proporsional bagi semua. Keadilan proposional menyarankan suatu formula untuk distribusi pelayanan yang didasarkan atas suatu ciri tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan. Misalnya, jumlah polisi yang ditugaskan di daerah untuk berpatroli bisa berbeda- beda berdasarkan angka kriminalitas. Yang ketiga pelayanan yang tidak sama bagi individu-individu. Individu- individu menerima pelayanan dalam jumlah yang sesuai dengan perbedaan perbedaan yang relevan berdasar ciri-ciri tertentu. Salah satu contoh dengan kriteria menggunakan kemampuan membayar, dengan demikian fasilitas-fasilitas umum diletakan dibagian kota yang lebih berlimpah ruah karena warga itu membayar pajak lebih banyak. Kriteria kedua pelayanan atas dasar kebutuhan- kebutuhan, dengan demikian perpustakaan, fasilitas publik diletakan pada kota yang kurang makmur karena disana lebih membutuhkan dan para warga yang tinggal disana kurang mampu. Maka seharusnya seorang administrator yang adil cenderung pada kebutuhan dalam mendistribusikan pelayanan-pelayanan. Chitwood juga mmbeberkan perbedaan antara keadilan vertikal dan keadilan horisontal. Keadilan vertikal ialah suatu usaha dilakukan untuk menemukan dasar pemikiran atau kriteria untuk membagikan pelayanan- pelayanan diantara kelompok-kelompok warga negara yang berbeda-beda; seperti gender, usia, letak geografis, pendapatan, dan sebagainya. Katakanlah kekayaan, untuk sebagian menentukan tingkat pelayanan yang diterima. Selanjutnya dalam kondisi keadilan horisontal, prinsipnya itu memberikan perlakuan yang sama pada pihak-pihakyang sama pada pihak-pihak yang sama. Kesimpulanya ialah bahwa konsep-konsep keadilan sosial akan menjadi fundamental dalam pendidikan para administrator negara yang moderen. Dengan demikian, akan berhubungan dengan daya tanggap organisasi-organisasi kompleks terhadap kebutuhan-kebutuhan individu yang berkerja didalamnya dan para warga negara yang menerima pelayanan-pelayanan mereka. Hal ini harus membuat administrator jauh lebih berpartisipasi dan terbuka dalam manajemen instansi-instansi pemerintahan. Kebutuhan warga sulit diketauhi apabila administrator tidak berhubungan secara langsung dengan warga negara. Dalam penilaian baru tentang pendidikan untuk pejabat-pejabat negara, Richard Chapman dan Frederic N. Cleaveland menuntut pengembangan suatu “etika pelayanan masyarakat” yang baru.Chapman dan Cleaveland secara bijaksana menyatakan bahwa etika harus berkembang dan harus senantiasa dihasilkan campuran nilai-nilai yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Nilai-nilai etika pelayanan masyarakat ini sama mutlak perlunya dengan keterkaitan-keterkaitanyang dipahami secara lebih baik pada nilai-nilai manajerial.