Anda di halaman 1dari 8
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR 338 TAHUN 2018 ‘TENTANG PEDOMAN TATA CARA, FERSYARATAN, DAN PELAPORAN PEMBUKAAN KANTOR CABANG PENVELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, bbahwa Penyelenggarsan Perjalanan Ibadah Umrah dilaksanakan oleh Pemerintah dan/atau Penyelengeara Perjalanan Tbadah Umrah bahwa untuk memberikan pelayanan terhadap Jemaah, Penyelenggsra Perjalanan Toadah Umrah dapat’ membuka eabang di luar domiail perusahaan; bbahwa tethadap pembukaan cabang sebagaimana dimaksud dalam huraf ®, ‘perla dilakkan pengaturan tentang tata ‘cars, persyaratan dan pelaporan pengesahan kantor cabangs bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf o, perl menetapkan Keputusan Direktur Jenderal tentang Pedoman Teta Cara, Persyaratan, dan Pelaporan Pembukean Kamitor Cabang Penycteungura Perjalanan badah Umea, Undang-Undang Nomer 13. Tahun 2008 _ tentang Penyelengesraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, ‘Tambahan Lemberen Negara Republik Indonesia Nomor 4845) sebagaimana telah ddiubah dengan Undang-Undang Nomor 34" Tahun, 200 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang | Nomor 13. Tahun’ 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang, Peraturan Pemerinteh Nomor 79 Tahun 2012. tentang Pelaksansan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggarasn Thadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 186, ‘Tambahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor 5345); Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2015 Nomor 8); Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik’ Indonesia ‘Tahun 2015 Nomor 168}, Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1405); Menetapkan : kesaTu KEDUA Kerioa 6 Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Tbadah Umrah (Berita Negara Republik indonesia Tahun 2018 Nomor 366), MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENTANG PEDOMAN, ‘TATA CARA, PERSYARATAN, DAN PELAPORAN PEMBUKAAN KANTOR CABANG PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAB UMRAH, Menetapkan Pedoman Tata Cara, Persyaratan, dan Pelaporan, Pembuksan Kantor Cabang Penyelenggara Perjalanan Ibadat Umrah sebagsimana tercantum dalam Lampiran I, lampiran 1 ‘dan lampiran Ill yang merupakan bagian tidak terpisahkan dai Keputusan ini Pedoman sebagaimana dimakesud dalam diktum KESATU sebagsi dasar bagi Kepala Kantor Wilyah Kementerian Agama Provinsi dalam pemberianPeagesahan Kantor Cabang Penyelenggara Perjalanan Ibadab Umrah. Keputusan ini mulaj berlaku pada tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Juls 2018 srt LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR 33 TAHUN 2018 ‘TENTANG PEDOMAN TATA CARA, PERSYARATAN, DAN PELAPORAN PEMBUKAAN KANTOR CABANG PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH PEDOMAN TATA CARA, PERSYARATAN, DAN PELAPORAN PEMBUKAAN KANTOR CABANG PENVELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMAR BABI PENDAHULUAN A Latar Belakang Salah satu upaya Penyelenggara Peyjalanan Iesdah Umrah (PPU) untuk memperoieh dan melayani jemaah adalah dengan ‘membuka kantor-kantor cabang di luar kantor domisili perusahan, Dengan membuka kantor cabang, éiharapkan akan memudahlean eedua pihaie dalam melakukan tukar informasi, promos, transakst hhingga pemberian layanan dan penerimaan pengadwan. Dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penyelenagaraan Perjalanan Ibadah Umrah, disebutkan bah PPIU iperbolehkan membuka kantor cabang di luar domisili perusahean yang tereantum dalam keputusan tentang. penetaan iin operasionalnya, Meski demikian, pembulan kantor cabang, wajib ‘memperoleh pengesaban dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi schingga perk diatur” mengenei tata cara, persyaratan dan pelaporannya. Untule mengimplementasikan amanat Peraturan Menteri ‘Agama (PMA) Nomor 8 Tahun 2018 tersebut, perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang mengatur ketentuan-ketentuan teknis tentang pembentuken Kantor ceabang PPIU, BB. Pengertian Umum Dalam pedoman ini, yang dimalcud dengan: 1. Penyelenggaraan Perjalanan tbadah Umrah adalah rangkaian kegistan perjalanan thadah Umrah di iaar musim hajt yang ‘eliputi pembinaan, pelayanan, dan perlindungen Jemaah, yang dllaksanakan “oleh” pemerintah ‘dan/atau penyelengyars pesjalanan ibadah umrah, 2. Penyelenggara Perjalanan Tbadah Umrah yang selanjutnya Gisingkst “PIU adalah iro. perjelanan wisala yang. telah ‘mendapat izin dari Menteri untuk menyelenggarakan perjalanan adah Uma,

Anda mungkin juga menyukai