4. Susenas 2012 dalam BPS, Statistik penduduk lanjut usia. Jakarta: Badan Pusat
Statistik; 2012.
6. Dinas Kesehatan kota Pekanbaru. Data statistik lansia. Pekanbaru. Dinkes kota;
2012.
7. Setiati S, Murti KH, Govinda A. Proses menua dan implikasi kliniknya. Dalam:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta: pusat penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.2009:757-60.
9. Supartondo, Roosheroe GA. Pedoman memberi obat pada pasien geriatri serta
mengatasi masalah polifarmasi. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi
V. Jakarta: pusat penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.2009:776-78.
10. Bushardt RL, Massey EB, Simpson TW, Ariail JC, Simpson KN.
Polypharmacy: misleading, but manageable. Clin Interventions Aging. 2008;
3(2): 383-9.
45
46
14. Martono H, Pranarka K. Ilmu kesehatan usia lanjut. Dalam: Buku ajar geriatri..
3rd ed. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2004.
17. Hanlon JT, Handler S, Maher R, Schmader KE. Geriatric Pharmacotherapy and
Polypharmacy. Bracklehurst’s Texbook of Geriatric Medicine 7th Ed. Churchil
Livingstone. 2008.
19. Depkes RI. Pedoman pelayanan farmasi. Tatalaksana terapi obat untuk pasien
geriatri. Direktorat jendral bina kefarmasian dan alat kesehatan. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.2006.
20. Setiawati A, Suyatna FD, Gan S. Pengantar farmakologi. Dalam buku ajar
Farmakologi dan Terapi FKUI, edisi V. Jakarta: Departemen Farmakologi dan
Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007: 2.
24. Kashuba ADM, Park JJ, Persky AM, Brouwer KLR. Drug Metabolism,
Transport, and the Influence of Hepatic Disease. Dalam Aplied
Pharmakokinetics and Pharmakodinamycs – Principles of Therapeutic Drug
Monitoring. 4th ed.2006.
25. Gitawati R. Interaksi obat dan beberapa implikasinya. Media litbang kesehatan.
2008;18(4).
27. Badan Pusat Statistik. Statistik penduduk usia lanjut. Jakarta; 2014.
47
29. Semla TP, Beizer JL, Higbee MD, editors. Geriatrics Dosage Handbook. Edisi
15. Lexicomp; 2010.
30. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Faktor Risiko Penyakit Degeneratif pada
Geriatri. Badan Litbangkes RI; 2007.
32. Christianie M, Setiati S, Trisna Y, Andrajati R. Kejadian reaksi obat yang tidak
dikehendaki yang menyebabkan pasien usia lanjut dirawat di ruang perawatan
penyakit dalam instalasi rawat inap B Rumah Sakit DR. Cipto Mangunkusumo.
Pharmaceutical Sciences and Research (PSR). 2012. 5(3), 138-49.
34. Pratama EL, Martini RD, Pertiwi D. Gambaran Multipatologi Pasien Geriatri
di Poliklinik Khusus Geriatri RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari–
Desember 2014. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018. 6(3), 536-45.
35. Herwana E. Prevalensi penyakit kronis dan kualitas hidup pada lanjut usia di
Jakarta Selatan. Universa Medicina.2006; 25(4).164-71.
36. Menkes RI. Gambaran kesehata lanjut usia di Indonesia. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI. 2013. Hal 2. Buletin jendela data dan informasi kesehatan.
38. Fawaid MNF. Hubungan polifarmasi dengan potensi interaksi obat pada pasien
geriatri di ruang rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh. ETD Unsyiah. 2017.
41. Dewi CAK, Athiyah U, Mufarrihah YN. Drug therapy problems pada pasien
yang menerima resep polifarmasi. Jurnal Farmasi Komunitas.2014. 1(1). 17-
22.
42. Depkes RI. Daftar Obat Esensial Nasional. Jakarta. 615.1. Ind. 2008
43. Katzung BG. Basic principle. 10th ed. Basic and Clinical Pharmacology.
McGraw Hill.San Fransisco.2006.
44. Estuningtyas A, Arif A. Obat lokal. Dalam buku ajar Farmakologi dan Terapi
FKUI, edisi V. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.2007:2.
45. Fallone CA. Management of dyspepsia in the elderly. Geriatrics and Aging.
2002. 5(10). 18-22.
47. Dewi S, Laksmi PW, Syam AF, Dewiasty E, Seto E. Pengaruh Penggunaan
Proton Pump Inhibitor Jangka Panjang terhadap Sindrom Frailty pada Pasien
Usia Lanjut. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 2016. 3(3). 143-50.
49. Setiabudy R. Antimikroba. Dalam buku ajar Farmakologi dan Terapi FKUI.
Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2007. 5(2). 585.
50. Fatmah. Respon imunitas yang rendah pada tubuh manusia usia lanjut. Fakultas
kesehatan masyarakat. Universitas Indonesia. Makara Kesehatan. 2006. 10(1).
2006. 47-53.
51. Aspinall R. Ageing and the Immune System in vivo: Commentary on the 16th
session of British Society for Immunology Annual Congress Harrogate
December 2004. Immunity and Ageing. 2005. 2(5).
55. Rufaidah A, Pramantara IDP, Sari IP. Kajian Drug Related Problems Pada
Terapi Pasien Gagal Jantung Rawat Inap. Jurnal Manajemen dan Pelayanan
Farmasi. 2015. 5(2), 88-94.
58. Dasopang ES, Harahap U, Lindarto D. Polifarmasi dan interaksi obat pasien
usia lanjut rawat jalan dengan penyakit metabolik. Jurnal Farmasi Klinik
Indonesia. 2015; 4(4): p.235-40.
59. Fradgley S. Interaksi obat. Dalam buku Farmasi Klinis (Clinical Pharmacy)
Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien. PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. 2003. 119–34.
61. Juurling DN. Drug-drug interaction among elderly patiens hospitalized for
drug toxicity. JAMA 289 (13). 2003. 1652-58.
62. Kastrup EK. Drug interactions facts. Facts and comparisons. St Louis
MO;2000.
64. Quinn DI, Day RO. Clinically Important Drug Interactions, in Avery’s Drug
Treatment. 4 th edition. Adis International Limited. Aucland New
Zealand.1997 p. 301.
65. Farikhah HN, Nugraheni AY. Evaluasi Interaksi Obat Potensial Pada Pasien
Gastritis Dan Dispepsia Di Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2016
(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta);2018.
50
66. Panggabean MS. Tinjauan atas Pantoprazole-a Proton Pump Inhibitor. Medical
Department PT Kalbe Farma. CDK-258. 2017. 44(11). Jakarta.
69. Anggraini A, Lisni I, Rahmah DS. Analisis Masalah Terkait Obat Pada Pasien
Lanjut Usia Penderita Osteoartritis di Poli Ortopedi di Salah Satu Rumah Sakit