HR LTK Ser°l0gi yang dldaPat pada anak yang diberikan DPT-
*11
pada usia 18-24 bulan berdasarkan penelitian di
Jakarta dan Bandung (Rusmil et al,2014) diketahui Anti D 99.7 %, Anti T 100 %, HbSAg 99.5%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Imunisasi DPT hams diberikan 3 kali dan tambahan pada usia 15-18 bulan untuk meningkatkan titer anti bodi pada anak-anak. Penyakit lain yang membutuhkan pemberian Imunisasi lanjutan pada usia baduta adalah campak. Penyakit campak adalah penyakit yang sangat mudah menular dan mengakibatkan komplikasi yang berat. Vaksin campak memiliki efikasi kurang lebih 85%, sehingga masih terdapat anak-anak yang belum memiliki kekebalan dan menjadi kelompok rentan terhadap penyakit campak. Tabel 2. Jadwal Imunisasi Lanjutan pada Anak Bawah Dua Tahun Jenis Interval minimal setelah Imunisasi Umur Imunisasi dasar DPT-HB-Hib 12 bulan dari DPT-HB-Hib 3 18 bulan Campak 6 bulan dari Campak dosis pertama Catatan: lanjutan Campak dapat diberikan dalam rentang usia 18-24 bulan Baduta yang telah lengkap Imunisasi dasar dan mendapatkan Imunisasi lanjutan DPT- HB-Hib dinyatakan mempunyai status Imunisasi T3.
Hasil serologi Campak sebelum dilakukan Imunisasi
campak ampak campak 16.69% - 96.75% (SRH, 2009). Hasil serologi Difteri sebelum ,ada dilakukan anak sekolah dasar dike.ahu. titer antibod, adalah 20. ^ 29 96% setelah Imunisasi difteri pada BIAS diket ut tnlibodi meningkat menjadi 92.01% 98.!1% (SRH, 20HI-