Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

ERGONOMI
ANTROPOMETRI PENGUKURAN TANGAN

Dosen: Denny Siregar, MT. M.Sc


Disusun Oleh :
Adi Purwo Satrio (201710215047)
Nisaa Kusumaningrum (201710215081)
Rian Dwi Nugroho (201710215004)
Muhammad Iqbal (2017102150
Aziz Nurrokhman (201710215078)
Yanuar (201710215060)

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA


JL.RAYA PERJUANGAN BEKASI UTARA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan “Antropometri
Pengukuran Tangan” dengan sebagaimana mestinya. Laporan ini disusun sebagai nilai
tambah teori perkuliahan.

Adapun pembuatan laporan ini untuk merangkum hal-hal yang berkaitan dengan
“Antropometri Pengukuran Tangan”, adapun pembahasan yang penulis masukkan yaitu
pengertian ergonomi menurut para ahli, Manfaat ergonomi, pengertian
antropometri,macam-macam antromometri, dan manfaat pengukuran tangan dan cara
pengukurannya, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa(i)
Akademi Teknik Industri dan para pembaca lainnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen, dalam hal ini adalah Ibu
Denny Siregar, ST,MT. yang telah banyak memberikan penjelasan materi selama teori
perkuliahan berlangsung.

Akhir kata, penulis memohon maaf jika banyak kesalahan dan kekurangan dalam
laporan ini, untuk itu dibutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan laporan selanjutnya.

Bekasi, 07 Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum ........................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktikum........................................................................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
2.1 Pengertian Ergonomi ........................................................................................................ 3
2.2 Ruang Lingkup Ergonomi ...............................................Error! Bookmark not defined.
2.3 Manfaat Ergonomi ............................................................................................................ 4
Anthropometri ......................................................................................................................... 4
Antropometri Tangan ............................................................................................................. 6
BAB III ......................................................................................................................................... 8
METODE PENELITIAN ........................................................................................................... 8
3.1 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................................... 8
3.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................................................ 8
3.4 Langkah-Langkah Praktikum ...................................................................................... 10
4.1 Alat Dan Bahan ............................................................................................................... 13
4.2 Hasil Perhitungan............................................................................................................ 13
4.3. Perancangan Produk...................................................................................................... 14
BAB V..........................................................................................Error! Bookmark not defined.
RANCANGAN DESAIN PRODUK .....................................Error! Bookmark not defined.
BAB VI
SARAN DAN
PENUTUP……………………………………………………………………………………..…
……………….19
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap aktivitas manusia memerlukan berbagai fasilitas menunjangnya. Untuk
memenuhi semua itu, perlu adanya desaign yang tepat agar fasilitas tersebut dapat
digunakan dengan nyaman dan aman. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi
dan peralatan saat ini juga berkembang pesat. Manusia semakin kreatif dalam
menciptakan sebuah produk fasilitas kerja yang mampu bersaing di pasar. Sehingga
dibutuhkan aspek ergonomi dalam proses perancangan fasilitas kerja.

Aspek ergonomi dalam proses rancang bangun fasilitas kerja merupakan faktor
penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Terutama dalam hal
perancangan ruang dan fasilitas akomodasi. Perlunya memperhatikan faktor ergonomi
dalam proses rancang bangun fasilitas dalam dekade ini merupakan sesuatu yang tidak
dapat ditunda. Hal tersebut tidak terlepas dari pembahasan mengenai ukuran
anthropometri tubuh operator maupun penerapan data-data anthropometrinya.Kata
anthropometri berasal dari bahasaYunani, yaitu anthropos yang berarti manusia (man,
human) dan metrein (to measure) yang berarti ukuran. Jadi, Secara definitif antropometri
dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia.

Manusia akan bervariasi dalam berbagai macam dimensi ukuran seperti


kebutuhan, motivasi, inteligensia, imaginasi, usia, latar belakang pendidikan, jenis
kelamin, kekuatan, bentuk, ukuran tubuh, dan sebagainya. Dengan memiliki data
antropometri yang tepat, maka seorang perancang produk ataupun fasilitas kerja akan
mampu menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya dengan
bentuk maupun ukuran segmen-segmen bagian tubuh yang nantinya akan
mengoperasikan produk tersebut. Jadi bisa dikatakan antropometri memegang peranan
utama dalam rancang bangun sarana dan prasarana kerja.

Praktikum ergonomi Teknik Industri Universitas Bhayangkara Jakarta Raya ini,


membahas tentang sekumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik
fisik tubuh manusia bentuk, ukuran, dan kekuatan serta penggunaan dari data tersebut

1
untuk memecahkan suatu masalah dalam pendesain produk. Praktikum ini secara garis
besar mengukur bagian tangan dengan 20 dimensi antropometri.

Setelah diadakannya praktikum ini, diharapkan praktikan dapat mengetahui tata


cara pengukuran dimensi tubuh manusia terutama tangan untuk kepentingan ergonomi
dan dapat mengetahui penggunaan data anthropometri dalam perancangan produk atau
stasiun kerja.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ergonomi pada modul I adalah sebagai berikut :

1. Agar Mahasiswa dapat merancang sebuah desain stasiun kerja yang digunakan
dalam sebuah pekerjaan.
2. Mahasiswa Mampu mengetahui interaksi antara manusia, mesin, peralatan,
bahan, maupun lingkungan kerjanya.
3. Mampu memahami adanya sejumlah data antropometri dan menggunakannya
untuk perancangan / pengaturan sistem kerja.
4. Membekali mahasiswa dengan konsep berpikir (prosedural), penganalisaan dan
perancangan.
5. Mampu merancang desain produk dengan data antropometri menggunakan
software AUTOCAD.
1.3 Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa mampu merancang sebuah desain stasiun kerja yang sesuai
dengan dimensi yang diukur.
2. Mahasiswa mampu memahami sejumlah data statistik tentang antropometri
dan menerapkannya dalam produk.
3. Mahasiswa mampu menerapkan data antropometri kedalam desain autocad.
4. Mengetahui manfaat perancangan yang ergonomi untuk menghindari
kecelakaan dan rasa sakit pada saat kerja.

1.4 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian ergonomi dan manfaat ergonomi ?
2. Apa pengertian antropometri dan antropometri tangan ?
3. Bagaimana cara melakukan antropometri tangan dan cara pengukurannya ?
4. Apa manfaat antropometri tangan ?

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Ergonomi


Pengertian Ergonomi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari
kata ergon yang artinya kerja dan nomos yang berarti peraturan atau hukum. Sedangkan
pengertian ergonomi secara terminologi adalah peraturan tentang bagaimana melakukan
kerja, termasuk sikap kerja.
Sesuai dengan perkembangan kesehatan kerja ini maka yang mengatur antara manusia
sebagai tenaga kerja dan peralatan kerja ataupun mesin yang berkembang menjadi cabang
ilmu tersendiri (Notoatmodjo, 2010).
Secara sederhana, pengertian ergonomi adalah ilmu yang mempelajari sistem kerja
disesuaikan dengan sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia.
Secara umum, Pengertian ergonomi adalah ilmu yang mempelajari sifat, kemampuan dan
juga keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat
hidup dan juga bekerja pada suatu sistem dengan baik dan mencapai tujuan yang
diinginkan secara efektif, aman dan nyaman.
Dalam sudut pandang ergonomi, bahwa pengertian ergonomi adalah penggunaan
kepintaran dari kemampuan manusia dan batasannya untuk merancang dan membangun
kenyamanan, efisensi, produktivitas dan juga keamanan.
Ergonomi merupakan tuntutan tugas dan kapasitas kerja harus selalu dalam garis
yang seimbang untuk tujuan performansi kerja yang tinggi. Tuntutan tugas yang diberikan
tidak underload atau terlalu rendah dan juga overload atau terlalu berlebihan.
Menurut Tarwaka dan Sudiajeng (2004), bahwa performarsi atau kemampuan kerja
seseorang pekerja tergantung dari perbandingan antara besarnya tuntutan kerja terhadap
besarnya kemampuan pekerja tersebut, Ketika:

 Tuntutan tugas jauh lebih besar dibandingkan kemampuan atau kapasitas pekerja,
maka dapat menyebabkan dampak overstress, kecelakaan kerja, kelelahan, cidera,
penyakit, rasa sakit dan lain-lain.
 Tuntutan tugas yang lebih rendah dari kemampuan pekerja, maka akan berakibat
understress, kejenuhan, kebosanan dan lain-lain.

3
 Tuntutan tugas yang seimbang dengan kemampuan pekerja, maka akan mencapai
suatu kondisi keja yang nyaman, aman dan juga produktif.

2.2 Manfaat Ergonomi

Hadirnya ergonomi dalam kehidupan kerja, akan membawa sebuah manfaat besar
bagi pekerja, manajemen dan juga bagi perusahaan serta pemerintah. Pada dasarnya,
ergonomi memudahkan pekerjaan agar cepat selesai, risiko kecelakaan lebih kecil, waktu
yang efisien, risiko penyakit akibat kerja kecil, tidak masuk kerja kurang, kebosanan
dihindari, rasa sakit atau kaku berkurang, dan sebagainya. Selain itu. Terdapat beberapa
manfaat lain yang dapat diperoleh.

 Kerja meningkat, misalnya kecepatan, ketepatan, keselamatan dan mengurangi


energi saat bekerja.
 Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan juga pendidikan.
 Optimalisasi penggunan SDM (Sumber Daya Manusia) melalui peningkatan
keterampilan yang diperlukan.
 Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia.
 Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja.

2.3 Anthropometri
Istilah Antropometri berasal dari kata “Anthro” yang berarti manusia dan “metri”
yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi
yang berkaitan dengan pengukuran bentuk, ukuran (tinggi, lebar) berat dan lain-lain yang
berbeda satu dengan lainnya (Sutalaksana,1996). Menurut Nurmianto (1991),
antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik
fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain. Antropometri secara lebih luas digunakan sebagai
pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang
memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan
diaplikasikan secara lebih luas antara lain dalam hal perancangan areal kerja (work
station), perancangan alat kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools), perancangan
produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, dan perancangan lingkungan fisik.

4
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan
menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat berkaitan dengan produk yang akan
dirancang sesuai dengan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk
tersebut (Nurmianto,2003).

Anthropometri pada dasarnya akan menyangkut bentuk, ukuran fisik atau fungsi
dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat, volume, ruang gerak dan lain-
lain. Penerapan data anthropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-
rata) dan SD (standar deviasi) nya dari suatu distribusi normal. Data anthropometri ini
akan sangat bermanfaat didalam perencanaan peralatan kerja atau fasilitas-fasilitas kerja.
Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan
ergonomi dalam memerlukan interaksi manusia.

Faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia diantaranya :

a. Usia
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kira-kira umur 20-
25 tahun dan menurun setelah usia 35-40 tahun. Untuk wanita kemungkinan
penyusutan lebih besar.
b. Jenis kelamin
Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan
pinggul.
c. Suku bangsa dan ras
Ukuran tubuh dan proporsi manusia yang berbeda etnis dan ras mempunyai
perbedaan yang signifikan. Orang kulit hitam cenderung memiliki lengan dan kaki
yang lebih panjang dibanding orang kulit putih.
d. Pekerjaan
Aktivitas kerja sehari-hari menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia.
Pemain basket professional biasanya lebih tinggi dari orang biasa. Penari ballet
lebih kurus dibanding rata-rata orang.
e. Cacat tubuh
Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-orang
cacat.

5
f. Faktor iklim
Iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula dalam bentuk
rancangan dan spesifikasi pakaian.
g. Kehamilan
Kondisi ini akan mempengaruhi bentuk dan ukuran tubuh untuk perempuan dan
tentu memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi
segmentasi seperti itu.

Data anthropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan antara lain sebagai
berikut :

1. Perancangan area kerja dan alat bantu kerja


2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data anthropometri akan
menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan
produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan atau
menggunakan produk

Antropometri Tangan

6
Tabel 2.2 Antropometri Tangan
No. Dimensi Tangan Simbol
1 Panjang tangan Pt
2 Panjang telapak tangan Ptt
3 Panjang ibu jari Pij
4 Panjang jari telunjuk Pjt
5 Panjang jari tengah Pajt
6 Panjang jari manis Pjm
7 Panjang jari kelingking Pjk
8 Lebar ibu jari Lij
9 Tebal ibu jari Tij
10 Lebar jari telunjuk Ljt
11 Tebal jari telunjuk Tjt
12 Lebar telapak tangan Metacarpal Lttm
13 Lebar telapak tangan sampai ibu jari Ltij
14 Lebar telapak tangan Metacarpal Ttm
15 Tebal telapak tangan sampai ibu jari Ttb
16 Lebar maximum Lm
17 Diameter genggam Dg
18 Lebar maksimum (ibu jari ke kelingking) Lmjk
19 Segiempat minimum yang dapat dilewati telapak Semt
tangan
20 Lebar kepalan tangan Lkt

7
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian


Adapun ruang lingkup praktikum ini dibatasi berdasarkan tempat dan objek
penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Jenis penelitian

Praktik yang dilakukan oleh penulis adalah tentang pengukuran tangan


manusia pada mahasiswa Teknik Industri Angkatan 2017 Universitas
Bhayangkara.

2. Objek Penelitian

Objek praktek yang dilakukan penulis adalah mengukur tangan mahasiswa


yang dibagi menjadi beberapa kelompok dengan menghitung nilai rata-rata
standar deviasi dan persentilnya.

3. Tempat Dan Waktu Penelitian

Pada praktikum ini, penulis melakukan kegiatan praktek yang


dilaksanakan adalah Lab. Praktikum Teknik Industri di Universitas
Bhayangkara.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Penentuan metode pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis dan sumber data yang
diperlukan. Adapun metodologi dalam pengumpulan data yang dilakukan pada
penulisan ini adalah:

1. Studi pustaka

Penulisan kepustakaan yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara


mempelajari dan mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan dan literatur yang ada
kaitannya dengan praktikum ini2.Teknik Lapangan

Teknik lapangan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
langsung dilokasi penelitian.

8
3.3 Diagram Alur Penelitian

Adapun diagram aliran proses pada praktikum ini ditujukan pada gambar 3.1

MULAI

STUDI LAPANGAN DAN TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN


PENELITIAN

MENYIAPKAN PERALATAN

PENGAMBILAN DATA :
PENGUKURAN DIMENSI ANTROPOMETRI MAHASISWA

PENGOLAHAN DATA

TIDAK
DATA CUKUP? DATA
NORMAL?DATA SERAGAM?

YA
PERANCANGAN PRODUK

ANALISA

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

9
3.4 Langkah-Langkah Praktikum
Lagkah-langkah dalam praktikum ini adalah:

1. Dimulai
2. Studi lapangan dengan cara mengambil data lapangan yang berupa data
numerik setiap mahasiswa.
3. Studi pustaka dengan cara mencari referensi dalam buku-buku yang
berhubungan dengan Anthropometri.
4. Perumusan masalah, merumuskan masalah yang akan diteliti dalam praktikum
ini.
5. Pengukuran tangan, melakukan pengukuran tubuh pada setiap mahasiswa
teknik industri angkatan 2017.
6. Menghitung nilai rata-rata.
7. Menghitung standar deviasi.
8. Pembahasan dari data-data yang didapatkann.
9. Menarik kesimpulann dari praktikum yang telah dilaksanakan.
10. Selesai
3.5 Hasil Pengukuran

10
A. Uji kecukupan Data

Tingkat ketelitian (s) = 5%


Tingkat Kepercayaan (k) = 95%
Banyaknya Data = n

2⁄0,05√(15𝑥1216,886)−(134,92)²
N' =[ ]²
134,92

40√(18253,29−18203,4064)
N' = [ ]² = [2,09]² = 4,3681
134,92

N'<N, maka data dianggap cukup

B. Mengukur Standar Deviasi

20,23 20,23
𝜎=√ = √ = 1,202
15−1 14

C. Uji Kenormalan Data

Koefisien Varian

1,202
= X 100% = 6,74%
17,83

Kriteria Normal = Nilai Koefisien Varian < 30 %

11
D. Uji Keseragaman Data

BKA = 17,83 + (2 x 1,202) = 17,83 + 2,404 = 20,234

𝐵𝐾𝐵 = 𝑋 − 𝐾𝜎

BKB = (17,83- (2 x 1,202) = 17,83 - 2,404 = 15,426

12
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Alat Dan Bahan


1. Antropometer

2. Penggaris / meteran

3. Alat flexible curve

4. Whiteboard

5. Alat ukur antropometri dinamis

6. Lembar pengamatan

7. Pena

4.2 Hasil Perhitungan

13
4.3. Perancangan Produk

A. Deskripsi Produk

Setelah mempelajari landasan teori, untuk lebih memahami antropometri tangan


maka selanjutnya teori yang ada diterapkan untuk penanganan masalah desain. Masalah
desain yang diselesaikan dalam kasus ini yaitu perancangan gelas minum.

Gelas minum yang kami rancang telah disesuaikan dengan dimensi tangan dan
jari-jari, dimana secara keseluruhan dari bentuk gelas disesuaikan dengan genggaman
tangan manusia pada umumnya. Seperti diameter gelas, diameter gagang gelas, besar
gelas, lebar gagang gelas dan yang lainnya sehingga nyaman dan aman saat digunakan
untuk menjadi wadah tempat minum.

Gelas ini dirancang dengan bahan plastik anti panas sehingga nyaman digunakan.
Kelebihannya adalah memudahkan tangan ketika memegang gelas karna terdapat gagang,
materialnya terbuat dari plastik agar anti pecah ketika terjatuh, plastic yang digunakan
cukup tebal sehingga dapat menahan panas yang cukup tinggi.

B. Dimensi Antropometri Yang Digunakan

Pembuatan gelas ini memerlukan beberapa dimensi dalam antropometri. Dimensi


yang dibutuhkan yaitu panjang jari (jari telunjuk, jari tengah, jari manis, jari kelingking),
tebal ibu jari, lebar kepal tangan, lebar telapak tangan metacarpal, lebar maksimum ibu
jari sampai kelingking.

Panjang jari dan tebal ibu jari digunakan untuk menentukan dimensi tebal gagang
gelas agar kokoh saat dipegang, lebar kepal tangan digunakan untuk menentukan besar
lubang gagang pada gelas agar nyaman saat di genggam, lebar telapa tangan metacarpal
digunakan untuk menentukan tinggi gelas agar nyaman saat di genggam pada sisi
berlawanan dari gagang gelas, lebar maksimum ibu jari sampai kelingking digunakan
untuk menentukan lebar gelas pada sisi berlawanan dari gagang gelas agar nyaman saat
dipegang.

14
BAB V

RANCANGAN DESAIN PRODUK

GELAS CANGKIR

15
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Mengukur itu sangat penting untuk dilakukan. Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha
untuk mendefinisikan karakteristik suatu permasalahan secara kuantitatif. Dan jika dikaitkan
dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan
untuk mencari data-datayang mendukungnya

Hasil Pengukuran harus dituangkan dalam bentuk tabel dengan baik agar tidak perlu
dilakukan pengukuran ulang yang mengakibatkan lamanya proses perhitungan data kembali.
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran yang
sudah distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, dan
mikrometer sekrup. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian, mengukur
kuat arus listrik menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhu
dengan termometer, dan lain sebagainya.

B. Saran

Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi apa itu besaran,
satuan, dan pengukuran. Dan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami meminta
kritik dan saran nya yang bersifat relevan.

16
Daftar Pustaka
Barnes, Ralph M. 1980, montion and time study: desaign and measurement of work, New Work: John
Wiley and Sons.
Nurmianto, Eko. 2005, Ergonomi konsep dasar dan aplikasinya, Surabaya: Guna Widya, Suralaksana,
Iftikar Z. 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Bandung: Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi
Bandung.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003, Ergonomi, Studi Gerak, dan Waktu, Surabaya: Prima Printing.
Adiputra, N. 1998, Metodologi Ergonomi, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar.
Pulat, B.M, 1992, Fundamentals of Industrial Ergonomics, Hall International, Englewoods Cliffs,
New Jersey, USA.
Water, T.R. & Bhattacharya, A. 1996, Physiological Aspects of Neuromuscular Function, USA.
Tarwaka, Solichul HA, Bakri, Lilik Sudiajeng, 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan Produktifitas, UNIBA Press, Surakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai