Anda di halaman 1dari 28

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Asi eksklusif


Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi kurang 6 bulan dan ibu hamil
Jam : 16.00 wib
Hari/Tanggal : 19 Maret 2019
Waktu : 20 menit

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan ibu dapat mengerti, memahami
tentang arti dari ASI eksklusif itu sendiri, manfaat ASI bagi ibu dan anak, serta langkah-langkah
keberhasilan ASI eksklusif.
II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikut kegiatan penyuluhan ini diharapkan ibu akan dapat :
a) Memahami dan mengerti arti dari ASI eksklusif 6 bulan
b) Mengerti manfaat ASI eksklusif bagi ibu
c) Mengerti manfaat ASI eksklusif bagi anak
III. MATERI
Terlampir
III. MEDIA
Leaflet
Power Point
V. METODE
Ceramah
Tanya jawab
VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 1 menit Pembukaan: Menjawab salam


a. Memberi salam
b. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan memperhatikan
penyuluhan
c. Menyebutkan materi/
pokok bahasan yang akan
disampaikan

2 7 menit Pelaksanakan : Menyimak dan memperhatikan


Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
1. PengertianASI eksklusi 6
bulan
2. Manfaat ASI Eksklusif bagi
ibu
3. Manfaat ASI eksklusif bagi
anak

3 2 menit Evaluasi
1. Memberi kesempatan kepada Merespon dan bertanya
masyarakatuntuk bertanya
VIII. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
 Menyiapkan SAP
 Menyiapkan mater idan media
 Kontrak waktu dengan sasaran
 Menyiapkan tempat
 Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi Proses
 Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung
 Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
 Sasaran member jawaban atas pertanyaan pemberi materi
 Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
 Tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
 Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80 %
lebih dengan benar
 Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
 Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu
menjawab kurang dari 50 % dengan benar.
ASI EKSKLUSIF

1. Pengertian ASI Eksklusif


ASI Ekslusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa dicampur dengan tambahan cairan
lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, pepaya, bubursusu, biskuit, bubur nasitim. Setelah usia bayi 6 bulan, barulah bayi
diberikan makanan pendamping ASI, sedangkan ASI dapat diberikan sampai usia bayi + 2 tahun.

2. Keuntungan menyusui ekslusif secara umum


Ada beberapa keuntungan menyusui eksklusif secara umum, yaitu :
a. Memberikan nutrisi yang optimal dalam hal kulitas dan kuantitas bagi bayi.
Dalam ASI terkandung kolostrum, yang merupakan cairan kental yang berwarna
kekuning-kuningan yang dihasilkan oleh alveoli payudara ibu, pada periode akhir atau
trimester ketiga kehamilan kolostrum dikeluarkan pada hari pertama setelah kelahiran.
Kolostrum sangat penting bagi bayi, karena :
 Kolostrum pada hari pertama sampai hari keempat, merupakan cairan yang kaya akan
nutrisi dan antibody
 Jumlah kolostrum bervariasi antara 10-100ml per hari.
 Jumlah kolostrum akan bertambah dan mencapai komposisi ASI biasa/ matur sekitar 3-
14 hari
 Kolostrum member nutrisi dan melindungi terhadap infeksi dan alergi
 Memberikan imunisasi pertama, ASI dapat dikatakan sebagai “cairanhidup”
 Kandungan pada kolostrum :
1) Laxansia (laksatif/ pencahar) yang membersihkan meconium
2) Growt factor, membantu dalam pematangan usus
3) Kaya vitamin A, yang dapat mencegah berbagai macam penyakit infeksi dan
mencegah penyaki tmata.

b. Meningkatkan kecerdasan secara :


 Asuh ( fisik-biomedis)
Menunjukan kebutuha bayi untuk pertumbuhano taknya. Untuk pertumbuhan suatu
jaringan sangat dibutuhkan nutrisi atau makanan bergizi. Dan, ASI memenuhi kebutuhan
ini.
 Asah (stimulasi-pendidikan)
Menunjukan kebutuhan akan stimulasi atau rangsangan yang akan merangsang
perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Ibu menyusui termasuk guru pertama
yang terbaik bagi anaknya. Dengan demikian, perkembangan sosialisasiny aakan baik
dan ia akan mudah berinteraksi dengan lingkunganya kelak.
ASI dan menyusui secaraeklusif akan menciptakan factor lingkungan yang optimal
untuk meningkatkan kecerdasan bayi melalui pemenuhan semua kebutuhan awal dari
faktor-faktor lingkungan.
 Asih (fisik-biomedis)
Menunjukan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi dan spiritualnya. Yang
terpenting disini adalah pemberian kasih sayang dan rasa aman. Seorang anak yang
merasa disayangi akan mampu menyayangi lingkungannya sehingga ia akan berkembang
menjadi manusia dengan budipekerti dan nurani yang baik. Selain itu seorang bayi
merasa aman, karena merasa dilindungi, akan berkembang menjadi orang dewasa yang
mandiri dan emosi yang stabil.

3. Manfaat ASI bagi bayi


a) ASI mengandung protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi
b) Secara alamiah, ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran bayi
(seperti pada bayi prematur, ASDI memiliki kandungan protein yang lebih tinggi
dibandingp pada bayi yang cukup bulan)
c) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
d) ASI sebagai zat antivirus dan bakteri
e) ASI bebas kuman karena diberikan secara langsung
f) Suhu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
g) ASI lebih mudah dicerna dan diserapoleh usus bayi
h) ASI mengandung banyak kadar selenium yang melindungi gigi dari kerusakan
i) ASI akan melatih daya isap bayi dan membentuk otot pipi yang baik
4. Manfaat ASI bagi Ibu
a) Membantu mempercepat pengembalian rahim kebentuk semula dan mengurangi
pendarahan setelah kelahiran
b) Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli
c) Mencegah kanker payudara (karena pada saat menyusui hormone esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormone esterogen tetap tinggi
dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya
keseimbangan hormone esterogen dan progesteron)
d) Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan ibu secara bertahap
e) Memberikan secara puas, bangga dan bahagia pada ibu yang berhasil menyusui bayinya
f) Pemberian ASI secara eksklusif dapat sebagai kontrasepsi selama 6 bulan setelah
kelahiran karena isapan bayi merangsang prolaktin yang menghambat terjadinya ovulasi/
pematangan telur sehingga menunda kesuburan
5. Tujuh langkah keberhasilan ASI eksklusif
a) Mempersiapkan payudara bila diperlukan
b) Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui
c) Menciptakan dukungan keluarga, teman dan lingkungan
d) Memilih rumah sakit “sayang bayi”
e) Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI eksklusif
f) Mendatangi fasilitas konsultasi laktasi untuk persiapan apabila ibu menemui kesulitan
saat menyusui
Satuan Acara Penyuluhan

(SAP)

Topik : Teknik Menyusui yang Benar


Hari/tanggal :
Waktu : 10 menit
Sasaran : Ibu menyusui
Tempat : Dirumah ibu menyusui

A. Latar Belakang
Kehadiran seorang bayi dalam sebuah keluarga adalah merupakan dambaan setiap orang.
Karena dengan kehadiran seorang bayilah mereka dapat meneruskan garis keturunan mereka.
Seorang bayi tentu saja masih punya nilai ketergantungan yang tinggi kepada kedua ortunya
harus ekstra cermat dan penuh perhatian dalam merawat bayi mereka.
Untuk menunjang perawatan tersebut, seorang ibu sangat dianjurkan untuk memberikan ASI
(Air Susu Ibu) sebagai sumber makanan yang utama seelum meraka diperbolehkan untuk
mendapatkan sumber makanan yang lainnya. Dalam prosese pemberian ASI tersebut, seorang
ibu harus memperhatikan gizinya dan harus cukup pengetahuan tentang cara merawat seorang
bayi dan cara/teknik menyusui bayi yang baik dan benar. Sehingga bayi mereka bisa tumbuh
dengan baik dan sehat. Sehingga kelak bisa menjadi anak yang cerdas. Pengetahuan tentang
teknik menyusui bayi yang baik dan benar tidak hanya berguna bagi ibu-ibu yang telah
berkeluarga. Tapi juga berguna bagi remaja putri agar kelak mereka bisa menyusui anak-anak
mereka dengan baik dan benar
.
B. Tujuan Instruksi Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Teknik Menyusui yang benar ibu dapat mengerti
dan tahu bagaimana menyusui yang benar

C. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )


Setelah kegiatan penyuluhan ibu menyusui mampu mengetahui :
1. Apa itu teknik menyusui
2. Posisi ibu yang tepat untuk menyusui
3. Cara memasukkan puting susu ke mulut bayi
4. Teknik melepaskan hisapan bayi
5. Cara menyendawakan bayi setelah menyusui
6. Tanda-tanda menyusui sudah baik
D. Pokok Bahasan
Teknik Menyusui Bayi yang Benar
E. Materi
Terlampir
F. Metoda
 Ceramah
 Demonstrasi
 Tanya jawab
G. Media
 Leaflet
I. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
 Penyuluhan dimulai tepat waktu .
 Selama penyuluhan Ibu berlangsung peserta dapat mengikuti dengan baik,tidak ada
peserta yang meninggalkan tempat.Peserta mengikuti kegiatan sampai akhir.
TENIK MENYUSUI YANG BENAR
A. Pengertian
Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh seorang ibu
kepada bayinya, demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut.
Promosi kesehatan pada ibu menyusui adalah upaya perubahan atau perbaikan prilaku
yang dapat berpengaruh terhadap prilaku dan kualitas kesehatan terhadap ibu menyusui.
B.Posisi yang tepat bagi ibu untuk menyusui
1. Duduklah dengan posisi yang enak atau santai, pakailah kursi yang ada sandaran
punggung dan lengan
2. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi agar bayi tidak terlalu jauh dari payudara ibu.

C. Cara memasukkan puting susu ibu kemulut bayi

1. Bila dimulai dengan payudara kanan, letakkan kepaada bayi pada siku bagian dalam
lengan kanan, badan bayi menghadap kebadan ibu.

2. Lengan kiri bayi diletakakan diseputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang
pantat/paha kanan bayi.

3. Sangga payudara kanan ibu dengan empat jari tangan kiri, ibu jari diatasnya tetapi tidak
menutupi bagian yang berwarna hitam (areola mamae).

4. Sentuhlah mulut bayi dengan puting payudara ibu Tunggu sampai bayi membuka
mulutnya lebar

5. Masukkan puting payudara secepatnya ke dalam mulut bayi sampai bagian yang
berwarna hitam.

D. Teknik melepaskan hisapan bayi

Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan bayi dengan cara:
1. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi

2. Menekan dagu bayi ke bawah

3. Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka


4. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.

E. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI

Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawanya bayi sebelum menyusukan


dengan payudara yang lainnya dengan cara:

1. Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggungnya dengan pelan sampai bayi
bersendawa
2. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil digosok punggungnya.

F. Tanda-tanda teknik menyusui sudah baik dan benar

1. Bayi dalam keadaan tenang

2. Mulut bayi terbuka lebar

3. Bayi menempel betul pada ibu

4. Mulut dan dagu bayi menempel pada payudara

5. Sebagian besar areola mamae tertutup oleh mulut bayi

6. Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat

7. Kuping dan lengan bayi berada pada satu garis.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari / Tanggal : 13 April 2019


Waktu : 11.15 wib
Pokok Bahasan : Keluarga Berencana
Sasaran : Pasangan Usia Subur
Penyuluh : Keluarga Berencana

1. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan berupa Keluarga Berencana diharapkan pasangan
usia subur dapat mengerti apa itu Keluarga Berencana, dan macam-macam alat
kontrasespsi yang digunakan dalam program Keluarga Berencana.
B. Tujuan Khusus
a) Semua Pasangan Usia Subur dapat mengerti apa manfaat melakukan Keluarga
Berencana.
b) Semua Pasangan Usia Subur dapat menerapkan program Keluarga Berencana dalam
kehidupan sehari-hari.

2. SUB TOPIK
a) Pengertian Keluarga Berencana.
b) Tujuan Keluarga Berencana
c) Manfaat Keluarga Berencana
d) Macam-macam Jenis Alat Kontrasepsi

3. METODA PENYAMPAIAN
Ceramah tanya jawab(CTJ) / Diskusi
4. MEDIA
a) Laptop
b) leafflet
c) Handout/leafflett
5. MATRIKS KEGIATAN

No Jenis kegiatan Waktu Materi


1 Pembukaan 2 menit Perkenalan
2 Proses 15 menit Penjelasan Keluarga Berencana
3 Evaluasi 5 menit Tanya jawab
4 Penutup 3 menit Kesimpulan,salam penutup

6. EVALUASI
Seluruh Pasangan Usia Subur dapat mengerti apa yang dimaksud dengan Keluarga Berencana
dan Dapat menerapkan Keluarga Berencana dalam kehidupan sehari-hari.
MATERI

A. Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran
anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan
untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi.

B. Tujuan Keluarga Berencana


Tujuan umum
1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga
dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia
dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia.

Tujuan khusus
1) Pengaturan kelahiran
2) Pendewasaan usia perkawinan
3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5) Menjarangkan kehamilan
6) Membatasai jumlah anak

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi :


1) Keluarga dengan anak ideal
2) Keluarga sehat
3) Keluarga berpendidikan
4) Keluarga sejahtera
5) Keluarga berketahanan
6) Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7) Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS)
C. Manfaat Keluarga Berencana
a. Manfaat KB Bagi Ibu
1) Perbaikan kesehatan
2) Peningkatan kesehatan
3) Waktu yang cukup untuk mengasuh anak
4) Waktu yang cukup untuk istirahat
5) Menikmati waktu luang
6) Dapat melakukan kegiatan lain

b. Manfaat KB Bagi Anak


1) Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat
2) Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup
3) Perencanaan kesempatan pendidikan lebih baik
c. Manfaat KB Bagi Keluarga
1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga

D. Macam-Macam Jenis Alat Kontrasepsi


a. Metode Kalender (Pantang Berkala)
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana
yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau
hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.

Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:


1) Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
2) Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
3) Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
4) Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
5) Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari resiko
kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
6) Tidak memerlukan biaya.
7) Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
Keterbatasan
1) Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
2) Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
3) Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
4) Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
5) Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
6) Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
7) Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Efektifitas
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar.
Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa
subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan
pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih
efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian
dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila
dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode
kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
b. Kontrasepsi Oral (Pil KB)
Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen
atau progestin saja. Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi
(pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak
dapat dilalui oleh sperma.

Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi:


1) Resiko kanker jenis tertentu
2) Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi
3) Ketegangan premenstruasi
4) Perdarahan tidak teratur
5) Anemia
6) Kista payudara
7) Kista ovarium
8) Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)
9) Infeksi tuba falopii.

c. Suntikan
Kontrasepsi yang menggunakan sutikan mengandung hormon sintetik.
Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan
(Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem). Salah satu
keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga
bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
Cara Kerja KB Suntik
1) Menghalangi ovulasi (masa subur)
2) Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
3) Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
4) Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
5) Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Efek Samping
1) Siklus haid kacau
2) Perdarahan bercak (spotting), yang dapat berlangsung cukup lama.
3) Jarang terjadi perdarahan yang banyak.
4) Sering menjadi penyebab bertambahnya Berat Badan.
5) Bisa menyebabkan (tidak pada semua akseptor) terjadinya sakit kepala, nyeri
pada payudara, "moodiness", timbul jerawat dan berkurangnya libido seksual.

d. Kondom
Pada dasarnya fungsi kondom hanya untuk menampung sperma agar tidak masuk
ke dalam vagina. Penggunaan kondom dinilai cukup efektif mencegah kehamilan hingga
90 %. Bahkan penggunaan kondom untuk pencegahan kehamilan akan semakin efektif
apabila disertai penggunaan spermisida (pembunuh sperma) namun jarang sekali
ditemukan pasangan suami istri yang menggunakan spermisida. Namun kemungkinan
terjadinya kehamilan masih dapat terjadi dari survei yang dilakukan dari 100 pasangan
suami-istri yang menggunakan alat kontrasepsi ini sekitar 4 orang wanita yang terjadi
kehamilan.
Kondom selain berfungsi sbagai pencegah kehamilan, kondom juga dapat
digunakan sebagai suatu alat bantu dalam pencegahan penularan penyakit kelamin
seksual.

e. Susuk / Implan
Susuk juga digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita atau yang juga disebut
sebagai alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kukit pada lengan kiri
atas. Bentuk susuk ini seperti tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik
berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk yang ditanam dibawah kulit ini
berisi zat aktif yang berupa hormon atau levonorgestrel. Kemudian susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Susuk ini bekerja dengan cara menghalangi
terjadinya ovulasi (pembuahan) dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon).
Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya
ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun. Dampak
negatif dari penggunaan alat kontrasepsi jenis susuk ini berupa terganggunya menstruasi,
haid tidak lancar, bercak atau tidak mengalami menstruasi sama sekali. Selain itu
mengalami kenaikan berat tubuh, ketegangan payudara dan liang vagina terasa kering.
Timbul infeksi pada pencabutan susuk yang disebabkan susuk sulit untuk dikeluarkan
karena pemasangan susuk yang terlalau dalam.
Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :
1) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
2) Perempuan pada usia reproduksi (20 – 30 tahun).
3) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan
menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
4) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
5) Perempuan pasca persalinan.
6) Perempuan pasca keguguran.
7) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
8) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
9) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
Keuntungan kontrasepsi Susuk/Implan yaitu :
1) Daya guna tinggi
2) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
3) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
4) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
5) Bebas dari pengaruh estrogen.
6) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
7) Tidak mengganggu ASI.
8) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
9) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

f. Alat Kontasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD)


IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke
dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu.
IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.
Fungsi dari AKDR ini adalah mencegah kehamilan dengan mencegah sel telur
yang telah dibuahi bersarang di dalam rahim. AKDR atau IUD dapat bertahan di dalam
rahim selama 2-5 tahun dan dapat dikeluarkan kembali apabila ada keinginan untuk hamil
kembali.
Cara Kerja
1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
2) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
3) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi sperma untuk fertilisasi
Keuntungan
1) Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
2) Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
3) IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
4) Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman
karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
5) Tidak ada efek samping hormonal
6) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui – tidak
mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
7) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus.
8) Dapat digunakan sampai menopause
9) Tidak ada interaksi dengan obat-obat
10) Membantu mencegah kehamilan ektopik
11) Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
Kerugian :
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut
dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah
pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan
akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut,
dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter. Pada saat pemasangan, sebaiknya ibu
tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan
harus segera ke klinik jika:
1) Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual,
pusing, muntah-muntah.
2) Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
3) Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat,
mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
4) Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter
jika anda menemukan gejala-gejala diatas.

g. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap, jarang sekali dilakukan para pasangan suami-istri. Kalau pun
dilakukan didasari alasan yang sangat umum yakni merasa cukup dengan jumlah anak
yang dimiliki. Kontrasepsi mantap ini dilakukan dengan jalan operasi pemotongan atau
memutuskan saluran sperma pada pria yang disebut vasektomi begitu pula dengan wanita
memutuskan atau memotong saluran sel telur yang disebut dengan tubektomi. Sehingga
tidak akan terjadi kehamilan kembali atau tidak akan memiliki keturunan.
Manfaat:
1) Sangat efektif, karena merupakan metode kontrasepsi permanen.
2) Tidak mempengaruhi proses pemberian ASI
3) Tidak bergantung pada faktor senggama
4) Akan lebih bermanfaat bagi anda yang memiliki riwayat kehamilan beresiko
karena akan terhindar dari keadaan tersebut
5) Dilakukan dengan pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local
6) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang, serta
7) Tidak mempengaruhi keadaan fungsi seksual karena tidak ada efek pada produksi
hormone ovarium.
Keterbatasan:
1) Metode ini merupakan metode kontrasepsi permanen yang tidak dapat dipulihkan
kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi
2) Anda mungkin akan menyesal di kemudian hari karena memilih metode ini. Ini
bisa terjadi jika anda belum memiliki keyakinan yang benar-benar mantap
memilih metode ini.
3) Akan mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan jangka pendek setelah
dilakukan pembedahan
4) Risiko komplikasi dapat meningkat jika dilakukan anestesi umum
5) Dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau dokter spesialis bedah jika yang
dilakukan adalah proses laparoskopi
6) Tidak dapat melindungi anda dari infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS.
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok Bahasan : Perawatan Payudara

Sub Pokok Bahasan : Perawatan Payudara Ibu Menyusui

Waktu : 30 Menit

Sasaran : Ibu Menyusui

Tempat : Rumah Ny R

A. Tujuan Instruksional Umum


Ibu mengetahui tentang perawatan payudara pada masa menyusui

B. Tujuan Instruksional Khusus


Ibu mengetahui tentang :
1. Pengertian perawatan payudara
2. Akibat tidak melakukan perawatan payudara
3. Manfaat perawatan payudara
4. Cara melakukan perawatan payudara
C. Kegiatan Pengajaran

N TAHAP KEGIATAN MEDIA


O

1. Pembukaan a) Perkenalan
b) Menjelaskan tujuan
( 5 menit )
c) Apersepsi dengan cara
menggali pengetahuan
yang dimiliki ibu menyusui
tentang perawatan
payudara saat menyusui
2. Pelaksanaan a) Menjelaskan materi dan Leaflet
demonstrasi tentang
( 20 menit )
perawatan payudara ibu
menyusui.
- ibu memperhatikan
penjelasan tentang
perawatan payudara ibu
menyusui
- ibu menanyakan
tentang hal-hal yang
belum jelas
3. Penutup a) Menyimpulkan materi
b) Mengevalusi ibu menyusui
tentang materi yang telah
diberikan
c) Mengakhiri pertemuan

D. Media
1. Leaflet
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Evaluasi
1. Standart Persiapan
a) Menyiapkan materi penyuluhan
b) Menyiapkan tempat
c) Menyiapkan leaflet

2. Standart Proses
a) Membaca buku referensi tentang perawatan payudara ibu menyusui
b) Memberi penyuluhan dan mendemonstrasikan perawatan payudara ibu menyusui
3. Evaluasi hasil
a) Ibu mampu mengetahui tentang pengertian perawatan payudara ibu menyusui
b) Ibu mampu mengetahui tentang manfaat perawatan payudara ibu menyusui
c) Ibu mampu mengetahui tentang cara melakukan perawatan payudara
d) Ibu mampu mengetahui tentang keuntungan menyusui
e) Ibu mampu mengetahui tanda – tanda menyusui yang benar
PERAWATAN PAYUDARA IBU MENYUSUI
A. Pendahuluan
Perawat sebagai petugas kesehatan dituntut kemampuannya untuk ikut
bertanggungjawab dalam melaksanakan upaya peningkatan dan penggunaan air susu Ibu
(ASI). Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu
dan anak melalui program pemasyarakatan ASI, maka perawat juga dituntut memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen laktasi. Hal ini berarti perawat harus
mampu berperan sebagai pendukung dan inovator yang akan membentuk perilaku masyarakat
dalam mengembangkan kesehatan pada umumnya dan penggunaan ASI pada khususnya.

Mengingat banyak terjadi perubahan perilaku dalam masyarakat khususnya ibu –


ibu yang cenderung menolak menyusui bayinya sendiri terutama pada ibu – ibu yang bekerja
dengan alasan air susunya hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali, keadaan ini
memberikan dampak negatif terhadap status kesehatan, gizi, serta tingkat kecerdasan anak.
Oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan diatas perlu dilakukan upaya preventif
dan promotif dalam meningkatkan penggunaan ASI dengan memberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan payudara ibu menyusui, sehingga membantu pengeluaran ASI
secara lancar.

B. Pengertian
Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar
air susu keluar dengan lancar.
C. Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan payudara
Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara
sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi:
1. Puting susu mendelep
2. Anak susah menyusu
3. ASI lama keluar
4. Produksi ASI terbatas
5. Pembengkakan pada payudara
6. Payudara meradang
7. Payudara kotor
8. Kulit payudara terutama puting susu akan mudah lecet.

D. Manfaat Perawatan Payudara


1. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebesihan putting susu agar terhindar dari infeksi
2. Mengenyalkan serta memperbaiki bentuk putting susu sehingga bayi dapat menyusu
dengan baik
3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi asi lancar
4. Mengetahui secara dini kelainan putting susu dan melakukan usaha-usaha untuk
mengatasinya
5. Persiapan psikis ibu menyusui

E. Cara melakukan perawatan payudara ibu menyusui


1. Persiapan alat
Alat yang dibutuhkan :

a) Handuk
b) Kapas
c) Minyak kelapa / baby oil
d) Waslap
e) 2 Baskom (masing-masing berisi air hangat dan dingin )
2. Prosedur perawatan
a) Buka pakaian ibu
b) Letakkan handuk diatas pangkuan ibu dan tutuplah payudara dengan handuk.
c) Buka handuk pada daerah payudara.
d) Kompres putting susu dengan menggunakan kapas minyak selama 3-5 menit.
e) Bersihkan dan tariklah putting susu keluar terutama untuk putting susu yang datar.
f) Ketuk-ketuk sekeliling putting susu dengan ujung-ujung jari.
g) Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa
h) Kedua telapak tangan diletakkan diantara kedua payudara
i) Pengurutan dimulai kearah atas, samping, telapak tangan kiri kearah sisi kiri, telapak
tangan kanan kearah sisi kanan
j) Pengurutan diteruskan kebawah, samping, selanjutnya melintang, telapak tangan
mengurut kedepan kemudian dilepas dari kedua payudara.
k) Telapak tangan kanan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari-jari tangan kanan sisi
kelingking mengurut payudara kearah putting susu.
l) Telapak tangan kanan menopang payudara dan tangan lainnya menggenggam dan
mengurut payudara dari arah pangkal ke arah putting susu.
m) Payudara dikompres dengan air panas dan dingan secara bergantian kira-kira 5 menit
(air panas dahulu)
n) Keringkan dengan handuk
o) Pakailah BH khusus untuk ibu menyusui (BH yang menyangga payudara)

3. Keuntungan menyusui
a) Bayi akan memperoleh makanan yang terbaik yaitu ASI
b) Praktis, tidak merepotkan karena ibu tidak harus menyediakan minum untuk bayi,
seperti mengencerkan susu, menghangatkan susu, mencuci alat-alat minuman dan lain-
lain
c) Tidak memerlukan biaya karena ibu tidak perlu membeli susu untuk bayi serta alat-alat
yang diperluakn seperti : botol alat pengencer dn lain-lain
d) Menyusu dapat mempererat hubungan kasih sayang antara ibu dan anak
4. Tanda-tanda menyusui yang benar
a) Bayi cukup tenang
b) Mulut bayi terbuka lebar
c) Bayi menempel betul pada ibu
d) Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu
e) Seluruh areola tertutup mulut bayi
f) Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat
g) Putting susu ibu tidak terasa nyeri
h) Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong
5. Cara menyusui yang benar
Sanggalah payudara dengan keempat jari pada tanganyang tidak menyangga bayi dan ibu
jari dibagian atas bantulah bayi menemukan putting.

Anda mungkin juga menyukai