Anda di halaman 1dari 4

TRANSFORMATOR

Transformator atau trafo adalah komponen pasif yang terbuat dari kumparan-
kumparan kawat laminasi, trafo memiliki kumparan primer dan kumparan sekunder.
Perbadingan jumlah lilitan serta diameter kawat pada kumparan kumparan primer dan
kumparan kumparan sekunder akan mempengaruhi perbandingan arus dan tegangan. Apabila
tegangan sekunder lebih besar dari tengangan primernya, maka Transformator tersebut
berfungsi sebagai penaik tegangan (Step up), akan tetapi apabila tegangan sekunder lebih
kecil dari tegangan primer maka Transformator berfungsi sebagai penurun tegangan (Step
down).
Hubungan perbandingan jumlah lilitan dengan besar tegangan pada transformator
dapat dituliskan sebagai berikut :

Prinsip kerja trafo menggunakan asas induksi resonansi antar kumparan primer dan
sekunder. Apabila pada kumparan primer dialiri arus AC maka akan timbul medan magnet
yang berubah ubah fluktuansinya, akibatnya kumparan sekunder yang berada pada daerah
medan magnet akan membangkitkan gerak gaya listrik (GGL) atau tegangan induksi.
Transformator atau trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul energi kalor.
Dengan demikian, energi listrik yang masuk ke kumparan primer selalu lebih besar daripada
energi yang yang keluar pad kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar
dibandingkan daya sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik padasebuah trafo
ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo. Perbandingan antara daya sekunder dengan daya
primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dalam
persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan ŋ. Besar efisiensi trafo dapat
dirumuskan sebagai berikut,
a. Transformator Step up
Transformator step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan
tegangan AC. Transformator step up memiliki lebih banyak lilitan pada kumparan sekunder
daripada kumparan primer. Sebagai contoh, jika putaran sekunder lebih banyak daripada
putaran primer, tegangan sekunder 20 kali tegangan primer. (Swadidik, 2009)
Jika lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak daripada lilitan pada lilitan pada kumparan
primer, maka tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primer. (Giancoli, 2001).

b. Transformator Step down


Transformator step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan AC. Transformator step down memiliki lilitan pada kumparan sekunder lebih
sedikit daripada kumparan primer. Sebagai contoh, jika putaran sekunder 20 kali lebih sedikit
daripada putaran primer, maka tegangan sekundernya seperduapuluh tegangan primer.
(Swadidik, 2009).

c. Auto Transformator
Auto transformator disingkat dengan nama auto trafo atau yang hanya mempunyai
satu gulungan. Autotrafo ini ada dua macam yaitu (1) nilai input dan nilai output yang sudah
ditentukan sedangkan (2) nilai input dan nilai output melalui suatu pergeseran (slide). Setiap
auto trafo jenis ini disebut juga autotranslasi. (Gabriel, 2001).

Persamaan Transformator
Jika tegangan AC (bolak-balik) diberikan pada kumparan primer sebuah
transformator, perubahan medan magnet yang dihasilkannya akan menginduksi tegangan AC
yang berfrekuensi sama pada kumparan sekundernya. Namun, tegangan yang timbul akan
berbeda sesuai dengan jumlah lilitan pada setiap kumparan. (Giancoli, 2001). Nisbah
tegangan sekunder dengan tegangan primer sama dengan jumlah lilitan atau putaran pada
kumparan sekunder dengan jumlah lilitan atau putaran pada kumparan primer. (Swadidik,
2009). Pada transformator, jika jumlah lilitan pada kumparan primer sama dengan jumlah
lilitan sekunder, maka tegangan yang diinduksikan pada kumparan sekunder sama besar
dengan tegangan yang diberikan pada kumparan primer. (Surya, 2010)
Jika jumlah lilitan sekunder dua kali lebih banyak daripada lilitan primer, maka
tegangan pada kumparan sekunder dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan pada
kumparan primer. Hal ini disebabkan tegangan total yang diinduksikan pada kumparan
sekunder merupakan jumlah dari tegangan tiap-tiap lilitan. Jadi, semakin banyak lilitan
sekunder, semakin besar tegangan sekundernya. Secara umum, dapat dikatakan bahwa
perbandingan tegangan kumparan sekunder Vs dengan kumparan primer Vp sama dengan
perbandingan jumlah lilitan kedua kumparan, yaitu Ns dan Np: (Surya, 2010).

Efisiensi Transformator
Transformator atau trafo tidak pernah ideal, jika trafo digunakan selalu timbul energi
kalor. Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar
daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar
dari pada daya sekunder. (Modul Praktikum)
Pada transformator ideal, daya pada kumparan primer sama dengan daya pada
kumparan sekunder. (Surya, 2010). Pada transformator yang tidak ideal, sebagian daya
berubah menjadi daya pada kumparan sekunder lebih kecil dari daya kumparan primer.
(Surya, 2010)

Fungsi Transformator
Transformator sangat penting dalam kehidupan kita. Hampir semua alat yang
menggunakan listrik memakai transformator. (Surya, 2010)
Transformator memegang peranan penting dalam transmisi listrik. Pembangkit listrik
seringkali berada jauh dari area metropolitan. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil
seringkali berada jauh dari kota karena kekurangan tempat untuk mencegah peningkatan
polusi udara. Oleh sebab itu, listrik seringkali harus ditransmisi melalui jarak yang jauh. Pada
jalur transmisi selalu terdapat kerugian daya, dan kerugian ini dapat ditekan jika daya
transmisi pada tegangan tinggi, menggunakan transformator. (Giancoli, 2001)
Transformator juga banyak digunakan pada peralatan. Misalnya, agar busi dapat
berpijar dibutuhkan suatu transformator step up untuk menaikkan tegangan dari 12 volt
menjadi ribuan volt. Tegangan ini juga mampu memijarkan campuran udara dalam silinder
mesin. (Surya, 2010)

Anda mungkin juga menyukai