Anda di halaman 1dari 31

Tugas Metodologi Penelitian

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Pembimbing :
Muh.Hosni mubarok, SKM., M.Kes

DISUSUN OLEH :

IMELDA MAGDALENA POKAI


18 3145 301 152

UNIVESRSITAS MEGAREZKY MAKASSAR


FK. KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
TAHUN 2019

1
Tugas Metodologi Penelitian

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa pada akhirnya makalah yang di susun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Metodologi Penelitian,
telah dapat terselesaikan.

Makalah ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber bacaan dan akses
internet. Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipan - kutipan dari beberapa sumber
sebagaimana yang tercantum dalam daftar pustaka, dengan beberapa ulasan yang
penulis kumpulkan.

Tulisan yang amat sederhana ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya masukan
dari dosen pengajar mata kuliah metodologi penelitian. Oleh sebab itu, sudah
semestinya penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Bapak Muh.Hosni mubarok SKM.,M.Kes selaku dosen Mata Kuliah


Pembelajaran Metodologi Penelitian pada Program Studi D4 Kebidanan
Universitas Megarezky.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna namun,
harapan penulis semoga karya yang sederhana ini ada setitik manfaatnya, terutama
untuk penulis pribadi dan teman - teman yang telah membaca makalah ini.

Makassar, 29 Januari, 2019

Penulis

2
Tugas Metodologi Penelitian

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………. 2

Daftar Isi ……………………………………………………………...3


Bab I pendahuluan
1.1. Latar belakang …………………………………………………...…4
1.2. Ruang Lingkup Pembahasan .……………………………………..5
1.3 Tujuan dan Manfaat ……………………………………………..6
Bab II Pembahasan

a. Tinjauan pustaka ……………………………………………..7


b. Pembahasan materi ……………………………………………...8

Bab III Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan …………………………………………………….9
B. Saran ……………………………………………………………...10
Daftar pustaka …………………………………………………….………..11

3
Tugas Metodologi Penelitian

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Masa sekarang ini banyak bermunculan masalah-masalah ilmu pengetahuan


yang menyebabkan timbulnya pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan
ilmiah tersebut perlu di cari melalui suatu metode yang sistematis dan beranalisis,
sehingga jawaban yang diperoleh dapat akurat.
Sebagai mata kuliah, metodologi penelitian sangat penting untuk menjadi
rujukan para mahasiswa dalam melakukan penelitian di semester akhir, yaitu
pembuatan skripsi. metodologi penelitian menjadi pijakan bagi calon sarjana
untuk mengembangkan penelitian mereka, sehingga jadilah mata kuliah ini
teramat menentukan model skripsi sebagai tugas akhir sarjana S1.
Salah satu yang perlu didalami oleh mahasiswa adalah bahasan mengenai
pengertian dan macam – macam metode penelitian yang menjadi fokus bahasan
pada makalah ini. Itulah sebabnya penulis berusaha membuat makalah ini
semaksimal yang penulis bisa.
Semoga makalah ini bisa memberi penjelasan kepada kita semua terkait
pengertian dan macam-macam metode penelitian sebagaimana yang diharapkan.
1.2. Rumusan Masalah
Mengetahui arti dari metodologi penelitian
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Memahami pengertian dari metodologi penelitian
Manfaat :
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan baru
2. Terpenuhinya tugas perbaikan nilai mata kuliah metodologi penelitian

4
Tugas Metodologi Penelitian

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil
dari sebuah permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut disebut
juga dengan permasalahan penelitian.
Dalam Metodologi, peneliti menggunakan berbagai kriteria yang berbeda
untuk memecahkan masalah penelitian yang ada. Sumber yang berbeda
menyebutkan bahwa penggunaan berbagai jenis metode adalah untuk
memecahkan masalah. Jika kita berpikir tentang kata “Metodologi”, itu adalah
cara mencari atau memecahkan masalah penelitian. (Research Institute
Industrial, 2010).
Dalam Metodologi, peneliti selalu berusaha untuk mencari pertanyaan
yang diberikan dengan cara-cara yang sistematis yang digunakan dan berupaya
untuk mengetahui semua jawaban sampai dapat mengambil kesimpulan. Jika
penelitian tidak dilakukan secara sistematis pada masalah, akan lebih sedikit
kemungkinannya untuk dapat mengetahui hasil akhir. Untuk menemukan atau
menjelajahi pertanyaan penelitian, peneliti akan menghadapi berbagai
permasalahan, dimana semua itu baru dapat diselesaikan secara efektif jika
menggunakan metodologi penelitian yang benar. Dalam istilah sederhana,
metodologi dapat diartikan sebagai, memberikan sebuah ide yang jelas tentang
metode apa atau peneliti akan memproses dengan cara bagaimana di dalam
penelitiannya agar dapat mencapai tujuan penelitian. Dalam rangka untuk
merencanakan proses penelitian secara keseluruhan dan agar penelitian dapat
selesai tepat waktu serta penelitian berjalan di arah yang benar, maka peneliti
haruslah hati-hati dalam memilih metodologi. Sehingga proses pemilihan metode
penelitian adalah bagian yang sangat penting di dalam proses penelitian. Dengan
kata lain; Metodologi berguna dalam rangka memetakan pekerjaan penelitian
secara keseluruhan dan memberikan kredibilitas kepada hasil penelitian yang
dicapai nantinya.

5
Tugas Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan.
Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran
secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.
Metodologi penelitian merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan
prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian
merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah
pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi
untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek
yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang
mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan
profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada
dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan
manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk
memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar
manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang
dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistimatik, yang bertujuan untuk menemukan,
menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini
menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu
peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi
penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk
menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu subyek
tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode
ilmiah.
Penelitian sendiri berasal dari kata bahasa inggris yang terdiri dari dua
kata re yang berarti lagi atau kembali dan search yang berarti mencari atau
menguji secara cermat dan hati-hati untuk mencoba atau membuktikan. Secara
bersama-sama dua kata tersebut (research) berarti studi atau penyelidikan yang

6
Tugas Metodologi Penelitian

dilakukan secara hati-hati, sistematis, sabar dalam satu bidang pengetahuan,


yang dilakukan untuk menemukan fakta atau prinsip.
a) Tujuan metodologi penelitian adalah penemuan, pembuktian dan
pengembangan ilmu pengetahuan yaitu:
1. Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang
baru yang belum pernah diketahui.
2. Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan
tertentu.
3. Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
b) Kegunaan metodologi penelitian dapat dipergunakan untuk memahami
masalah, memecahkan masalah dan mengantisipasi masalah yaitu :
1. Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan
selanjutnya diketahui.
2. Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan
untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
3. Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan
untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.
c) Manfaat metodologi penelitian adalah:
1. Menggunakan metodologi, peneliti dapat memudahkan pekerjaannya agar
sampai pada tahap pengambilan keputusan atau kesimpulan-kesimpulan.

2. Menggunakan metodologi, para peneliti dapat mengatasi berbagai


keterbatasan yang ada, misalnya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, etik,
dan lain-lain.
3. Kesimpulan yang diambil oleh peneliti dapat terpercaya.
4. Kesimpulan yang diambil dapat digunakan untuk memecahkan
permasalahan.

7
Tugas Metodologi Penelitian

Dengan menggunakan metodologi penelitian, peneliti akan dapat


mengambil kesimpulan-kesimpulan sehingga dapat menemukan solusi dari
permasalahan. Serta kesimpulan-kesimpulan tersebut dapat dipercaya, sebab
menggunakan pengukuran-pengukuran secara scientific.
B. Pengertian Metodologi Penelitian Menurut Para Ahli
1. Pengertian metode menurut para ahli
a. Rothwell dan Kazanas : Metode adalah cara, pendekatan, atau proses
untuk menyampaikan informasi.
b. Rosdy Ruslan : Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek
atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk
keabsahannya.
c. Sutrisno Hadi : Research (Penelitian) sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan
yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
d. Sugiyono : Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
e. Muhiddin Sirat : Metode penelitian adalah suatu cara memilih
masalah dan penentuan judul penelitian.
f. Nasir : Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan
peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas
masalah yang diajukan.
C. Macam – Macam Metodologi Penelitian
Berdasarkan berbagai sumber yang ada, Metode penelitian ada dua
macam, yaitu metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian
kualitatif.
1) Penelitian Kuantitatif
Definisi penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis

8
Tugas Metodologi Penelitian

keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.(Kasiram (2008: 149)


dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif).
Asumsi Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut (Nana
Sudjana dan Ibrahim, 2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson, 2005).
a. Bahwa realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi tunggal,
fragmental, dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi.
b. Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif
dan baku.
Karakeristik Penelitian Kuantitatif
Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana
Sudjana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson,
2005; dan Kasiram 2008: 149-150) :
a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau top-
down), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara
menggunakan konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan
fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghindari hal-
hal yang bersifat subjektif.
c. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
d. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu
nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hukum-hukum dari
generalisasinya.
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang
dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa
yang telah direncanakan sebelumnya.
f. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan mengguna-
kan alat yang objektif dan baku.
g. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.

9
Tugas Metodologi Penelitian

h. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian,


dalam arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek
penelitian.
i. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
j. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-teknik
statistik.
k. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks
waktu dan situasi.
l. Penelitian jenis kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah.
Prosedur Penelitian Kuantitatif
Penelitian ini dalam pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah
direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri
dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut.
a. Identifikasi permasalahan
b. Studi literatur.
c. Pengembangan kerangka konsep
d. Identifikasi dan definisi variable hipotesis dan pertanyaan penelitian.
e. Pengembangan disain penelitian.
f. Teknik sampling
g. Pengumpulan dan kuantifikasi data.
h. Analisis data.
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.
Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif
Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan metoda
dan rancangan (design) tertentu dengan mempertimbangkan tujuan
penelitian dan sifat masalah yang dihadapi. Berdasarkan sifat-sifat
permasalahannya, penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi beberapa
tipe sebagai berikut (Suryabrata, 2000 : 15 dan Sudarwan Danim dan
Darwis, 2003 : 69 – 78).
a. Penelitian deskriptif
b. Penelitian korelational

10
Tugas Metodologi Penelitian

c. Penelitian kausal komparatif


d. Penelitian tindakan
e. Penelitian perkembangan
f. Penelitian eksperimen
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode yang dipergunakan dalam penelitian kuantitatif, khususnya
kuantitatif analitik adalah metode deduktif. Dalam metoda ini teori ilmiah
yang telah diterima kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari
kebenaran selanjutnya.
Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral,
Sosial, dan Politik (2000: 6) menyatakan bahwa pada dasarnya metoda
ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh
pengetahuannya berdasarkan : a) kerangka pemikiran yang bersifat logis
dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan
sebelumnya yang telah berhasil disusun; b) menjabarkan hipotesis yang
merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut; dan c) melakukan
verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran
pernyataannya secara faktual.
Selanjutnya Jujun menyatakan bahwa kerangka berpikir ilmiah yang
berintikan proses logico-hypothetico-verifikatif ini pada dasarnya terdiri
dari langkah-langkah sebagai berikut (Suriasumantri, 2005 : 127-128).
a) Perumusan masalah, yang merupakan pertanyaan mengenai objek
empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-
faktor yang terkait di dalamnya.
b) Penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis yang
merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin
terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk
konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara
rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji
kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang
relevan dengan permasalahan.

11
Tugas Metodologi Penelitian

c) Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan


terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan
kesimpulan dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
d) Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang
relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah
terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak.
e) Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis
yang diajukan itu ditolak atau diterima.
Langkah-langkah atau prosedur penelitian tersebut kemudian oleh Jujun S.
Suriasumantri divisualisasikan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

2) Penelitian Kualitatif

Definisi Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci
(Sugiyono, 2005). Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah
penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai
bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori.

Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian


yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll
secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.

12
Tugas Metodologi Penelitian

Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Ahli (Pakar)


Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan
menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak
dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.
Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan yang paling mendasar antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif adalah alur teori serta data. Di dalam penelitian kuantitatif,
penelitian bermula dari teori yang dibuktikan dengan data lapangan.
Sebailknya, di dalam penelitian kualitatif, penelitian berangkat dari data
lapangan dan menggunakan teori yang sudah ada sebagai pendukung,
kemudian hasilnya akan memunculkan teori dari data-data tersebut.
Menurut Williams (1988), ada 5 pandangan dasar perbedaan antara
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kelima pendangan dasar perbedaan
tersebut antara lain:

13
Tugas Metodologi Penelitian

1. Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai


tunggal, konkrit, teramati, serta dapat difragmentasi. Sebaliknya
pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil
konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif
lebih spesifik, percaya langsung pada obyek generalis, meragukan
dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.
2. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan
kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik bahkan
mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai
proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan
konteks dan waktu (nomothetic statements), sedangkan pendekatan
kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic
statements).
4. Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan
antara sebab riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum
akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan
kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan
akibat, apalagi secara simultan.
5. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas
nilai, obyektif dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya
pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas
nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.
Tujuan Penelitian Kualitatif
Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara
pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan
pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.
Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu
data yang didapatkan, maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik
kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya responden atau objek
penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih sedikit

14
Tugas Metodologi Penelitian

dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan


kedalaman data, bukan kuantitas data.
Asumsi Penelitian Kualitatif
Anggapan yang mendasari penelitian jenis kualitatif adalah bahwa
kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-
ubah (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 7). Oleh karena itu tidak mungkin
dapat disusun rancangan penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya.
Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung.
Karakteristik Penelitian Kualitatif
Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode
fenomenologis, metode impresionistik, dan metode post positivistic.
Adapun karakteristik penelitian jenis ini adalah sebagai berikut (Sujana
dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong, 2005:
8-11; Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).

1. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau


bottom-up).
Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded
theory, yaitu teori yang timbul dari data bukan
dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar itu
penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang
dihasilkan berupa teori substansif.
2. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi.
Minat peneliti banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan
makna menurut sudut pandang partisipan yang diteliti, sehingga
bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis.
3. Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian
yang baku. Rancangan penelitian berkembang selama proses
penelitian.

15
Tugas Metodologi Penelitian

4. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari


makna di balik data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran
empiris sensual, empiris logis, dan empiris logis.

5. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang


dibutuhkan, dan alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai
dengan kebutuhan.
6. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis,
yaitu dengan memahami secara mendalam gejala atau fenomena
yang dihadapi.
7. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga
keberadaanya tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.
8. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah
berlangsung.
9. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks
waktu serta situasi tertentu.
10. Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau
inquiri naturalistik.
Prosedur Penelitian Kualitatif
Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai
dengan kebutuhan, serta situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis
besar tahapan penelitian jenis kualitatif adalah sebagai berikut
(Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80).

1. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.


2. Mengumpulkan data di lapangan
3. Menganalisis data.
4. Merumuskan hasil studi.
5. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

Tipe-tipe atau Jenis Penelitian Kualitatif


Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima
tipe utama, yaitu: phenomenology, ethnography, case study research,
grounded theory, dan historical research (Johnson, 2005 : 8). Berikut
penjelasan dari kelima jenis penelitian kualitatif tersebut:

16
Tugas Metodologi Penelitian

Fenomenologi
Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan
menelaah fokus fenomena yang akan diteliti, yang melihat berbagai aspek
subjektif dari perilaku objek. Selanjutnya, peneliti melakukan penggalian
data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan arti terhadap
fenomena yang terkait. Penggalian data tersebut dilakukan dengan
melakukan wawancara yang mendalam kepada objek atau informan
didalam penelitian, serta dengan melakukan observasi secara langsung
mengenai bagaimana objek penelitian menginterpretasikan
pengalamannya kepada orang lain.

Etnografi
Metode penelitian etnografi adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk
mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya yang
selanjutnya digunakan untuk berkomunikasi oleh individu didalamnya.
Serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi
bagian dari kehidupan sebuah masyarakat.
Metode etnografi menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang
berlaku dan peran yang dijalankan, serta interaksi sosial yang terjadi
dalam suatu masyarakat. Metode etnografi biasanya digunakan untuk
berfokus pada kegiatan atau ritual tertentu didalam masyarakat, bahasa,
kepercayaan, cara-cara hidup dan lain sebagainya.
Studi Kasus
Metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu
yang ada didalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk
mempelajari latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi.
Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang bisa berupa suatu
program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang ada pada
keadaan atau kondisi-kondisi tertentu.
Metode Teori Dasar
Penelitian Kualitatif Metode Teori Dasar adalah penelitian yang dilakukan
untuk menemukan suatu teori atau untuk menguatkan teori yang sudah ada
dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada. Selanjutnya dibuat
kesimpulan dasar yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori.

17
Tugas Metodologi Penelitian

Dalam melakukan metode teori dasar ini, peneliti perlu memilah mana
fenomena yang dapat dikatakan fenomena inti dan mana yang bukan untuk
dapat diambil dan dibentuk suatu teori.
Pengumpulan data metode teori dasar ini dilakukan dengan observasi,
studi lapangan, pembandingan antara kategori, fenomena, dan situasi
berdasarkan berbagai penilaian, seperti kajian induktif, deduktif, dan
verifikasi hingga datanya bersifat jenuh.
Metode Historis
Penelitian metode historis adalah penelitian yang memiliki fokus
penelitian berupa peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan
rekonstruksi masa lalu dengan sumber data atau saksi sejarah yang masih
ada hingga saat ini.
Sumber data tersebut bisa diperoleh dari berbagai catatan sejarah, artefak,
laporan verbal, maupun saksi hidup yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenaran kesaksiannya.
Karena mengkaji peristiwa-peristiwa yang telah berlalu, maka ciri khas
dari penelitian metode historis ialah waktu. Dimana fenomena dilihat
perkembangan atau perubahannya berdasarkan pergeseran waktu.
Tahapan Dalam Penelitian Kualitatif
Ada lima tahap bagi para peneliti jika ingin melakukan penelitian jenis
kualitatif, yaitu:
1. Mengangkat permasalahan.
2. Memunculkan pertanyaan penelitian.
3. Mengumpulkan data yang relevan.
4. Melakukan analisis data.
5. Menjawab pertayaan penelitian.
Adapun jenis dan contoh metodologi penelitian dalam kesehatan Menurut
Suryabrata (1983), metode penelitian berdasarkan sifat-sifat masalahnya
dapat diklasifikasikan antara lain:

1. Metode Penelitian Historis

18
Tugas Metodologi Penelitian

Penelitian historis bertujuan adalah untuk membuat rekonstruksi


terhadap masa lampau secara sistematis dan obyektif.
2. Metode Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk
membuat deskripsi secara sistematis, faktual, serta akurat pada fakta
dan sifat populasi atau daerah tertentu.
3. Metode Penelitian Perkembangan
Penelitian Perkembangan merupakan metode yang bertujuan ialah
untuk menyelidiki pola-pola dan urutan pertumbuhan dan atau
perubahan sebagai fungsi waktu.
4. Metode Penelitian Kasus
Metode Penelitian kasus atau Lapangan ialah suatu metode yang
bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang
keadaan sekarang serta interaksi lingkungan suatu objek.
5. Metode Penelitian Korelasional
Metode Penelitian Korelasional ialah suatu metode yang bertujuan
untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor
dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
6. Metode Penelitian Eksperimental
Penelitian True Eksperimental atau eksperimen sungguhan
merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menyelidiki adanya
kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara melakukan
kontrol atau kendali.
7. Metode Penelitian Quasi Eksperimental semu
Penelitian Quasi Eksperimental atau eksperimen semu merupakan
suatu metode yang mempunyai tujuan untuk mengkaji
kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak
memungkinkan ada kontrol atau kendali, tetapi bisa diperoleh
informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.
8. Metode Penelitian Kausal komparatif

19
Tugas Metodologi Penelitian

Kausal-komparatif ialah metode yang bertujuan untuk menyelidiki


kemungkinan hubungan sebab akibat, tetapi tidak dengan
eksperimen melainkan dilakukan dengan pengamatan pada data
dari faktor yang diduga menjadi penyebab sebagai pembanding.
9. Metode Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung
serta dikaji hasilnya.
D. Subjek dan Objek Penelitian
Berikut ini akan diberikan penjelasan tentang obyek dan subyek penelitian:
 Obyek penelitian
Obyek penelitian adalah sesuatu yang dikenai penelitian atau sesuatu
yang diteliti dalam penelitian, obyek penelitian adalah variabel yang
diteliti.
 Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah subyek yang dituju untuk diteliti oleh
peneliti.Subjek penelitian juga bisa merupakan tempat dimana obyek
(variabel) berada atau melekat.
Untuk menjelaskan hal ini, maka akan di berikan contoh sebagai
berikut: Seorang peneliti akan meneliti tentang pengaruh harga buku
terhadap penjualan buku pada tahun 2015. Maka, dalam penelitian ini
yang menjadi obyek penelitian atau yang menjadi variabel adalah harga
buku dan penjualan buku. Sedangkan yang sebagai subyek
penelitiannya adalah kaos (yang memiliki harga dan penjualan adalah
kaos). Oleh karena itu, buku tidak bisa memberikan informasi tentang
harga dan penjualan yang terjadi, maka peneliti mencari sumber data.
Dalam hal ini sumber data bisa penjual buku tersebut. Sehingga penjual
buku dalam hal ini dikatakan sebajai responden yang berperan sebagai
sumber data (bukan subyek penelitian).
E. Variabel dan Indikator

20
Tugas Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu


yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Macam – macam variable
Menurut sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif
dan R & D menyebutkan bahwa macam-macam variabel menurut hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel
dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat).
b. Variabel dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas.
c. Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat
dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan
dependen.
d. Variabel intervening
Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara
variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau
timbulnya variabel dependen.
e. Variabel kontrol

21
Tugas Metodologi Penelitian

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan


sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak di
pengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Sedangkan indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keadaan atau kemungkinan dilakukan pengukuran
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Indikator harus bersifat Sederhana, indikator yang ditetapkan sedapat
mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus
penghitungan untuk mendapatkannya. Tepat Waktu, indikator yang
ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data
serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat
pengambilan keputusan dilakukan. Terukur, indikator yang ditetapkan
harus mempresentasikan informasinya dan jelas ukurannya sehingga
dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat
lain atau antara satu waktu dengan waktu lain agar memudahkan dalam
memperoleh data. Bermanfaat, indikator yang ditetapkan harus
bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan.
Terpercaya,indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh
pengumpulan data yang baik, benar dan teliti.
Permasalahan penelitian (pengertiannya dan sumber-sumber permasalahan)
Menurut Sugiyono masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara
yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan
praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan
pelaksanaan.Berikut ini adalah sumber-sumber permasalahan dari penelitian:
Masalah dapat diketahui apabila terdapat hal-hal sebagai berikut:
1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan.
2. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan
kenyataan.
3. Ada pengaduan
4. Ada kompetisi
Populasi dan Sampel

22
Tugas Metodologi Penelitian

Pengertian Populasi
Terdapat perbedaan yang mendasar antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif dalam hal pengertian populasi dan sampel. Dalam penelitian
kuantitatif populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas :
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun pendapat lain dalam pengertian populasi dikatakan bahwa populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek itu.
Dari dua pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi
merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi
syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Sedangkan
dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi melainkan
dikatakan sebagai social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang
berinteraksi secara sinergis. Namun, tidak hanya tertuju pada social situation
atau situasi sosial saja tetapi juga bisa berupa peristi alam, tumbuh-tumbuhan,
binatang, kendaraan dan sejenisnya.
Sampel dan Teknik Penentuan Sampling
a) Sampel
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang
menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain
sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.
Menurut sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan
R & D mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun pendapat lain yang mengatakan
bahwa populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan atau individu yang
karakteristiknya ingin kita ketahui. Menurut Riduan ada dua jenis populasi,
yaitu populasi terbatas dan populasi tidak terbatas (tak terhingga). Pertama,
Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batas nya secara
kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh:

23
Tugas Metodologi Penelitian

o Jumlah penduduk kota bandung 2.500.000 jiwa


o Jumlah 500 mahasiswa yang mendapat beasiswa program JPS di
Sumatera Barat.
o Jumlah 1.490 guru SD di Yogyakarta mengikuti prajabatan.
Kedua, Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan
batas-batasnya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Berdasarkan sifatnya populasi dapat digolongkan menjadi homogen dan
heterogen. Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat
yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
Sedangkan populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki
sifat atau kedaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu di tetapkan batas-
batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan meneliti secara
sempel diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan
dan gambaran yang sesuai dengan karakteristik populasi. Adapun keuntungan
menggunakan sampel antara lain:
a) Memudahkan peneliti karena jumlah sampel lebih sedikit dibandingkan
dengan menggunakan populasi, selain itu bila populasinya terlalu besar
dikhawatirkan akan terlewati
b) Penelitian lebih efisien (dalam penghematan uang, waktu, dan tenaga).
c) Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, artinya jika subjeknya
banyak dikhawatirkan adanya bahaya bias dari orang yang
mengumpulkan data, karena sering dialami oleh staf bagian
pengumpulan data mengalami kelelahan sehingga pencatatan data tidak
akurat.
d) Penelitian lebih efektif, jika penelitian bersifat destruktif (merusak)
yang menggunakan spesemen akan hemat dan bisa dijangkau tanpa
merusak semua bahan yang ada serta bisa digunakan untuk menjaring
populasi yang jumlahnya banyak. Sedangkan besar kecilnya sampel
yang diambil akan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: besar
biaya yang tersedia, tenaga (orang) yang ada, waktu dan kesempatan
peneliti, serta peralatan yang digunakan dalam pengambilan sampel.

24
Tugas Metodologi Penelitian

b) Teknik penentuan Sampling


Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara
mengambil sampel yang yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel
ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-
benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya. Ada dua macam teknik pengambilan sampling dalam penelitian
yang umum dilakukan yaitu sebagai berikut:
a. Probability Sampling.
Probability sampling ialah teknik sampling untuk memberikan peluang yang
sama pada setiap anggota sampel. Teknik ini meliputi :
1. Simpel Random sampling
Simpel random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota
dengan menggunakan dari anggota populasi dengan menggunakan acak
tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut.
2. Proportionate stratifie random sampling
Proportionate stratifie random sampling ialah pengambilan sampel dari
anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan
sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis).
3. Disproportionate stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling ialah pengambilan sampel dari
anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yang kurang
proporsional pembagiannya, dilakukan sampling ini apabila anggota
populasinya heterogen (tidak sejenis)
4. Area sampling (sampling daerah/wilayah)
Area sampling ialah teknik sampling yang dilakukan dengan cara
mengambil wakil dari setiap daerah/wilayah geografis yang ada.
b. Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling ialah teknik sampling yang tidak memberikan
kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan
anggota sampel. Teknik Nonprobability Sampling, antara lain:
1. Sampling sistematis

25
Tugas Metodologi Penelitian

Sampling sistematis ialah pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari


populasi yang telah diberi nomor urut atau anggota sampel diambil dari
populasi pada jarak interval waktu, ruang dengan urutan seragam.
2. Sampling kuota
Sampling kuota ialah teknik penentuan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (jatah) yang dikehendaki atau
pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan –pertimbangan
tertentu dari peneliti.
3. Sampling aksidental
Sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor
spontanis, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan
peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya maka orang tersebut dapat
digunakan sebagai sampel (responden).
4. Purposive sampling
Purposive sampling yang dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah
teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai
pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau
penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Hanya mereka yang ahli yang patut
memberikan pertimbangan untuk pengambilan sampel yang diperlukan.
5. Sampling jenuh
Sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi
digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Sampling
jenuh dilakukan bila populasinya kurang dari 30 orang.
6. Snowball sampling
Snowball sampling ialah teknik sampling yang semula berjulmlah kecil
kemudian anggota sampel (responden) mengajak para sahabatnya untuk
dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin
membengkak jumlahnya seperti (bola salju yang sedang menggelinding
semakin jauh semakin besar).
Dalam Nonprobability sampling penelitian kualitatif, teknik sampling
yang sering digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling.

26
Tugas Metodologi Penelitian

Teori dalam Penelitian


Pengertian teori
Menurut Putu Laxman Pendit dalam artikel ilmiahnya yang berjudul
Penggunaan Teori dalam Penelitian Ilmu Perpustakaan & Informasi ia
mengatakan bahwa Jika kita bicara tentang penelitian ilmiah, maka bentuk paling
kongkrit dari sebuah teori adalah sebuah pernyataan tertulis, sebagaimana yang
dapat kita baca sebagai bagian dari sebuah buku teks atau bagian dari artikel di
jurnal ilmiah. Kita lalu mengutipnya, dan menyebut siapa penulis atau
pencetusnya.
Menurut Sugiyono teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan
seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis.Teori
juga bisa disimpulkan sebagai suatu konseptualisasi yang umum yang diperoleh
melalui cara yang sistematis dan harus dapat diuji kebenarannya.
Dasar pemilihan teori
Semua penelitian itu bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus
berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah
jelas, karena teori disini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti,
sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun
instrumen penelitian. Oleh karena itu landasan teori dalam proposal penelitian
kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai. Dalam landasan teori
perlu dikemukakan deskripsi teori, dan kerangka berfikir, sehingga selanjutnya
dapat dirumuskan hipotesis dan instrumen penelitian.
Fungsi Teori dalam Kuantitatif dan Kualitatif
Dalam penelitian kuantitatif, teori sangat menentukan arah penemuan
kebenaran penelitian, karena teori berfungsi sebagai sumber hipotesis dan
panduan dalam pengumpulan data. Sebagai sumber hipotesis, teori mengarahkan
pengujian yang dilakukan dalam penelitian. Teori juga berfungsi mengarahkan
pengumpulan data. Data yang akan dikumpulkan digunakan untuk menguji
hipotesis yang didasarkan pada teori. Pengumpulan data dalam penelitian
kuantitatif dilakukan dengan cara mengukur. Dalam pengembangan alat ukur,
teori mengarahkan pada penetapan definisi yang jelas tentang variabel yang

27
Tugas Metodologi Penelitian

hendak diukur. Butir-butir instrumen alat ukur dikembangkan berdasarkan definisi


konsep, operasional, indikator, dan kisi-kisi instrumen.
Teori ini juga didukung oleh pernyataan Sugiyono yang menyatakan Dalam
penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas, karena teori disini
akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai dasar untuk
merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen
penelitian.
Dan dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi teori yang
pertama digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau
konstruk variabel yang akan diteliti. Fungsi teori yang kedua (prediksi atau
pemandu untuk menemukan fakta) adalah untuk merumuskan hipotesis dan
menyusun instrumen penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan
pernyataan yang bersifat prediktif. Selanjutnya fungsi teori yang ke tiga (kontrol)
digunakan mencandra dan membahas hasil penelitian, sehingga selanjutnya
digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah

28
Tugas Metodologi Penelitian

BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
 Metodologi penelitian merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan
prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi
juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.
Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk
meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang
sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang
memerlukan jawaban.
 Adapun pengertian obyek penelitian adalah sesuatu yang dikenai penelitian
atau sesuatu yang diteliti. Serta subyek penelitian adalah subyek yang dituju
untuk diteliti oleh peneliti. Kemudian, variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Sedangkan indikator adalah variabel yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi keadaan atau kemungkinan dilakukan pengukuran
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
 Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya
dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Masalah
dapat diketahui apabila terdapat hal-hal seperti terdapat penyimpangan antara
pengalaman dan kenyataan, terdapat penyimpangan antara apa yang telah
direncanakan dengan kenyataan, ada pengaduan, dan ada kompetisi.
 Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang
menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Sedangkan populasi
dalam penelitian kuantitatif diartikan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

29
Tugas Metodologi Penelitian

kesimpulannya. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah


suatu cara mengambil sampel yang yang representatif dari populasi.
 Teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep,
definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Dalam penelitian
kuantitatif, teori sangat menentukan arah penemuan kebenaran penelitian,
karena teori berfungsi sebagai sumber hipotesis dan panduan dalam
pengumpulan data. Sebagai sumber hipotesis, teori mengarahkan pengujian
yang dilakukan dalam penelitian. Teori juga berfungsi mengarahkan
pengumpulan data. Data yang akan dikumpulkan digunakan untuk menguji
hipotesis yang didasarkan pada teori. Pengumpulan data dalam penelitian
kuantitatif dilakukan dengan cara mengukur. Dalam pengembangan alat ukur,
teori mengarahkan pada penetapan definisi yang jelas tentang variabel yang
hendak diukur. Butir-butir instrumen alat ukur dikembangkan berdasarkan
definisi konsep, operasional, indikator, dan kisi-kisi instrument.
 Saran
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan, yang telah memberikan
kekuatan jasmani dan rohani, sehingga penulisan makalah ini dapat
terselesaikan dengan kemampuan dan keterbatasan yang penulis miliki.
Sejalan dengan hal tersebut kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat penulis harapkan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dan kelemahan dalam makalah ini. Akhirnya semoga Allah memberikan
kekuatan kepada kita semua, sehingga dapat memanfaatkan ilmu yang kita
miliki dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

30
Tugas Metodologi Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Akasara, 2002),
hlm. 1.
Restu Kartiko W., Asas Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),
hlm. 40-41.
Aji Damanuri, M.E.I., Metodologi Penelitian Mu’amalah, (Yogyakarta: STAIN
Po PRESS, 2010), hlm. 14
Ibid, hlm.1-2.
Arikunto, Suharismi. 2006. Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Rohman,Abdul.2011.Materi Kuliah Metodologi Penelitian.Jakarta:label artikel.
Soekidjo,Notoatmojo. 1993. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.

31

Anda mungkin juga menyukai