Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG

DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG


RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM
PREMAGANA, GIANYAR

Ni Nyoman Diah Pitasari1), IGAA Sherlyna Prihandhani2)


1) Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Bina Usada Bali
2) Dosen Departemen Manajemen Keperawatan, STIKES Bina Usada Bali

Abstrak

Gaya kepemimpinan merupakan suatu seni dan proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan
orang lain agar mereka memiliki motivasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam
situasi tertentu. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 orang perawat, didapatkan hasil 7
(70%) orang perawat mengungkapkan pernah datang terlambat, cenderung mengeluh tentang
hal-hal sepele, suka memperpanjang waktu istirahat dan bermain game dalam waktu kerja
sehingga perawat bekerja tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
gaya kepemimpinan kepala ruang dengan motivasi kerja perawat di ruang rawat inap RSU
Premagana, Gianyar. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan pendekatan
kuantitatif. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh 34 orang perawat pada bulan
Februari 2017 di ruang rawat inap RSU Premagana, Gianyar. Analisis data meliputi analisis
univariat dan bivariat dengan koefisien korelasi lambda (λ). Analisis univariat menunjukkan
bahwa sebagian besar perawat memilih tipe gaya kepemimpinan kepala ruang model demokratis
sebanyak 14 responden (41,2%) dan memiliki motivasi sedang sebanyak 15 orang (44,1%).
Analisis bivariat dengan nilai korelasi Lambda sebesar 0,795 menunjukkan adanya tingkat
hubungan yang kuat dengan nilai p= 0,00 lebih kecil dari α = 0,05 (p<0,05) yang berarti ada
hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala ruang dengan motivasi kerja
perawat di ruang rawat inap RSU Premagana, Gianyar. Pemenuhan faktor-faktor pendukung
motivasi kerja perawat diperlukan untuk mempertahankan ataupun meningkatkan motivasi kerja
perawat serta kepala ruang mampu meningkatkan gaya kepemimpinan demokratis yang sesuai
dengan standar prosedur pelayanan sehingga mampu mendorong perawat melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan dengan baik demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Kepala Ruang, Motivasi Kerja, Perawat, Rumah Sakit.

Korespondensi: Desa Bayunggede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli; HP 085739958695; e-mail


diahpitasari24@gmail.com

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 34


Ni Nyoman Diah Pitasari: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Premagana, Gianyar

THE RELATION BETWEEN WARD HEAD LEADERSHIP


STYLE AND NURSES’ WORK MOTIVATION
IN INPATIENT WARD OF PREMAGANA
HOSPITAL, GIANYAR

Abstract

Leadership style is an art and process to influence and direct other people therefore they have
the motivation to achieve goals to be achieved in certain situations. Based on the results of
interviews with 10 nurses, the results obtained that 7 (70%) nurses said that they have arrived
late, tend to complain about trivial things, like to extend the break time and play games during
working time which make nurses work ineffectively. This study aimed at identifying the relation
between ward head leadership style and nurses’ work motivation in inpatient ward of
Premagana Hospital Gianyar. Research design used cross sectional with quantitative
approach. Data was collected through filling questionnaire of 34 nurses in February 2017 in
inpatient ward of Primagana Hospital Gianyar. Data analysis including univariate and
bivariate analysis with lambda correlation coefficient (λ). Univariate analysis showed that most
of the nurses chose ward head leadership style with democratic model as many as 14
respondents (41.2%) and had moderate motivation around 15 respondents (44.1%). Bivariate
analysis with Lambda correlational value of 0,795 showed that there was a strong relation with
p value 0,00 was smaller than α = 0,05 (p<0,05) meant that there was significant relation
between ward head leadership style and nurses’ work motivation in inpatient ward of
Premagana Hospital Gianyar. Fulfillment of supporting factors of nurses’ work motivation is
needed to maintain or increase nurses’work Motivation and ward head is able to improve
democratic leadership style in accordance with service procedure standard in order to
encourage nurse to perform an activity or job well in order to achieve the desired goal.

Keywords : leadership style, work motivation, ward head, nurses, hospital

Pendahuluan Perawat merupakan salah satu tim


Rumah sakit sebagai salah satu pelayanan kesehatan terbesar dituntut untuk
bentuk organisasi pelayanan kesehatan meningkatkan mutu pelayanan di rumah
yang memberikan pelayanan kesehatan sakit. Mampu untuk menjaga dan
yang komprehensif bagi seluruh lapisan meningkatkan mutu pelayanan, maka
masyarakat yang sering kali mengalami kinerja dari seluruh perawat pelaksanaan
permasalahan yang menyangkut tentang senantiasa dipacu untuk ditingkatkan. Mutu
ketidakpuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan di rumah sakit ditinjau dari sisi
pelayanan rumah sakit yang dianggap keperawatan meliputi aspek jumlah dan
kurang memadai. Salah satu tantangan kemampuan tenaga profesional, motivasi
terbesar dalam pelayanan di rumah sakit kerja, dana, sarana dan perlengkapan
adalah terpenuhinya harapan masyarakat penunjang lainnya (Robbins, 2007).
akan mutu rumah sakit. Setiap rumah sakit Motivasi berasal dari bahasa
harus mampu menghadapi tantangan latin”Movere”, yang berarti bergerak (to
bagaimana menganalisis, mengembangkan move). Motivasi kerja adalah suatu kondisi
keterampilan dan kemampuan untuk yang berpengaruh untuk membangkitkan,
menjamin bahwa tujuan rumah sakit dapat mengarahkan, dan memelihara perilaku
tercapai. Rumah sakit juga harus menjamin yang berhubungan dengan lingkungan kerja
bahwa perawat yang terlibat di dalamnya (Nursalam, 2011). Motivasi kerja yang
dapat memperoleh kepuasan terhadap tinggi diharapkan dapat meningkatkan
pekerjaannya sekaligus dapat membuat produktifitas kerja sehingga bisa
kontribusi yang efektif (Sumijatun, 2009). menguntungkan semua pihak (Luthans,
2006). Terdapat beberapa faktor yang

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 35


Ni Nyoman Diah Pitasari: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Premagana, Gianyar

mempengaruhi motivasi kerja yaitu Faktor Ruang dengan Motivasi Kerja Perawat
intrinsik meliputi umur, minat, jenis dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan
kelamin, dan sikap positif. Sedangkan di RSUD dr. Raden Soedjati Grobogan”.
faktor ekstrinsik meliputi upah dan gaji, Hasil penelitian tersebut mengungkapkan
keamanan kerja, kehormatan dan bahwa tidak ada hubungan antara gaya
pengakuan, perlakuan yang adil, gaya kepemimpinan kepala ruang dengan
kepemimpinan, pendidikan, masa kerja dan motivasi kerja perawat dalam
suasana kerja (Suarli & Bahtiar, 2009). melaksanakan asuhan keperawatan di
Fakta yang menunjukan bahwa RSUD Raden dr. Soedjati Grobogan.
kurangnya produktivitas kerja disebabkan Berdasarkan hasil studi
akibat motivasi kerja perawat yang rendah pendahuluan yang dilakukan tanggal 15
(Depkes, 2011). Persatuan Perawat Mei 2016 di Ruang Rawat Inap RSU
Nasional Indonesia (PPNI) tahun 2006 Premagana, Gianyar terdapat 34 orang
menyatakan bahwa 50,9% perawat perawat yang terbagi kedalam dua ruang
Indonesia mengalami penurunan rawat inap, yakni ruang rawat inap timur
produktivitas kerja. Berdasarkan penelitian yang berjumlah 19 orang perawat dan ruang
Atik, dkk (2006) dengan judul Motivasi dan rawat inap barat yang berjumlah 15 orang
Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit perawat. Hasil dari metode wawancara
Bhayangkara Medan memiliki motivasi dengan 10 orang perawat, dimana lima
kerja perawat tinggi (47,2%), dan rendah orang perawat dari ruang rawat inap timur
(52,8%). Rendahnya motivasi kerja perawat dan juga lima orang perawat dari ruang
ini disebabkan akibat beban kerja terlalu rawat inap barat, didapatkan hasil 7 (70%)
tinggi, gaji rendah tanpa insentif memadai, orang perawat mengungkapkan pernah
dan kepemimpinan kepala ruang yang datang terlambat, cenderung mengeluh
cenderung tidak sesuai dengan karakteristik tentang hal-hal sepele, suka
bawahannya (PPNI, 2006). memperpanjang waktu istirahat dan
Gaya kepemimpinan mempunyai bermain game dalam waktu kerja sehingga
kaitan yang erat dengan motivasi, sebab perawat bekerja tidak efektif. Sementara itu
keberhasilan seorang pemimpin dalam 3 (30%) orang perawat mengungkapkan
menggerakkan orang lain dalam mencapai bekerja dengan efektif, selalu bersikap
tujuan yang telah ditetapkan sangat positif terhadap pekerjaannya, datang
bergantung kepada kewibawaan, dan juga bekerja tepat waktu, dan suka memberi
pemimpin itu di dalam menciptakan motivasi kepada orang lain walaupun
motivasi di dalam diri setiap bawahan, terkadang tidak berhasil.
kolega maupun atasan pemimpin itu Berdasarkan studi literatur dan
sendiri. Dalam hal tersebut, gaya studi pendahuluan di atas didapatkan
kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala perbedaan hasil penelitian dari beberapa
ruangan diharapkan mampu peneliti, maka penulis tertarik untuk
membangkitkan motivasi perawat (Suyanto, melakukan penelitian dengan judul
2008). “Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala
Penelitian yang terkait dikutip dari Ruang dengan Motivasi Kerja Perawat di
Meria Kontesa (2014) yang berjudul Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
“Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Premagana, Gianyar”.
Ruangan dengan Motivasi Kerja Perawat di Metode
Ruang Rawat Inap RSUD dr. Rasidin a. Rancangan Penelitian
Padang”. Hasil penelitian tersebut Penelitian ini menggunakan desain
mengungkapkan bahwa ada hubungan gaya penelitian korelasional dan dengan
kepemimpinan kepala ruangan dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu
motivasi kerja perawat di Ruang Rawat merupakan jenis penelitian yang
Inap RSUD dr. Rasidin Padang. menekankan waktu pengukuran
Penelitian lain yang dikutip dari observasional data variabel independen dan
Nur Agung (2012) yang berjudul dependen hanya satu kali pada satu saat.
“Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Pada jenis ini, variabel independen dan

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 36


Ni Nyoman Diah Pitasari: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Premagana, Gianyar

dependen dinilai secara simultan pada suatu makna 15-29 (rendah), 30-44 (sedang), dan
saat. Tentunya tidak semua subjek 45-60 (tinggi) (Saifuddin Azwar, 2006).
penelitian harus diobservasi pada hari atau d. Prosedur Pengumpulan Data dan
waktu yang sama, akan tetapi baik variabel Analisa Data
independen maupun variabel dependen Pengumpulan data dilakukan pada bulan
dinilai hanya satu kali saja (Nursalam, Januari 2017. Pengambilan data kepada
2013). responden di ruang rawat inap timur dan
b. Populasi dan Sampel barat dilakukan saat pulang shift secara
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bersamaan dengan mengumpulkan di satu
perawat yang bekerja di dua ruang rawat tempat yang sama. Responden pada shift
inap RSU Premagana, Gianyar. pagi dilakukan pengambilan data pukul
Pengambilan sampel dilakukan dengan 14.00 WITA, dan responden pada shift
teknik total sampling. Total sampling siang dilakukan pengambilan data pukul
adalah teknik pengambilan sampel yakni 20.00 WITA. Responden pada shift malam
jumlah sampel sama dengan jumlah dilakukan pengambilan data besok harinya
populasi (Sugiyono, 2007). Sampel pukul 07.30 WITA bersamaan dengan
penelitian ini adalah 34 orang perawat yang responden yang libur hari sebelumnya.
bekerja di dua ruang rawat inap. Analisis data yang digunakan
c. Instrumen Penelitian dalam penelitian ini adalah Koefisien
Instrumen penelitian dilakukan untuk korelasi lambda (λ). Analisis ini sangat
memperoleh informasi dari responden, dan berguna dalam menginterpretasikan
peneliti menggunakan alat pengumpulan sejumlah besar ukuran-ukuran untuk data
data berupa kuesioner. Kuesioner tersebut berskala nominal dan ordinal.
terdiri dari kuesioner gaya kepemimpinan Hasil
kepala ruang yang terdiri dari 11 Data yang didapatkan dianalisa dengan
pernyataan dengan empat kriteria tipe analisa univariat dan bivariat sebagai
kepemimpinan yaitu otoriter, demokratis, berikut:
partisipatif dan laizes-faire, menggunakan 1. Analisis Univariat
skala guttman dengan kategori ”YA atau Analisis ini dilakukan untuk
TIDAK” diberikan skor ”1” apabila menggambarkan karakteristik responden
jawaban ”YA” dan skor ”0” apabila yang meliputi jenis kelamin, umur, tingkat
jawaban ”Tidak”, dan kuesioner motivasi pendidikan, lama bekerja, hasil distribusi
kerja perawat terdiri dari 15 item gaya kepemimpinan kepala ruang, distribusi
pertanyaan menggunakan skala Likert motivasi kerja perawat, dan gambaran
dengan kategori skor: 4=Sangat setuju (SS), motivasi kerja perawat berdasarkan gaya
3=Setuju (S), 2=Tidak setuju (TS), kepemimpinan kepala ruang. Hasil analisis
1=Sangat tidak setuju (STS). Jumlah skor karakteristik responden dijelaskan dalam
dari pernyataan item tersebut memiliki tabel sebagai berikut:
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di ruang rawat inap RSU
Premagana, Gianyar
Jenis Kelamin Frekuensi (n) Prosentase (%)
Laki-laki 14 41,2
Perempuan 20 58,8
Total 34 100
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui kelamin perempuan yaitu sebanyak 20
dari 34 responden yang berpartisipasi dalam responden (58,8%).
penelitian ini, didominasi oleh jenis

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 37


Ni Nyoman Diah Pitasari: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Premagana, Gianyar

Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di ruang rawat inap RSU Premagana,
Gianyar

Umur Frekuensi (n) Prosentase (%)


17-25 8 23,5
26-35 19 55,9
36-45 7 20,6
Total 34 100
responden paling banyak dengan rentang
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat umur 26-35 sebanyak 19 responden
diketahui dari 34 responden, didapatkan (55,9%).

Tabel 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan di ruang rawat inap RSU
Premagana, Gianyar
Tingakat Pendidikan Frekuensi (n) Prosentase (%)
S1 keperawatan 8 23,5
D3 keperawatan 26 76,5
SPK 34 0
Total 34 100

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui keperawatan yaitu sebanyak 26 responden


responden terbanyak berpendidikan D3 (76,5%).

Tabel 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan lama bekerja di ruang rawat inap RSU
Premagana, Gianyar
Lama Bekerja Frekuensi (n) Prosentase (%)
< 5 th 23 67,6
≥ 5 th 11 32,4
Total 34 100

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui lama bekerja <5 tahun sebanyak 23
lama bekerja responden didominasi oleh responden (67,6%).

Tabel 5 Distribusi frekuensi gaya kepemimpinan kepala ruang di ruang rawat inap RSU
Premagana, Gianyar
Gaya Kepemimpinan Frekuensi (n) Persentase (%)
Demokratis 14 41,2
Otoriter 0 0
Laisses Faire 9 26,5
Partisipatif 11 32,4
Total 34 100

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui gaya kepemimpinan model demokratis


dari 34 responden paling banyak memilih sebanyak 14 responden (41,2%).

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 38


Ni Nyoman Diah Pitasari: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Premagana, Gianyar

Tabel 6 Distribusi frekuensi motivasi kerja perawat di ruang rawat inap RSU Premagana,
Gianyar
Motivasi kerja Frekuensi (n) Persentase (%)
Tinggi 13 38,2
Sedang 15 44,1
Rendah 6 17,6
Total 34 100

Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui


responden paling banyak memiliki motivasi
sedang sebanyak 15 orang (44,1%).

Tabel 7 Gambaran motivasi kerja perawat berdasarkan gaya kepemimpinan kepala ruang di
ruang rawat inap RSU Premagana, Gianyar

Gaya kepemimpinan * Motivasi kerja Crosstabulation

Motivasi kerja
Rendah Sedang Tinggi Total
Gaya kepemimpinan Demokratis Count 0 1 13 14
% within Gaya
,0% 7,1% 92,9% 100,0%
kepemimpinan
Laissez Faire Count 6 3 0 9
% within Gaya
66,7% 33,3% ,0% 100,0%
kepemimpinan
Partisipatif Count 0 11 0 11
% within Gaya
,0% 100,0% ,0% 100,0%
kepemimpinan
Total Count 6 15 13 34
% within Gaya
17,6% 44,1% 38,2% 100,0%
kepemimpinan

Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan Analisis Bivariat


bahwa, dari 14 responden yang menilai Telah dikemukakan pada bab pertama pada
gaya kepemimpinan model demokratis, tujuan sebelumnya, penelitian ini ditujukan
didominasi oleh responden dengan motivasi untuk mengetahui hubungan gaya
kerja tinggi sebanyak 13 responden kepemimpinan kepala ruang dengan
(92,9%), dari 9 responden yang menilai motivasi kerja perawat di ruang rawat inap
gaya kepemimpinan Laisses Faire didapat 6 RSU Premagana, Gianyar. Berdasarkan
responden (66,7%) dengan motivasi kerja hasil penelitian menggunakan uji statistik
rendah, dari 11 responden yang menilai korelasi Lambda test ditunjukkan sebagai
gaya kepemimpinan partisipatif didapat 11 berikut.
responden (100%) memiliki motivasi kerja
sedang.

Tabel 8 Nilai Korelasi Lambda


Directional Measures

Asymp.
a b
Value Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Nominal by Lambda Symmetric ,795 ,102 5,995 ,000
Nominal Gaya kepemimpinan
,800 ,095 4,945 ,000
Dependent
Motivasi kerja Dependent ,789 ,116 3,706 ,000
Goodman and Gaya kepemimpinan c
,719 ,087 ,000
Kruskal tau Dependent
Motivasi kerja Dependent ,726 ,095 ,000 c

a. Not assuming the null hypothesis.


b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on chi-square approximation

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 39


Ni Nyoman Diah Pitasari: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Premagana, Gianyar

Berdasarkan hasil pada tabel 8 diperoleh budayanya. Seorang pemimpin yang


nilai korelasi Lambda sebesar 0,795 menerapkan gaya kepemimpinan otokratik
menunjukan tingkat hubungan yang kuat beranggapan bahwa semua kewajiban untuk
dengan nilai p = 0,00 lebih kecil dari α = mengambil keputusan, menjalankan
0,05 (p<0,05), Ha diterima atau Ho ditolak tindakan, mengarahkan, memberikan
yang berarti ada hubungan yang signifikan motivasi, dan mengawasi bawahannya
antara gaya kepemimpinan kepala ruang berpusat ditangannya. Kepemimpinan
dengan motivasi kerja perawat di ruang demokratis merupakan seorang pimpinan
rawat inap Rumah Sakit Umum Premagana, yang menunjukkan perilaku yang banyak
Gianyar. memberikan arahan dan banyak
PEMBAHASAN memberikan dukungan terhadap
Gambaran gaya kepemimpinan kepala pengikutnya. Sedangkan pemimpin dengan
ruang di ruang rawat inap RSU gaya partisipatif akan secara serius
Premagana, Gianyar mendengarkan dan menilai pemikiran para
Hasil penelitian mengenai tipe bawahannya dan menerima sumbangan
kepemimpinan kepala ruang menunjukkan pemikiran mereka, sejauh pemikiran
bahwa dari 34 responden paling banyak tersebut bisa dipraktikan. Berbeda pula
memilih gaya kepemimpinan model dengan Gaya kepemimpinan free reign,
demokratis sebanyak 14 responden pemimpin mendelegasikan wewenang
(41,2%), dan 11 orang responden (32,4%) untuk pengambilan keputusan sepenuhnya
memilih gaya kepemimpinan partisipatif, kepada para bawahan (Hamdan Dimyati,
serta sebagian kecil responden yakni 9 2014).
orang (26,5%) memilih gaya kepemimpinan Hasil pengamatan terhadap responden
laisses faire, dan tidak terdapat responden penelitian di ruang rawat inap RSU
yang memilih gaya kepemimpinan model Premagana, Gianyar kecenderungan
otoriter. memilih gaya kepemimpinan tipe
Hasil ini sejalan dengan penelitian Meria demokratis dikarenakan dalam pengambilan
Kontesa (2014), yang meneliti tentang keputusan oleh kepala ruang di IRNA
hubungan gaya kepemimpinan kepala tersebut dilakukan secara bersama dengan
ruangan dengan motivasi kerja perawat di melibatkan penuh para perawat di
ruang rawat inap rumah sakit umum daerah dalamnya. Serta kepala ruang mampu
Dr. Rasidin Padang. Jumlah sampel dalam memiliki kepercayaan tinggi terhadap
penelitian ini sebanyak 38 orang yang bawahan dengan tidak melepaskan
diambil secara total sampling, dari 38 tanggung jawab pengawasan.
responden tersebut paling banyak memilih Gambaran motivasi kerja perawat di
tipe kepemimpinan kepala ruang ruang rawat inap RSU Premagana,
demokratis yakni 17 orang (44,7%), 13 Gianyar
orang responden (34,2%) memilih tipe gaya Hasil penelitian menunjukkan dari 34
kepemimpinan otoriter, 7 orang responden responden diketahui sebagian besar
(18,4%) memilih tipe kepemimpinan memiliki motivasi sedang sebanyak 15
partisipatif, dan satu orang responden orang (44,1%), responden yang memiliki
(2,6%) memilih tipe kepemimpinan liberal. motivasi tinggi sebanyak 13 orang (38,4%),
Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori dan sebanyak 6 orang (17,6%) memiliki
yang dinyatakan oleh Mifta Thoha (2010), motivasi rendah.
menyatakan bahwa kepemimpinan pada Hasil ini sejalan dengan penelitian dari
dasarnya merupakan aktivitas untuk Meiniyari MA (2012), yang meneliti
mempengaruhi orang-orang supaya tentang pengaruh gaya kepemimpinan
diarahkan mencapai tujuan organisasi. kepala ruangan terhadap motivasi kerja
Kepemimpinan meliputi proses perawat dalam melaksanakan asuhan
mempengaruhi dalam menentukan tujuan keperawatan di IRNA C RSUP Sanglah
organisasi, memotivasi perilaku pengikut Denpasar, dalam penelitian tersebut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi terdapat 71 responden diantaranya 60,6%
untuk memperbaiki kelompok dan perawat memiliki motivasi kerja yang

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 40


Ni Nyoman Diah Pitasari: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Premagana, Gianyar

sedang dan 39,4% memiliki motivasi memiliki kecenderungan gaya


tinggi. kepemimpinan partisipatif, 32,39%
Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori demokratik, dan 7,04% otokratik.
yang dinyatakan oleh Nursalam & Efendi Sedangkan untuk motivasi kerja perawat
(2008), menyatakan bahwa motivasi dalam melaksanakan asuhan keperawatan
merupakan sesuatu yang berupa kekuatan, didapatkan bahwa 60,6% perawat memiliki
tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang motivasi kerja yang sedang dan 39,4%
kompleks dan kesiapsediaan merupakan memiliki motivasi tinggi.
dorongan dalam diri individu untuk Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori
bergerak kearah tujuan tertentu. Oleh yang dinyatakan oleh Abdul Kasir (2011),
sebagian besar ahli, proses motivasi menyatakan bahwa Motivasi merupakan
diarahkan untuk mencapai tujuan. Tujuan karakteristik psikologis manusia yang
atau hasil yang dicari karyawan dipandang memberi kontribusi pada tingkat komitmen
sebagai kekuatan yang bisa menarik orang. seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor
Memotivasi orang adalah proses yang menyebabkan, menyalurkan, dan
manajemen untuk mempengaruhi tingkah mempertahankan tingkah laku manusia
laku manusia berdasarkan pengetahuan dalam arah tekad tertentu. Penerapan gaya
mengenai apa yang membuat orang kepemimpinan yang tepat dapat
tergerak (Suarli & Bahtiar, 2010). memberikan pengaruh positif terhadap
Responden penelitian di ruang rawat inap semangat kerja karyawan. Gaya
RSU Premagana, Gianyar paling banyak kepemimpinan sebagai salah satu unsur
memiliki motivasi kerja sedang yang penting didalam menjalankan kegiatan
dikarenakan oleh kepala ruangan yang organisasi. Sebab gaya kepemimpinan
sentiasa menampung dan menerima setiap merupakan perilaku pemimpin untuk
masukan dari bawahannya, sehingga mempengaruhi para pengikutnya. Oleh
perawat dalam menjalankan kewajibannya karena itu, keperibadian seseorang akan
mampu bekerja seoptimal mungkin dan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang
nampak percaya diri. digunakan.
Gambaran motivasi kerja perawat Hasil pengamatan terhadap responden
berdasarkan gaya kepemimpinan kepala penelitian di ruang rawat inap RSU
ruang di ruang rawat inap rumah sakit Premagana, Gianyar kecenderungan
umum Premagana, Gianyar. memiliki motivasi kerja sedang
Penelitian ini menunjukkan bahwa dikarenakan kepala ruang di ruang rawat
responden yang memilih gaya inap RSU Premagana, Gianyar didominasi
kepemimpinan model demokratis, oleh tipe kepemimpinan demokratis. Disini
didominasi oleh responden dengan motivasi kepala ruang memberikan dukungan penuh
kerja tinggi sebanyak 13 responden kepada para perawat agar mampu
(92,9%), sembilan responden yang menilai memberikan pelayanan kesehatan yang
gaya kepemimpinan Laisses Faire didapat 6 maksimal kepada pasien.
responden (66,7%) dengan motivasi kerja Hubungan gaya kepemimpinan kepala
rendah, dan 11 responden yang menilai ruang dengan motivasi kerja perawat di
gaya kepemimpinan partisipatif didapat 11 ruang rawat inap rumah sakit umum
responden (100%) memiliki motivasi kerja Premagana, Gianyar.
sedang. Analisis mengenai hubungan antara gaya
Hasil ini sejalan dengan penelitian dari kepemimpinan kepala ruang dengan
Meiniyari (2012) yang meneliti tentang motivasi kerja perawat di ruang rawat inap
pengaruh gaya kepemimpinan kepala rumah sakit umum Premagana, Gianyar
ruangan terhadap motivasi kerja perawat diperoleh dari hasil analisa yang telah
dalam melaksanakan asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan uji statistik
di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar, dalam dengan korelasi Lambda test nilai korelasi
penelitian tersebut hasil pengamatan sebesar 0,795 menunjukan tingkat
terhadap gaya kepemimpinan kepala hubungan yang kuat dengan nilai p = 0,00
ruangan didapatkan bahwa 60,56% lebih kecil dari α = 0,05 (p<0,05), Ha

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 41


Ni Nyoman Diah Pitasari: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Premagana, Gianyar

diterima atau Ho ditolak yang berarti ada Sebagian besar responden memiliki
hubungan yang signifikan antara gaya motivasi sedang sebanyak 15 orang
kepemimpinan kepala ruang dengan (44,1%).
motivasi kerja perawat di ruang rawat inap Motivasi kerja perawat berdasarkan gaya
Rumah Sakit Umum Premagana, Gianyar. kepemimpinan kepala ruang di ruang rawat
Hasil ini sejalan dengan penelitian dari inap rumah sakit umum Premagana,
Meria Kontesa (2014), ditemukan pula Gianyar diperoleh gaya kepemimpinan
adanya hubungan yang signifikan antara model demokratis, didominasi oleh
hubungan gaya kepemimpinan kepala ruang responden dengan motivasi kerja tinggi
dengan motivasi kerja perawat dengan sebanyak 13 responden (92,9%), sembilan
diperoleh hasil analisa yang telah dilakukan responden yang menilai gaya
dengan menggunakan uji chi square dengan kepemimpinan Laisses Faire didapat 6
nilai p = 0,032 (ρ < 0,05). Jadi dapat responden (66,7%) dengan motivasi kerja
diambil kesimpulan bahwa terdapat rendah, dan 11 responden yang menilai
hubungan antara gaya kepemimpinan gaya kepemimpinan partisipatif didapat 11
kepala ruang dengan motivasi kerja perawat responden (100%) memiliki motivasi kerja
di ruang rawat inap rumah sakit umum sedang.
daerah dr. Rasidin Padang. Hasil pengujian statistik untuk mengetahui
Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori seberapa besar hubungan gaya
yang dinyatakan oleh Mifta Thoha (2010), kepemimpinan kepala ruang dengan
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan motivasi kerja perawat maka digunakan uji
merupakan norma perilaku yang digunakan statistik korelasi Lambda test. Pada nilai
oleh seseorang pada saat orang tersebut korelasi Lambda sebesar 0,795 menunjukan
mencoba mempengaruhi perilaku orang lain tingkat hubungan yang kuat dengan nilai p
seperti yang ia lihat. Gaya kepemimpinan = 0,00 lebih kecil dari α = 0,05 (p<0,05),
memiliki pengaruh yang besar terhadap Ha diterima atau Ho ditolak yang berarti
motivasi perawat. Kepemimpinan ada hubungan yang signifikan antara gaya
merupakan suatu seni dan proses untuk kepemimpinan kepala ruang dengan
mempengaruhi dan mengarahkan orang lain motivasi kerja perawat di ruang rawat inap
supaya mereka memiliki motivasi untuk Rumah Sakit Umum Premagana, Gianyar.
mencapai tujuan yang hendak dicapai Saran
dalam situasi tertentu, sehingga akhirnya Bagi Pelayanan Keperawatan
harus disadari bahwa peranan Bagi manajemen rumah sakit
kepemimpinan dalam suatu organisasi diharapkan agar melakukan evaluasi
sangatlah penting dan sangat menentukan kembali terhadap pemenuhan faktor-faktor
dalam usaha pencapaian tujuan yang telah pendukung motivasi kerja perawat sehingga
ditetapkan sebelumnya (Sugiyarti, 2008). dapat mempertahankan ataupun
Hal terpenting dari suatu kepemimpinan meningkatkan motivasi kerja perawat. Bagi
adalah proses untuk mempengaruhi dan kepala ruang diharapakan mampu
mengarahkan orang lain supaya mereka memberikan pembinaan, pengembangan
memiliki motivasi untuk mencapai tujuan maupun seminar pada perawat dalam
yang hendak dicapai dalam situasi tertentu, meningkatkan gaya kepemimpinan
jika gaya kepemimpinan kepala ruang baik demokratis yang sesuai dengan standar
maka motivasi kerja perawat semakin prosedur pelayanan sehingga mampu
tinggi, yang nantinya itu akan memberikan mendorong perawat melakukan suatu
hasil yang optimal pada pelayanan ke kegiatan atau pekerjaan dengan baik demi
pasien. mencapai tujuan yang diinginkan.
Simpulan Bagi Pendidikan Keperawatan
Sebagian besar responden memilih tipe Hasil penelitian ini diharapkan dapat
gaya kepemimpinan kepala ruang model dijadikan suatu bahan pendidikan
demokratis sebanyak 14 responden keperawatan yang dapat diberikan kepada
(41,2%). mahasiswa keperawatan untuk lebih
memahami pentingnya memiliki motivasi

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 42


Ni Nyoman Diah Pitasari: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Premagana, Gianyar

dalam bekerja, dan nantinya sebagai kepala http://eprints.undip.ac.id/47197/1/P


ruang mampu memiliki seni atau gaya ROPOSAL.pdf
kepemimpinan yang bersahabat bagi para Atik, Dkk. (2006). Motivasi dan Kinerja
anggotanya sehingga arahan kepala ruang Perawat Pelaksana di Rumah Sakit
dalam seni tersebut mampu memimpin Bhayangkara Medan. Accesd: Juni
bawahannya, dan dengan mudah dilakukan 9, 2016.
oleh perawat saat memberikan asuhan http://download.portalgaruda.org/ar
keperawatan. ticle.php?article=59055&val=4132
Bagi Peneliti Selanjutnya Danim, Sudarwan (2008). Pengaruh Gaya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat Kepemimpinan Terhadap Kinerja
mengembangkan penelitian mengenai gaya Karyawan (Studi pada Perawat dan
kepemimpinan kepala ruang dengan Bidan UPT Puskesmas Glagah
menggunakan teori kepemimpinan lainnya Kabupaten Lamongan). Accesd:
dan menambahkan indikator motivasi kerja September 10, 2016.
lainnya untuk mengukur motivasi kerja http://mulok.library.um.ac.id/home.
perawat. Serta mempertimbangkan php?s_data=Skripsi&id=40244&m
penggunaan metode pengumpulan data od=b&cat=5
yang lain seperti metode observasi, agar Depkes RI. (2011). Standar Manejemen
data yang diperoleh baik kepemimpinan Pelayanan Keperawatan dan
kepala ruangan maupun motivasi kerja Kebidanan. Jakarta: Penerbit
perawat lebih obyektif dan akurat, serta Direktorat Yan. Kep. Dirjen Yan.
menghindari subyektivitas responden. Med.
Bagi Masyarakat Dimyati, Hamdan. (2014). Pengaruh Gaya
Diharapkan dengan hasil penelitian ini Kepemimpinan dan Kepuasan
masyarakat dapat memahami bagaimana Kerja terhadap Kinerja Karyawan
sikap dan pemberian asuhan keperawatan Politeknik Negeri Lhokseumawe.
yang baik. Jika pemberian asuhan Accesd: September 10, 2016.
keperawatan yang dirasakan oleh http://repository.usu.ac.id/handle/1
masyarakat menyimpang dengan yang 23456789/4285
seharusnya diterima, masyarakat dapat Dimyati, Hamdan. (2014). Manejemen
memberikan masukan kepada pihak Bangsal Keperawatan. Jakarta:
institusi untuk dapat memperbaiki EGC.
pelayanan kesehatan sehingga dapat Kasir, Abdul. (2011). Hubungan Gaya
tercapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan Kepala Ruangan
dengan Motivasi Kerja Perawat di
Daftar Pustaka RSUD Tugurejo. Accesd: Juli 12,
Agung, Nur. (2012). Hubungan Gaya 2016. http://repository.upi.edu/oper
Kepemimpinan Kepala Ruang ator/upload/s_pkr_0703849_chapte
dengan Motivasi Kerja Perawat r2.pdf.
dalam Melaksanakan Asuhan Kontesa, Meria. (2014). Hubungan Gaya
Keperawatan di RSUD dr. Raden Kepemimpinan Kepala Ruangan
Soedjati Grobogan. Accsed: Juni 9, dengan Motivasi Kerja Perawat di
2016. Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
http://eprints.ums.ac.id/24136/14/N Umum Daerah Dr. Rasidin
ASKAH_PUBLIKASI.pdf Padang. Accesd: Juni 10, 2016.
Alfi Ari Fakhrur Rizal. (2015). Hubungan file:///C:/Users/USER/Downloads/8
Pelaksanaan Fungsi Manajemen g%20(5).pdf
Kepala Ruang dengan Motivasi Kontesa, Meria. (2014). Hubungan Gaya
Perawat Pelaksana dalam Kepemimpinan Kepala Ruangan
Memberikan Layanan Keperawatan dengan Motivasi Kerja Perawat di
di Ruang Rawat Inap Rsud Kota Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Semarang. Juni 12, 2016. Umum Daerah Dr. Rasidin
Padang. Accesd: Juni 10, 2016.

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 43


Ni Nyoman Diah Pitasari: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Premagana, Gianyar

file:///C:/Users/USER/Downloads/8 Persatuan Perawat Indonesia (PPNI).


g%20(5).pdf (2006). Pedoman Uraian Tugas
Luthans. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi Tenaga Perawatan Di Rumah
sepuluh. Yogyakarta: Penerbit Sakit. Jakarta: Cetakan II.
Andi. Direktorat Jenderal Pelayanan
Meiniyari. (2012). Pengaruh Gaya Medik.
Kepemimpinan Kepala Ruangan Robbins. (2007). Perilaku Organisasi.
Terhadap Motivasi Kerja Perawat Edisi 12. Jakarta: PT Salemba
dalam Melaksanakan Asuhan Medika.
Keperawatan di Irna C Rsup Robbins & Coulter. (2007). Pengantar
Sanglah Denpasar. Accesd: Kepemimpinan dan Manajemen
November 27, 2016. http://www.e- Keperawatan untuk Perawat Klinis.
jurnal.com/2014/10/pengaruh-gaya- Jakarta: EGC.
kepemimpinan-kepala.html Saifuddin Azwar. (2006). Hubungan
Meiniyari MA. (2012). Pengaruh Gaya Karakteristik dan Motivasi dengan
Kepemimpinan Kepala Ruangan Disiplin Kerja Perawat Pelaksana
Terhadap Motivasi Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD
dalam Melaksanakan Asuhan Batang. Accesd: Oktober 18, 2016.
Keperawatan di Irna C Rsup http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstr
Sanglah Denpasar. Accesd: ak-97528.pdf
November 27, 2016. http://www.e- Solihin, Ismail. (2009). Gaya
jurnal.com/2014/10/pengaruh-gaya- Kepemimpinan. Ciracas Jakarta:
kepemimpinan-kepala.html Erlangga
Notoatmodjo. (2010). Metodologi Suarli, & Bahtiar. (2009). Manajemen
penelitian kesehatan. Jakarta: Keperawatan dengan Pendekatan
Rineka Cipta. Praktis. Jakarta: PT.Penerbit
Nursalam & Efendi. (2008). Manajemen. Erlangga.
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Suarli & Bahtiar. (2010). Teori Dan
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Praktek Kepemimpinan. Jakarta:
Metodologi Penelitian Ilmu PT. Rineka Cipta.
Keperawatan Pedoman Skripsi, Sugiyarti. (2008). Pengaruh Gaya
Tesis, dan Instrumen Penelitian Kepemimpinan Terhadap Motivasi
Keperawatan. Jakarta: PT Salemba Kerja Karyawan pada PT.Future
Medika. Computer 2008. Accesd:
Nursalam. (2011). Manajemen September 8, 2016. http://
Keperawatan: Aplikasi dalam isjd.pdii.lipi.go.id/
Praktik Keperawatan Profesional. admin/jurnal/41072733.pdf.
Jakarta: PT. Salemba Medika. Sugiyono. (2007). Metode penelitian
Nursalam. (2013). Konsep dan penerapan pendidikan. Bandung: alfabeta.
metodelogi penelitian ilmu Sugiyono. (2010). Statistika untuk
keperawatan, dan instrument Penelitian. Bandung: alfabeta.
penelitian keperawatan. Jakarta: Sugiyono. (2014). Metode penelitian
Salemba kuantitatif kualitatif dan R&D.
Nursalam. (2014). Metodologi penelitian Bandung: Alfabeta.
ilmu keperawatan. Jakarta: Sumijatun. (2009). Manejemen
Salemba Medika. Keperawatan dengan Pendekatan
Persatuan Perawat Indonesia (PPNI). Praktis. Jakarta: Erlangga.
(2006). Pedoman Uraian Tugas Supardi S. & Rustika. (2013). Statistik
Tenaga Perawatan Di Rumah untuk kedokteran dan kesehatan.
Sakit. Jakarta: Cetakan II. Jakarta: Salemba Medika
Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik.

CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 44

Anda mungkin juga menyukai