Anda di halaman 1dari 16

B.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN LAYANAN JASA KONSULTANSI UNTUK PEKERJAAN


PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH KABUPATEN ACEH
UTARA DAN KOTA LHOKSEUMAWE (DANA OTSUS)
(PAKET PW-JLJB/08/2019)

1. Latar Belakang
Kondisi jaringan jalan Provinsi dan Kabupaten di Aceh pada tahun 2019 akan
senantiasa dihadapkan pada kualitas dan kapasitas pelayanan jalan dan jembatan.
Kondisi ini lebih disebabkan oleh meningkatnya volume lalu lintas maupun muatan dan
dimensi berlebihan yang berakibat pada daya tahan dan dapat menyebabkan kondisi
dan kapasitas jalan dan jembatan menjadi cepat rusak. Pelaksanaan penanganan
kerusakan jalan dan jembatan dilakukan melalui program pembangunan dan
pemeliharaan. Untuk menunjang pelaksanaan sebagaimana dimaksud perlu dilakukan
suatu kegiatan pengawasan kualitas dan kuantitas pelaksanaan fisik.
Pembangunan jaringan jalan dan jembatan sebagai urat nadi perekonomian nasional
diharapkan mampu menghubungkan jalan lintas maupun meningkatkan penanganan
non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas
barang dan jasa dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga
lingkungan. Disamping itu juga perlu adanya penanganan jalan dan jembatan yang
sesuai dengan standar mutu yang ada. Maka untuk mendukung itu perlu kiranya
terbentuk suatu pengawasan yang professional terhadap penanganan pekerjaan tersebut,
sehingga hasil yang diharapkan menjadi optimal.

2. Maksud dan Tujuan


Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Pemerintah Aceh cq. Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Aceh yakni pekerjaan pengawasan teknis pelaksanaan
prasarana jalan dan jembatan yang dibiayai oleh Sumber Dana Otsus Tahun Anggaran
2019.
Tujuan dari jasa pelayanan ini adalah:
 Melakukan jasa konsultansi untuk pengendalian pengawasan konstruksi secara
profesional pada pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan pada bidang pembangunan
jalan dan jembatan serta bidang pemeliharaan jalan dan jembatan.
 Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan teknik pelaksanaan pekerjaan konstruksi
jalan dan jembatan dilaksanakan sesuai rencana dengan menggunakan standar
prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan fisik.
 Memperkenalkan pendekatan sistem mutu untuk pencapaian mutu pelaksanaan jasa
konstruksi.
 Membantu menyelesaikan revisi desain dan perubahan kontrak bilamana terdapat
perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi lapangan.

1
3. Sasaran
Tercapainya penyelesaian pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan yang sesuai dengan
persyaratan kontrak yang telah ditetapkan sehingga umur rencana jalan dapat tercapai
dan dapat meningkatkan kinerja jalan.

4. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Kabupaten Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe yang berada di wilayah Provinsi Aceh.

5. Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari Sumber Dana Otsus Tahun Anggaran 2019 dengan
pendanaan sebesar Rp849.656.500,- (delapan ratus empat puluh sembilan juta enam
ratus lima puluh enam ribu lima ratus rupiah) termasuk PPN.

6. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa


Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Kesekretariatan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Aceh.
Struktur Organisasi Konsultan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan Tahun Anggaran
2019 dapat dilihat pada LAMPIRAN 1.

7. Data Dasar
Data dasar yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah Data Program
Kegiatan Tahun Anggaran 2019.

8. Standar Teknis

a. Pasal 1 Ayat (35) Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup;
b. Peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2015 Perubahan Keempat atas Peraturan
Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
c. ROK dan SOP tahun 2015;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pengawasan Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi di
Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, serta
e. Spesifikasi Teknis Bina Marga tahun 2010 Revisi III;
f. Petunjuk Praktis bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Nomor
010/BM/2008 tentang Penggunaan Aspal Retona Blend 55 dalam campuran
Beraspal Panas;
g. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun
2012 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

2
9. Studi-Studi Terdahulu

Studi terdahulu yang menjadi acuan adalah data hasil design yang sesuai standar
perencanaan berupa eksisting jalan, kondisi jalan dan jembatan (IRMS dan BMS),
daftar kuantitas dan gambar tipikal, perencanaan teknik detail, gambar detail, dan
perhitungan Engineer Estimate (perkiraan biaya), serta mengidentifikasi dampak
lingkungan dan mengatur tindakan dalam Rencana Manajemen Lingkungan (EMP).

10. Referensi Hukum


a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
b. Peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2015 Perubahan Keempat atas Peraturan
Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956);
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha Dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi;
f. Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
g. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultasi Konstruksi; dan
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
Pekerjaan Umum.

11. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan jasa pengawasan pelaksanaan teknis yang dimaksud adalah
melakukan kegiatan supervisi pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan kualitas
dan kuantitas pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan (pada bidang pembangunan jalan
dan jembatan serta bidang pemeliharaan jalan dan jembatan) selama masa pelaksanaan
fisik. Pekerjaan supervisi dimulai dari rekayasa lapangan (periode mobilisasi), masa
pelaksanaan fisik, dan masa penyelesaian awal (PHO).
Dalam hal ini, Supervisi Team harus bekerjasama secara penuh baik dengan PPTK
Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan maupun dengan Bidang/PPTK Fisik dalam
melakukan pengawasan teknik pelaksanaan pekerjaan fisik jalan dan jembatan. Dalam
pelaksanaannya, konsultan harus membentuk organisasi tim yang mempunyai tugas
dalam jasa pelayanan Pengawasan Teknik Pelaksanaan (Supervision Team).
Tim Pelaksanaan Pengawasan (Supervision Team) harus melakukan jasa konsultansi
untuk pengendalian pengawasan konstruksi secara professional sesuai dengan prinsip-
prinsip serta kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan untuk membantu PPTK
Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan, khususnya dalam mengidentifikasikasi setiap
persoalan yang mungkin terjadi di lapangan sehubungan dengan aktifitas kontraktor

3
dan membuat rekomendasi untuk memecahkan persoalan tersebut. Dalam
pelaksanaannya, konsultan harus membentuk organisasi yang mempunyai tugas dalam
jasa pelayanan Tim Pengawasan Teknis yang disebut Supervision Team. Masing–
masing bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, tetapi tidak terbatas pada
aktivitas berikut ini.

12. Keluaran

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah pelaksanaan pekerjaan
yang dikerjakan Kontraktor sesuai dengan Spesifikasi dokumen kontrak dan berbagai
masalah dari penyelesaian yang dinyatakan dalam bentuk laporan dan semua tugas
yang dibebankan oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Kegiatan
Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Aceh.

13. Peralatan Material, Personil dan Fasilitas dari Pengguna Jasa

Data dan fasilitas yang disediakan yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
penyedia jasa.
a. Laporan dan Data (bila ada)
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta photografi (bila ada).
b. Akomodasi dan Ruangan Kantor
Akomodasi dan ruangan kantor harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri dengan
cara sewa.
c. Staf Pengawas/Pendamping
Dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi, pengguna jasa akan mengangkat
petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping
(counterpart), atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
Koordinator kegiatannya dilaksanakan oleh Site Engineer bersama-sama dengan
PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan. Site Engineer akan melakukan
monitoring kemajuan pekerjaan, pengendalian mutu, volume pekerjaan dan masalah-
masalah yang berkaitan dengan dokumen kontrak. Pengawasan teknis pekerjaan
dilaksanakan oleh PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan yang bertindak
sebagai Engineer dibantu dan mendelegasikan sebagian tugasnya kepada tim
pengawas lapangan yang akan bertindak sebagai wakil direksi pekerjaan sesuai
dengan dokumen kontrak fisik.
Tugas yang akan dilegasikan PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan adalah
tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah teknis, kontrak dan tugas tersebut
selanjutnya diatur dalam Kerangka Acuan ini.
d. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh penyedia
jasa tidak ada, namun fasilitas tersebut harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri
dengan cara sewa dan cara pembelian yang dicantumkan pada dokumen kontrak.

4
14. Peralatan Material, Personil dan Fasilitas dari Penyedia Jasa

Fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan


supervisi tersebut dapat diperoleh dengan cara sewa yang dicantumkan dalam dokumen
kontrak antara lain :

a. Kantor/Perumahan
Kantor dilengkapi dengan furniture dan fasilitas lain yang diperlukan oleh
Konsultan. Biaya sewa kantor tersebut sudah termasuk biaya-biaya fasilitas
pendukung yang diperlukan.

b. Tunjangan Perumahan

c. Transportasi kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua


- Kendaraan diperoleh dengan cara menyewa.
- Kendaraan roda empat jenis MPV atau minibus usia kendaraan maksimal 5 tahun
pada saat awal kontrak.
- Dilengkapi penyejuk udara (AC), sabuk pengaman, radio-tape, segitiga pengaman,
P3K, Rotator Lamp, serta perlengkapan standar kendaraan (ban cadangan dengan
kunci-kunci, dll).

d. Peralatan kantor terdiri printer, camera digital dan GPS


- Printer diperoleh dengan cara menyewa.
- Camera Digital diperoleh dengan cara menyewa.
- GPS diperoleh dengan cara menyewa.

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

a. Bertanggungjawab untuk melaksanakan Pekerjaan Pengawasan pada paket ini sesuai


dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah ditetapkan oleh Pengguna Jasa.
b. Mengawasi dan menempatkan Personil – personil yang sesuai dengan uraian tugas
dan keahlian dalam bidangnya masing – masing dalam rangka membantu Pemberi
Tugas yaitu dalam melaksanakan pengawasan teknik untuk pekerjaan fisik (pada
bidang pembangunan jalan dan jembatan serta bidang pemeliharaan jalan dan
jembatan).
c. Bertanggung jawab terhadap hasil quality control yang telah dilakukan oleh tenaga
ahli atau personil yang telah ditempatkan pada pekerjaan fisik.

16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Jangka waktu pelaksanaan jasa konsultasi ini diperkirakan selama 6,0 (enam koma nol).

17. Personil

5
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah terdiri dari
sebagai berikut:

Kualifikasi Jumlah
Posisi
Pendidikan Keahlian *) Pengalaman Orang Bulan (OB)
Tenaga Ahli :

Ahli Muda Teknik Jalan


Site Engineer Min. S1/TS Min. 5 tahun 6,00
& Jembatan (202 & 203)
Chief
Ahli Muda Teknik Jalan &
Insp/Quantity Min S1/TS Min. 3 tahun 6,00
Jembatan (202 & 203)
Engineer
Engineer
Quality Ahli Muda Teknik Jalan &
Min S1/TS Min. 3 tahun 6,00
Engineer Jembatan (202 & 203)

Tenaga Pendukung :

Pengawasan Jalan & Min. 3 atau 2


Inspector D3/TS 15,00
Jembatan tahun

Lab. Pengawasan Jalan & Min. 3 atau 2


D3/TS 6,00
Technician Jembatan tahun

Pengawasan Jalan & Min. 3 atau 2


Surveyor D3/TS 6,00
Jembatan tahun

 Professional Staff
1. Site Engineer

Site Engineer disyaratkan memiliki sertifikat keahlian di bidang jalan dan


jembatan sebagai Ahli Muda dengan jumlah Orang Bulan sebesar enam OB.

Site Engineer ini disyaratkan minimal berpendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Pengawasan
Jalan dan Jembatan lebih diutamakan/disukai 5 (lima) tahun. Diutamakan yang
telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim selama minimal 5 (lima) tahun
ahli muda, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK.

Tugas dan Tanggung Jawab Site Engineer sebagai berikut :

a. Menjamin bahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja ini akan dipenuhi
dengan baik sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
b. Membantu dan memberikan petunjuk kepada Chief Inspector/Quantity
Engineer/Quality Engineer, Senior Inspector dan atau Petugas Pengawas

6
lainnya pada tiap paket pekerjaan, dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan teknik.
c. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan,
terutama sehubungan dengan :
 Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan
monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
yang telah ditentukan.
 Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
 Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
 Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-
pasal dalam dokumen kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran.
 Rincian teknis sehubungan dengan Change Order yang diperlukan.
d. Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection)
atas material dan produk pekerjaan.
e. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontaktor dan segera
melaporkan kepada PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan, dan
Bidang/PPTK fisik apabila pencapaian pekerjaan ternyata mengalami
keterlambatan lebih dari 5% dari rencana, membuat saran-saran
penanggulangan serta perbaikan.
f. Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan
secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.
g. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan financial, serta
menyerahkannya kepada PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan, dan
Bidang/PPTK fisik.
h. Membantu menyusun Justifikasi Teknis, termasuk gambar dan perhitungan
sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
i. Memeriksa dan menandatangani gambar kerja (Shop Drawing) yang
diajukan oleh Kontraktor sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan.
j. Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (MC).
k. Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian
mutu dan volume pekerjaan.
l. Membantu PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan, dan
Bidang/PPTK fisik dalam penyelesaian pekerjaan, baik dari segi teknis,
maupun administrasi.

Bantuan teknis dapat berupa menyiapkan rekomendasi secara terperinci atas


usulan perubahan design termasuk data pendukung yang diperlukan,
memberi saran dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor termasuk
pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan serta mencari
pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik secara teknis
maupun permasalahan kontrak dan lainnya.

Bantuan administrasi dapat berupa pengumpulan data proyek, rapat-rapat


koordinasi lapangan, data pengukuran kuantitas, pembayaran kepada
kontraktor dan pengumpulan semua data tersebut diatas dalam bentuk
laporan kemajuan bulanan, memberikan saran-saran untuk mempercepat
pekerjaan serta memberikan penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul

7
baik secara teknis maupun kontraktual untuk menghindari keterlambatan
pekerjaan lainnya.

m. Bertanggung jawab atas seluruh tugas-tugas pengawasan petugas lainnya,


apabila tenaga tersebut tidak disediakan dalam kontrak ini.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Site Engineer bertanggung jawab


kepada PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan dan Bidang/PPTK
fisik.

2. Chief Inspector/Quantity Engineer

Chief Inspector disyaratkan memiliki sertifikat keahlian di bidang jalan dan


jembatan sebagai Ahli Muda dengan jumlah Orang Bulan sebesar enam OB.

Chief Inspector ini disyaratkan minimal berpendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Pengawasan
Jalan dan Jembatan minimal 3 (tiga) tahun ahli muda, diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.

Tugas utama dari Chief Inspector adalah pengendalian kegiatan yang


berhubungan dengan aspek design, pengukuran volume bahan dan pekerjaan
sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan Chief Inspector bertanggung jawab
kepada Site Engineer. Serta bertanggung jawab atas mutu hasil pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan dalam dokumen kontrak.

Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector mencakup, tetapi tidak terbatas, hal-
hal sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang


dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan design yang ditentukan.
b. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
c. Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis dan spesifikasi
sehubungan dengan variasi volume dan dokumen kontrak.
d. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Supervision Engineer serta
mengusahakan agar Site Engineer dan PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan
Jembatan dan Bidang/PPTK fisik selalu mendapat informasi yang
diperlukan sehubungan dengan pengendalian mutu pekerjaan kontraktor
sebagai dasar pembuatan pembayaran bulanan (MC).
e. Melaporkan segera kepada Site Engineer atau PPTK Pengawasan Teknis
Jalan dan Jembatan dan Bidang/PPTK fisik apabila ternyata pelaksanaan
pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
f. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor
sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.

8
g. Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang
didasarkan kepada system pembayaran harian “day work”.
h. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak sehingga dengan tata
cara pengukuran dan pembayaran pekerjaan, sehingga semua pembayaran
pekerjaan kepada kontraktor benar-benar didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum.
i. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian
pekerjaan.
j. Memantau kemajuan fisik.
k. Mengecek semua “As Built Drawing” yang dibuat oleh kontraktor.
l. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan bulanan, jadwal kemajuan
pekerjaan dan lain-lain.
m. Membantu Site Engineer dalam menyiapkan data untuk “final payment”.
n. Melakukaan pengawasan dan pemantauan ketat atas hasil volume
peleksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
o. Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan tentang volume
hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan. Himpunan data harus mencakup
semua data pengukuran berikut gambar-gambar yang diperlukan secara jelas
dan terinci.
p. Memeriksa dokumen pembayaran bulanan (Monthly Certificate) yang
diajukan oleh kontraktor.

3. Quality Engineer

Quality Engineer disyaratkan memiliki sertifikat keahlian di bidang jalan dan


jembatan sebagai Ahli Muda dengan jumlah Orang Bulan sebesar enam OB.

Quality Engineer ini disyaratkan minimal berpendidikan Sarjana Teknik Sipil


(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
Pengawasan Jalan dan Jembatan minimal 3 (tiga) tahun ahli muda, diutamakan
yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
LPJK.

Quality Engineer bertanggungjawab terutama atas mutu hasil pekerjaan yang


dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan dalam dokumen kontrak.

Quality Engineer akan berkedudukan ditempat yang berdekatan dengan tempat-


tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan atau ditempat yang akan
ditentukan lain oleh PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan dan
Bidang/PPTK fisik.

Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer akan mencakup tapi tidak terbatas,
hal-hal sebagai berikut:

a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan dalam


spesifikasi.

9
b. Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection)
atas material dan produk pekerjaan.
c. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian
mutu pekerjaan.
d. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer serta
mengusahakan agar Site Engineer dan PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan
Jembatan dan Bidang/PPTK fisik selalu mendapat informasi yang
diperlukan sehubungan dengan pengendalian mutu pekerjaan.
e. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan
peralatan laboratorium kontraktor, agar pelaksanaan pekerjaan selalu
didukung tersedianya tenaga dan peralatan pengendalian mutu sesuai dengan
persyaratan dalam dokumen kontrak.
f. Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan mutu dan
bahan dan pekerjaan, serta segera memberikan laporan kepada Site Engineer
setiap permasalahan yang timbul sehubungan dengan pengendalian mutu
bahan dan pekerjaan.
g. Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan pengendalian
mutu paling lambat tanggal 10, bulan berikutnya. Himpunan data harus
mencakup semua data test laboratorium dan lapangan secara jelas dan
terperinci.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Quality Engineer bertanggung jawab


kepada Site Engineer.

 Tenaga Pendukung (Sub Professional Staff)

a. Inspector

Inspector disyaratkan berpendidikan untuk Sarjana Muda/DIII Jurusan Teknik


Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dengan pengalaman di bidangnya minimal 3
(tiga) tahun atau Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dengan pengalaman di
bidangnya minimal 2 (dua) tahun dalam melaksanakan pekerjaan Pengawasan
Jalan dan Jembatan.

Tugas dan kewajiban Inspector adalah mencakup tapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut:

Bertanggung jawab kepada Site Engineer/Chief Inspector untuk


mengawasi kualitas dari pada konstruksi dan memastikan
berdasarkan basis harian bahwa pekerjaan dilakssanakan sesuai
dengan dokumen kontrak, spesifikasi, gmbar-gambar kerja yang
disyahkan oleh Site Engineer.
Mengawasi semua pengambilan contoh materil dan pengadaan
transpotasi ke laboratorium untuk dites, setelah dites Inspector harus

10
menginformasikan kepada kontraktor tentang hasil pengujian dan
setiap perbaikan yang dibutuhkan.
Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan engineer
dengan format laporan standar dan memberitahukan kontraktor
secara tertulis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukannya.
Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada
grafik (chart) yang telah disetujui.
Membantu Site Engineer dalam membuat laporan dan serah terima
sementara seta pemeriksaan kulitas di lapangan.
Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan, kebakaran,
dan lain-lain) serta ketidak beresan di lapangan kepada Site Engineer.

b. Quality Controller/Lab. Technician

Quality Controller disyaratkan berpendidikan untuk Sarjana Muda/DIII


Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dengan pengalaman di bidangnya
minimal 3 (tiga) tahun atau Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dengan pengalaman di bidangnya minimal 2 (dua) tahun dalam
melaksanakan pekerjaan Pengawasan Jalan dan Jembatan.

Tugas dan kewajiban Quality Controller adalah mencakup tetapi tifak terbatas
hal-hal sebagai berikut:

Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer/ Chief


Inspector/Quantity Engineer/Qulity Engineer, serta mengusahakan
agar Site Engineer dan Kepala Proyek Fisik selalu mendapat
informasi yang diperlukan dengan pengendalian mutu.
Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium kontraktor, agar pelaksanaan
pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan peralatan dan
pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam dokumen
kontrak.
Melakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan dan
pengadaan “Stone Crusher“ dan “Asphalt Mixing Plant” atau
peralatan lain yang diperlukan.
Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan
mutu bahan dan pekerjaan, serta memberikan laporan kepada Site
Engineer setiap permasalahan yang timbul sehubungan dengan
pengendalian mutu bahan dan pekerjaan.
Melakukan analisis semua hasil test, termasuk usulan komposisi
campuran (job mix formula), baik untuk pekerjaan aspal, soil cement,
dan beton, serta memberikan rekomendasi dan justifikasi teknik atas
persetujuan dan penolakan usulan tersebut.

11
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan “Coring” perkerasan jalan
yang dilakukan oleh kontraktor, sehingga baik jumlah serta lokasi
“Coring” dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan.
Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan
pengendalian mutu paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Memberi petunjuk kepada staf kontraktor, agar semua teknisi
laboratorium dan staf pengendali mutu mengenai dan memahami
semua prosedur dan tata cara pelaksanaan test sesuai dengan yang
tercantum dalam spesifikasi.

c. Surveyor

Surveyor disyaratkan berpendidikan untuk Sarjana Muda/DIII Jurusan Teknik


Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dengan pengalaman di bidangnya minimal 3
(tiga) tahun atau Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dengan pengalaman di
bidangnya minimal 2 (dua) tahun dalam melaksanakan pekerjaan Pengawasan
Jalan dan Jembatan.

Tugas dan kewajiban Surveyor adalah mencakup, tapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut:

Bertanggung jawab terhadap semua pengukuran kuantitas dan


pekerjaan sementara seta membuat catatan untuk semua pengukuran,
perhitungan kuantitas dan sertifikasi pembayaran untuk memastikan
kontraktor dibayar sesuai dengan kontrak.
Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dengan akurat telah mewakili kuantitas
untuk plembayaran sertifikat bulanan atau untuk pembayaran akhir
(final).
Membantu dan berhubungan dengan tim supervisi dalam semua hal
yang berhubungan dengan pengukuran kuantitas.
Menyelesaikan atau memeriksa perhitungan kuantitas kontraktor.
Mencatat rencana kemajuan yang terbaru dan membantu Site
Engineer/Quantity Engineer dalam penyerahan data fisik dan
keuangan (finansial) pada waktu yang diperlukan.
Membuat laporan harian untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari
cuaca, material yang datang (termasuk), perubahan bentuk dan
ukuran dari pekerjaan, peralatan dilapangan, kuantitas dari pekerjaan
yang telah diselesaikan, pengukuran dilapangan dan kejadian-
kejadian khusus.
Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga kerja, dan
material yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan
atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambahan (extra).
Membantu Site Engineer dalam melaksanakan dan melaporkan serah
terima pekerjaan sementara (PHO).

12
 Tenaga Pendukung Lainnya

Untuk mendukung lancarnya pekerjaan pengawasan pada Field Team,


diperlukan tenaga pendukung dengan posisi sebagai berikut:

 Drafter.
Drafter disyaratkan mempunyai pengalaman dalam bidang Auto cads dan
gambar-gambar teknik sipil khususnya jalan raya. Dapat bekerja dengan
cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi dan disyaratkan minimal lulusan
STM/SMA/sederajat Negeri atau Swasta. Selain itu juga dapat menguasai
bahasa Program, Autocad, Land Deploment dan Corel Draw dengan baik.
Diutamakan yang memahami komputer dibidang pemetaan.

 Operator Komputer.
Mempunyai pengalaman dalam bidang pengetikan dangan computer,
gambar-gambar teknik sipil, khususnya jalan raya. Dapat bekerja dengan
cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi dan mampu memperbaiki
komputer dengan baik, serta menguasai bahasa program, program autocad
dan program coreldraw. Operator Komputer disyaratkan minimal lulusan
STM/SMA/sederajat Negeri atau Swasta.

 Pesuruh/Office Boy.
Office boy disyaratkan mempunyai pengalaman, berprilaku baik, jujur, rajin
dan mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik dengan hasil memuaskan.

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal tahapan pelaksanaan yang dimaksud adalah selama periode pengawasan yang
dimulai dari Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan berakhirnya
pelaksanaan fisik pekerjaan atau Serah Terima Pertama (PHO).

19. Pelaporan

Setiap laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia, jumlah dan pengiriman laporan
ditetapkan sebagai berikut:

1) Laporan RMK

Laporan tersebut berisi pedoman pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan dalam


pelaksanaan nantinya agar hasil yang telah diperoleh dapat berhasil dengan baik
sehingga sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Rencana
mutu kontrak memuat tentang urutan kegiatan, bagaimana pelaksanaan dilakukan,
standar prosedur dan standar produk apa yang digunakan, sumber daya apa saja yang
diperlukan, jadwal pelaksanaan maupun inspeksi dan tesnya.

13
2) Laporan Kemajuan Proyek (Bulanan)

Laporan tersebut berisi kemajuan proyek yang telah dicapai, masalah yang
timbul/dihadapi, cara penanggulangannya, penyimpangan jadwal, termasuk
didalamnya grafik-grafik dan foto-foto sebagai pendukung laporan tersebut. Data
laporan harus sesuai dengan kondisi actual lapangan yang diperoleh dari laporan
lapangan dan tinjauan lapangan yang dilakukan pada bulan tersebut.

Paling lambat pada setiap tanggal 5 pada bulan yang bersangkutan, konsultan harus
menyerahkan kepada PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan perihal laporan
kemajuan proyek bulanan untuk bulan sebelumnya.

3) Laporan Triwulan dan Berkala

Laporan ini untuk masing-masing paket kontrak dikirimkan setiap akhir tiga bulanan
(triwulan) tetapi juga waktu lain yang dipandang perlu oleh PPTK Pengawasan
Teknis Jalan dan Jembatan, bila adanya keterlambatan yang disebabkan oleh
hambatan teknis dan kesulitan kontrak lainnya.
Laporan tersebut berisi ringkasan kemajuan kontrak, semua variasi kontrak dan
perintah perubahan bahan (Change Order). Status dari tuntutan kontrak, penjelasan
ringkasan mengenai kesulitan teknis dan kontraktual yang ditemui dan informasi lain
yang diperlukan.

4) Laporan Khusus

Untuk setiap perubahan design team supervisi berkewajiban untuk menyiapkan


laporan detail design review berisi:
 Data asli sesuai dengan data waktu lelang.
 Catatan lengkap dari semua data design yang dipakai untuk
review design.
 Catatan As-Built yang menunjukkan lokasi dan ukuran
detail dari semua pekerjaan yang telah dilaksanakan sampai saat ini.
 Copy dari semua change order dan addendum yang telah
disahkan sebelumnya.
 Copy dari penawaran kontraktor, termasuk harga satuan
lelang dan detail analisa harga satuan.
 Deskripsi dari anggapan-anggapan yang dipakai dalam
design apabila dipakai anggapan yang lain dari standard Ditjen Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum.
 Gambar-gambar yang jelas yang menunjukkan design asli
dan design perbaikan yang diusulkan.
 Daftar jadwal yang baru untuk kuantitas dan harga,
sehubungan dengan revisi design yang diusulkan.
 Gambar-gambar yang menunjukkan lokasi yang pasti dari
usulan perubahan design.

5) Laporan Akhir

14
Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi harus membuat dan
menyerahkan laporan akhir yang menyangkut seluruh kegiatan termasuk perubahan-
perubahan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan.

Setelah berakhirnya masa kontrak, konsultan harus menyerahkan Laporan Akhir


yang berisi pelaksanaan pekerjaan pengawasan konstruksi jasa konsultansi termasuk
didalamnya laporan individual untuk masing-masing paket proyek fisik yang
direncanakan mencakup rangkuman pekerjaan pengawasan yang dilaksanakan, yang
ditujukan kepada PPTK Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan. Laporan Akhir
diserahkan paling lambat satu bulan setelah berakhirnya proyek.

Keseluruhan laporan yang menjadi kewajiban Konsultan Pengawas Pelaksanaan


Konstruksi masing-masing dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar untuk PPTK
Pengawasan.

6) Laporan dalam bentuk CD

Masing-masing laporan di atas dibuat dalam rangkap 5 (lima) yang kemudian


diserahkan pada saat pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan kepada PPTK
Pengawasan.

20. Produksi Dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi yang berdasarkan KAK ini harus di lakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

21. Persyaratan Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut ini harus dipatuhi (kerjasama
tidak diperlukan).

22. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus diadakan dalam bentuk laporan rutin konsultan
dengan berpedoman pada format pelaporan yang ditetapkan oleh PPTK Pengawasan
Teknis Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh.

15
23. Ahli pengetahuan

Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan
pelatihan, kursus singkat (bimbingan teknis), diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di
lingkungan organisasi Pengguna Jasa.

16

Anda mungkin juga menyukai