Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1
pengaturan panas di hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang
pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan produksi
prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh
dengan cara menyempitkan pembuluh darah dan menghambat sekre kelenjar
keringat. Pengeluaran panas menurun ketidakseimbangan pembentukan dan
pengeluaran panas inilah yang menimbulkan hipertermi. Hipertermi jika tidak
ditangani akan kejang, tetapi jika ditangani akan terjadi penurunan suhu tubuh.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan hipertermi dapat
dilakukan dengan farmakalogi dan nonfarmakologi. Penatalaksanaan berdasarkan
farmakologi yaitu dengan pemberian cairan infus dan pemberian obat antipiretik
seperti paracetamol. Penatalaksanaan secara non farmakologi yaitu mengobservasi
tanda-tanda vital, menganjurkan untuk minum sesuai indikasi, menganjurkan
menggunakan baju tipis yang menyerap panas, menganjurkan kompres air biasa
pada lipatan paha dan ketiak dan dahi.
2
1.3 Tujuan penulis
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis membuat beberapa tujuan di
anataranya
1.3.1 Tujuan khusus
1.3.1.1 Mahasiswa mampu mengidentifikasi pengkajian pada Tn.A dengan
hipertermi di ruang cendana RSUD Dr.Soetomo Surabaya
1.3.1.2 mahasiswa mampu mengetahui diagnosa pada Tn.A dengan hipertermi di
ruang cendana RSUD Dr.Soetomo Surabaya
1.3.1.3 Mahasiswa mampu merencanakan intervensi yang direncanakan pada
Tn.A dengan hipertermi di ruang cendana RSUD Dr.Soetomo Surabaya
1.3.1.4 Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada Tn.A
dengan hipertermi di ruang cendana RSUD Dr.soetomo Surabaya
1.3.1.5 Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada Ny.R
dengan hipertermi di ruang cendana RSUD Dr.Soetomo Surabaya