Jupiandi
Jupiandi
NIM : 16.22.017581
PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI
M.K : EKONOMI INTERNASIONAL
1
dan arah perdagangan internasional agar sesuai dengan apa yang dikendalikan
oleh pemerintah.
Perdagangan internasional harus dilaksanakan dengan penuh
pertimbangan yang matang, karena hal seperti ini akan sangat berpengaruh
terhadap kondisi perekonomian nasional. Sebab itulah diperlukan kebijakan-
kebijakan tertentu dalam perdagangan internasional.
B. Jenis-jenis Kebijakan Perdagangan Internasional
Sumber: Kangsigit.com
Secara garis besar terdapat 2 kebijakan yaitu kebijakan perdagangan bebas dan
kebijakan proteksionis, untuk lebih jelasnya simak berikut ini.
1. Kebijakan Perdagangan Bebas
Pengertian kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan
perdagangan yang mengadakan kebebasan dalam hal perdagangan dan
menghilangkan seluruh rintangan yang bisa menghalangi jalannya produk
dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Seiring dengan adanya arus globalisasi yang menjadikan antar
negara satu dan lainnya semakin terbuka, maka kebijakan-kebijakan
perdagangan ini akan berkembang, sehingga ada lagi batasan-batasan
negara.
2. Kebijakan Perdagangan Proteksionis
Pengertian kebijakan proteksionis adalah sebuah kebijakan
perdagangan yang bertujuan untuk melindungi produk-produk dalam
negeri sehingga mampu bersaing dengan produk-produk asing yang
beredar di dalam negeri.
Kebijakan perdagangan proteksionis ini terbagi menjadi beberapa
macam, berikut penjelasannya:
a. Kebijakan Kuota
Pengertian kebijakan kuota adalah suatu kebijakan yang
membatasi jumlah keluar masuknya barang pada suatu negara dan
negara lain dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kebijakan ini
2
mengatur kebijakan impor. Kebijakan impor yaitu membatasi
komoditi barang yang akan diimpor dengan tujuan untuk melindungi
produk dalam negeri. Sedangkan kebijakan ekspor itu membatasi
jumlah barang yang akan diekspor dengan tujuan menjamin
ketersediaan dan kebutuhan dalam negeri.
3
Tujuan diadakannya premi ini adalah sebagai pemicu terhadap
industri-industri lain agar menghasilkan produk-produk berkualitas
negeri sendiri.
e. Larangan Ekspor
Pengertian larangan ekspor adalah kebijakan yang diterbitkan
oleh pemerintah untuk melarang kegiatan ekspor yang tidak dilandasi
berdasarkan pertimbangan ekonomi, politik, sosial dan budaya.
(Kebijakan model ini hanya dilakukan sewaktu-waktu saja).
f. Larangan Impor
Kebijakan impor ini merupakan kebijakan pemerintah yang
diambil sebagai pelindung industri kecil yang baru dalam negeri atau
bisa juga untuk menghemat devisa.
Karena, apabila biaya ekspor lebih rendah dibandingkan biaya
impor maka akan memperngaruhi devisa negara. (Contoh, larangan
impor pakaian bekas dan obat-obatan yang bisa membahayakan bagi
kesehatan).
g. Deskriminasi Harga
Pengertian deskriminasi harga adalah penetapan harga yang
berbeda antar negara atau 2 pasar yang berbeda atau yang sama.
Tujuannya adalah untuk mengawasi harga jual dan beli sehingga bisa
diketahui elastisitas permintaan dan memaksimalkan keuntungan. Di
sisi lain juga bisa menekan negara tertentu agar menurunkan harga.
h. Politik Dumping
Kebijakan ini merupakan kebijakan diskriminasi harga secara
internasional dengan cara menentukan harga lebih rendah untuk
barang luar negeri dan harga lebih murah untuk penjualan dalam
negeri, tujuannya adalah untuk memperluas dan menguasai pasar
dengan mudah. Dalam hal ini China paling depan.
C. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional
4
Sumber: Markijar.com
Perlu diketahui bahwa setiap tindakan itu mempunyai tujuan, begitu pun
dengan kebijakan perdagangan internasional ini. Berikut ini adalah beberapa
tujuan mengenai kebijakan perdagangan internasional.
a. Autarki
Autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh
negara lain dalam beberapa hal bukan hanya ekonomi, akan tetapi juga
pada bidang politik dan militer.
b. Kesejahteraan
Kesejahteraan merupakan salah satu kebijakan yang diambil,
dengan menciptakan kesejahteraan dan mengadakan perdagangan
internasional ini akan memperoleh keuntungan maksimal dari terjadinya
spesialisasi suatu produksi dan meningkatnya tingkat konsumsi
masyarakat di suatu negara. Dengan adanya kebijakan ekonomi
internasional ini kita mampu menghapuskan segala bentuk hambatan
perdagangan internasional seperti tarif bus, larangan perdagangan, quota
dll.
c. Proteksi
Proteksi (perlindungan) di mana penerapan kebijakan ekonomi
internasional mempunyai tujuan untuk melindungi seluruh industri yang
sedang mengalami perkembangan atau sedang tumbuh dan melindungi
perusahaan baru serta memberikan perlindungan terhadap produk dalam
negeri dari pesaing barang impor. Pada dasarnya untuk perlindungan
dalam perdagangan ini yaitu: Kuota, larangan impor, subsidi, dan
dumping.
d. Keseimbangan Neraca Pembayaran
Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari
ditetapkannya kebijakan ekonomi internasional. Karena pada dasarnya
5
kebijakan ekonomi internasional akan berpengaruh terhadap neraca
pembayaran . Contoh, ketika pemerintah menerapkan sebagian stabilitas
ekonomi internasional pada negara yang kelebihan valuta asing atau devisa
maka akan terjadi sesuatu pada neraca pembayaran. Sedangkan apabila
pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi internasional di negara yang
valuta asingnya kurang, maka perubahan baik terhadap proses maupun lalu
lintas uang.
e. Pembangunan Ekonomi
Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan
utama diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Perlu diketahui
bahwa ketika suatu negara mengalami pembangunan ekonomi yang baik
dan merata, maka ia menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat
terjamin.
Untuk mencapai pembangunan dan kesejahteraan makan perlu
ditetapkan kebijakan antara lain:
Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri (terkhusus
pada industri yang masih dalam masa awal perjalanannya).
Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan.
Memperbanyak ekspor.