PEMBAHASAN
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesssies
tertentu. Tiap spesies didalam inti selnya mempunyai jam genetic yang telah
diputar menurut replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan
menghentikan replikasi sel bila tidak diputar. Jadi menurut konsep ini bila jam
kita berhenti kita akan meninggal dunia meskipun tanpa disertai kecelakaan
lingkungan atau penyakit akhir.
Sekarang sudah umum diketahui bahwa radiasi dan zat kimia dapat
memperpendek umur sebaliknya untuk menghindari terkenanya radiasi atau
tercemar zat kimia yang bersifat karsinogenik atau toksik dapat memperpanjang
umur. Menurut teori ini terjadi mutasi yang progresif pada DNA sel somatic akan
menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsional sel tersebut.
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas
atau kelompok atom mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organic seperti
karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan se-sel tidak bisa regenerasi.
Pada tahun 1935 Mc. Kay et.al memperlihatkan bahwa pengurangan intake
kalori pada rodentia muda akan menghambat pertumbuhan dan memperpanjang
umur karena penurunan jumlah kalori tersebut antara lain disebabkan karena
menurunnya salah satu atau beberapa proses metabolisme.
a. Faktor Endogen
Faktor endogen yaitu faktor bawaan (faktor keturunan) yang berbeda pada
setiap individu. Faktor inilah yang mempengaruhi perbedaan efek menua pada
setiap ondividu, dapat lebih cepat atau lebih lambat.
b. Faktor Eksogen
a. Perubahan Fisik
1) Sel
Lebih sedikit jumlahnya
Lebih besar ukurannya
Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan
intraseluler.
Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah dan hati.
Jumlah sel otak menurun.
Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5 – 10 %
2) Sistem Persarafan
Cepatnya menurun hubungan persarafan
Lambat dalam responden waktu untuk bereaksi, khususnys dalam
Stres.
Mengecilnya saraf panca indra.
Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf
penciuman dan rasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya ketahanan terhadap dingin.
Kurangnya sensitive terhadap sentuhan.
3) Sistem Pendengaran
resbiakusis (gangguan pada pendengaran) : Hilangnya kemampuan
(daya) dengar pada telinga dalam terutama terhadap bunyi suara atau
nada – nada yang tinggi, suara yang tidak jelas 50 % terjadi pada usia
diatas 65 tahun .
Membran timpani menjadi atropi
Terjadi pengumpulan cerumen dapat mengeras karena meningkatnya
keratin.
Pendengaran menurun pada lansia yang menderita penyakit.
4) Sistem Penglihatan
Sfingter pupil timbul skerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
Kekeruhan pada lensa menjadi katarak, menyebabkan gangguan.
Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap
kegelapan lebih lambat, dan susah melihat pada keadaan gelap.
Hilangnya daya akomodasi.
Menurunnya lapang pandang.
Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau
5) Sistem Kardiovaskuler
Elastisitas dinding aorta menurun
Katup jantung menjadi menebal
Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah.
Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi
dari pembuluh darah perifer.
6) Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh
Tempratur tubuh menurun secara fisiologik, akibat metabolis yang
menurun.
Keterbatasan refleks meninggi dan tidak dapat memproduksi Panas
yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.
7) Sistem Respirasi.
Paru – paru kehilangan elastisitas ; kapasitas residu meningkat menarik
napas lebih berat, kapasitas pernapasan maksimum menurun, dan
kedalaman bernafas menurun.
Menurunnya aktivitas dari silia.
Kemampuan untuk batuk berkurang
8) Sistem Gastrointestinal.
Kehilangan gigi
Indra pengecap menurun, hilangnya sensitifitas dari pengecap terutama
rasa asin
Lambung ; sensitifitas lapar menurun Peristaltik menurun dan biasanya
timbul konstipasi.
9) Sistem Genitourinari
Ginjal : merupakan alat mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, melalui
urin darah yang masuk disaring oleh satuan unit terkecil yang disebut
Nefron, nefron akan mengecil dan menjadi atrofi, aliran darah ke ginjal
menurun sampai 50%, fungsi tubulus berkurang akibatnya: kurangnya
kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun,
proteinuria (biasanya + 1), nilai ambang ginjal terhadap glukosa
meningkat.
Vesika Urinaria : otot menjadi lemah, frekuensi buang air seni
meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia
sehingga meningkatnya resistensi urin.
Pembesaran prostat.
Atrofi Vulva.
10) Sistem Endokrin
Produksi hampir semua hormon menurun
Menurunnya aktivitas tiroid.
Menurunnya produksi aldosteron.
Menurunnya sekresi hormon kelamin; estrogen, progesterone dan
testeron.
11) Sistem Kulit
Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
Permukaan kulit kasar dan bersisik.
Menurunnya respon terhadap trauma.
Gangguan pigmentasi kulit.
Kulit kepala dan rambut menipis dan berwarna kelabu.
Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunnya cairan dan
vasikularisasi.
Kuku jari menjadi keras dan rapuh.
Kuku menjadi pudar kurang bercahaya.
Kelenjar keringat berkurang dan fungsinya.
12) Sistem Muskulosletal
Tulang kehilangan densyti ( cairan ) dan makin rapuh.
Kifosis.
Discus invetebralis menipis dan menjadi pendek.
Persendian membesar dan menjadi kaku.
Tondon mengerut dan mengalami skelorosis.
Atrofi serabut otot, sehingga pergerakan menjadi lambat, tremor
b. Perubahan Psikososial
1). Pensiun
Terjadi karena jauh dari keluarga, umumnya anak hidup sangat jauh
dari orang tuanya.