Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan tugasnya seorang pendidik akan
senantiasa terlibat dalam masalah penilaian atau evaluasi. Hasil penilaian itu biasanya
dinyatakan dalam berbagai macam cara, namun cara yang paling umum digunakan adalah
dengan menyatakannya dalam bentuk angka(bilangan).
Karena penilaian hasil pendidikan yang paling umum itu menggunakan data
kuantitatif, maka tidak diragukan lagi statistik memiliki fungsi yang sangat penting. Cara
penyajian data statistik pun bermacam-macam, baik melalui tabel, ataupun grafik, sehingga
muncul istilah “Distribusi Frekuensi”. Karena banyaknya kalangan yang belum memahami
dengan benar apa itu distribusi frekuensi, serta tabel dan grafik distribusi frekuensi, maka
kehadiran makalah ini semoga bisa membantu kita untuk memahami.

1.2 Rumusan Masalah

A. Grafik sebagai alat penggambaran distribusi frekuensi


B. Defenisi grafik
C. Bagian-bagian utama grafik
D. Macam – macam grafik

1.3 Tujuan Penulisan


A. Memahami Grafik sebagai alat penggambaran distribusi frekuensi
B. Memahami Defenisi grafik
C. Memahami Bagian-bagian utama grafik
D. Memahami Macam – macam grafik

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Grafik Sebagai Alat Penggambaran Distribusi Frekuensi


Tabel Distribusi Frekuensi mempunyai fungsi sebagai alat bantu dalam penyajian data
statistik, lewat kolom dan lajurnya. Dalam kolom dan lajur itu dimuat angka yang pada
dasarnya “menceritakan” tentang keadaan data yang sedang kita teliti, atau kita jadikan objek
pembicaraan. Namun demikian, penyajian atau penggambaran data angka lewat Tabel
Distribusi Frekuensi acapkali kurang menarik, kurang cepat dalam memberikan deskripsi
data, dan kadang kurang dapat dimengerti. Hal ini antara lain disebabkan:

1. Penyajian data dalam bentuk deretan angka itu pada umumnya amat
menjemukan.
2. Untuk memperoleh pengertian yang terkandung dalam deretan angka-angka
yang dihidangkan lewat tabel distribusi frekuensi itu, semua angka harus
dibaca (memakan waktu lama).
3. Bagi orang yang tidak terbiasa membaca tabel distribusi frekuensi, penyajian
data lewat tabel distribusi frekuensi itu kadang kurang dapat dipahami,
bahkan kadang memusingkan kepala.

Statistik menyediakan cara yang lain dalam rangka penyajian data angka, yaitu
dengan jalan membuat grafik atau diagram.
 Grafik memiliki keunggulan tertentu, antara lain:
1. Penyajian data statistik melalui grafik tampak lebih menarik daripada
melalui Tabel Distribusi Frekuensi.
2. Grafik dapat dengan secara lebih cepat memperlihatkan gambaran umum
dan menyeluruh tentang sesuatu perkembangan, perubahan maupun
perbandingan.
3. Grafik yang dibuat menurut aturan yang tepat dan benar, akan terasa lebih
jelas dan lebih dimengerti orang.
 Kelemahan yang dimiliki oleh grafik dapat disebutkan:
1. Membuat grafik jauh lebih sukar dan memaka waktu, biaya serta alat, tidak
demikian halnya dengan tabel.

2
2.2 Defenisi Grafik
 Grafik adalah Kumpulan data dari beberapa tabel yang disajikan atau
ditampilkan dalam bentuk gambar, seperti persegi, lingkaran, tabung, segitiga,
balok, kerucut dan lain-lain. Grafik juga biasa diartikan sebagai suatu
kerangka atau gambar yang digunakan untuk membuat objek visualisasi dari
data-data pada tabel dengan tujuan memberikan informasi mengenai suatu
data dari penyaji materi kepada penerima materi.
 Grafik adalah paduan antara gambar yang terdiri atas garis dan titik-titik
koordinat. Dalam sebuah grafik yang ada akan terdapat dua jenis garis
koordinat, yakni garis koordinat X dan Y, untuk posisi X adalah horizontal
dan koordinat Y dengan posisi vertikal.
Penggunaan Grafik sendiri sudah dipakai secara global, baik itu individu bahkan
sampai ke perusahaan besar sekalipun, mereka lebih suka memantau perkembangan dan juga
penurunan yang terjadi dengan menggunakan grafik. baik itu dengan rentang per hari, bulan
dan tahun sekalipun. Untuk lebih jelasnya pengertian grafik adalah gambaran pasang
surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan garis atau gambar. Grafik dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.

2.3 Bagian-bagian Utama Grafik


Sebuah grafik yang lengkap pada umumnya terdiri dari 13 bagian. Ketiga belas
bagian dimaksud adalah:
1) Nomor Grafik.
2) Judul Grafik.
3) Sub-Judul Grafik
4) Unit skala Grafik
5) Angka Skala Grafik
6) Tanda Skala Grafik
7) Ordinat atau Ordinal atau Sumbu Vertikal
8) Koordinat (Garis-garis pertolongan = Garis kisi-kisi)
9) Abscis (Sumbu Horisontal = Sumbu Mendarat = Garis Nol = Garis Awal = Garis
Mula)
10) Titik Nol (Titik Awal)
11) Lukisan Grafik (Gambar Grafik)
12) Kunci Grafik (Keterangan Grafik)
3
13) Sumber Grafik (Sumber Data)
Periksa lebih lanjut Grafik 2.1 berikut ini.

Dari berbagai macam ragam grafik tersebut terdapat dua macam jenis grafik yang
sering dipergunakan , dalam kegiatan analisis ilmiah , yaitu: (1). Grafik poligon dan (2)
grafik histogram.Yang biasanya digunakan pada analisis ilmiah adalah grafik poligon dan
grafik histogram. Sedangkan grafik lainnya biasanya digunakan untuk kepentingan
melengkapi laporan administratif.

2.4 Macam – Macam Grafik


1. Grafik Histogram
Pada bidang statistik, histogram adalah tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang
digambarkan dengan grafis batangan sebagai manifestasi data binning. Tiap tampilan batang
menunjukkan proporsi frekuensi pada masing-masing deret kategori yang berdampingan
dengan interval yang tidak tumpang tindih. Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun
dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram.
Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar
batang-batangnya berimpit. Histogram dapat disajikan dari distribusi frekuensi tunggal
maupun distribusi frekuensi bergolong.
Dalam Statistik, Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan
distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam
suatu kumpulan data. Histogram juga merupakan salah satu alat dari 7 alat pengendalian
kualitas (QC 7 Tools). Manfaat dari penggunaan Histogram adalah untuk memberikan

4
informasi mengenai variasi dalam proses dan membantu manajemen dalam membuat
keputusan dalam upaya peningkatan proses yang berkesimbungan (Continous Process
Improvement).
1) Langkah-langkah Membuat Histogram
Berikut ini adalah Langkah-langkah yang diperlukan dalam membuat Histogram :
a. Mengumpulkan data Pengukuran
Data yang untuk membuat Histogram adalah data pengukuran yang berbentuk
Numerik.
Contoh:
Seorang tenaga kesehatan ingin mengumpulkan data pengukuran berat badan
dengan jumlah 60 orang seperti tabel dibawah ini :
58 65 60 73 66 57 52 57 57 52
63 57 67 47 55 71 56 59 60 77
60 74 60 50 48 56 60 65 61 55
65 70 53 49 67 80 55 65 59 62
54 62 55 60 60 64 72 78 75 61
59 61 61 51 59 50 45 54 60 63

b. Menentukan besarnya Range


Sebelum menentukan Besarnya nilai Range, kita perlu mengetahui Nilai terbesar dan
Nilai Terkecil dari seluruh data pengukuran kita. Cara untuk menghitung Nilai Range (R)
adalah :

R = Xmaks – Xmins
Atau Range = Nilai terbesar – Nilai terkecil

Untuk contoh diatas, Besarnya Nilai Range adalah 30 dengan perhitungan dibawah ini:
Range = 80 - 45
Range = 35
c. Menentukan Banyaknya Kelas Interval
Dalam menentukan banyak kelas interval adalah :
K = 1 + 3,3 log n
Contoh diatas :
K = 1 + 3,3 log 60
K = 1 + 3,3 (1,7781 )
K = 1 + 5,33
K = 6,33 K=6

5
Untuk contoh kasus diatas, banyaknya sampel data pengukuran adalah 40 data, maka
kita memilih banyaknya kelas interval adalah 7
d. Panjang kelas interval
𝑅
P=
𝐾
35
P=
6
P = 5,83
P=6
e. Menentukan Batas untuk setiap Kelas Interval
- Tepi kelas bawah = batas bawah – 0,5
- Tepi kelas atas = batas atas + 0,5

f. Menentukan Nilai Tengah setiap Kelas Interval


- Nilai Tengah Kelas Pertama
Nilai Tengah Kelas Pertama = batas atas + batas bawah kelas Pertama
2
= 44,5 + 50,5
2
= 47,5
- Nilai Tengah Kelas kedua dan seterusnya :
Nilai Tengah Kelas kedua dan seterusnya mempergunakan cara yang sama seperti
menghitung Nilai Tengah Kelas Pertama.
NOMOR KELAS KELAS INTERVAL NILAI TENGAH
1 44,5 – 50,5 47,5
2 50,5 – 56,5 53,5
3 56,5 – 62,5 59,5
4 62,5– 68,5 65,5
5 68,5 – 74,5 71,5
6 74,5 – 80,5 77,5

6
2) Membuat Grafik Histogram
a. Interval dan frekuensi
Interval Frekuensi
45 – 50 6
51 – 56 12
57 – 62 23
63 – 68 10
69 – 74 5
75 – 80 4

HISTOGRAM
25 23

20
FREKUENSI

15
12
10
10
6
5
5 4

0
45 – 50 51 – 56 57 – 62 63 – 68 69 – 74 75 – 80
BERAT BADAN

7
b. Nilai tengah dan frekuensi

Nilai tengah Frekuensi


47,5 6
53,5 12
59,5 23
65,5 10
71,5 5
77,5 4

Histogram
25 23

20
Frekuensi

15
12
10
10
6
5
5 4

0
47,5 53,5 59,5 65,5 71,5 77,5
Berat Badan

2. Grafik Poligon

Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan
batangbatangnya dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Poligon frekuensi dibentuk
dengan memplotkan frekuensi kelas terhadap titik tengah kelas dan kemudian
menghubungkan titik-titik yang berurutan dengan garis lurus.
Dengan kata lain poligon merupakan bangun bersisi banyak yang tertutup. Jika
frekuensi yang ada dalam bentuk frekuensi relatif, maka disebut poligon frekuensi relatif atau
poligon persentase.

8
25 23

20
Frekuensi
15 12
10
10
6
5
4
5

0
47,5 53,5 59,5 65,5 71,5 77,5
Nilai tengah

Poligon Frekuensi

3. Grafik Ogive Naik dan Ogive Turun


Ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah disusun dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Untuk data yang disusun dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi kumulatif kurang dari, grafiknya berupaogive positif, sedangkan untuk
data yang disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari, grafiknya
berupa ogive negatif.
Frekuensi kumulatif kurang dari untuk suatu kelas adalah jumlah frekuensi semua
kelas sebelum kelas tersebut dengan frekuensi kelas itu. Sedangkan frekuensi kumulatif lebih
dari suatu kelas adalah jumlah frekuensi semua kelas sesudah kelas tersebut dengan frekuensi
kelas itu.

4. Grafik Garis (Line Chart)


Diagram garis adalah penyajian data statistik dengan menggunakan diagram
berbentuk garis lurus. Kegunaannya: Diagram ini biasanya digunakan untuk menyajikan data
statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan.
Grafik ini juga untuk menggambarkan nilai masing-masing deret data dalam bentuk garis
pada sebuah baris. Fungsinya untuk menunjukkan data pada rentang waktu tertentu.
Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan
nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan

9
membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap duantitik yang berdekatan
tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis.

5. Grafik Batang (Bar Chart)


Grafik batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu
objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-
keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang
terpisah. Perhatikan contoh berikut ini.
Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk
menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik
batang ganda.
6. Grafik Lingkaran (Pie Chart)
Grafik lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang
berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian bagian atau
persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan
besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor
lingkaran. Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data
tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Grafik adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk lukisan, baik
lukisan garis, gambar maupun lambang. Adapun tujuan pembuatan grafik adalah sebagai
berikut:

1. Untuk memperjelas perbandingan antara kelompok data satu dengan kelompok data
yang lain.
2. Untuk menunjukkan informasi kualitatif dengan cepat dan sederhana.
3. Untuk menyederhanakan perbandingan kelompok data yang awalnya berupa uraian
deskriptif yang banyak dan kompleks.

Fungsi grafik yaitu untuk menggambarkan data kuantitatif (data berupa angka) dengan
teliti. Fungsi lain yaitu untuk memberikan informasi mengenai perkembangan dan
perbandingan suatu kelompok data dari waktu ke waktu dengan cepat dan jelas serta fungsi
lainnya adalah untuk mempercepat proses pencarian informasi dari sebuah data yang telah
dibuat grafik.

3.2 Saran

1. Untuk pembaca agar dapat menambah wawasan mengenai buku teks yang baik.
2. Sebagai calon guru pengetahuan ini dapat dipergunakan dalam kegiatan ilmiah dan
pada umumnya dapat dipakai untuk kepentingan melengkapi laporan administratif.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sodijina Anas 2015. Pengantar statistik pendidikan. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada

https://www.academia.edu/12246638/MAKALAH_DISTRIBUSI_FREKUENSI

https://vebrianaparmita.wordpress.com/2013/09/21/bab-iii-distribusi-frekuensi dan-grafik/

12

Anda mungkin juga menyukai