PENDAHULUAN
Good Governance adalah sebagi suatu paradigma yang dapat terwujud apabila ketiga
pilar pendukungnya dapat berfungsi secara baik yaitu negara, sector swasta dan masyarakat
madani. Istilah good governance di Indonesia dipahami sebagai kinerja suatu pemerintahan,
perusahaan atau organisasi kemasyarakatan.
Pemerintahan dibentuk dengan maksud untuk membangun peradaban dan menjaga sistem
ketertiban sosial sehingga masyarakat bisa menjalani kehidupan secara wajar dalam konteks
kehidupan bernegara. Dalam perkembangannya, konsep pemerintahan mengalami transformasi
paradigma dari yang serba negara ke orientasi pasar (market or public interest), dari
pemerintahan yang kuat, besar dan otoritarian ke orientasi small and less government, egalitarian
dan demokratis, serta transformasi sistem pemerintahan dari yang sentralistik ke desentralistik.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Globalisasi?
2) Bagaimana peranan negara terhadap Globalisasi?
3) Apa pengertian Good Governance dan government?
4) Apa tujuan dari Good Governance?
5) Bagaimana Good Governance dan Government di Indonesia?
2.1 Globalisasi
Globalisasi merupakan suatu proses untuk meletakkan dunia di bawah satu unit sama
tanpa dibatasi oleh kedudukan geografi suatu negara. Melalui proses ini dunia tidak lagi
mempunyai perbatasan dengan ruang udara dan terbuka luas untuk dimasuki oleh berbagai
informasi yang disalurkan melalui media komunikasi, seperti internet, media elektronik dan
teknologi cyber. Perkembangan ini memungkinkan hubungan antara sebuah negara dengan
negara lain dan hubungan sesama manusia dilakukan secara singkat.Definisi globalisasi dapat
dirumuskan sebagai fenomena yang menjadikan dunia mengecil dari aspek hubungan antara
manusia karena perkembangan teknologi informasi.
Globalisasi terjadi ketika ditetapkannya formasi sosial global baru dengan ditandai oleh
diberlakukannya secara global suatu mekanisme perdagangan melalui penciptaan kebijakan
perdagangan bebas (free-trade), yakni dengan berhasilnya ditandatanganinya kesepakatan
internasional tentang perdagangan pada bulan April 1994 di Maroko. Kesepakatan ini merupakan
suatu perjanjian internasional, perdagangan yang dikenal dengan nama General Agreement On
Tariff and Trade (GAAT). GAAT merupakan suatu kumpulan aturan internasional yang mengatur
perilaku perdagangan antar pemerintah. GAAT juga merupakan forum negosiasi perdagangan
antar pemerintah serta merupakan pengadilan untuk menyelesaikan jika terjadi perselisihan
dagang antar bangsa. Kesepakatan ini dibangun proteksionis dan dibangun atas keyakinan bahwa
persaingan bebas akan menguntungkan bagi negara-negara yang menerapkan prinsip-prinsip
efektifitas dan efesiensi. Pada tahun 1995, suatu organisasi pengawasan perdagangan dan kontrol
perdagangan dunia dikenal sebagai World Trade Organization (WTO) yang merupakan salah satu
aktor forum perundingan antar perdagangan dari mekanisme globalisasi yang terpenting.
Globalisasi liberal telah membangun pandangan bahwa negara telah melemah di hadapan
globalisasi. Negara tidak lagi mampu berperan dilingkungan global untuk memberikan
kesejahteraan kepada masyarakat, karena lingkungan global, modal dan perusahaan-perusahaan
global lah yang mampu beraktifitas secara tidak terbatas.Pandangan ini dikemukakan oleh
Kenichi Ohmae yang menyatakan bahwa negara-bangsa tidak lagi mempunyai kemampuan
untuk terlibat dalam perekonomian global karena pola pikirnya yang lebih menekankan kepada
kepentingan nasional.
Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses pencapaian
keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama. Sebagai
suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan sektor swasta bagi
penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara.
6.Kesetaraan
Kesetaraan yakni kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan. Semua warga masyarakat
mempunyai kesempatan memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka. Prinsip
kesetaraan menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat melalui
penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat
dan memadai. Informasi adalah suatu kebutuhan penting masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan daerah. Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah daerah perlu proaktif memberikan
informasi lengkap tentang kebijakan dan layanan yang disediakannya kepada masyarakat.
Pemerintah daerah perlu mendayagunakan berbagai jalur komunikasi seperti melalui brosur,
leaflet, pengumuman melalui koran, radio serta televisi lokal. Pemerintah daerah perlu
menyiapkan kebijakan yang jelas tentang cara mendapatkan informasi
7. Efektifitas dan efisiensi
Untuk menunjang prinsip-prinsip yang telah disebutkan di atas, pemerintahan yang baik
dan bersih juga harus memenuhi kriteria efektif dan efisien yakni berdaya guna dan berhasil-
guna. Kriteria efektif biasanya di ukur dengan parameter produk yang dapat menjangkau sebesar-
besarnya kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok dan lapisan sosial. Agar pemerintahan
itu efektif dan efisien, maka para pejabat pemerintahan harus mampu menyusun
perencanaan-perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat, dan disusun secara
rasional dan terukur.
8.Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah pertangungjawaban pejabat publik terhadap masyarakat yang
memberinya kewenangan untuk mengurusi kepentingan mereka. Para pengambil keputusan di
pemerintah, sektor swasta dan organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada
masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk
pertanggungjawaban tersebut berbeda satu dengan lainnya tergantung dari jenis organisasi yang
bersangkutan. Instrumen dasar akuntabilitas adalah peraturan perundang-undangan yang ada,
dengan komitmen politik akan akuntabilitas maupun mekanisme pertanggungjawaban,
sedangkan instrumen-instrumen pendukungnya adalah pedoman tingkah laku dan sistem
pemantauan kinerja penyelenggara pemerintahan dan sistem pengawasan dengan sanksi yang
jelas dan tegas.
9.Visi Strategis
Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa yang akan
datang. Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata
pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa saja yang
dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga harus memiliki
pemahaman atas kompleksitas kesejarahan, budaya dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif
tersebut.