Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rangkuman Materi
ALFANNY RIZKY AKBAR (030742996)
a. Pengertian sejarah
Secara etimologi atau asal katanya Sejarah diambil dari berbagai macam istilah. Diantaranya
adalah:
- Kata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon. Mereka mengenal juga kata
syajarah annasab, artinya pohon silsilah. Pohon dalam hal ini dihubungkan dengan
keturunan atau asal usul keluarga raja/dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama
dalam kisah sejarah pada masa awal. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan
terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih
kompleks/maju. Sejarah seperti pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke
ranting yang terkecil.
- Dalam bahasa Jerman, yaitu Geschichteberarti sesuatu yang telah terjadi.
- Dalam bahasa Belanda yaitu Geschiedenis, yang berarti terjadi.
- Dalam bahasa Inggris yaitu History, artinya masa lampau umat manusia.
- Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan Yunani yaitu Historia
artinya informasi/pencarian, dapat pula diartikan Ilmu.
b. Konsep Sejarah Sebagai Ilmu
Sejarah mempunyai sifat yang khas dibanding ilmu yang lain,yaitu:
- Adanya masa lalu yang berdasarkan urutan waktu atau kronologis.
- Peristiwa sejarah menyangkut tiga dimensi waktu yaitu masa lampau, masa kini, dan
masa yang akan datang
- Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas dari peristiwa tersebut
- Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan
gugur apabila ditemukan data pembuktian yang baru.
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan
perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek
kehidupannya yang terjadi di masa lampau.
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau
bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat
terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi
masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja sebab sejarah itu berkesinambungan apa
yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa
sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga,
sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk
perencanaan masa yang akan datang.
Masa Lampau merupakan masa yang telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa dan masa
lampau itu selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia,
perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan how.
Kejadian yang menyangkut kehidupan manusia merupakan unsur penting dalam sejarah yang
menempati rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam kehidupan dunia yang
sedang dijalani sehingga selama hidup manusia tidak dapat lepas dari waktu karena
perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri. Perkembangan sejarah
manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan
datang.
2. Sejarah Sebagai Ilmu
Artinya sejarah merupakan pengetahuan masa lampau yang disusun secara sistematis
dan memiliki metode pengkajian ilmiah untuk mendapatkan suatu kebenaran. Sejarah sebagai
suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu yang telah dialami manusia di waktu lampau dan
yang telah meninggalkan jejak-jejaknya di waktu sekarang, di mana tekanan perhatian
terutama diletakkan pada aspek peristiwanya sendiri, dalam hal ini terutama yang bersifat
khusus dan segi-segi urutan perkembangannya, yang kemudian disusun dalam suatu cerita
sejarah. Sebagai suatu studi yang berusaha untuk mendapatkan pengertian tentang segala
sesuatu yang telah dialami (diucapkan, dipikirkan, dan dilaksanakan) oleh manusia di masa
lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri/diketemukan masa sekarang.
Sejarah sebagai ilmu harus memiliki objek yakni kejadian manusia dimasa lalu,
metode tersendiri, dan pokok permasalahan. Metode khas sejarawan untuk merekonstruksi
secara kritis, analitis,imajinatif masa lampau manusia berdasarkan data, peninggalan, bukti
tulisan, rekaman. Di dalam metodologi penulisan sebuah sejarah menggunakan berbagai
tahapan. Tahapan penulisan sejarah yaitu mengumpulkan sumber (heuristic), menyeleksi
sumber (verifikasi/kritik), penafsiran sumber (interpretasi) dan penulisan peristiwa sejarah
(Historiografi).
Fakta Sejarah
a. Pengertian Fakta Sejarah
Apa yang setiap hari disajikan oleh surat kabar kepada kita bukanlah kejadian-kejadian
melainkan pernyataan tentang kejadian atau fakta. Seperti telah diterangkan di atas kejadian
yang telah terjadi sebagai sejarah dalam arti objektif tidak mungkin lagi diulang atau dialami
kembali., akan tetapi bekas-bekasnya sebagai memori dapat diungkapkan atau
diaktualisasikan . Bentuk pengungkapan kembali ialah pernyataan (statement) tentang
kejadian itu. Oleh karena itu, dapat dijabarkan fakta adalah suatu statement tentang suatu
kejadian/peristiwa. Dengan demikian, jelaslah bahwa fakta sebenarnya merupakan produk
dari proses mental (sejarawan) atau memorisasi. Pada hakikatnya fakta juga bersifat
subyektif,memuat unsur dari subyek.
Bahan utama yang digunakan sejarawan menyusun suatu cerita atau analisis sejarah ialah
fakta, dan fakta itu pada hakikatnya adalah suatu konstruk yang dibuat oleh sejarawan, maka
sebenarnya fakta sejarah telah mengandung unsur subjektif, yaitu unsur-unsur subjek, dalam
hal ini ialah penulis sendiri. Dipandang secara demikian, maka sukar dipertanggung
jawabkan bahwa fakta adalah fakta yang mencerminkan apa yang sesungguhnya telah terjadi.
Arti fakta sejarah menurut beberapa ahli.
Menurut Sartono Kartodiharjo,” fakta adalah kejadian yang telah terjadi sebagai sejarah
dalam arti objektif tidak mungkin lagi diulangi atau dialami kembali, akan tetapi bekas-
bekasnya bisa diungkapkan atau diaktualisasikan “.
b. Macam-Macam Fakta Sejarah
Menurut Bacher fakta-fakta sejarah dapat dibedakan menjadi:
- Fakta-fakta keras (hard facts) yang itu fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya.
Sebagai contoh Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. dalam depot
arsip tersimpan banyak dokumen yang mendukung atau menjelaskan peristiwa tersebut.
- Fakta-fakta lunak (cold facts) yang itu fakta-fakta yang belum dikenal dan masih perlu
diselidiki kebenarannya. Untuk menguji kebenaran fakta-fakta itu, sejarawan harus
mendapatkan bukti-bukti yang kuat. Selanjutnya sejarawan juga harus pandai mengelola dan
menyusun fakta-fakta agar dapat membuhakan rekontruksi dalam bentuk kisah.
Metode Sejarah
Dapat disimpulkan sebagai cara atau prosedur yang sistematis untuk menjelaskan objek
kajiannya dalam merekonstruksi masa lampau. Kuntowijoyo mengartikan metode sejarah
sebagai petunjuk pelaksaaan dan teknis tentang bahan, kritik dan interpretasi sejarah serta
penyajian dalam bentuk tulisan. Metode Sejarah bertujuan memastikan dan mengatakan
kembali masa lampau. Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya
bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan (5W dan 1H) yang merupakan elemen dasar
penulisan sejarah, yaitu what (apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why
(mengapa), dan how (bagaimana).
Berdasarkan definisi metode sejarah yang dijelaskan, metode sejarah merupakan cara atau
teknik dalam merekonsturksi peristiwa pada masa lampau melalui empat tahapan kerja, yaitu:
- Heuristik (pengumpulan sumber)
- Kritik Sumber (eksternal/bahan dan internal/isi)
- Interpretasi (penafsiran)
- Historiografi (penulisan kisah sejarah).