Anda di halaman 1dari 9

Memahami Pompa Benam ( Submersible Pump )

Seperti Nostalgia saja, hari ini saya menerima laporan dari bagian Maintenance satu Pompa
Submersible yang dimiliki perusahaan bermasalah. Saya teringat dengan kejadian yang
samasetahun lalu saat bekerja di industri pengolahan makanan di Denpasar, pompa submersible
yang mensuplai air untuk proses produksi debitnya turun drastis, dari beberapa pompa, titik inilah
yang memiliki debit terbesar. akibatnya cadangan air yang kami miliki benar-benar minim. Perlu
anda ketahui industri pengolahan makanan memerlukan air dalam jumlah besar per hari, mengingat
kejadian itu, benar-benar merepotkan. Endingnya kurang lebih mirip, diangkat, bagian maintenance
melakukan cleaning, sialnya saat dipasang kembali, ternyata tetap tidak berfungsi bahkan mati total.
Lupakan kesialan kami. Dua kali kejadian ini sudah lebih dari cukup bagi kami untuk belajar.
Saya harap apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi anda.

Pompa Submersible
Pompa Submersible (pompa benam) disebut juga dengan electric submersible pump (ESP )
adalah pompa yang dioperasikan di dalam air dan akan mengalami kerusakan jika
dioperasikan dalam keadaan tidak terdapat air terus-menerus. Jenis pompa ini mempunyai
tinggi minimal air yang dapat dipompa dan harus dipenuhi ketika bekerja agar life time
pompa tersebut lama. Pompa jenis ini bertipe pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal sendiri
prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial
(dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.
Prinsip kerja pompa jenis ini berbeda dengan jenis Jet Pump. Jika pompa yang saya sebut
erakhir bekerja dengan cara menyedot air, jenis pompa submersible bekrja dengan
mendorong air ke permukaan.
Berikut kelebihan dari jenis pompa submersible :
1. Biaya perwatan yang rendah
2. Tidak bising, karena berada dalam sumur
3. Pompa memiliki pendingin alami, karena posisinya terendam dalam air
4. System pompa tidak menggunakan shaft penggerak yang panjang dan bearing,
jadi problem yang biasa terjadi pada pompa permukaan ( Jet Pump ) seperti keausan bearing
dan shaft tidak terjadi.

Detail Parts Drawing


Metabo SUBMERSIBLE PRESSURE PUMP TDP1000/7/025010011610 Spare Parts

1 - MULTI-ADAPTOR 2X1"AGX1"TÃŒLLE X3/4"AGX3/4MET-0903018410.0


2 - O-RING 28.25X2.62 ETMET-7632633054.0
3 - CHECK VALVEMET-7831609421.1
7 - CAPACITOR 12.5UF/400V ETMET-8050171656.1
8 - SLEEVE. CABLE SUPPORT ETMET-1341182251.1
9 - CLAMPING RING ETMET-1341182243.8
11 - CROSS REC'D PAN HEAD TAP.SCREW ST 4.2X32MET-6172006963.6
12 - RAISED CHEESE HEAD SCREWMET-6123022619.7
13 - SERRATED LOCK WASHERMET-6304084020.27
14 - MEDIUM WASHERMET-6300016330.61
19 - ELECTRIC MOTOR ASSEMBLY ETMET-8012633093.0
21 - PACKING RINGS ETMET-1349633023.1
23 - O-RING 90X5.4 ETMET-7632182222.4
24 - O-RING ETMET-7632633046.1
25 - PUMP CASING ETMET-1341633172.1
26 - O-RING ETMET-7632633062.2
28 - DIFFUSOR SUPPORT ETMET-1349633163.0
31 - PACKING RING ETMET-1349633031.1
32 - IMPELLER ETMET-1341633148.0
33 - O-RING ETMET-7632633070.0
34 - DIFFUSOR ETMET-1349633139.1
35 - DIFFUSOR LOCK ETMET-1349633120.1
38 - STAINLESS STEEL FILTER ETMET-1349633112.0
39 - BOTTOM PANEL ETMET-1341633105.1
40 - CAP ETMET-1349633082.1

Langkah Perbaikan Pompa Submersible

Debit air yang lebih kecil merupakan tanda-tanda pompa mengalami masalah. Jika tidak
ditangani masalah matinya pompa tinggal menunggu waktu.

Untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi, berikut langkah yang pernah dan biasa kami
lakukan.
1. Jika pompa mati, cek Capasitor. Ganti terlebih dahulu jika komponen ini tidak berfungsi.

2. Sambil di running, cek Ampere kabel power saat pompa running. Jika lebih cukup tinggi (
> 10 A ) ada beberapa kemungkinan, 1) motor mendapat beban cukup berat. ( Benda
asing seperti endapan tanah merah, tanah kapur, dll.), volume air sudah berkurang, pompa
bekerja dalam air dengan batas sangat minimum/kering dalam waktu yang lama, dan 3) lilitan
kumparan stator bermasalah..

3. Instalasi pompa submersible standard dilengkapi safety untuk mendeteksi kedalaman air
berupa sensor electroda. Jika sensor ini dalam kondisi baik, turunnya kedalaman air dalam
batas minimum akan terdeteksi, dan automatis memutus power ke motor.
Sensor Electroda

Beberapa teknisi kadang hanya mengandalkan TOR ( Thermal Overload Relay ) yang
terpasang pada Contactor untuk mendeteksi kondisi pompa dan kedalaman air. Biasanya
logika yang dipakai, saat kedalaman air berada dalam batas minimum, motor akan berputar
dalam kondisi kering, ini akan menyebabkan kenaikan temperature motor dan ampere motor.
Kenaikan dalam batas setting ampere pada TOR akan menyebabkan Contactor memutus
hubungan power.
Namun teknik ini sangat tidak disarankan, prinsipnya kedalaman air tanah harus dideteksi
dengan sensor yang mendeteksi kondisi langsung. Dalam jangka panjang penggunaan setting
ampere pada TOR menyebabkan lilitan stator bermasalah ( short ).

4. Perhatikan debit air, jika semburan awal tinggi kemudian melemah, kemungkinan besar
volume air dalam sumur berkurang. Jika semburannya lemah mulai dari awal motor running,
ini tanda-tanda problem dari motor.

5. Angkat pompa submersible ke permukaan. Periksa kondisi fisik, adakah benda asing yang
menghambat putaran shaft atau impeler. Kami pernah temui tali rafia terlilit, entah dari mana
datangnya makhluk ini.
Cek Pompa Submersible

6. Cek ulang Level kedalaman air dengan menggunakan tali ber-pemberat. Ukur kedalaman
air dan jarak permukaan ke dasar. Saya juga pernah temui, sumur yang longsor dibagian
dasarnya, kemungkinan struktur tanah labil atau efek getaran gempa. inormasi ini penting
saat penempatan titik pompa dan setting posisi sensor electroda.

7. Jika anda yakin tidak ada masalah dengan volume air dalam sumur. Fokuslaah untuk
perbaiki pompa

8. Jika anda merasa yakin untuk melakukan cleaning, berilah tanda terlebih dahulu sepanjang
bodi casing penutup impeler, untuk memastikan posisi pasang seperti awal. Buka impeller
satu persatu, cuci lalu pasang kembali. Setelah itu buka impeller berikutnya.

9. Periksa kondisi impeller, dan shaft. Jika sudah aus atau cacat , catat Type pompa
submersible anda, lalu dapatkan parts original di suplier resmi.
Impeller kondisi Not Ok

10. Cek tahanan lilitan kumparan pada rotor, jika tahanan menunjukkan nilai yang rendah,
menunjukkan kumparan bermasalah, misal bocor. Jika anda menemui masalah ini, saya
sarankan untuk mengganti dengan pompa yang baru.

11. Jika sudah selesai cleaning dan pompa dirakit kembali. Test terlebih dahulu didalam bak
air, debit air keluar dan ampere motor.

12. Jika tidak ada perubahan, jangan diteruskan eksperimen anda. Segera hubungi Service
Pompa resmi dan terpercaya. Setelah selesai service, minta pompa ditest kembali dan lihat
ampere motor saat running. Jika masih cukup tingggi ( >10 A ), jangan diterima. Perbaikan
belum complete.

12. Saya rekomendasikan pemasangan dilakukan oleh petugas service, ini penting jika anda
ingin mendapat garansi perbaikan

13. Bersiaplah untuk kecewa, jika pompa submersible anda tidak dapat di repair. Solusinya
hanya satu, beli baru. Ini yang terjadi satu tahun lalu, tanpa rasa bersalah, si tukang service
bilang seharusnya kami menservice pompa secara rutin dengan perhitungan satu paket.
Angkat, Cleaning, dan pasang kembali. Saran yang aneh, bukannya kami pakai submersible
supaya biaya perawatannya murah ?
Penutup
Perhitungan yang tepat antara suplay dan tingkat konsumsi sangat penting. Idealnya Suplay
lebih besar dari pada tingkat konsumsi. Namun jika anda memiliki titik sumber yang terbatas,
penggunaan Tankl air atau Ground Tank merupakan solusi yang lebih baik. Untuk
mengetahui debit titik air, biasakan memasang meteran air di out put pompa, dan buatlah
jadwal inspeksi debit, rutin setiap hari.

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan
industri. Konsumsi air tanah dengan hemat dan secukupnya, memiliki lahan hijau dan sumur-
sumur resapan di sekitar pabrik akan menjamin kelangsungan ketersediaan air dalam jangka
waktu yang yang lama.

Anda mungkin juga menyukai