Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PULANG PISAU


Jln. WAD. Duha Komplek Perkantoran Desa Mantaren Rey IV Kecamatan
Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau Kode Pos : 74811Telpon : 085245749601
E-mail: rs_pulpis@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PULANG PISAU

NOMOR : 440/018/SK/RSUD-PP/I-2019

TENTANG PANDUAN PENETAPAN ALUR PELAYANAN PASIEN

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PULANG PISAU,

Menimbang : Bahwa dalam rangka mengoptimalkan fungsi pusat kesehatan


masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, maka dianggap perlu adanya Alur pelayanan Rumah
Sakit sebagai kebijakan dan langkah – langkah Pelayanan yang
digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Rumah Sakit.
Bahwa untuk maksud tersebut huruf a diatas perlu dituangkan
dan ditetapkan kebijakan dasar Rumah Sakit dengan keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia no 29 Tahun 2009
: tentang Prakter Kedokteran
2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
3. Undang-undang kesehatan no 44 tentang Rumah Sakit

1
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


PULANG PISAU TENTANG PENETAPAN ALUR PELAYANAN
PASIEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PULANG PISAU
KESATU : Menetapkan Alur Pelayanan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah
Pulang Pisau sebagai mana tercantum dalam lampiran
keputusan ini
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Alur Pelayanan
Pasien pada Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau
dilaksanakan oleh Direksi Rumah Sakit Umum Daerah Pulang
Pisau
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Pulang Pisau


Pada : tanggal bulan
tanggal tahun

8 Januari 2019

Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Pulang Pisau,

dr. MULIYANTO BUDIHARDJO,


M.Hlth.Sc.
Pembina Utama Muda
NIP. 19610826 199703 1 002

2
PANDUAN PENETAPAN ALUR PELAYANAN PASIEN

I. Definisi
Alur Pelayanan adalah urutan atau tata cara yang harus diikuti pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.

II. Maksud dan Tujuan


Unit darurat yang penuh sesak dan tingkat hunian rumah sakit yang tinggi dapat
menyebabkan pasien menumpuk di daerah unit darurat dan menciptakannya sebagai
tempat menunggu sementara pasien rawat inap. Mengelola alur berbagai pasien
selama menjalani asuhannya masing-masing menjadi sangat penting untuk
mencegah penumpukan yang selanjutnya mengganggu waktu pelayanan dan
akhirnya juga berpengaruh terhadap keselamatan pasien. Pengelolaan yang efektif
terhadap alur pasien (seperti penerimaan, asesmen dan tindakan, transfer
pasien,serta pemulangan) dapat mengurangi penundaan asuhan kepada pasien.
Komponen dari pengelolaan alur pasien termasuk:
a. Ketersediaan tempat tidur rawat inap, yang dapat diketahui saat admisi.
Apabila tidak tersedia, maka dapat diberikan alternatif untuk dititip di
ruangan lain sampai tempat tidur rawat inap yang sesuai dengan kelasnya
tersedia kembali.
b. Perencanaan fasilitas alokasi tempat, peralatan, utilitas, teknologi medis,
dan kebutuhan lain untuk mendukung penempatan sementara pasien.
Apabila ruangan tidak tersedia sama sekali, maka rumah sakit akan
menyediakan tempat khusus dengan segala daya yang dimiliki secara
optimal.
c. Perencanaan tenaga untuk menghadapi penumpukan pasien di beberapa
lokasi sementara dan atau pasien yang tertahan di unit darurat. Kepala
Ruangan, penanggung Jawab Ruangan, Manajemen serta Case Manager
bersama-sama mencari jalan keluar serta menetukan perencanaan tenaga
tambahan untuk menghadapi penumpukan pasien
d. Alur pasien di daerah pasien menerima asuhan, tindakan, dan pelayanan
(seperti unit rawat inap, laboratorium, kamar operasi, radiologi, dan unit
pasca-anestesi)
e. Efisiensi pelayanan nonklinis penunjang asuhan dan tindakan kepada
pasien (seperti kerumahtanggaan dan transportasi maksimal 1 jam sejak
permintaan transportasi diajukan.
f. Pemberian pelayanan ke rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien
g. Akses pelayanan yang bersifat mendukung (seperti pekerja sosial,
keagamaan atau bantuan spiritual)
Monitoring dan perbaikan proses ini merupakan strategi yang tepat dan
bermanfaat untuk mengatasi masalah. Semua staf rumah sakit, mulai dari unit rawat

3
jalan, unit rawat inap, unit gawat darurat, staf medis, keperawatan, administrasi,
lingkungan, dan manajemen risiko dapat ikut berperan serta menyelesaikan
masalah arus pasien ini. Koordinasi ini dapat dilakukan oleh seorang Manajer
Pelayanan Pasien (MPP)/Case Manager.
Alur pasien menuju dan penempatannya di unit gawat darurat berpotensi
membuat pasien bertumpuk. Ada penempatan pasien di unit gawat darurat yang
merupakan jalan keluar sementara mengatasi penumpukan pasien rawat inap
rumah sakit.
Dengan demikian, rumah sakit harus menetapkan standar waktu berapa lama
pasien di unit gawat darurat, kemudian harus ditransfer ke unit rawat inap rumah
sakit. Diharapkan rumah sakit dapat mengatur dan menyediakan tempat yang aman
bagi pasien.

III. Ruang Lingkup


Prinsip-prinsip dasar pada layanan di Rumah Sakit :
3.1 Pasien datang ke rumah sakit dapat disebabkan karena beberapa alasan, yaitu:
a) Dikirim oleh/ rujukan rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan
kesehatan lain.
b) Dikirim oleh/ rujukan praktik dokter, Dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lain
di luar rumah sakit.
c) Datang atas kemauan sendiri.
3.2 Setelah pasien tiba di rumah sakit, pasien/ keluarga melakukan pendaftaran di
loket pendaftaran. Pasien ditanya mengenai tujuan kedatangannya di rumah
sakit.
3.3 Berdasarkan kecepatan pelayanan kesehatan, pasien datang ke rumah sakit
dapat dibedakan :
a) Pasien yang dapat menunggu yaitu pasien berobat jalan dengan perjanjian
dan pasien yang tidak dalam keadaan darurat.
b) Pasien yang datang perlu pertolongan segera (pasien gawat darurat).
3.4 Pasien di rumah sakit dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan dan rawat
inap.
3.5 Bedasarkan jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :
a) Pasien baru, yaitu pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit
untuk keperluan pelayanan kesehatan dan akan menerima nomor rekam
medis.
b) Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan
pelayanan kesehatan dan akan mempergunakan nomor rekam medik.

4
IV. Tata Laksana

4.1 Alur Penerimaan Pasien Rawat Inap Baru

UGD/Poli 3 Pendaftaran 4 Rawat Inap


rawat inap

2 1 Serah Terima Pasien diantar


pendaftaran

Orientasi Ruangan dan


Perkenalan Perawat

4.2 Alur permintaan pemeriksaan laboratorium

Perawat Konfirmasi
Permintaan Adm/Kasir
Poli/UGD/
Dokter
ruangan
Laboratorium

4.3 Alur merujuk pasien ke Rumah Sakit lain

DPJP Perawat Konfirmasi RS


yang dituju

Farmasi

Administrasi Rujuk

Ambulance

4.4 Alur Pasien Gawat di Rawat Inap

Perawat Dokter ICU


DPJP/Ruangan
n

4.5 Alur pasien ranap rencana operasi

Informed acc
DPJP Perawat consent pasien
dan keluarga Tidak
acc

Surat
penolakan

5
4.4 Alur Pelayanan IGD
Rawat jalan
Tindakan
Rawat inap

Rujuk Administrasi
Pasien Triase IGD
Pasien

Kamar
operasi
Observasi
Meninggal
(kamar jenasah)

4.5 Alur Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri (APS)

Pasien atau Dokter Jaga atau dr.spesialis


Perawat
keluarga

Farmasi Pemberkasan Surat


Penolakan

Administrasi Pulang

4.6 Alur pelayanan permintaan obat ke farmasi

Resep Dokter Perawat Asper

Farmasi

4.7 Alur Transfusi Darah


Konfirmasi
adm/asuransi Surat Sample
Persetujuan + form
Informed
consent laboratorium
DPJP Perawat
Keluarga
Atau Pasien
Surat PMI
Penolakan

V. Dokumentasi
Setiap kegiatan yang sudah dilakukan didokumentasikan ke dalam rekammedis
pasien (RM catatan keperawatan). Untuk pemantauan atau monitoring pasien
didokumentasikan di lembarobservasi pasien.

6
7

Anda mungkin juga menyukai