Anda di halaman 1dari 3

Makna penjelasan bagi peserta didik

Memberi penjelasan dalam konteks pembelajaran tidak berarti hanya memberitahukan, tetapi yang
utama adalah membantu peserta didik belajar. Itu berarti yang menjadi fokus di sini adalah peserta didik
bukan guru.

Menurut Odora (2014) memberi penjelasan yang baik dalam konteks belajar dan pembelajaran, sangat
penting untuk membuka pemahaman peserta didik tentang subjek atau materi pembelajaran. Melalui
penjelasan, guru dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis peserta didik dan memberikan
bimbingan melalui penilaian induktif untuk membuat generalisasi. Dari sudut pandang pendidikan
teknologi, penjelasan dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang disengaja, yang merupakan
penemuan kebenaran, yang didasarkan pada argumen deduktif konkret.

Penjelasan berkaitan dalam konteks pembelajaran yang merupakan upaya dari guru untuk memberikan
pemahaman tentang sesuatu kepada peserta didik. Penjelasan juga dipandang sebagai alat untuk
menggambarkan fenomena yang relevan, mengembangkan pemikiran logis peserta didik, dan
membimbing pola berpikir induktif dalam rangka mencapai pemahaman secara generalisasi.

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan saat memberikan penjelasan :

1. Perlunya penekanan pada mengapa sesuatu itu dapat terjadi

2. Memperhatikan kontekstual penjelasan dari fenomena yang akan dijelaskan.

Dalam konteks ini peran dari penjelasan adalah untuk membuat peserta didik memahami sesuatu yang
terkait dengan apa yang dijelaskan seperti memahami konsep, prosedur, ataupun aturan.

Brown dan Amstrong (Odora,2014) mengidentifikasi dua jenis menjelaskan yang pada umumnya
membantu peserta didik dalam memahami penjelasan, yaitu penjelasan imajinatif dan penjelasan
intruksional. Penjelasan imajinatif berupa respon atas dasar pertanyaan terbuka dari peserta didik.
Sementara penjelasan intruksional yaitu pembelajaran yang menggunakan penjelasan untuk
memberikan makna terhadap suatu prinsip melalui contoh dan ringkasan.

Lebih lanjut Mahehswari mengemukakan bahwa penjelasan adalah keterampilan kunci. Pada umumnya
keterampilan penjelasan merupakan keterampilan yang kompleks untuk menjelaskan atau memberikan
pengertian kepada peserta didik. Melalui penjelasan harus membuat peserta didik yang tadinya tidak
tahu menjadi tahu, harus dapat menjembatani Kesenjangan antara pengetahuan peserta didik atau
pengalaman sebelumnya dengan fenomena baru, dan mungkin juga bertujuan untuk menunjukkan
saling ketergantungan dari fenomena secara umum. Melalui penjelasan dapat membantu peserta didik
untuk mengasimilasi dan mengakomodasi data atau pengalaman baru.

Memberikan penjelasan sangat erat kaitannya dengan gaya presentasi. Sale (2015) mengemukakan
bahwa dalam memberikan penjelasan, guru harus memperhatikan gaya presentasi yang baik. Dalam hal
ini gaya presentasi bukan hanya kemampuan untuk menggunakan aspek suara dan bahasa tubuh untuk
mempertahankan perhatian positif dan membangun hubungan antara guru dan peserta didik, tetapi juga
untuk cepat mengenali reaksi dari peserta didik, dan memodifikasi gaya komunikasi jika diperlukan
manakala guru ingin menciptakan atau mendorong perubahan perilaku peserta didik yang diinginkan.
Guru harus memiliki kemampuan untuk melihat memantau dan memahami isyarat dari peserta didik,
diantaranya melalui observasi yang cermat dengan secara empatik mendengarkan peserta didik, atau
biasa disebut dengan ketajaman sensorik yang harus dimiliki guru saat memberikan penjelasan.

Guru idealnya memiliki kemampuan yang dimiliki oleh profesi profesional lain yang bekerja di bidang
psikologi terapan maupun detektif yang memiliki peran dalam mempengaruhi suatu perilaku di
masyarakat Melalui penggunaan bahasa nada suara dengan berbagai strategi komunikasi non verbal.
Dengan kemampuan seperti itu maka guru akan dapat mempengaruhi peserta didik untuk belajar
dengan baik.

Memberikan penjelasan dalam pembelajaran seringkali dianggap sebagai teacher Centred. Pemahaman
tentang teacher center seringkali dipandang kurang positif, hal ini merupakan pandangan yang sempit,
misalnya jangka waktu bicara guru terlalu lama terutama jika tidak memiliki organisasi yang baik dan
gaya presentasi yang tidak menarik sehingga proses pembelajaran menjadi membosankan dan kurang
efektif. Akan tetapi jika teacher center ini dikelola dengan baik, misalnya ceramah yang disampaikan
dengan cara yang konsisten menggunakan pendekatan berbasis bukti (misalnya tampilan yang tepat
presentasi bervariasi fokus pada konsep-konsep kunci pertanyaan yang diajukan pun dapat mendorong
peserta didik berpikir) dan kemampuan presentasi yang baik, maka ceramah tersebut dapat menjadi
sangat efektif dan kreatif dalam hal meningkatkan belajar peserta didik terhadap pencapaiannya.

Alasan Perlunya Keterampilan Menjelaskan dikuasai oleh Guru

1. Meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna bagi
siswa karena pada umumnya pembicaraan lebih didominasi oleh guru daripada oleh siswa.

2. Kadangkala penjelasan yang diberikan oleh guru tidak jelas bagi murid,tetapi hanya jelas bagi guru itu
sendiri. Mungkin disebabkan karena gaya bahasa yang digunakan guru belum dapat dicerna atau dinalar
oleh siswa atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangan pemikiran mereka. Kemampuan guru dalam
mengenal atau menganalisa tingkat pemahaman siswa sangat dibutuhkan dan sangat penting dalam
proses memberikan penjelasan.

3. Tidak semua siswa dapat menggali atau memahami sendiri pengetahuan dari buku atau sumber
lainnya. Oleh karena itu guru perlu membantu menjelaskan hal-hal tersebut

4. Kurangnya sumber yang tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam memahami pelajaran.
Guru perlu membantu siswa dengan cara memberikan informasi lisan berupa penjelasan yang cocok
dengan materi yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
Raflis K. (1985). Katerampilan Menjelaskan. Panduan Penajaan Mikro NO. 4.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan.

S.L.La. Sulo et al. (1985). Pengajaran Mikro. Jakarta: Proyek Pengembangan

Pendidikan Guru (P3G). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai