Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan


rahmat-Nya penyusunan Modul Produk Hukum Desa bagi Sekretaris
Desa Propinsi Kalimantan Barat dapat diselesaikan.
Modul Penyusunan Produk Hukum Desa ini disusun dalam
rangka pelaksanaan Diklat Peningkatan Kompetensi Sekretaris Desa
Provinsi Kalimantan Barat. Modul ini membahas tentang pengertian,
jenis dan tehnik penyusunan Produk Hukum Desa yang meliputi
Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala
Desa.
Di era otonomi, Desa diberi kewenangan untuk mengatur
penyelenggaraan Pemerintahan. Salah satu implementasi dari
kewewangan tersebut adalah melalui penyusunan produk Hukum
Desa. Agar Produk Hukum Desa. Agar Produk Hukum yang dibuat
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, maka diperlukan
acuan guna menyusun Produk Hukum Desa yang baik dan benar.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat cq Badan Diklat pada
kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada Tim penyusun
Modul, yang telah membantu penyusunan modul Penyusunan Produk
Hukum Desa ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
segenap pihak yang telah berpartisipasi dalam perencanaan program
dan pelaksanaannya hingga Diklat Peningkatan Kompetensi
Sekretaris Desa di Provinsi Kalimantan Barat dapat terselenggara
dengan baik.
Pontianak, 31 Desember 2013
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Kalimantan Barat,

Parbubu Lumban Tobing, S.Sos, MM


Pembina Utama Muda
NIP. 19581229 198411 1 001

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………....................... i
DAFTAR ISI………………………………………………...................... ii
PETA MODUL ………………………………………………………....... iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………....... 1
A. Latar Belakang……………………………………………........ 1
B. Deskripsi Singkat. …………………………………………...... 2
C. Tujuan Pembelajaran…………………………………………. 2
D. Waktu Pembelajaran………………………………….............. 3

BAB II PRODUK HUKUM DESA..................................................... 4


A. Pengertian Produk Hukum Desa……………………….......... 4
B. Jenis Produk Hukum Desa………………………………........ 5
C. Kedudukan Produk Hukum Desa…...................................... 6
D. Rangkuman……………………….......................................... 7
E. Latihan………………………………………………................. 7

BAB III PERATURAN DESA

A. Pengertian Peraturan Desa………………………………...... 8


B. Jenis Peraturan Desa………………………………................ 8
C. TahapPenyusunanPeraturanDesa………………………….. 9
D. Rangkuman………………………………............................... 14
E. Latihan………………………………....................................... 14

BAB VI TEHNIK PENYUSUNAN PERATURAN DESA, PERATURAN


KEPALA DESA, DAN KEPUTUSAN KEPALA DESA
A. Latar Belakang……………………………….......................... 15
B. Tehnik Penyusunan……………………………….................. 15
C. Rangkuman……………………………….............................. 28
D. Latihan………………………………...................................... 28

ii
KUNCI JAWABAN LATIHAN-1……………………………….............. 29
KUNCI JAWABAN LATIHAN-2……………………………….............. 30
KUNCI JAWABAN LATIHAN-3……………………………….............. 31
DAFTAR PUSTAKA………………………………............................... 32

LAMPIRAN........................................................................................ 33

iii
MODUL–MODUL DALAM

DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI

SEKRETARIS DESA

Manajemen Manajemen
Building Learning
Pola Pikir PNS Pemerintahan dan Pembangunan
Committmet
Kelembagaan Desa Desa

Wawasan Penyusunan
Manajemen
Kebangsaan Dalam Administrasi Desa Produk Hukum
Kepegawaian
Kerangka NKRI Desa

Pelaporan
Penyelenggaraan Keuangan Desa
Pemerintahan Desa

iv
PETA MODUL
PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DESA
DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI SEKRETARIS DESA
MATERI TUJUAN

Peserta dapat menjelaskan


pengertian produk hukum
desa, jenis produk hukum
desa dan kedudukan produk
hukum desa dalam hierarki
PRODUK HUKUM DESA peraturan perundangan yang
berlaku di Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Peserta dapat menjelaskan


pengertian Peraturan
PERATURAN DESA
Desadan Jenis Peraturan
Desa dan Tahapan
Penyusunan Peraturan Desa

TEHNIK PENYUSUNAN
Peserta dapat menjelaskan
PERATURAN DESA,
tehnik penyusunan peraturan
PERATURAN KEPALA DESA
desa, peraturan kepala desa
DAN KEPUTUSAN KEPALA
dan keputusan kepala desa
DESA

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas Hukum


(rechtsstaat); Negara berdasarkan atas Hukum (rechtsstaat),
tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machtsstaat).
Mengandung arti bahwa negara, termasuk di dalamnya
pemerintah dan lembaga-lembaga negara yang lain dalam
melaksanakan tindakan-tindakan apapun, harus dilandasi oleh
hukum atau harus dapat dipertanggungjawabkan secarahukum.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu wujud kewenangan desa untuk mengatur
kepentingan masyarakatnya adalah melalui pembentukkan
produk hukum desa.. Salah satu tujuan dari pembentukkan
produk hukum desa adalah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan desa dan mengatur pelaksanaan pembangunan
dan pelayanan umum.
Oleh karena itu, pemahaman yang benar terhadap fungsi,
kedudukan, dan tata cara pembuatan produk hukum desa
menjadi hal penting yang harus diketahui oleh aparat pemerintah
desa, agar produk hukum yang dibuat benar-benar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Di era otonomi, banyak sekali dijumpai peraturan-peraturan
yang dibuat bertentangan dengan peraturan perundangan yang
ada. Sebagai contoh pada tahun 2011 ada sekitar 4.000
Peraturan Daerah yang dibatalkan karena tidak sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku (Tempo, 2011).

1
B. Diskripsi Singkat

Sesuai dengan prinsip desentralisasi dan otonomi daerah,


Desa atau sebutan lain diberi kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diaku. dalam rangka
pengaturan kepentingan masyarakat,
Salah satu implementasi dari kewewangan tersebut adalah
kewenangan desa untuk membuat peraturan yang mengatur tata
pemerintahan desa.Badan Permusyawaratan Desa bersama
Pemerintah Desa menyusun Peraturan Desa dan Kepala Desa
menyusun peraturan pelaksanaannya, yaitu Peraturan Kepala
Desa dan Keputusan Kepala Desa.
Peraturan desa, peraturan kepala desa dan keputusan
kepala desa inilah yang dikenal sebagai produk hukum desa.
Ketiga produk hukum desa ini harus dilihat secara komperehensif
sehingga terdapat kejelasan dalam pelaksanaan dan
kewenangannya, dan produk hukum desa ini harus disusun
secara benar sesuai dengan kaidah-kaidah hukum dan teknik
penyusunannya.
Modul produk hukum desa ini membahas pengertian
tentang produk hukum desa, kedudukannya dalam hierarki
perundangan yang berlaku dan tata cara penyusunan produk
hukum desa sesuai kaidah peraturan yang berlaku.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi Umum

Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan


mampu memahami tentang produk hukum desa , manfaatnya
dan proses penyusunannya.

2. Indikator Keberhasilan

Selesai berlatih peserta diharapkan dapat menjelaskan :


a. Pengertian produk Hukum Desa

2
b. Kedudukan Produk Hukum Desa dalam Hierarki
Perundangan yang berlaku di Republik Indonesia
c. Menjelaskan Tata cara Pembentukkan Peraturan Desa
d. Tehnik penyusunan Peraturan Desa, Peraturan Kepala
Desa dan Keputusan Kepala Desa.

D. Waktu

Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran Produk Hukum


Desa Bagi Sekretaris Desa ini adalah sebanyak 6 Jam Pelajaran
@ 45 menit

3
BAB II

PRODUK HUKUM DESA

Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan


dapat menjelaskan pengertian produk hukum desa,
jenis produk hukum desa dan kedudukan produk
hukum desa dalam hierarki peraturan perundangan
yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia

A. Pengertian Produk Hukum Desa

Hukum merupakan bagian terpenting bagi suatu negara


terlebih jika negara tersebut merupakan negara hukum. Bagi
negara hukum, hukum berada di posisi tertinggi. Secara umum
pengertian hukum adalah sekumpulan aturan yang mengatur
tingkah laku manusia dalam bermasyarakat. Istilah hukum sendiri
berasal dari bahasa arab“huk’mun” yang berarti menetapkan.
Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan


Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dalam mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan

4
Permusyawaratan Desa atau sebutan lainnya yang selanjutnya
disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan
demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai
unsur penyelengaraan Pemerintahan Desa.
Berbicara tentang produk hukum desa, maka kita akan
berbicara tentang hal yang berkaitan produk yang berarti sesuatu
yang dihasilkan dan hukum desa, yaitu berhubungan dengan
sekumpulan aturan yang dibuat oleh Pemerintahan Desa. Lalu
pertanyaan yang mungkin muncul adalah apa yang dimaksud
dengan produk Hukum Desa.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan produk hukum
desa adalah :
1. Peraturan desa dibentuk dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan desa
2. Penjabaran lebih lebih lanjut dari peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi
3. Dasar pengambilan kebijakan pemerintah desa
4. Mengatur pelaksanaan pembangunan dan pelayanan umum
5. Mengatur hubungan masyarakat kearah terciptanya
ketertiban, keamanan dan ketrentraman yang berkeadilan

B. Jenis Produk Hukum Desa

Hukum adalah sekumpulan peraturan yang dibentuk oleh


lembaga yang berwenang untuk mengatur tingkah laku manusia
dalam lingkungan masyarakat yang bersifat memaksa dan jika
dilanggar maka akan diberikan sanksi yang jelas dan nyata.
Pada prinsipnya, suatu produk hukum dibuat untuk sebesar-
besarnya kepentingan masyarakat. Dalam era otonomi sekarang
ini, desa diberi kewenangan yang luas untuk membuat aturan-
aturan dalam penyelengaaraan dan pelayanan kepada
masyarakat. Aturan –aturan yang dibuat inilah yang disebut
dengan produk hukum desa.
Ada 3 Jenis Produk Hukum desa, yaitu 1). Peraturan Desa
2). Peraturan Kepala Desa dan 3) Keputusan Kepala Desa.

5
1. PERATURANDESA
Peraturan ini merupakan peraturan yang tertinggi yang ada
di desa yang dibuat secara bersama-sama oleh kepala desa
dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa)yang
mendasarkan diri pada partisipasi masyarakat. Peraturan
Desa dibuat untuk mengatur urusan rumah tangga di desa.
Ruang lingkup berlakunya hanya pada desa dimana
peraturan desa itu dibuat.
2. Peraturan Kepala Desa
Peraturan ini merupakan peraturan yang materimuatan
merupakan penjabaran dari Peraturan Desa atau peraturan
yang materi muatannya berdasarkan aspirasi masyarakat.
3. Keputusan Kepala Desa
Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa yang bersifat menetapkan dalam rangka
melaksanakan Peraturan Desa maupun Peraturan Kepala
Desa

C. Kedudukan Produk Hukum Desa

Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan


berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Perundang-Undangan disebutkan pada Pasal 7 :
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang
3. Peraturan Pemerintah;
4. Peraturan Presiden;
5. Peraturan Daerah Propinsi dan;
6. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Selanjutnya berdasarkan Pasal (8) UU nomor 12/2011,


dijelaskan bahwa Peraturan Desa merupakan salah satu
Peraturan Perundangan yang keberadaannya diakui dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6
D. RANGKUMAN

Pada prinsipnya, suatu produk hukum dibuat untuk sebesar-


besarnya kepentingan masyarakat. Dalam era otonomi sekarang
ini, desa diberi kewenangan yang luas untuk membuat aturan-
aturan dalam penyelengaaraan dan pelayanan kepada
masyarakat. Aturan –aturan yang dibuat inilah yang disebut
dengan produk hukum desa.
Ada 3 Jenis Produk Hukum desa, yaitu 1). Peraturan Desa
2). Peraturan Kepala Desa dan 3) Keputusan Kepala Desa.
Sedangkan secara Hierarki, produk hukum desa diatur
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dengan
urutan sebagai berikut : 1). UUD 1945 2). Undang-
undang/Peraturan Pemerintah Pengnati Undang-undang 3).
Peraturan Pemerintah,4). Peraturan Presiden ,5). Peraturan
Daerah Propinsi dan 6).Peraturan Daerah Kab/Kota.

E. LATIHAN
1. Coba saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan produk
hukum desa, berikan contoh-contohnya ?
2. Jelaskan Hierrarki Produk hukum desa berdasarkan
perundangan yang berlaku di Indonesia. ?

7
BAB III

PERATURAN DESA

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan peserta


dapat menjelaskan pengertian Peraturan Desa dan
Jenis Peraturan Desa dan Tahapan Penyusunan
Peraturan Desa

A. Pengertian Peraturan Desa

Peraturan Desa adalah produk hukum tingkat desa yang


ditetapkan oleh Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan
Desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa (pasal
55 PP No 72 tahun 2005). Peraturan desa dibentuk dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan desa, dengan demikian
maka pemerintahan desa harus merupakan penjabaran lebih
lanjut dari peraturan-peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi dan tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum
dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi serta
harus memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat desa
setempat dalam upaya mencapai tujuan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan masyarakat jangka panjang,
menengah dan jangka pendek

B. Jenis Peraturan Desa

Peraturan desa yang wajib dibentuk berdasarkan PP No 72


tahun 2005 adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Desa tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa
2. Peraturan desa tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja
Desa
3. Peraturan Desa tentang rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMD)
4. Peraturan Desa tentang Pengelolaan Keuangan Desa

8
5. Peraturan Desa tentang Pembentukkan Badan Usaha Milik
Desa, apabila Pemerintah Desa membentuk BUMD
6. Peraturan Desa tentang Pembentukkan Badan Kerja sama
7. Peraturan desa tentang Lembaga Kemasyarakatan.

Selain peraturan desa yang wajib dibentuk seperti tersebut


diatas, pemerintah desa juga dapat membentuk peraturan desa
yang merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari peraturan daerah
dan perundang-undangan lainnyayang sesuai dengan kondisi
sosial budaya setempat, antara lain:

1. Peraturan desa tentang pembentukkan panitia pencalonan


dan pemilihan kepala desa
2. Peraturan Desa tentang penetapan yang berhak
menggunakan hak pilih dalam pemilihan Kepala Desa
3. Peraturan desa tentang penentuan tanda gambar calon,
pelaksanaan kampanye, cara pemilihan dan baiaya
pelaksanaan pemilihan kepala desa
4. Peraturan desa tentang penetapan pengelolaan dan
pengaturan pelimpahan fungsi sumber-sumber pendapatan
dan kekayaan desa
5. Peraturan desa tentang pungutan desa

C. Tahap Penyusunan Peraturan Desa

Sebagaimana proses penyusunan peraturan perundang-


undangan lainnya, maka penyusunan peraturan desa juga
dilakukan melalui serangkaian proses sebagai berikut :
1. PERENCANAAN
2. PEMBENTUKAIN
a. Persiapan
b. Pembahasan
3. PENGESAHAN DAN PENETAPANPENYAMPAIAN
PERATURAN DESA
4. PENYEBARLUASAN

1. TAHAP PERENCANAAN

9
Agar dalam Pembentukan Peraturan Desa dapat
dilaksanakan, secara berencana, maka
PembentukanPeraturan Desa perlu dilakukan berdasarkan
Program Legislasi Desa. Program Legislasi Desa adalah
instrumen perencanaan program pembentukan Peraturan
Desa yang disusun secara berencana, terpadu, dan
sistematis.

MAKSUD PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DESA


 untuk menjaga agar produk Peraturan Perundang-
undangan desa tetap berada dalam kesatuan sistem
hukum nasional
 Agar Desa mempuyai perencanaan yang baik dalam
hal penyusunan peraturan di tingkat desa yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan
perundang – undangan yang lebih tinggi

LANGKAH MENYUSUN PROGRAM LEGISLASI DESA


 Identifikasi kebutuhan perdes karena adanya tuntutan
peraturan yang lebihtinggi
 Identifikasi kebutuhan perdes karena berdasarkan
kajian lingkungan stategisdesa
 Analisa Kewenangan Desa
 Menyusun Program Legislasi

10
Contoh Format
Identifikasi kebutuhan perdes karena adanya tuntutan peraturan
yang lebih tinggi

Contoh Format
Identifikasi kebutuhan perdes karena berdasarkan kajian
lingkungan strategis desa

11
2. TAHAP PEMBENTUKAN

Rancangan Peraturan Desa diprakarsai oleh Pemerintah


Desa dan
dapat berasal dari usul inisiatif BPD
PENYAMPAIAN RANCANGAN PERATURAN DESA
(1) Rancangan peraturan desa yang telah disiapkan oleh
pemerintah desa disampaikan dengan surat pengantar kepala
desa kepada BPD oleh kepala desa .
(2) Rancangan peraturan desa yang telah disiapkan oleh BPD
disampaikan oleh pimpinan BPD daerah kepada kepala desa

3. TAHAP PEMBAHASAN

a. Pembahasan rancangan peraturan desa di BPD dilakukan


oleh BPD bersama pemerintah desa
b. Pembahasan bersama dilakukan melalui tingkat-tingkat
pembicaraan.
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembahasan
rancangan peraturan desa diatur dengan Peraturan Tata
Tertib BPD.

4. TAHAP PENGESAHAN DAN PENETAPAN PERATURAN


DESA

a. Rancangan Peraturan Desa yang telahdisetujui bersama


oleh Kepala Desa dan BPD disampaikan oleh Pimpinan
BPD kepada Kepala Desa untuk ditetapkanmenjadi
Peraturan Desa
b. Penyampaian Rancangan Peraturan Desa dilakukan
dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung
sejak tanggal persetujuan bersama

12
5. TAHAP PENETAPAN

Rancangan Peraturan wajib ditetapkanoleh Kepala Desa


denganmembubuhkan tanda tangan dalamjangka waktu
paling lambat 30 (tigapuluh) hari sejak diterimanyaRancangan
Peraturan Desa tersebut.

6. TAHAP PENYAMPAIAN PERATURAN DESA

Peraturan Desa disampaikan olehKepala Desa kepada


Bupati/Walikota melalui Camat sebagai bahanpembinaan dan
pengawasan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan

7. TAHAP PENYEBARLUASAN

a. Peraturan Desa dan Peraturan KepalaDesa sebagaimana


dimaksud ayat (1) disebarluaskan oleh Pemerintah Desa.(
PP No 72 Pasal 60 ayat 3 )
b. Peraturan Desa dan peraturanpelaksanaannya wajib
disebarluaskankepada masyarakat oleh PemerintahDesa.

Penyebaranluasan ini dapat dilakukan antara lain


melalui 1) Forum masyarakat baik formal maupun non formal
2). Poster 3). Radio kumunitas 4). Papan Informasi Desa
5).Papan informasi dusun, Rw, Rt

13
D. RANGKUMAN

Peraturan Desa adalah produk hukum tingkat desa yang


ditetapkan oleh Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan
Desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa (pasal
55 PP No 72 tahun 2005). Peraturan desa dibentuk dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan desa
Peraturan desa disusun melalui serangkaian tahapan
sebagai berikut :

1. PERENCANAAN
2. PEMBENTUKAIN
 Persiapan
 Pembahasan
3. PENGESAHAN DAN PENETAPAN
4. PENYAMPAIAN PERATURAN DESA
5. PENYEBARLUASAN

E. LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan peraturan desa, sebutkan


contoh-contoh kewenangan desa yang dapat dibuat menjadi
peraturan desa ?
2. Jelaskan pentahapan dalam pembuatan peraturan desa ?
3. Bagaimana npartisipasi masyarakat dalam pembuatan
peraturan desa ?

14
BAB III
TEHNIK PENYUSUNAN PERATURAN DESA, PERATURAN
KEPALA DESA DAN KEPUTUSAN KEPALA DESA

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan peserta diklat dapat


menjelaskan tehnik penyusunan peraturan desa, peraturan
kepala desa dan keputusan kepala desa

A. Latar Belakang

Sesuai dengan prinsip desentralisasi dan otonomi daerah,


Desa atau sebutan lain diberi kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam rangka
pengaturan kepentingan masyarakat,
Badan Permusyawaratan Desa bersama Pemerintah Desa
menyusun Peraturan Desa dan Kepala Desa menyusun
peraturan pelaksanaannya, yaitu Peraturan Kepala Desa dan
Keputusan Kepala Desa.
Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan
Kepala Desa harus disusun secara benar sesuai dengan kaidah-
kaidah hukum dan teknik penyusunannya.

B. Tehnik Penyusunan

Kerangka struktur Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa


dan keputusan Kepala Desa terdiri dari :

1.. Penamaan/Judul;
2. Pembukaan;
3.. Batang Tubuh;
4. Penutup; dan
5. Lampiran (bila diperlukan).

15
Uraian dari masing-masing substansi kerangka Peraturan
Desa, peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa,
sebagai berikut :

1. Penamaan / Judul
a. Setiap Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan
Keputusan Kepala Desa mempunyai penamaan/judul.
b. Penamaan/judul Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa
dan Keputusan Kepala Desa memuat keterangan
mengenai jenis, nomor, tahun dan tentang nama
peraturan atau keputusan yang diatur.
c. Nama Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan
Keputusan Kepala Desa dibuat singkat dan
mencerminkan isi Peraturan Desa, Peraturan Kepala
Desa dan Keputusan Kepala Desa.
d. Judul ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri tanda
baca. Contoh Penulisan Penamaan/Judul:

Penamaan :PERATURAN DESA

PERATURAN DESA CIMANGGIS


NOMOR 13 TAHUN 2006
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

Penamaan :PERATURAN KEPALA DESA

PERATURAN KEPALA DESA CIMANGGIS


NOMOR 22 TAHUN 2006
TENTANG
IURAN PEMBANGUNAN JEMBATAN DESA

16
Penamaan :KEPUTUSAN KEPALA DESA

KEPUTUSAN KEPALA DESA CIMANGGIS


NOMOR 44 TAHUN 2006
TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA HARI ULANG TAHUN RI KE 61

2. PEMBUKAAN
Pembukaan pada Peraturan Desa terdiri dari:
a. Frasa "Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa";
b. Jabatan Pembentuk Peraturan Desa yaitu Kepala Desa.
c. Konsiderans, diawali dengan kata 'menimbang', yang
memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang pembuatan Peraturan Desa.
d. Dasar Hukum, diawali dengan kata 'mengingat' yaitu
memuat:
a. Dasar hukum pembuatan Peraturan Desa.
b. Peraturan perundang-undangan yang memerintahkan
pembuatan Peraturan Desa tersebut.
c. Produk hukum yang berkaitan langsung dengan
materi Peraturan Desa tersebut.
e. Frasa, diawali dengan kata "Dengan Persetujuan
Badan Perwakilan Desa".
f. Memutuskan.
g. Menetapkan.

Pembukaan pada Peraturan Kepala Desa terdiri dari:


a. Frasa " Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa";
b. Jabatan pembentuk Peraturan Kepala Desa.
c. Konsiderans;
d. Dasar Hukum;
e. Memutuskan; dan
f. Menetapkan.

Pembukaan pada Keputusan Kepala Desa terdiri dari:


a. Frasa "Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa";
b. Jabatan pembentuk Keputusan Kepala Desa;
c. Konsiderans;

17
d. Dasar Hukum; dan
e. Memutuskan;

18
19
20
21
22
23
3. BATANG TUBUH

Peraturan Desa
Batang Tubuh memuat semua materi yang dirumuskan
dalam pasal-pasal atau diktum-diktum. Batang tubuh yang
dirumuskan dalam pasal-pasal adalah jenis Peraturan Desa
dan Peraturar. Kepala Desa
yang bersifat mengatur (Regelling), sedangkan jenis
Keputusan Kepala Desayang bersifat penetapan
(Besehikking), batang tubuhnya dirumuskan dalamdiktum-
diktum.
Pengelompokan batang tubuh Peraturan Desa terdiri
atas:
Ketentuan umum: Berisi pengertian, singkatan atau
akronim dan hal-hal lain yang bersifat umum yang berlaku
bagi pasal-pasal dalam Bab.
a. Materi yang diatur: berisi perincian hal-hal yang
hendak diatur dalam Peraturan Desa.

24
b. Ketentuan penyidikan: Memuat pejabat penyidik yang
ditunjuk untuk melakukan penyidikan atas pelanggaran
Peraturan Desa.
c. Ketentuan pidana: Memuat larangan, hukuman atau
sanksi yang akan diterapkan apabila terjadi
pelanggaran terhadap Peraturan Desa.
d. Ketentuan peralihan
e. Ketentuan penutup, memuat: pejabat yang diberi
kewenangan untuk melaksanakan hal-hal tertentu;
peraturan pelaksanaan dari Peraturan Desa; saat
berlakunya Peraturan Desa; pengaruh Peraturan
Desa terhadap peraturan lain.

PERATURAN KEPALA DESA

Peraturan Kepala Desa adalah bersifat Mengatur (Regelling).

1) Batang tubuh Peraturan Kepala Desa memuat semua materi


yang akan dirumuskan dalam pasal-pasal.
2) Pengelompokan dalam batang tubuh terdiri atas :
a) Ketentuan Umum;
b) Materi yang diatur;
c) Ketentuan Peralihan (kalau ada);
d) Ketentuan Penutup.

3) Materi muatan Peraturan Kepala Desa adalah merupakan


pelaksanaan dari Peraturan Desa.

Materi muatan Peraturan Kepala Desa adalah merupakan


pelaksanaan dari Peraturan Desa.

Tata cara perumusandan penulisan materi muatan batang


tubuh Peraturan Kepala Desa, sama halnya dengan tata cara
perumusan dan penulisan materi muatan Peraturan Desa.

KEPUTUSAN KEPALA DESA


Keputusan Kepala Desa adalah bersifat Penetapan
(Besehiking).

25
1) Batang Tubuh Keputusan Kepala Desa memuat semua
materi muatan keputusan yang dirumuskan dalam diktum-
diktum
2) Pengelompokan dalam batang tubuh terdiri atas materi yang
akan diatur.

26
27
4. PENUTUP

 Rumusan tempat dan tanggal penetapan diletakkan


sebelah kanan;
 Nama Jabatan ditulis dengan huruf KAPITAL, dan pada
akhir kata diberi tanda koma (,)
 Nama lengkap Pejabat yang menandatangani , ditulis
dengan huruf KAPITAL, tanpa gelar dan pangkat
 Penetapan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa atau
Keputusan Kepala Desa ditandatangani oleh Kepala
Desa.

C. RANGKUMAN

Tata cara penyusunan Produk hukum desa yang meliputi


peraturan desa, peraturan kepala desa dan Keputusan Kepala
Desa, pada dasarnya telah diatur sesuai Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006, dengan sistimatika
yang terdiri dari 1.Penamaan/Judul; 2). Pembukaan; 3).Batang
Tubuh; 4). Penutup dan 6). Lampiran (bila diperlukan

D. LATIHAN

1. Coba saudara jelaskan tentang sistimatika Peraturan Desa,


Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa
berdasarkan Permendagri Nomor 29 tahun 2006?
2. Jelaskan perbedaan judul /penamaan antara Peraturan Desa,
Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa.?

28
KUNCI JAWABAN LATIHAN-1

1. Produk hukum desa adalah peraturan-peraturan yang


dibuat/dihasilkan oleh Pemerintahan Desa dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di desa dengan tujuan
sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat yang ada
di desa tersebut. Produk hukum desa ini umumnya terdiri dari
1). Peraturan Desa 2). Peraturan Kepala Desa dan 3).
Keputusan Kepala Desa.

2. Berdasarkan Hierarki perundang-undangan yang berlaku,


maka hierarki produk hukum desa adalah sebagai berikut :
a. Undang –Undang Dasar Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang/ Peraturan Pemerinta-Undang Pengganti
Undang-Undang
c. Peraturan Pemerintah;
d. Peraturan Presiden;
e. Peraturan Daerah Propinsi dan;
f. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

29
KUNCI JAWABAN LATIHAN-2

1. Peraturan Desa adalah produk hukum tingkat desa yang


ditetapkan oleh Kepala Desa bersama Badan
Permusyawaratan Desa dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan desa (pasal 55 PP No 72 tahun 2005).
Peraturan desa dibentuk dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan desa.

2. Proses penetapan peraturan desa melalui serangkaian


kegiatan sebagai berikut :
a. PERENCANAAN
b. PEMBENTUKKAN
i. Persiapan
ii. Pembembahasan
c. PENGESAHAN DAN PENETAPAN
d. PENYAMPAIAN PERATURAN DESA
e. PENYEBARLUASAN

3. Keterlibatan masyarakat dalam penetapan Peraturan Desa


adalah secara partisipatif melalui tahap perencanaan dalam
proses Legislasi Desa yang diwakili oleh BPD (Badan
Permusyawaratan Desa).

30
KUNCI JAWABAN LATIHAN-3

1. Pada umumnya sistimatika dari Produk hukum desa baik


Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa maupun
Keputusan Kepala Desa mempunyai format yang sama
walaupun fungsinya berbeda. Format umum ketiganya
terdiri dari Tata cara penyusunan Produk hukum desa
yang meliputi peraturan desa, peraturan kepala desa dan
Keputusan Kepala Desa, pada dasarnya telah diatur
sesuai Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29
Tahun 2006, dengan sistimatika yang terdiri dari
1.Penamaan/Judul; 2). Pembukaan; 3).Batang Tubuh;
4). Penutup dan 6). Lampiran (bila diperlukan)

2. Penamaan Untuk Peraturan Desa

PERATURAN DESA CIMANGGIS

NOMOR 13 TAHUN 2006


TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

3.
PERATURAN KEPALA DESA CIMANGGIS
NOMOR 26 TAHUN 2006
TENTANG
IURAN PEMBANGUNAN JEMBATAN DESA

KEPUTUSAN KEPALA DESA CIMANGGIS


NOMOR 44 TAHUN 2006
TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA HARI ULANG TAHUN RI KE 61

31
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Dalam Negeri. Peraturan Menteri Dalam Negeri


Nomor 29 Tahun 2006. Tentang Pedoman
Pembentukkan dan Mekanisme Penyusunan
Peraturan Desa.

LSU Bina Insani. Modul Pelatihan Penyusunan Perdes


Partisipatif. Kebumen. 2007

Jenis Produk Hukum di Desa _ Pramudya.htm.blogspot. di


Download pada tanggal 20 November 2013

Fathul Ilmi Foundation. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Kepala Desa. Prinsip Dasar Penyusunan
Peraturan Desa. 2007

32

Anda mungkin juga menyukai