1. Pengkajian
a. Identitas
Biodata Pasien
Nama : Ny. B
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kabila
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal masuk RS : 03 Desember 2018
Tanggal Pengkajian : 03 desember 2018
Sumber Informasi : Klien, Keluarga, Medical Record
b. Riwayat Penyakit
Luka di tumit kaki kiri dan terasa nyeri skala 5-6, nyeri hilang timbul, nyeri pada saat
digerakkan, klien tampak merintih jika nyeri tiba.
Satu bulan sebelum masuk rumah sakit, klien kena luka di tumit kaki kiri, namun klien tidak
mengetahui penyebabnya. Mulai saat itu klien lebih berhati-hati dan pelan-pelan saat berjalan.
Dua minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan dirasa semakin bertambah, luka pada tumit
menjadi bengkak. Diperiksakan ke dokter praktik dan hanya diberi obat oral. Satu minggu
sebelum masuk rumah sakit keluhan pada tumit klien makin bertambah, luka makin
membengkak dan oleh cucunya luka tersebut dibuka atau diiris keluar pusnya banyak. Klien
hanya istirahat dirumah dan akhirnya karena merasa tidak kuat dan tidak bisa mengobati luka
tersebut maka oleh keluarganya klin dibawa ke rumah sakit. Hari masuk rumah sakit, keluhan
luka tumit,kemudian dilakukan perawatan luka.
Klien menderita tekanan darah tinggi sudah sejak 10 tahun yang lalu. Klien terdeteksi diabetes
mellitus saat menjalani perawatan di rumah sakit ini. Klien belum pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya.
Klien dan keluarga belum mengetahui penyakit diabetes mellitus yang diderita klien, karena
klien dan keluarga hanya mengethaui kalau klien tersebut dirawat di rumah sakit karena adanya
luka ulkus di tumit tersebut. Untuk pemeliharaan kesehatan klien selalu memeriksakan diri ke
dokter atau mantri praktik di sekitar rumahnya.
1. Pola Nutrisi/Metabolik
Intake makanan : sebelum sakit klien makan 3 kali sehari, dengan sayur dan lauk.
Klien mempunyai pantangan makanan yaitu daging kambing. Saat sakit/ dirawat di rumah sakit
klien hanya menghabiskan rata-rata ¼ porsi pemberian. Menurut klien BB turun dari biasanya,
BB tidak terkaji.
Intake cairan : sebelum sakit klien mminum 6-7 gelas sehari, minuman pantangan
kopi. Saat di rumah sakit ini klien mendapat cairan infus 1000 ml sehari dan minum air putih 3-4
gelas sehari.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : sekali per dua atau tiga hari. Dan saat sakit di rumah sakit klien per dua atau tiga
hari, dengan konsistensi padat warna kuning.
Sebelum sakit klien BAK 7-8 kali sehai. Dan selama di rumah sakit klien terpasang dower
cateter mulai tanggal. Dalam satu hari -+ 800 CC warna kuning pekat.
Klien tidur selama 7-8 jam setiap hari, tidak ada gangguan tidur. Saat di rumah sakit klien
banyak istirahat dan tidur.
7. Pola Perceptual
Klien mengatakan bahwa tidak ada perubahan pada penglihatan dan klien tidak menggunakan
alat bantu dengar.
Klien sudah menopause, klien menikah dua kali. Dengan suami yang pertama mempunyai 7 anak
dan dengan suami yang kedua klien tidak mempunyai anak. Klien merasa senang dan bahagia
karena didampingi oleh suami yang kedua.
Klien lebih dekat dengan suami. Komunikasi dengan perawat sekarang hanya apabila ditanya,
menggunakan bahasa jawa.
Sebelum sakit klien taat sholat, saat sakit klien tidak bisa sholat lagi, tapi meyakini apapun
penderitaannya Tuhan yang mengatur-Nya.
A. Pemeriksaan Fisik
Nyeri pada luka di tumit kaki kiri, skala 5-6, merasa panas seperti terbakar.
2. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5°C
3. Kepala
Bentuk : normochepal
Rambut : Lebat, sedikit berubah, terakhir keramas 5 hari yang lalu, rambut berbau.
Mata : Konjungtiva : tidak pucat (-/-), Sklera: ikterus (-/-), reflek cahaya +/+, fungsi
penglihatan baik.
Mulut : Bibir kelihatan kering, gigi banyak yang sudah tanggal, nafas berbau.
4. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfe nodus. Tidak ada peningkatan
JVP.
5. Thorak
Inspeksi : simetris
6. Abdomen
Inspeksi : Perut kelihatan lebih besar, dengan diameter 30 cm
Palpasi : Abdomen supel, hati dan limfe tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Tidak ada kelainan di regio inguinal. Klien terpasang dower catheter sejak tanggal 23 Maret.
8. Ektremitas
Terdapat ulkus di tumit kiri, luas ulkus dengan diameter kurang lebih 5cm kedalamannya kurang
lebih 1cm, nampak jaringan nekrotik warna putih. Terdapat oedema dibagian kaki distal kanan
kiri. Infus terpasang ditangan kiri
9. Program Terapi
1. Analisa data
DO:
DO:
c. R: ekstremitas bawah.
d. S: 5-6
a. Pasien mengatakan
sebelum sakit makan 3 kali
sehari dengan sayur dan lauk.
b. Pasien mengatakan
mempunyai pantangan
makanan yaitu daging
kambing.
DO :
a. Pasien selama di rumah
sakit terpasang dower cateter.
b. Dalam melakukan
makan/minum, mandi,
berpakaian, mobilitas di tempat
tidur, berpindah,
Adanya ulkus pada Kelemahan
4. ambulasi/ROM dibantu oleh
kaki mobilitas fisik
orang lain
DS : –
5. DO : Kurangnya Defisit
a. Rambut lebat sedikit pengetahuan perawatan diri
beruban, terakhir keramas 5
hari yang lalu, rambut berbau
DS : –
Prioritas Masalah
2. Nyeri berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai dengan adanya luka pada
tumit kaki yang menyebabkan nyeri, nyeri bertambah saat beraktifitas, nyeri seperti ditusuk-
tusuk pada area ekstremitas bawah dengan skala nyeri 6, pasien meringis kesakitan
ditunjukkan dengan memegangi area nyeri.
4. Kelemahan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya ulkus pada kaki ditandai
dengan pasien selama di rumah sakit terpasang dower cateter, alam melakukan
makan/minum, mandi, berpakaian, mobilitas di tempat tidur, berpindah, ambulasi/ROM
dibantu oleh orang lain, dan untuk kebutuhan toileting pasien dibantu oleh orang lain dan
dengan bantuan alat
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ditandai
dengan rambut lebat sedikit beruban, terakhir keramas 5 hari yang lalu, rambut berbau, bibir
kering, gigi banyak yang sudah tanggal, nafas berbau.
1. Intervensi keperawatan
No.
Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
Dx
5. Kurangi
ontro presipitasi
nyeri.
6. Pilih dan
lakukan
penanganan nyeri
(farmakologis/non
farmakologis).
7. Ajarkan
teknik non
farmakologis
(relaksasi, distraksi
dll) untuk
mengetasi nyeri..
8. Berikan
analgetik untuk
mengurangi nyeri.
9. Evaluasi
tindakan pengurang
nyeri/kontrol nyeri.
10. Kolaborasi
dengan dokter bila
ada komplain
tentang pemberian
analgetik tidak
berhasil.
11. Monitor
penerimaan klien
tentang manajemen
nyeri.
d. Jaga
kebersihan mulut
klien
tercukupi 4. Meningkatkan rasa
keterlibatannya; memberikan
e. Berikan
c. Porsi makan klien informasi pada keluarga untuk
makan sedikit tapi
habis memahami nutrisi pasien.
sering
3. Kolaborasi
dengan ahli
giziikan diet dan
makanan ringan
dengan tambahan
makanan yang
disukai bila ada
4. Pastikan
klien untuk
mempertahankan
pergerakan sendi
5. Pastikan
klien bebas dari
nyeri sebelum
diberikan latihan
6. Anjurkan
ROM Exercise
aktif: jadual;
keteraturan, Latih
ROM pasif.
7. Bantu
identifikasi
program latihan
yang sesuai
8. Diskusikan
dan instruksikan
pada klien
mengenai latihan
yang tepat
9. Anjurkan
dan Bantu klien
duduk di tempat
tidur sesuai
toleransi
11. Fasilitasi
penggunaan alat
Bantu
b. Pengetahuan 3. Beri
pasien tentang perawatan bantuan sampai
diri meningkat klien mempunyai
kemapuan untuk
merawat diri
4. Bantu klien
dalam memenuhi
kebutuhannya.
5. Anjurkan
klien untuk
melakukan
aktivitas sehari-hari
sesuai
kemampuannya
6. Pertahankan
aktivitas perawatan
diri secara rutin
7. Evaluasi
kemampuan klien
dalam memenuhi
kebutuhan sehari-
hari.
8. Berikan
reinforcement atas
usaha yang
dilakukan dalam
melakukan
perawatan diri
sehari hari.
1. Pengkajian
Kaji tingkat kemampuan diri pasien pasien terhadap hal mempengaruhi individu.
Menetapkan ideal diri terhadap penyakit yang di derita
2. Observasi
Observasi kemampuan pasien terhadap hal mempengaruhi individu. Menetapkan ideal diri
terhadap penyakit yang di derita.
3. Tindakan mandiri
Menganjurkan keluarga agar memotifasi pasien dalam hal meningkatkan percaya diri guna
untuk meningkatkan ideal diri, pasien mampu melakukan perawatan luka secara madiri.
Seperti : memberikan penguatan agar pasien dapat menerima keadaan dan mampu untuk
bisa menunjukan ideal diri meskipun dalam keadaan kaki yang sedang dalam perawatan
karena ulkus DM
4. Healt education
5. Kolaborasi
Evalusi
1. Pengkajian
Setelah dilakukan pengkajian pasien mampu mengatakan apa yang membuat tingkat
ideal diri pasien rendah
2. Observasi
Setelah dilakukan observasi pasien sudah mulai menerima keadaan dirinya dan lebih
percaya diri lagi bahwa penyakit yang di derita itu akan sembuh
3. Tindakan mandiri
4. Healt education
5. Kolaborasi
Lakukan kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat Seperti : glucophage, diabex,
metformin, diaformin, beneformin
DAFTAR PUSTAKA
Nursing Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.).2014. NANDA International Nursing Diagnoses:
Definition & Classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell
Moorhead, Sue, dkk.2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) : Measurement of Health
Outcomes, Sixth Edition. Oxford : Mosby Elservier