Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa penulis telah
menyelesaikan tugan mata kuliah STRUKTUR KONSTRUKSI V yang membahas
................................. dalam bentuk makalah.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu dosen …………. yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis
sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.

2. Teman- teman yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai
kesulitan sehingga tugas ini selesai.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Amin.

Padang.11_ APRIL_2017

Disusun

RANGGA FRIMARIO

SIANTON
PENDAHULUAN

 Pengertian Struktur CANGKANG :


Structure Cangkang adalah bentuk struktural tiga dimensi yang kaku dan tipis
serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai
bentuk sembarang. Bentuk yang umum adalah permukaan yang berasal dari.

Kurva yang diputar terhadap 1 sumbu (misalnya, permukaan bola, elips,


kerucut, dan parabola), Permukaan translasional yang dibentuk dengan
menggeserkan kurva bidang di atas kurva bidang lainnya, (misalnya permukaan bola
eliptik dan silindris)

Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan 2 ujung segmen garis pada


2 kurva bidang (misalnya permukaan bentuk hiperbolik parabolid dan konoid) Dan
berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang sudah disebutkan di atas.

Bentuk cangkang tidak harus selalu memenuhi persamaan matematis


sederhana. Segala bentuk cangkang mungkin saja digunakan untuk suatu struktur.
Bagaimanapun, tinjauan konstruksional mungkin akan membatasi hal ini.

Beban-beban yang bekerja pada cangkang diteruskan ke tanah dengan


menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam bidang (in-plane)
permukaan tersebut.Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya
tahan Momen yang berarti Struktur cangkang tipis khusunya cocok digunakan untuk
memikul beban merata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul
beban terpusat. Struktur cangkang selalu memerlukan penggunaan cincin tarik pada
tumpuannya.

Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam bidang
(terutama dengan cara tarik dan tekan), struktur cangkang dapat sangat tipis dan
mempunyai bentang yang relatif besar. Perbandingan bentang tebal sebesar 400 –
500 saja digunakan (misalnya tebal 3 in. (8 cm) mungkin saja digunakan untuk
kubah yang berbentang 100 sampai 125 ft (30 sampai 38 m). Cangkang setipis ini
menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya beton bertulang
yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang. Bentuk-bentuk 3
dimensional lain, misalnya kubah pasangan (bata), mempunyai ketebalan lebih
besar, dan tidak dapat dikelompokkan struktur yang hanya memikul tegangan dalam
bidang karena, pada struktur tebal seperti ini, momen lentur sudah mulai dominan .

Bentuk 3 dimensional juga dibuat dari batang-batang kaku dan pendek.


Struktur seperti ini pada hakikatnya adalah struktur cangkang karena perilaku
strukturalnya dapat dikatakan sama dengan permukaan cangkang menerus, hanya
saja tegangannya tidak lagi menerus seperti pada permukaan cangkang, tetapi
terpusat pada setiap batang. Struktur demikian baru pertama kali digunakan pada
awal abad XIX. Kubah Schewedler, yang terdiri atas jaring-jaring batang bersendi
tak teratur, misalnya, diperkenalkan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada
tahun 1863, pada saat ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m). Struktur
baru lainnya adalah menggunakan batang-batang yang diletakkan pada kurva yang
dibentuk oleh garis membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak
kubah besar di dunia ini yang menggunakan cara demikian.

Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaan


batang-batang yang berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, kita dapat
menggunakan cara-cara lain yang menggunakan batang-batang yang panjangnya
sama. Salah satu diantaranya adalah kubah geodesik yang diperkenalkan oleh
Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak dapat dibuat, maka banyaknya
pola berulang identik yang akan dipakai untuk membuat bagian dari permukaan bola
itu akan terbatas. Icosohedron bola, misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk
dengan menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi bola. Tinjauan
geometris demikian inilah yang digunakan oleh Fuller. Kita harus berhati-hati dalam
menggunakan cara seperti ini karena sifat strukturnya dapat membingungkan.
Keuntungan struktural yang didapat tidak selalu lebih besar daripada bentuk kubah
lainnya.

Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga dapat


dibuat dengan menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa di antaranya adalah
atap barrel ber-rib dan atap Lamella yang terbuat dari grid miring seperti pelengkung
yang membentuk elemen-elemen diskrit. Bentuk yang disebut terakhir ini yang
terbuat dari material kayu sangat banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton
bertulang juga dapat digunakan. Dengan sistem Lamella, kita dapat mempunyai
bentangan yang sangat besar.

Konsep dari struktur cangkang(shell) dapat dipahami seperti ilustrasi


disamping ini: Sehelai kertas dapat melendut karena beban sendiri. Kertas yang
digulung dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan. Bentuk silinder juga dapat
meningkatkan kekuatan dan kekakuan. Kertas dapat tertekuk (roboh) karena beban
yang berat. Penguatan ujung silinder dapat menahan tekukan.
 Arah Penyaluran Gaya :
Persyaratan Struktur Shell :
Suatu Struktur Shell harus mempunyai tiga syarat yaitu :

1. Harus mempunyai bentuk lengkung, tunggal maupun ganda (single or double).

2. Harus tipis terhadap permukaan ataupun bentangannya

3. Harus dibuat dari bahan keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan dan tekanan.

Untuk menentukan struktur yang tepat yang akan digunakan pada suatu
bangunan, langkah bijak pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengetahui
struktur yang ada beserta sifat dan penggunaannya..

 Jenis-Jenis Structure Cangkang :

1. Rotational Surface
Adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung yang datar
diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan ratisional dapat dibagi tiga
yaitu, Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface.

Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface.


2. Transitional Surface
Adalah bidang yang diperoleh bilamana ujung – ujung suatu garis lurus
digeser pada dua bidang sejajar. Shell dengan permukaan transitional dibagi dua
yaitu Cylindrical Surface dan Elliptical Surface.

Cylindrical Surface , Elliptical Surface.

3. Translational Surface
Adalah bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang datar digeser
sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang datar lainnya. Shell dengan
translational dibagi menjadi Hyperbolic Paraboloid dan Conoid.

Hyperbolic Paraboloid, Conoid.


 Salah satu bentuk GEDUNG KEONG MAS :
 Penggolongan Shell
Sebagai sebuah struktur menurut Sukawi (2010), Shell digolongkan menjadi
beberapa macam berdasarkan :

1. Secara GEOMETRI

2. Berdasarkan Proses Pembentukan

3. Berdasarkan Penggolongan Kedudukan Kurva


 Aplikasi Structure Cangkang :

Bentuk Struktur yang baik dan menyisakan banyak ruang didalamnya


sehingga tidak memerlukan tiang penyangga pada bagian interior bangunan,
struktur Shell banyak digunakan sebagai struktur pada bangunan publik. Beberapa
contoh/aplikasi bangunan yang menggunakan struktur Shell adalah :

1. ROYAN MARKET HALL – PARIS

Tabel 1. Identitas Bangunan Market Hall Royan :

Lokasi Royan, Charante – Maritime, Poitou – charente, Perancis

Tahun Pembuatan 1955 – 1956

Jenis Bangunan Market Hall

Fungsi Bangunan sarana umum

Jenis Konstruksi Concrete Shell

Arsitek Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger

Luas Bangunan diameter 52.40 meter

2. CENTER OF NEW INDUSTRIES AND TECHNOLOGIES


Center of New Industries and Technologies yang lebih dikenal sebagai CNIT ini
terletak di Puteaux , Perancis , merupakan salah satu bangunan pertama yang
dibangun di La Défense di Paris , Perancis. Memiliki bentuk seperti cangkang keong
dan struktur Shell, bangunan ini memiliki bentang dan luasan yang lebar
didalamnya.

Tabel 2. Identitas Bangunan Center of New Industries and Technologies :

Lokasi La Défense di Paris , Puteaux Perancis

Tahun Pembuatan 1956 – 1958

Jenis Bangunan Exhibition Center

Fungsi Bangunan Convention Center

Jenis Konstruksi Concrete Shell

Robert Edouard Camelot, Jean de Mailly, Bernard ZehrfussJean,


Arsitek
Prouvé

Kontraktor Nicolas Esquillan

Tinggi Langit – langit +46 m (151′) diatas permukaan laut

Panjang Bangunan 218 m (715 kaki)

3. SDYNEY OPERA HOUSE


Dibangun di kawasan Benellong Point diatas teluk Sydney yang dulunya
difungsikan sebagai gudang penyimpanan kereta trem. oleh Jorn Utzon diubah
menjadi suatu mahakarya yang indah dan dikenang sepanjang masa pada tahun
1957 untuk memenuhi ambisi pemerintah setempat. Luas Sydney Opera House
adalah 1,8 hektar dan 2,2 hektar luas lahannya. Luas lantai yang dapat dipakai
adalah 4,5 hektar. Panjang bangunan adalah 185 m dan lebar 120 meter.

Tabel 2. Identitas Bangunan Sdyney Opera House

Lokasi Benellong Point

Tahun Pembuatan 1957

Jenis Bangunan Opera House

Fungsi Bangunan Opera House

Jenis Konstruksi Shell

Arsitek Jorn Utzon

Kontraktor –

Ketinggian atap 67 meter

Bentang Bangunan 185 m x 120 m

4. KRESGE AUDITORIUM

Bangunan diberi nama dari funder pokoknya, Sebastian S. Kresge, pendiri


Kresge Toko dan Yayasan Kresge. Auditorium ini merupakan suatu tempat dimana
mahasiswa MIT dan fakultas dapat berkumpul untuk acara resmi, yang dimaksudkan
untuk kapel pernikahan dan peringatan; hijau yang membentang antara dua
bangunan, dalam tradisi-Amerika awal perencanaan perkotaan, adalah untuk
melayani sebagai pengaturan untuk acara publik.

Tabel 3. Identitas Bangunan Auditorium Kresge

Lokasi Cambridge, Massachusetts

Tahun Pembuatan 1950 – 1955

Jenis Bangunan School Auditorium

Jenis Konstruksi Thin Shell Concrete Dome, Copper Roof

Arsitek Eero Saarinen

Tinggi Langit – langit 50 kaki diatas permukaan laut

5. Church of San José Obrero


Church of San José Obrero merupakan sebuah contoh konstruksi luar biasa,
dua shell berbentuk hyperbolic paraboloid dengan pusat gaya berat terletak di
bagian tengah bangunan dimana dua shell tersebut melayang ke atas.
Pembangunan Church of San José Obrero diselesaikan pada tahun 1959.
Dirancang oleh Félix Candela, Enrique de la Mora y Palomar, Fernando Lopéz
Carmona, sebagai sebuah sarana ibadah yaitu gereja di Monterrey, Neuvo León,
Mexico.

Tabel 4. Identitas Bangunan Church of San Jose Obrero

Lokasi Monterrey, Neuvo León, Mexico

Tahun Pembuatan 1959

Jenis Bangunan Sarana Ibadah

Jenis Konstruksi Concrete Shell

Félix Candela, Enrique de la Mora y Palomar, Fernando


Arsitek
Lopéz Carmona

 Beberapa ilustrasi aplikasi lainnya yang sudah ada :


DAFTAR PUSTAKA

 Schodek, Daniel L. 1991. Structures. Terj. Ir.Bambang Suryoatmono.


Bandung:Eresco.
 Schueller, Wolfgang. 1989. High-rise Building Structures. Terj. Januar Hakim.
 Bandung:Refika Aditama.
 Salvadori, Mario dan Matthys Levy. 1986. Structural Design in Architecture. Terj.
Ir.Elly Madyayanti. Jakarta: Erlangga.
 Lin, T. Y. dan Sidney D. Stotesbury. 1981. Structural Concepts and Systems for
Architects and Engineers. New York: John Wiley & Sons.

Pramudya Wardhani. (2010, 1 Juli). Penggolongan Shell. Diperoleh 11 November 2016 , dari
http://pramudyawardhani.files.wordpress.c om/2010/07/penggolongan-shell.jpg.

Anda mungkin juga menyukai