Anda di halaman 1dari 24

Peran Orang tua Dalam Mencegah Dan Menaggulangi

Bahaya Penyalahgunaa Narkoba

BabI

PENDAHULUAN

a. Latar belakang masalah

Memasuki era modern ini, dunia banyak memberikan berbagai tawaran


duniawi yang tentunya memiliki kenikmatan serta daya tarik tersendiri. Dalam hal
ini kita diharapkan untuk bersikap selekitf dalam memilih mana yang benar dan
mana yang salah. Salah satu tawaran duniawi yang tak asing lagi bagi kita yang
merupakan sebuah masalah yaang perlu diperhatikan secara serius. Dimana tanpa
kita sadari, narkoba telah menjadi sebuah habitus dikalangan sosial masyarakat.
Kita cenderung melakukan sesuatu yang menyenangkan walaupun itu salah. Hal
ini karena manusia di jaman milaneal ini telah diperbudak oleh kenikmatan
duniawi atau segala sesuatu yang bersifat hedonisme.

Saat ini bahaya dan dampak dari narkoba pada kehidupan serta kesehatan
pecandu semakin meresahkan. Bagai dua sisi mata uang kandungan zat dalam
narkoba bisa memberikan manfaat dan juga merusak kesehatan. Seperti kita
ketahui, dengan narkoba seseorang bisa memperoleh kembali semangat,
menghilangkan rasa kantuk serta kenikmatan tersendiri bagai seseorang yang
mengkonsumsi narkoba, dan juga mengilangkan rasa beban dan stres yang ada di
dalam hidupnya. Meskipun di sisi lain narkoba sama dengan membunuhmu.
Mengapa? Karena di dalam terdapat kandungan zat yang terlarang dan sangat
berdampak besar,jika penggunanya berlebihan dapat mengganggu kesehatan
tubuh kita.penyalahgunaan narkoba adalah masalah kesalahan dan perilaku yang
berdampak buruk terhadap lingkungan ekonomi serta meningkatkan beban
keluarga, masyarakat,dan negara, Di samping itu, juga meningkatkan angka
kejahatan.
Tak dapat di sangkal bahwa keluarga merupakan lingkungan yang
pertama dan utama dalam proses pendidikan anak, agar menjadi pribadi yang
dewasa dan mandiri ,tangguh mengahadapi tantangan masa depan di suatu pihak,
di lain pihak, memiliki nilai norma ,etika, dan pedoman hidup yang jelas. Ia tidak
mudah terombang – ambing oleh berbagai pengaruh lingkungan dan mampu
mengambil keputusan yang baik dan benar bagi diri sendiri . Kecaduan, di
antaranya terhadap narkoba, menjadikan seseorang bergantung kepada sesuatu
yang mengubah suasana hatinya, agar terlepas dari persoalan dan beban hidupnya
serta rasa setres. Kecanduan telah menjadi bagian dari penyakit masyarakat
modern yang telah membudaya .

Penyalagunaan narkoba mempunyai dimensi individu dan sosial,


sehingga sangat kompleks. Diperlukan pendekatan secara menyeluruh, agar dapat
memahami masalanya dari sudut pandang luas , tetapi juga memperhatikan
masalanya kasus demi kasus. Pendekatan ini dalam kesehatan jiwa dikenal
sebagai pendekatan electic-holistic (Martono dan Lidya ,2006:3). Ada tiga faktor
penyebap terjadinya penyalahgunaan narkoba. Dari ketiga faktor tersebut yang
paling utama dan terpenting adalah faktor individu. Akan tetapai ,faktor individu
tidak dapat dipisahkan dari lingkungan, di mana kelurga memegang peranan
yang sangat penting bagi anak –anknya, bahkan tepenting. Keluarga merupakan
lingkungan pertama dan utama ,di mana dasar-dasar kepribadian seseorang di
bentuk menjadi yang terbaik. Keluarga berperan penting dalam pencegahan dan
penaggulanganya. Apalagi urbanisasi, globalisasi, informasi dan teknologi sangat
berpegaruh terhadap perubahan tata nilai dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat. Pencegahan penyalahgunaan narkoba perlu di lakukan sedini
mungkin .makin dini usia anak mulai menyalahgunakan narkoba ,makin sulit
penangulanganya.Akan tetapi , upaya pencegahan tidak dapat di lakukan hanya
dengan pemberian informasi semata, atau penyuluhan massal tentang bahaya
narkoba kepada anak dan remaja,dengan cara itu sama sekali tidak menghasilkan
manfaat pencegahan yang bermakna. Bahkan, di khawatirkan meningkatkan
keingintahuan dan keinginan untuk mencoba pada anak, yang pada dasarnya
selalu ingin tahu dan ingin untuk mencoba hal –hal yang baru, apalagi hal-hal
yang bersifat menentang dan beresiko tinggi.
Keluarga merupakan sekolah pertama dan utama , di mana anak-anak
dibina dan dididik hal tersebut membuat seseorang menjadi lebih mandiri dan
lebih mengerti tentang hal-hal yang benar dengan sebaliknya. Dalam mencegah
bahaya narkoba ini, peran keluarga sangat besar dengan begitu, beban sekolah dan
masyarakat dapat berkurang , jika di mana keluarga mengambil bagian yang
cukup bermakna .dengan demikian hal tersebut tentu saja pencegahan yang di
lakukan keluarga harus sesuai dengan asas-asa pendidikan .

Penyalahgunaan narkoba biasa di awali dengan pemakaian pertama pada


usia baik itu SD atau SMP,maupun orang dewasa apalagi hal tersebut karena
daya tariknya sangat tinggi dan memuaskan mereka di waktu saat mengalami rasa
beban dalam bidupnya. Kecanduan (adiksi) atau ketergantungan narkoba adalah
penyalahgunaan narkoba yang berat jika mengurangi atu berhenti mengunakannya
akan timbul gejala putus narkoba (sakua). Untuk mempertahankan pengaruh
narkoba seperti semula , pengguna narkoba mengkonsumsinya dalam jumlah
yang makin lama makin banyak . Keadan ini di sebut toleransi. Dalam hal
tersebut lebih baik kita mencegah daripada mengobati.

Masalah penyalahgunaan narkoba juga dapat menjadi perhatian WHO,


yaitu organisasi kesehatan dunia. Mengapa WHO ikut merasa bertanggung jawab
terhadap habitus penyalahgunaan narkoba? Tentu saja, sebap melalui narkoba
inilah penyakit mematikan HIV/AIDS menyebar ke seluru dunia. HIV/AIDS
disebut penyakit mematikan karena samai sekarang belum ada obatnya. Sangat
menakutkan bukan! Tentu kita bertanya bagaimana narkoba dapat menularkan
virus HIV dapat menular ke orang lain melaluia jarum suntik. Maksudnya jika
seseorang pecandu narkoba positif mengidap virus HIV kemudian menggunakan
jarum suntik bersama-bersama maka orang yang menggunakan jarum suntik
tersebut akan terinfeksi virus tersebut.

Diketahui bahwa narkoba adalah senyawa –senyawa yang cukup banyak di


perlukan didalam dunia kesehatan(kedokteran), industri, maupun rumah
tangga.dengan demikian sebagian besar senyawa narkoba bersifat mempengaruhi
kerja sistem otak . beranjak dari itu dalam penggunaanya harus memenuhi aturan-
aturan tertentu sebagaimana telah di tetapkan di dalam Undang-Undang
kesehatan.pemakaian narkoba dapat menimbulkan berbagai macam pengaruh
mulai yang ringan sampai yang besar.narkoba yang merupakan obat berbahaya
dan sala satu jenis obat penghilang rasa sakit yang sering disalahgunakan oleh
manusia. Narkoba terdiri dari tiga jenis yaitu narkotika psikotropika dan zat
adiktif, narkotika awalnya dimanfaatkan dalam dunia kedokteran untuk
menyembukan penyakit dan mengurangi rasa sakit pasien, serta tindakan
pembedahan yang diawali dengan pembiusan. Sedangkan narkoba jenis
psikotropika dimanfaatkan untuk obat-obatan bagi orang –orang yang stres dan
mengalami gangguan jiwa , tetapi seiring dengan perkembangan zaman banyak
yang disalahgunakan manfaatnya dan hanya untuk menenangkan pikiran dan
mendapat kesenangan dengan dosis yang besar, hal tersebut akan berdampak
buruk bagi pecandu akan merusak organ –organ tubuh menyebapkan terjadinya
gangguan fungsi organ-organ yang dapat menimbulkan depresi, sehingga pelaku
mengalami stres, dan akhirnya muncul berbagai penyakit, seperti serangan
jantung, strok, gagal ginjal, dan lain-lainnya. jadi yang dipermasalahkan sekarang
adalah masala penyalahgunaan narkoba adalah masala yang sangat serius bagi
kelangsungan bangsa dan negara. Dari sebap itu, penanggulangan terhadap bahaya
narkoba menjadi tanggung jawab masyarakat terkhususnya orangtua. Akibat
penyalahgunaan narkoba akan menghancurkan masa depan anak-anak.

Oleh karena itu keluarga menjadi pihak yang urgen dalam mencegah dan
menaggulangi penyalahgunaan narkoba pada anak. Dimana keluaraga disini
adalah tempat yang pertama dan utama atau primer dalam membentuk karakter
seorang anak dalam tumbuh kembangnya sebagai makhluk sosial. Beranjak dari
keprihatinan akan hal ini, maka penulis mencoba mengkaji secara ilmiah
mengenai peran orangtua dalam mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan
narkoba.

a. Rumusan masalah
Penyalahgunaan narkoba telah menjadi sebuah permasalahan besar
yangdihadapi oleh negara kita bahkan dunia. Tak heran jika bangsa kita
telah terperangkap dalam jebakan yang tentunya memengaruhi reputasi
yang buruk bagi negara kita. Karena pengaruh teknologi, arus globalisasi
yang tentunya membawa dampak buruk terhadap perkembangan
mentalitas bangsa kita dari hari ke hari. Yang menjadi pertanyaannya
adalah, mengapa kita begitu mudah menerima dan melakukan hal tersebut
meskipun hal ini hanya memberikan kepuasan sesaat? Padahal masih
banyak hal lain yang lebih penting dilakukan. Yang menjadi akar dari
masalah ini adalah dimana peran orang tua yang adalah lingkungan yang
kompleks dalam mendidik seseorang atau individu. Dari ulasan diatas
maka penulis merumuskannya dalam beberapa pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apa upaya yang perlu dilakukan oleh orang tua dalam
menangani hal ini ?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan narkoba?
3. Mengapa orang tua dikatakan sebagai pihak yang urgen dalam
menangani masalah?
4. Mengapa remaja menyalahgunakan narkoba?
5. Apa dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya penyalahgunaan
narkoba?
b. Tujuan penulisan
Penulisan ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Generasi muda dapat mengetahui secara lebih intensif mengenai
penyalahgunaan narkoba.
2. Agar orang tua dapat mengetahui peran mereka dalam
menangani hal ini.
3. Agar para pembaca dapat menetahui iformasi tentang bahayanya
penggunaan narkoba bagi kesehatan dan psikis seseorang.
4. Agar penulis dapat mengetahui bagaimana peran orang tua dalam
mencegah dan menanggulangi dan mencegah penyalahan
narkoba pada anak.
5. Memenuhi persyaratan naik kelas dalam hal menghasilkan karya
ilmiah.
c. Manfaat penulisan
Dari penulisan ini terdapat manfaat yang diberikan, yakni sebagai
berikut:
 Manfaat teoretis
 Untuk penulis :
1. Menambah pengetahuan mengenai narkoba.
2. Sebagai bahan referensi bagi penulis.

Untuk lembaga:

1. Sebagai sumbangan untuk pengembangan ilmu (koleksi perpustakaan)


dan bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut.
2. Sebagai acuan bagi para penenulis

Bab II Landasan Teori dan Metodologi Penulisan

1. Landasan teori

1.1 Pengertian

Narkoba atau narkotika adalah obat-obatan, atau zat, dan bukan tergolong
makanan jika diminum, diisap, dihirup, atau disuntikan terutama pada kerja otak
berubah(meningkat atau menurun): demikian pula fungsi vital organ tubuh lain
(jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain).narkoba yang di telan akan
masuk lambung, kemudian ke pembuluh darah. Jika diisap atau dihirup, zat
diserap masuk ke dalam pembulu darah melalui saluran hidung dan paru-paru.
Jika disuntikan, zat langsung masuk ke aliran darah. Dan zat itu akan membawah
ke otak. Narkoba (narkotika dan obat atau bahan berbahaya merupakan istilah
penegak hukum dan masyarakat. Narkoba disebut bahaya karena tidak aman
digunakan oleh manusia oleh karena itu , penggunaan, pembuatan, dan
peredarannya diatur dalam undang-undang. Dilain sisi juga ada namanya Napza (
narkotika ,psikotropika, zat adiktif lain) adalah obat-obatan, bahan atau zat yang
tidak diatur dalam undang-undang. Tetapi menimbulkan ketergantungan, dan
sering disalahgunakan. Contoh; alkohol, nikotin, dan inhalansia (gas yang dihirup)
atau solven (zat pelarut).

Narkoba yang dimaksud pada buku ini adalah narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif lain. Digunakan istilah narkoba karena telah menjadi bahasa umum di
masyarakat. Akan tetapi, ruang lingkupnya meliputi napza, sebap zat adiktif lain,
seperti nikotin dan alkohol, sering menjadi pintu masuk pemakaian narkoba ini
yang berbahaya. Narkoba tergolong racun bagi tubuh, jika digunakan tidak
sebagaimana mestinya. Racun merupakan bahn atau zat, bukan makanan atau
miniman, yang berbahaya bagi manusia contoh racun obat anti serangga atau anti
hama. Sedangkan obat adalah bahan atau zat, baiksintetis, semisintetis, atau alami
yang bersifat menyebuhkan. Akan tetapi, penggunanya harus mengikuti aturan
pakai, jika tidak, dapat berbahaya dan berubah menjadi racun.

1.2 Jumlah kasus penyalahgunaan narkoba di surakarta

Tahun Kasus
2002 34 kasus
2003 57 kasus
2004 62 kasus
2005(Jan-Juli) 54 kasus
Sumber: Data SAT narkoba polresta Surakarta, Juli 2005

Dari data di atas bisa diketahui bahwa:

1.Penyalahgunaan narkoba dari taun ke tahun (2002-2004)


meningkat.sedangkan untuk tahun 2005 walaupun datanya tercatat turun namun
belum bisa dikatakan turun sebap data akhir masih di bulan juli(belum samapi
akhir tahun 2005).

1.3 Jenis – jenis narkoba yang sering disalahgunakan

1.3.1Opioioda

Segolongan zat dengan daya kerja serupa. Ada yang alami,


sintetik dan semisintetik. Opioida alami berasal dari getah opium poppy (opiat),
seperti morfin, opium, dan kodein. Contoh opioida semi sintetik: heroin/putaw,
hidromorfin. Cotoh opioida sitetik: maperidin, metadon, fentanyl (china
white).potensi mengilangkan nyeri (dan menyebakaneterantungan) heroin 10 kali
lipat morfin ; kekutan opioid sinetik 400 kali lipat kekuatan morfin yang sering
disalahgunakan adalah heroin.

1.4.1Kokain

Kokain (kokain,crack, daun koka, pasta koka),bersal dari tanaman koka,


tergolong stimulansi (meningkatkan aktivitas otak dan fungsi organ tubuh lain).
Menurut undang –undang, kokain termasuk narkotika golongan 1. Berbentuk
kristal putih.nama jalanannya koka, happy ,dust, cahlie, srepet, snow/salju putih.
Hal tersebut digunakan dengan cara disedot melalui hidung , dirokok, dan
disutikan, yang terjadi ketika sudah memakainya ialah rasa percaya diri
meningkat, banyak bicara, rasa lelah hilang, kebutuhan tidur berkurang, minat
sexsual meningkat, dengan demikian jika penggunanya lama untuk memakainya
maka akan berpengaruh pada kesehatan seperti: kurang gizi, anemia, sekat hidung.

1.5.1 Golongan Anfetamin : anfetamin, ekstasi, dan sabu

Golongan Amfetamin: amfetamin, ekstasi, dan sabu.termasuk stimulansi


bagi susunan saraf pusat, disebut upper.amfitamin sering digunakan untuk
menurunkan berat badan karena mengurangi rasa lapar. Ini juga dipakai oleh
sisiwa atau mahasisiwa yang mau ujian, karena mengurangi rasa kantuk,golongan
amfetamin adalah MDMA (ekstasi, XTC, ineks) dan metafetamin (sabu), yang
banyak disalahgunakan. Berbentuk pir warna warni (ekstasi) atau kristal putih
(sabu). Desebut desainer drug karena di buat dilaboraturium gelap, yang
kandungannya adalah campurab berbagai jenis zat.cara pemakainnya :
diminum(ekstasi), diisap melalui hidung memakai sedotan(sabu), atau disuntikan.
Hal tersebut jika pengaruhnya jangja pendek: tidak tidur, rasa riang, perasaan
melambung(FLY), rasa nyaman, dan meningkatkan keakraban. Tetapi setelah itu
muncul rasa tidak enak, murung, nafsu makin hilang,dilain sisi juga adanya
pengaruh jangka panjang: kurang gizi,anemia, penyakit jantung, dan gangguan
jiawa(psikotik).pembuluh darah otak akan pecah,sehingga mengalami stroke, atau
gagal jantung, sehingga meninggal.

1.6.1 Solven dan inhalansia

Solven dan Inhalansia merupakan zat pelarut yang mudah menguap dan gas
berupa senyawa organik untuk berbagai keperluan rumah
tangga,bengkel,kantor,serta industri. Contoh: tiner, aceton, lem, aerosol spray, dan
bensin. Hal tersebut sering digunakan pada anak usia 9-14 tahun dan anak
jalanan, dengan cara dihirup(ngelem).tindakan tersebut sangat berbaya, karena
begitu diisap, masuk darah dan segera masuk ke otak,dengan demikian hal
tersebut dapatberakibat meti mendadak karena otak kekurangan oksigen, atau
karena ilusi, halusinasi, dan persepsi, jika pengunaan jangka panjang akan terjadi
kerusakan pada bagian organ tubuh anda yakni; kerusakan pada otak, paru-paru,
ginjal, serta sumsum tulang, dan jantung

1.4jenis-jenis narkoba

a. jenis Narkoba Narkotika


1. Heroin (putauw)

-Pengguna heroin akan mengalami rasa ngantuk, lesu, jalan


mengambang, rasa “ senang “ yang berlebihan, bengkak pada daerah
bekas penyuntikan, tetanus, hepatitis B dan C, sakit jantung, sakit dada
dan paru-paru, sulit buang air besar, mengganggu sirkulasi menstruasi
pada wanita, dan meninggal dunia jika kelebihan dosisi

-pengguna heroin dengan sangat cepat akan mengalami


ketergantungan.gejala putus zat ( ketika pengguna menghentikan
pemakaian heroin) akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut,
nyeri tulang, kram otot dan gejala seperti flu.

2. ganja (mariyuana, cimeng, gelek, bhuda stick, marijane)

-Pengguna ganja yang telah rutin akan mengalami ketergantungan


psikis. Pengguna ganja akan mengalami turunnya keterampilan
motorik, kehilangan konsentrasi, binggung, penurunan motivasi, rasa
“senang” yang berlebihan, meningkatkan nafsu makan, komplikasi
penyakit daerah pernapasan, gangguan sistem peredaran darah dan
kanker.

3.Hashish

- Pengguna hashish akan mengalami efek psikologis yang merusak


kesehatan. Hashish mempunyai efek 10 kali lebih besar dari
maryuana,hasChish ini diambil dai daun-daun dan pucuk-pucuk bunga
dari tanaman Cannabis Sativa dan Cannabis indica , mengandung zat
rezin aktif yang menimbulkan efek psikologis

B. jenis narkoba Psikotropika

4. Ekstasi (XTC, inex, huge drug, yuppi drug, essence, but-terfly,


balck heart).

- pengguna akan mengalami rasa “ senang “ yang berlebihan ( rasa


senang senu), detak jantung dan tekanan darah meningkat, serta hilangnya
hilangnya control diri, setelah efek diatas, selanjutnya akan terjadi perasaan lelah,
cema, depresi yang berlangsung beberapa hari, dan cairan tubuh banyak yang
keluar. Akibat, selanjutnya terjadi kerusakan pada otak, atau meninggal dunia
karena dehidrasi ( kekurangan cairan tubuh).
5.Methamphetamine (shabu-sahabu, ubas)

-pengguna akan mengalami perasaan melayang yang berangsur-angsur


menimbulkan kegelisaan yang luar biasa, penurunan berat badan,
halusinasi(terjadikhayalan yang yang aneh-aneh yangberbedah jauh dengan
kenyataan), sensitif (muda tersinggung), curiga berlebihan, dan depresi.pengguna
merasa lebih energik(aktivitas tubuh dipercepat) secara berlebihan. Pengguna
dalam jangka waktu lama akan merusak jiwa raga dan meninggal dunia jika
kelebihan dosisi.

6. Obat penenang (Obat tidur, pil koplo, nipam, valium, lexotan)

-pengguna akan tidur, memperlambat respon fisik dan mental, dalam


dosis tinggi akan membuat pengguna merasa cemas, dan bicaranya bisa jadi
pelo.pegguna dengan campuran alkohol akan menyebapkan kematian, gejala
putus zat bersifat lama.

B.jenis narkoba zat adiktif lainnya:

7. Alkohol (minuman keras)

-pengguna(peminum) mengalami penurunan kesadaran, berjalan


semponyongan, melambatnya kerja sistem saraf pusat, melambatnya refleks
motorik, mengganggu pernapasan, jantung, serta mengganggu penalaran,peminum
akan berperilaku kasar, menimbulkan kekerasan serta meningkatkan resiko
kecelakaan lalu lintas. Gejala putus zat akan menurunkan nafsu makan, sulit tidur,
kejang otot, dan halusinasi.

8. zat yang mudah menguap (Lem Aica Aibon, Thinner, Bensin,


Spritus)

-Menimbulkan perasaan punyeng, penurunan kesehatan, gangguan


pengluhatan, dan pelo dalam berbicara, mengakibatkan gangguan kesehatan pada
otak, lever, ginjal, paru-paru, pernapasan, serta memperlambat kerja otak dan
sisitem saraf pusat. Rasa “senang” yang semu, perubahan, proses berpikir,
hilangnya control diri, dan depresi.
9 zat dapat menimbulkan halusinasi ( Jamur Kotoran sapi, kerbau,
dan kecubung)

- perasaan “sejahtera” (sejahterah semu),hilangnya control, dan depresi


merusak kesadaran, emosi, serta proses berpikir. Halusinasi bisa menimbulkan
kecelakaan.

1.5 Penyebaran

Narkoba hingga saat ini sudah hampir tak bisa dicegah, mengingat
hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapatkan narkoba dari
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Di zaman sekarang banyak narkoba
yang ditemukan di sekolah, diskotik, dan tempat pelacuran, hal tersebutbisa
membuat orang tua terasa khawatir dan cemas akan merajalelanya narkoba
,namun upaya pemberantasan narkoba sudah dilakukan tetapi masih sedikit
kemungkinan untuk menghindari narkoba dikalangan anak –anak maupu orang
dewasa. Dengan demikian upaya yang paling efektif untuk mencegah
penyalahgunan narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga.

1.6 Pengertian narkoba menurut para ahli

1.6.1 Smith Kline dan Frenck Clinical

Narkoba adalah zat-zat atau obat-obatan yang dapat


mengakibatkan ketidaksadaran atau pembisuan dikarenakan zat-zat tersebut
bekerja dengan mempengarui, dan berbaha apabila disalahgunakan dari penjelasan
mengenai ahli tersebut memicu pada dampak yang tidak baik bagi pengguna.

1.7.2 Ghoodse

Narkoba adalah zat kimia yang dibutuhkan untuk merawat


kesehatan, saat zat tersebut masuk ke dalam organ tubuh maka akan terjadi satu
atau lebih perubahan fungsi di dalam tubuh,lalu dilanjutkan lagi dengan
ketergantungan secara fisik dan psikis pada tubuh, sehingga jika zat tersebut
dihentikan pengkonsumsinya maka akan terjadi gangguan secra fisik dan psikis,
dari penjelasan di atas memicu pada dampak yang lebih baik dalam pemakain
narkoba atau zat kimia tersebut,tetapi dilain sisi dikatakan bahwa jika
pengkonsumsinya di hentikan maka akan terjadi gangguan secara fisik dan
psikis.jadi dalam teori ini sangat mendukung dalam pemakaian narkoba,
mengapa? Karena dapat merawat kesehatan.

1.8.3 Jackobus

Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis atau semi sintetis penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi bahkan sampai menghilangkan rasa nyeri.mengenai
teori diatasmengapa narkoba dapat menghilangkan rasa nyeri dan lainnya karena
sepengetahuan tim medis dan dalam konteks ini sesuai dengan resep dokter,
dengan dosis yang tepat, dan tempat penggunaanya

1.7Bahaya penyalahgunaan narkoba menurut ilmu kesehatan

Bahaya penyalahgunaan narkoba menurut ilmu kesehatan, antara lain


a. Merusak kesehatan fisik
Penyalahgunaan narkoba akan merusak susunan saraf pusat otak,
merusak organ-organ penting(hati, ginjal, jantung, usus, paru-paru),
merusak sistem produksi, juga menyebarkan penyakit AIDS melalui
penggunaan jarum suntik bersama(bergantian) apabila ada antara
mereka yang mengidap AIDS, dan gangguan lainnya(daya ingat
menurun, nafsu makan menurun), bahkan bisa berakhir kematian
yang mengenaskan.

b.merusak kesehatan mental

Di samping merusak jasmani, penyalahgunaan narkoba juga


merusak mental, seprti timbulnya perilaku yang tidak wajar, mudah tersinggung,
mudah mara, muda curiga, tegaan, main pukul, bica ra kasar, mudah berbohong,
mudah mencuri, membangkang, tidak disiplin, ggangguan daya pikir, mudah
stress, dan kadang ingin bunuh diri.

1.8 Sejarah perkembangan narkoba


Sejarah narkoba yaitu kurang lebih tahun 2000 SM di Samaria dikenal
bunga opion atau kemudian dikenal dengan opium (candu : papavor semifaritum).
Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 500 meter di
atas permukaan laut. Penyebaran kemudian ke arah Cina, India, dan Cina
kemudian menjadi tempat yang paling subur candu ini (dimungkinkan karena
keadaan iklim dan keadan negeri). Memasuki abad ke XVII masalah candu ini
bagi Cina telah menjadi masalah nasional bahkan di abad ke XIX terjadi perang
candu dimana Cina ditaklukan Inggris dengan harus merelakan Hong Kong

Tahun 1086 seorag dokter westphalia bernama friedrich wilhelim


sertuner menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian di
kenal morphin ( diambil dari nama dewa mimpi yunani yang bernama morphius)
tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S morphin ini sangat populer
dipergunakan untuk peghilang rasa sakit luka luka perang sebagian tahanan-
tahanan tersebut “ ketagian” disebut sebagai “ penyakit tentara “ tahun 1874
seorag ahli kima bernama Alder Wright dari london, merebus cairan morphin
dengan asam anhidrat( cairan asam yang ada pada sejenis asam ) campuran ini
membawa efek ketika diuji coba anjing yaitu anjing tersebut tiarap, ketakutan,
mengantuk, munta-munta.

Namun tahun 1898 pabrik obat “ bayer “ memproduksi obat dengan nama
heroin sebagai obat resmi penghilang sakit “pain killer” tahun 60an 70an pusat
penyebaran candu dunia berada pada daera “golden Triangle”yaitu Myanmar,
Tailand,dan laos. Dengan produksi 700 ributon setiap tahun juga pada daera
“golden Crescent” yaitu pakistan iran dan Afganistan dari Golden Crescent
menuju Afrika dan Amerika. Selain morphin dan heroin adalagi jenis lain yaitu
kokain (ery trhoxylor coca ) berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh di peru dan
bolavia. Biasa digunakan untuk menyembukan Asma dan TBC.di akhir tahun 70-
an ketika tekanan hidup manusia semakin meningkat serta teknologi mendukung
maka diberilah campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga dalam
bentuk obat.
1.2 Kerangka berpikir

Narkoba atau Napza adalah obat/bahan/zat, yang bukan tergolong


makanan. Jika diminum, diisap, dihirup, ditelan atau disuntikan, berpengaruh
terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat), dan sering menyebapkan
ketergantungan. Akibatnya , kerja otak berubah meningkat atau minim. Kita tahu
ada beberapa jenis narkoba dapat digunakan pada pengobatan, tetapi
menimbulkan ketergantungan berarti dimana penggunaanya sangat terbatas
sehingga harus berhati-hati dan harus mengikuti petunjuk dokter atau aturan
pakai.maka dari itu yang dipermasalahkan disini adalah penyalahgunaan narkoba,
karena pengaruh narkoba yang menimbulkan rasa nikmat dan nyaman itulah maka
narkoba disalahgunakan. Akan tetapi, pengaruh itu sementara, sebap setelah itu
timbul rasa tidak enak. Untuk menghilangkan rasa tidak enak, ia menggunakan
narkoba lagi oleh karena itu, narkoba mendorong seseorang untuk memakainya
lagi

Narkoba, kita sering mendengar kata ini tetapi pengetahuan kita tentang
narkoba masih sangat terbatas. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba itulah
yang mendorong terjadinya penyalahgunaan terhadap narkoba.

penylahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan


tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin menikmati
pengaruhnya,dalam jumlah berlebih yang secara kurang teratur, dan berlangsung
cukup lama sehingga menyebapkan gangguan kesehatan fisik, mental,dan
kehidupan sosialnya.

1.3 Metodologi penulisan

Dalam penulisan karya tulis mengenai peran orang tua dalam mencegah
dan menaggulangi penyalahgunaan narkoba, untuk memperoleh data-data yang
baik dan terperinci, penulis menggunakan metode penulisan studi pustaka yaitu
penulis mencari dan memperoleh suber dari buku-buku dan kumpulan-kumpulan
artikel yang berkaitan dengan karya ilmia tersebut.

Bab III Pembahasan

1.1 Pembahasan

1.1.1 Upaya yang dapat dilakukan orang tua

Kita tahu bahwa orng tua(keluarga) merupakan ruang lingkup hidup


pertama, dimana anak-anak dibina, dan dibimbing. Dari pernyataan diatas upaya
yang perlu dilakukan orang tua dalam menangani masalah ini adalah dengan
mengajarkan standar perilaku benar/salah dan baik/buruk serta menunjukan
keteladanan dalam standar perilaku tersebut:

1. Menjadi teladan atau contoh yang baik bagi anak dan tidak memakai
narkoba ;
2. Mendisipilin anak dengan memberi tugas harian untuk melatih
tanggung jawab atas kegiatan dan perilakunya sehari-hari;
3. Menetapkan standar perilaku benar/salah baik/buruk tentang
pemakaian narkoba, merokok dan minuman keras serta kegiatan lain
dan menerapkannya secara konsisiten dan adil;
4. Mendorong anak agar berdiri teguh jika menghadapi tekanan kelomok
sebaya untuk memakai narkoba.

narkoba mempunyai tiga jenis, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.


Disini narkotika dijelaskan bahwa dapat dimanfaatkan dunia kedokteran untuk
menyembuhkan penyakit dan mengurangi rasa sakit pasien serta tindakan
pembedahan yang diawali dengan pembiusan. Sedangkan psikotropika
dimanfaatkan untuk obat-obatan bagi orang-orang yang stres dan mengalami
gangguan sakit jiwa, seiring perkembangan zaman, banyak dikalangan anak
serta orang dewasa menyalahgunakan narkoba, kebanyakan dari beberapa antara
mereka mengunakan narkoba hanya untuk menenangkan pikiran serta
menghilangkan rasa stres dalam hidupnya, baik keluarga maupun masyarakat, jika
disalahgunakan bahan tersebut dan dilakukan terus menerus maka akan timbulnya
dampak buruk bagi para pecandu. Saat ini orang tua terasa sulit untuk
menghilangkan narkoba, apalagi dengan cara pengobatan, untuk tindakan lebih
lanjut orang tua harus cepat mencegah dari pada mengobati.

Beranjak dari itu orang tua juga lebih mempetegas kembali


bagaimana mengajar anaknya mengenai narkoba, jika bahan tersebut
disalahgunakan akan berdampak buruk bagi mereka, sehingga timbulnya rasa
takut atau cemas dari diri mereka. Lain dari pada itu orang tua juga mengawasi
persahabatan anak dengan sekawannya yang mungkin dengan sengaja dari sala
satu mereka menawarkan atau membujuk untuk memakai narkoba, lebih sadisnya
dizaman ini anak-anak mulai dan rasa ingin tahunya sangat tinggi mengenai
benda atau barang yang mungkin belum dipegang atau diraba dengan begitu rasa
ketertarikannya sangat besar dan itu sangat mencemasakan apabila
menyalahgunakan barang tersebut.

1.1.2 Faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkoba

Faktor-faktor penyebab penyalahgunaan yakni, narkoba, individu, dan


lingkungan. Anak dan orang dewasa selalu menyalahgunakan narkoba karena
benda tersebut membuat mereka terasa nyaman apalagi dengan dosis yang sangat
tinggi, hal tersebut membuat mereka terjerumus ke tempat yang salah dan
berdampak buruk bagi diri mereka sendiri. Berikutnya dalam individu juga
menjadi penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba, dimana masing-masing
individu menyalahgunakan narkoba hanya untuk kesenangan mereka bukan untuk
maksud pengobatan. Lingkungan juga mendapat pengaruh penyalahgunaan
narkoba, mengapa? Karena didalam lingkungan terjadinya interaksi antar individu
yang memiliki daya tarik yang sangat tinggi sehingga munculnya penawaran atau
bujukan dari antara mereka untuk memakai narkoba dan hanya untuk
menyenagkan diri mereka serta menghilangkan beban yang ada didalam hidup
bagi para pecandu dan itu membuat mereka menyalahgunakan narkoba.

Penyalahgunaan narkoba sangat kompleks, tetapi selalu merupakan


interaksi antara tiga faktor penyebab seperti yang telah dikemukakan di atas.
Harus ada ketiga faktor tersebut baru terjadinya penyalahguaan narkoba. Upaya
pencegahan penyalahgunaan narkoba pun harus harus melibatkan ketiga faktor
tersebut baru berhasil.

Bagan 1

Interaksi Tiga Faktor Penyebab

Narkoba

Individu lingkungan

Faktor narkoba bebicara tentang farmakologi zat yaitu jenis, dosis cara
pakai,cara pakai, dan pengaruhnya pada tubuh, serta ketersediaan dan
pengendaliannya. Dari sudut individu, penyalahgunaan narkoba harus dipahami
dari masalah perilaku yang kompleks yang juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Lingkungan berbicara tentang keluarga,kelompok sebaya, kehidupan
sekolah, dan masyarakat luas, termasuk media massa, iklan, undang-undang,
batas usia minimun merokok dan minum minuman beralkohol, serta peleksanaan
penegakan hukum setempat.

Dari ketiganya yang terpenting adalah faktor indvidu. Seseorang harus


bertanggungjawab atas perilakunyadan tidak boleh mempersalahkan orang lain
atu keadaan. Tanggungjawab adalah masalah pengambilan keputusan, yang
dilakukan ats pertimbangan mengenai apa yang baikdan buruk atau apa yang
benar dan salah. Tanggung jawab menyangkut masalah nilai, norma, dan pedoman
hidup.

Telah dijelaskan bahwa dari sudut individu, selain faktor keturunan,


ada lima faktor lain sebagai penyabab kecanduan yaitu sebagai berikut:

a. Keyakinan audiktif
b. Kepribadian adiktif
c. Ketidakmampuan menghadapi masalah
d. Tidak terpenuhinya kebutuhan emosional, sosial, spiritual, dan
e. Kurangnya dukungan sosial (kleuarga, sekolah, dan masyarakat)

a. Keyakinan adiktif
Keyakinan adiktif merupakan keyakinan tentang diri sendiri, tentang
orang-orang lain, dan duia sekitarnya. Semua keyakinan
itumenentukan perasaan –perasaan, kepribadian, dan perilakunya
sehari-hari.
b. Kepribadian adiktif

Beberapa ciri kepribadian adiktif adalah terobseso atau terfokus pada


diri sendiri, jadi diri kurang, hidup tanpa makna dan tujuan, mencari
persetujuan orang lain, tidak mampu mengendalikan kemarahan,
dibenci, depresi ( sedih / murung) yang tersembunyi, perasaan beku,
kenutuhan ketergantungan, kesulitan menghadapi tokoh yang
berwibawa / memiliki otoritas, menyalahkan orang lain, tidak
mampu mengatasi kesalahan, senag berkhayal, dan kebutuhan
pemuasan keinginan sekarang.

c. Ketidakmampuan menghadapi masalah

kita tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif. Kitaoun


dibesarkan dalam keyakinan-keyakinan salah dan keliru. Kita
memiliki sedikit sekali orang-orang yang dapat menjadi teladan,
bagaiman menghadapi kebimbangan dan mengatasi frustrasi,
berbicara berterus terang dan jujur, bekerja samadan mengambil
langkah konstruktif. Kita tidak terlatih daam menghadapi masalah da
menyelesikannya dengan baik dan benar. Sebaliknya , kita lebih
suka mencari penyelesian masalah saat itu juga yang langsung
memuaskan keinginan kita.
d. Tidak terpenuhinya kebutuhan emosional, sosial dan spiritual
Kita tidak memperoleh kebutuhan yang seharusnya kita terima:
penerimaan tanpa syarat, keakraban, rasa nyaman, makan dan tujuan
hidup, kemandiridan, dan kegembiraan.kita dibesarkan dalam
suasana persaan negatif; ditamba ketidakmampuan kita dalam
mengatasi masala dan bertoleransi terhadap stres, frustrasi, dan
keyakinan atas salah dan kebingungan, serta timbulnya rasa cemas,
marah, kesepian, depresi yang menjai pemicu untuk mencari
kepuasan, pelampiasan, dan rasa nyaman pada adiksi.
e. Kurangnya dukungan sosial

Tanpa adanya dukungan sosial yang memmadai keluargasekolah,


Danmasyarakat,ketidakmampuan kita menghadapi masalah tersebut Dapat
menyebapkan kita mencari penyelesainnya pada narkoba atau Pengubah
suasana hati lainnya.

1.1.3 orang tua menjadi pihak yang urgen

Dalam menangani masalah ini, kita tahu bahwa orang tua merupakan
guru kita pertama setelah kita dilahirkan, mengapa? Karena merekalah yang akan
membimbing kita, mengajar kita dan lain sebagainya. Tanpa orang tua mungkin
kitaterlena dan lebih suka berbuat sesuatu seperti apa yang diinginkan dan dapat
mengecewakan orang-orang yang berada disekitar kita karena tindakan
danperilaku yang kita perbuatkan baik internal maupun external. Pendidikan
berawal dari kedua orang tua kita, bukan dari guru. Orang tua menjadi pihak yang
urgen karena peran mereka sangat besar dalam mencegah dan menanggulangi
penyalahgunaan narkoba, tidak hanya itu melainkan berbagai masalah yang
dihadapi anaknya. Dimana mereka menjadi pihak yang utama atau primer dalam
mencegah dan menaggulangi bahaya penyalahgunaan narkoba

1.1.4 mengapa remaja menyalahgunakan narkoba?

Dizaman ini bayak sekali remaja meyalahgunakan narkoba, karena


disebapkan oleh bermacam-macam faktor, antara lain pengaruh dari teman dekat,
kondisi keluarga, pergaulan, serta tekanan dari kelompok, hal tersebut membuat
mereka semakin lebih mengenal tentang narkoba yang membuat mereka terasa
nyaman dan dapat menghilangkan rasa beban dalam hidupnya. Mengenai hal ini
timbulnya ketergantungan(sakua), yang berarti dimana mereka berulang –ulang
megonsumsi bahan tersebut dengan dosis yang tidak terukur hal itu akan
membuahkan dampak buruk bagi mereka yang mengonsumsi.

1.1.5 apa dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya penyalahgunaan


narkoba

1. Akibat bagi diri sendiri

Penggunaan narkoba yang tidak sesuai dengan takaran dan aturannya


menyebapkan hal-hal sebagai berikut.

a.Gangguan fungsi otak

Gangguan funsi otakmenyebapkan menurunnya konsentrasi, perhatian


dan daya ingat. Kita menjadi bodoh dan tidak dapat berpikir secara norma.l

b.Gangguan sikap da mental

Gangguan sikap dan mental menyebapakan acuh tak acuh, mudah


tersinggung, mudah marah, dan hubungan keluarga pun terganggu. Selain itu,
narkoba juga menimbulkan paranoid yaitu perasaan ketakutan yang luar biasa.

C.Gangguan kesehatan

Gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba


misalnya gangguan ginjal, jantung, paru-paru, dan organ tubuh lainnya. Bahkan
pecandu narkoba yang mengunakan jarum suntik rentan sekali tertularvirus HIV
yang menyebapkan sakit AIDS.

d.Over Dosis

Yaitu penambahan dosis atau takaran untuk mendapatkan pengaruh dari


obat-obatan yang dikonsumsi. Over Dosis dapat menimbulkan kejang-kejang dan
kematian.

2.akibat bagi keluarga


Pecandu narkoba akan menjadi pintar bengong, pintar bohong, dan pintar
nyolong(mecuri). Ia dapat berbuat ekat untk mencuri uang atau barang untuk
membeli narkoba. Jika perlu mencuri milik orang lainpu dilakukan. Akibatnya
keharmonisan rumah tangga menjadi terganggu.orang tua menjadi sedih, marah,
merasa bersala, serta malu terhadap tetangga.

3.akibat sekolah

Pelajar yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba akan berakibat


bagi sekolah. Ia menjadi tidak konsentrasi pada pelajaran, mengantuk, sehingga
prestasinya akan minim.ia menjadi anak yang tidak disiplin, lebih fatalnya agi jika
pecandu tersebut kemudian mencuri uang atau barang teman-temannya untuk
membeli obat-obatan. Tentu saja hal ini sudah mengganggu keamanan sekolah.

4.akibat bagi Bangsa dan Negara

Narkoba akan merusak mentak generasi muda. Generasi muda yang


terjerumus oleh narkoba tidak memiliki cita-cita lagi. Padahal di tanagan generasi
mudalah masa depan bangsa digantungkan. Tetpi mental generasi muda telah
rusak maka siapakah yang akan menggantikan tampuk kepemimpinan. Oleh
karena itu, maka negara kita berupayaseluatt mungkin untuk memberantas
penyalahgunaan narkoba untuk menyelamatkan generasi muda dai keracunan.

Bab IV Penutup

1.2kesimpulan

Narkoba yang diartikan sebagai narkorika, psikotropika, dan bahan


adiktif lainnya.sebenarnya, narkoba itu bermanfaat di dunia medis, misalnya
untuk pembiusan agar pasien tidak merasa nyeri atau menghilangkan rasa sakit
ketika dioperasi / dibedah. Namun dengan demikian di indonesia banyak sekali
orang-orang yang menyalahgunakan narkoba, jadi penulis menarik kesimpulan
bahwa dalam permasalahan ini terjadi karena masih banyak juga terjadinya
penyalahgunaan narkoba.penyalahgunaan narkoba merupakan tindakan yang
dilakukan para pecandu narkoba yang tidak pada tempatnya dan harus sesuai
dengan petunjuk medis dan bukan demikian untuk maksud pengobatan, melainkan
dibalik itu para pecandu memanfaatkan/ menikmati pengaruhnya dalam jumlah
atau dosis yang berlebihan. Jumlah pecandu narkoba di negara indonesia ini
setiapa tahunnya selalu mengalami peningkatan. Namun tak asing lagi bagi para
pecandu terkhusunya pada anak-anak, sebagaimana obat yang berbahaya pada
sistem saraf, penggunaan narkoba sangat memberikan dampak buruk bagi mereka
seperti, pengaruh yang ringan misalnya rasa mengantuk dan rasa santai, pengaruh
yang berat, misalnya pingsan, mabuk, dan bahkan mati.

Narkoba singkatnya narkotika atau obat-obat terlarang, sementara NAPSA


merupakan singkatan dari narkotika, alkhohol,dan zat adiktif (obat-obat terlarang,
bahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-
obat tersebut). kedua istilah tersebut digunakan untuk istilah yang sama meskipun
istilah napza lebih meluas.

Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai, keadaan yang mendorong


seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang berulang-ulang atau
berkesinambungan.jika tidak melakukan dia merasa ketagian (sakau) yang
mengakibatkan rasa tidak nyaman. Bahayanya bagi seorang anak.awal mulanya
seorang anak mulai mengonsumsi narkoba biasanya dengan perkenalan rokok.
Merokok itu menjadi hal yang wajar dikalangan anak-anak , karena kebiasaan
merokok itulah membuat pergaulan mereka menjadi lebih tidak terarah dan tak
kenal batasnya.Apalagi mereka sudah terjerumus kedalam orang-orang pecandu
narkoba, kita tahu bahwa merokok adalah sesuatu hal yang wajar dikalangan
anak-anak, rokok dicirikaskan seperti narkoba yang membuat orang kecanduan.
narkoba sangat berpengaru bagi mereka, mengapa? Kerena saat pergaulan mereka
semakin erat terbawalah mereka sehingga melakukan sesuatu tidak sesuai aturan
dan tidak sepengetahuan orang-orang tertentu, dimana mereka menyalahgunakan
narkoba dan itu akan membawah dampak yang buruk bagi mereka.melihat dari
kenyataan seiring perkembangan zaman anak –anak yang akan menjadi generasi
penerus,tetapi karena mereka semakin rapuh dengan digorotinya zat-zat adiktit
membuat mereka melayang dan terbawah angin-angin menuju kepribadian
sebagai sesosok anak yang dipandang jelek karena tingka lakunya. Dengan
demikian kita harus komitmen dan konsisten terhadap masala yang telah terjadi,
diakhir kata penulis menarik kesimpulan bahwa secara garis besar atau masalah
primer terjadinya penyalahgunaan narkoba diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu
narkoba, individu, serta lingkungan.

1.2 Saran

Mengenai karya tulis ini, narkoba sebenarnya bermanfaat bagi dalam dunia
kedokteran untuk menyembuhkan penyakit dan mengurangi rasa sakit pasien serta
tindakan pembedahan yang diawali dengan pembiusan.tetapi siring dengan
jalannya dunia seperti roda yang berputar, banyak dari kita kewalahan untuk
menggunakan narkoba hingga hanya untuk memuaskan diri, oleh sebap itu secara
garis besar yang menjadi permasalahan dikalangan masyarakat sosial adalah
penyalahgunaan narkoba. Beranjak dari keprihatinan mengenai masala ini, oleh
sebap itu penulis menyarankan kepada pembaca agar jangan sekali-kali mencobah
memakai nakoba, dimana jika kita menyalahgunakan bahan tersebut dan hanya
kenginan untuk menyenangkan kepribadian dari si pemakai maka ada timbulnya
efek samping yang sangat merugikan dan berpengaruh terhadap bagian organ-
organ tubuh.

Anda mungkin juga menyukai