Anda di halaman 1dari 7

Peserta hadir : Pelaksanaan :

masyarakat Melakukan penyuluhan seputar kanker


servik dan deteksi dini serta konseling pada
wanita usia subur yang sudah berhubungan
Judul laporan : dan yang memiliki riwayat keluarga yang
terkena kanker servik. Kegiatan ini rutin di
Penyuluhan kanker servik dan deteksi dini laksanakan sebanyak 2 kali seminggu di
kanker servik wilayah kerja puskesmas sekupang

Latar belakang : Monitoring dan evaluasi :


Kanker leher Rahim adalah keganasan yang Monitoring dilakukan dengan pembagian
terjadi pada lehr Rahim yang merupakan kuisioner seputar kanker servik dan deteksi
bagian terendah dari Rahim yang meonjol dini kanker servik untuk menilai
ke puncak liang senggama (vagina). pengetahuan wanita usia subur dan
Pengobatan kanker servik pada stadium mencatat jumlah kunjungan WUS yang
lebih dini hasilnya lebih baik, mortalitas memeriksa IVA
akan menurun dengan masalah yang begitu
komplek. Timbul gagasan untuk melakukan
skrining kanker servik dengan metode yang
lebih sederhana yaitu dengan metode IVA.

Masalah :
Masalah utama yang berada di masyarakat
bahwasanya kurangnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat dalam mencegah
kanker leher Rahim sehingga maningkatnya
kejadian kanker leher Rahim.

Perencanaan dan pemilihan intervensi :


Melakukan intervensi secara pasif dan aktif
secara bersamaan yakni dengan melakukan
edukasi kesehatan seputar kanker servik
dan perlunya deteksi dini kanker servik
yaitu dengan metode IVA.
Peserta hadir :
Siswa dan siswi SDN Pelaksanaan :
Melakukan penyuluhan dan praktek
bersama mengenai cara menggosok gigi
Judul laporan : 20 Februari 2019
yang baik dan benar untuk menjaga
Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah SD kesehatan gigi dan mulut.
Telkom Batam

Monitoring dan evaluasi :


Latar belakang :
Monitoring dilakukan oleh para guru
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di sekolah dan dievaluasi dengan tingkat
puskesmas terdiri dari pelayanan di dalam kunjungan di poli pkm puskesmas sekupang
gedung yaitu di poli gigi dan pelayanan di untuk di lakukan pemeriksaan gigi rutin
luar gedung yaitu program usaha kesehatan
gigi sekolah (UKGS) dan usaha kesehatan
gigi masyarakat (UKGM). Masalah
kesehatan gigi yang paling banyak
ditemukan adalah karies gigi, hal ini terjadi
karena kurangnya tingkat pengetahuan di
lingkungan masyarakat maupun lingkungan
sekolah terhadap pentingnya kesehatan gigi
dan mulut.

Masalah :
Kesehatan gigi dan mulut sangat penting
dan perlu diperhatikan sejak dini, karena
masih banyaknya pengetahuan yang kurang
mengenai penyakit gigi da mulut. Masalah
utama yang terjadi adalah karena cara
menggosok dan merawat gigi yang kurang
tepat, sehingga mengakibatkan kerusakan
gigi yang terus-menerus.

Perencanaan dan pemilihan intervensi :


Melakukan intervensi secara pasif dan aktif
secara bersamaan yakni dengan melakukan
edukasi kesehatan dan pelatihan
keterampilan cara mengosok gigi yang baik
dan benar kepada murid-murid di SDN.
Peserta hadir : hingga layu, waktu maksimal memasaknya
10 menit
masyarakat
Masalah :
Masalah utama yang berada di masyarakat
Judul laporan : bahwasanya kurangnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang manfaat
Penyuluhan 10 Indikator PHBS di Rumah
makan sayur dan buah serta bagaimana
Tangga (Makan Buah dan Sayur Setiap hari)
cara pengolahannya yang paling baik.
di Ruang tunggu Puskesmas Sekupang

Perencanaan dan pemilihan intervensi :


Latar belakang :
Melakukan intervensi secara pasif dan aktif
PHBS adalah Perilaku Hidup Bersih dan
secara bersamaan yakni dengan
Sehat, yang dilakukan atas kesadaran
penyuluhan mengenai, 10 indikator PHBS
sendiri sehingga anggota keluarga dapat
diruma tangga (manfaat makan buah dan
menolong dirinya sendiri dan keluarga
sayur setiap hari).
dalam menjaga kesehatan. PHBS memiliki
10 indikator yang harus dilakukan oleh
setiap orang . 10 Indikator PHS Rumah
Tangga, yaitu : persalinan ditolong oleh Pelaksanaan :
tenaga kesehatan, memberi asi ekslusif, Melakukan penyuluhan 10 indikator PHBS
menimbang bayi dan balita, menggunakan diruma tangga (manfaat makan buah dan
air bersih, mencuci tangan dengan air sayur setiap hari). Kegiatan ini rutin di
bersih dan sabun, menggunakan jamban laksanakan sebanyak 2 kali dalam
sehat, memberantas jentik di rumah, makan seminggu, setiap hari senin dan kamis,
buah dan sayur setiap hari, melakukan bertempat di Ruang tunggu Puskesmas
aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok di Sekupang.
dalam rumah.
Manfaat makan sayur dan buah setiap har,
yaitu : meningkatkan daya ingat, tuuh leih Monitoring dan evaluasi :
segar, melancarkan system pencernaan,,
memantu mengatasi obesitas, mencegah Seluruh peserta mengisi absen kehadiran,
dan mengobati kanker, membuat lebih Peserta antusias dengan penyuluhan, ada
ahagia, hemat biaya, system kekebalan komunikasi timbal balik antara pemberi
tubuh meningkat, menjaga kesehatan gigi penyuluhan dengan peserta, ditandai
dan tulang, menurunkan kolesterol. dengan adanya sesi tanya jawab, seluruh
peserta memahami akan 10 indikator PHBS,
Cara mengolah sayur yang baik, yaitu : cuci
manfaat makan buah dan sayur, serta cara
sayuran dengan air mengalir, potong sayur
pengolahan sayur dan buah yang benar.
dalam ukuran yang besar, potong sayuran
setelah dicuci, dimasak dengan cara
tumis/kukus/panggang, jangan rebus
dengan suhu tinggi, jangan masak sayur
kesadaran masyarakat tentang PHBS
disekolah.

Peserta hadir :
Perencanaan dan pemilihan intervensi :
Anak SD
Melakukan intervensi secara pasif dan aktif
secara bersamaan yakni dengan
Judul laporan : penyuluhan mengenai, Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBBS) disekolah.
Penyuluhan Indikator PHBS di Sekolah

Pelaksanaan :
Latar belakang :
Melakukan penyuluhan Perilaku Hidup
PHBS adalah Perilaku Hidup Bersih dan Bersih dan Sehat (PHBBS) disekolah.
Sehat, kegiatan memberdayakan siswa,guru Kegiatan ini rutin di laksanakan hampir
dan masyarakat lingkungan sekolah untuk setiap hari ke setiap sekolah SD dalam 1
mau melakukan pola hidup sehat untuk bulan.
menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS
di Sekolah mampu menciptakan lingkungan
yang bersih dan sehat, meningkatkan
Monitoring dan evaluasi :
proses belajarmengajar dan para siswa,
guru hingga masyarakat lingkungan sekolah Monitoring dilakukan oleh para guru
menjadi sehat. sekolah dan dievaluasi dengan tingkat
kunjungan di poli pkm puskesmas sekupang
Indikator PHBS disekolah, yaitu :Mencuci untuk di lakukan pemeriksaan kesehatan.
tangan dengan air yang mengalir dan
menggunakan sabun, Mengkonsumsi
jajanan sehat di kantin sekolah,
Menggunakan jamban yang bersih dan
sehat, Olahraga yang teratur dan terukur,
Memberantas jentik nyamuk, Tidak
merokok di sekolah, Menimbang berat
badan dan mengukur tinggi badan setiap 6
bulan, Membuang sampah pada tempatnya

Masalah :
Masalah utama yang berada pada sekolah,
guru serta masyarakat sekitar sekolah
bahwasanya kurangnya pengetahuan dan
tidak dapat dijamah oleh serangga maupun
tikus, cukup luas dan landai/miring ke arah
lubang jongkok sehingga tidak mencemari
tanah di sekitarnya, mudah dibersihkan dan
aman penggunannya, dilengkapi dinding
dan atap pelindung, dinding kedap air dan
Peserta hadir : berwarna, cukup penerangan, lantai kedap
masyarakat air, ventilasi cukup baik, tersedia air dan
alat pembersih, jarak ideal septi tank
dengan sumur adalah 10 meter.
Judul laporan :
Penyuluhan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) “Stop Buang Air Besar Masalah :
Sembarangan” Masalah utama yang berada di masyarakat
bahwasanya kurangnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang bagaimana
Latar belakang : Jamban yang dikatakan sehat.

STBM adalah pendekatan untuk merubah


perilaku higiene dan sanitasi melalui Perencanaan dan pemilihan intervensi :
pemberdayaan masyarakat dengan metode
pemicuan. 5 Pilar STM, yaitu : stop buang Melakukan intervensi secara pasif dan aktif
air besar sembarangan, cuci tangan pakai secara bersamaan yakni dengan
sabun, pengelolaan air minum/makanan penyuluhan mengenai, Sanitasi Total
rumah tangga, pengelolaan sampah rumah Berbasis Masyarat (STBM) “Stop Buang Air
tangga, pengelolaan limbah cair rumah Besar Sembarangan” serta jamban sehat
tangga.

Stop BAB Sembarangan, berarti setiap Pelaksanaan :


rumah harus memiliki jamban yang
Melakukan penyuluhan Sanitasi Total
sehat.manfaat jamban sehat, yaitu :
Berbasis Masyarat (STBM) “Stop Buang Air
lingkungan sehat, bersih dan tidak berbau, Besar Sembarangan” serta jamban sehat.
tidak mencemari sumber air dan tanah yang Kegiatan ini rutin di laksanakan sebanyak 2
ada di sekitarnya, tidak mengundang kali dalam seminggu, setiap hari senin dan
datangnya lalat/kocoa/serangga yang dapat kamis, bertempat di Ruang tunggu
menularkan penyakit. Puskesmas Sekupang.

Syarat jamban sehat, yaitu : tidak


mencemari sumber air minum, letak lubang Monitoring dan evaluasi :
penampung berjarak 10-15 meter dari
Seluruh peserta mengisi absen kehadiran,
sumber air minum, tidak berbau dan tinja Peserta antusias dengan penyuluhan, ada
komunikasi timbal balik antara pemberi
penyuluhan dengan peserta, ditandai
dengan adanya sesi tanya jawab, seluruh
peserta memahami akan 10 indikator PHBS,
manfaat makan buah dan sayur, serta cara
pengolahan sayur dan buah yang benar.
Peserta memahami isi dari penyuluhan.
Nantinya akan dievaluasi melalui program
PIS-PK, yaitu kunjungan kerumah-rumah
warga yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Sekupang.
Masalah utama yang berada di masyarakat
bahwasanya kurangnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang Masalah
kesehatan Remaja.

Peserta hadir : Perencanaan dan pemilihan intervensi :

Anak SD kelas 6 Melakukan intervensi secara pasif dan aktif


secara bersamaan yakni dengan
penyuluhan mengenai, Kesehatan
Judul laporan : Reproduksi Remaja.

Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja


Pelaksanaan :

Latar belakang : Melakukan penyuluhan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBBS) disekolah.
Kesehatan Reproduksi remaja adalah Kegiatan ini rutin di laksanakan hampir
kondisi sehat yang menyangkut system, setiap hari ke setiap sekolah SD khusus
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki kelas 6 dalam 1 bulan.
oleh remaja. Batasan usia remaja, yaitu
awal (10-13 th), tengah (14-16 th), Akhir
(17-19 th). Setiap anak harus mampu Monitoring dan evaluasi :
menjaga dirinya sendiri, mengetahui again
tuuhnya seperti mulut, dada, kemaluan, Monitoring dilakukan dengan pembagian
bokong tidak boleh di lihat dan disentuh kuisioner seputar Kesehatan Remaja,
oleh semarangan orang. monitoring selanjutnya dilakukan oleh para
guru sekolah, peserta dan dievaluasi
Perubahan fisik yang dialami pada remaja dengan tingkat kunjungan di ruang PKPR
adalah lakilaki (suara besar, pertumuhan (Pelayanan Kesehatan PeduI Remaja)
penis dan kantung zakar, mimpi asah, adan Puskesmas Sekupang.
erotot), sedangkan pada perempuan
(pertumuhan Rahim dan vagina,
,menstruasi pertama, pinggul melear, buah
dada memesar).
Tips merawat organ reproduksi : jaga
kelemaan, ceok dari arah depan ke elakang,
hindari penggunaan handuk dan celana
dalam ersamaan, hindari penggunaan
cairan pembasuh, sabun yang keras, tissue
yang ada mewangian pada daerah
kemaluan, membersihkan kulit dikepala
penis.
Masalah :

Anda mungkin juga menyukai