Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ETIKA BATUK EFEKTIF


DI RUANG ANAK (ASOKA)
RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN

Disusun Oleh Kelompok:


1. Siti Maisaroh (14901.05.19027)

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG
- PROBOLINGGO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Etika batuk efektif


Sub pokok Bahasan : 1. Definisi batuk
2. Mekanisme terjadinya batuk
3. Cara melakukan batuk efektif
Sasaran : Keluarga Pasien dan Pasien
Tempat : Ruang Asoka di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Hari / Tanggal : Sabtu / 03 april 2019
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Siti Maisaroh

A. ANALISA SITUASI
Kebanyakan pasien dan keluarga pasien kurang memahami dan melaksanakana
kesehatan khususnya etika batuk yang benar, kebiasaan yang ada di masyarakat dari
mereka setelah batuk dengan ditutup menggunakan tangannya langsung saja
menyantap makanan sehingga dimungkinkan banyak bakteri yang menempel di
makanan, yang akhirnya akan dapat menimbulkan masalah kesehatan. Untuk itulah
kami mahasiswa/i Program Study Profesi Ners STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul
Hasan Genggong akan memberikan penyuluhan pada keluarga pasien tentang etika
batuk efektif.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat menyebutkan
dan menjelaskan tentang “Batuk Efektif”.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan :
a. Peserta dapat menyebutkan tentang definisi batuk efektif.
b. Peserta dapat menjelaskan mekanisme terjadinya batuk.
c. Peserta dapat menjelaskan tentang cara batuk efektif.

C. MATERI PENYULUHAN (Materi terlampir)


1. Definisi Batuk efektif
2. Mekanisme terjadinya batuk
3. Cara melakukan batuk efektif

D. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu


Pembukaan 1. Memberi Menjawab salam Ceramah & 3 menit
salam Mendengarkan Tanya
2. Memperkenal Menjawab pertanyaan jawab
kan diri
3. Menanyakan Memperhatikan dan
keadaan peserta memberi respon
4. Kontrak Memperhatikan dan
waktu memberi respon
Memperhatikan dan
5. Menjelaskan memberi respon
tujuan pertemuan
6. Apersepsi
dan relevansi
Pelaksanaan Menyampaikan materi Ceramah & 7 menit
penyuluhan, meliputi : Tanya
1. Definisi Batuk efektif Memperhatikan materi jawab
penyuluhan
2. Mekanisme terjadinya Memperhatikan materi
batuk penyuluhan
3. Cara melakukan batuk Memperhatikan materi
efektif penyuluhan dan
memberi respon
Penutup 1. Mengevaluasi Menjawab pertanyaan Tanya 5 menit
hasil penyuluhan jawab
yaitu dengan
menanyakan materi
yang sudah
disampaikan Memperhatikan dan
2. Menarik memberikan respon
kesimpulan dari hasil Memperhatikan dan
penyuluhan memberi respon
3. Memberikan
himbauan tentang Menjawab salam
batuk efektif
4. Memberi salam
penutup

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. SASARAN
Keluarga pasien dan pasien

H. TEMPAT
Di ruang Asoka RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan

I. MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN


Leaflet

E. EVALUASI / PERTANYAAN
1. Apakah definisi batuk efektif?
2. Bagaimana mekanisme batuk?
3. Bagaimana cara melakukan batuk efektif?
MATERI
BATUK EFEKTIF

A. DEFINISI
Batuk merupakan upaya pertahanan paru terhadap berbagai rangsangan yang ada.
Batuk adalah refleks normal yang melindungi tubuh kita. Tentu saja bila batuk itu
berlebihan, ia akan menjadi amat mengganggu. Penelitian menunjukkan bahwa pada
penderita batuk kronik didapat 628 sampai 761 kali batuk/ hari. Penderita TB paru
jumlah batuknya sekitar 327 kali/hari dan penderita influenza bahkan sampai 154.4
kali/hari.
Batuk adalah ciri utama infeksi pernafasan dan, pada tuberkulosis, sangat penting
untuk transmisi infeksi.
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal.

B. MEKANISME BATUK
Refleks batuk terdiri dari 5 komponen utama; yaitu reseptor batuk, serabut saraf
aferen, pusat batuk, susunan saraf eferen dan efektor. Batuk bermula dari suatu
rangsang pada reseptor batuk. Reseptor ini berupa serabut saraf non mielin halus yang
terletak baik di dalam maupun di luar rongga toraks. Yang terletak di dalam rongga
toraks antara lain terdapat di laring, trakea, bronkus dan di pleura. Jumlah reseptor akan
semakin berkurang pada cabang-cabang bronkus yang kecil, dan sejumlah besar
reseptor didapat di laring, trakea, karina dan daerah percabangan bronkus. Reseptor
bahkan juga ditemui di saluran telinga, lambung, hilus, sinus paranasalis, perikardial
dan diafragma.
Serabut aferen terpenting ada pada cabang nervus vagus, yang mengalirkan
rangsang dari laring, trakea, bronkus, pleura, lambung dan juga rangsang dari telinga
melalui cabang Arnold dari n. Vagus. Nervus trigeminus menyalurkan rangsang dari
sinus paranasalis, nervus glosofaringeus menyalurkan rangsang dari faring dan nervus
frenikus menyalurkan rangsang dari perikardium dan diafragma.
C. TUJUAN BATUK EFEKTIF
Batuk efektif dan nafas dalam merupakan teknik batuk efektif yang menekankan
inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi, yang bertujuan:
1. Merangsang terbukanya sistem kolateral
2. Meningkatkan distribusi ventilasi
3. Meningkatkan volume paru dan memfasilitasi pembersihan saluran nafas.
Batuk yang tidak efektif menyebabkan:
1. Kolaps saluran nafas
2. Ruptur dinding alveoli
3. Pneumothoraks

D. INDIKASI
Dilakukan pada pasien seperti: COPD/ PPOK, Emphysema, fibrosis, asma, chest
infeksion, pasien bet rest atau post operasi.

E. ALAT
Bengkok, perlak dan pengalas, dan tisu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN
Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Mencuci tangan
Fase Kerja
1. Menanyakan klien apakah sudah tahu cara melakukan batuk efektif
2. Menjelaskan prosedur batuk efektif dan membimbing klien
a. Mengatur posisi duduk
b. Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
c. Melayih klien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung
selama 3 hitungan, jga mulut tetap tertutup)
d. Meminta klien merasakan mengembangkan abdomen (cegah lengkung pada
punggung)
e. Meminta klien menahan nafas hinga 3 hitungan
f. Meminta klien menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat
mulut , bibir seperti meniup)
g. Meminta klien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot
abdomen
h. Memasng perlak dan bengkok dipangkuan klien
i. Meminta klien melakukan nafas dalam 2 kali yang ketiga : inspirasi, tahan
nafas dan batukkan dengan kuat.
j. Menampung lendir dalam sputum pot
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi
2. Merapikan alat
3. Mencuci tangan
DAFTAR PUSTAKA

Turner & Bothamley. 2014. Cough and the Transmission of Tuberculosis. UK: The Journal
of Infectious Diseases.

Anda mungkin juga menyukai