Anda di halaman 1dari 6

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH

MAKANAN INSTAN TERHADAP POLA


MAKAN DAN KESEHATAN
13 November 2014 fatmasaputra Tinggalkan komentar

KARYA TULIS ILMIAH


PENGARUH MAKANAN INSTAN TERHADAP POLA MAKAN
DAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

FATMAWATI SAPUTRA
NIM : 1401047

PRODI : S1 KEPERAWATAN 1B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES MUHAMMADIYA KLATEN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Hal ini
terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas
seperti pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan pokok,
seperti makanan. Hal tersebut rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan usaha sebagai
peluang untuk mencari keuntungan. Semakin hari badan usaha semakin berlomba-lomba
untuk memproduksi bahan makanan instan. Banyaknya produk makanan instan yang beredar
di pasaran semakin memanjakan konsumen apalagi utuk kalangan remaja.
Terlebih lagi, remaja yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal sehingga timbul pola
hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir mereka seakan ikut berubah.
“Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih yang susah?” Dalam sehari seorang remaja
mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan instan dari makanan ringan sampai makanan
pokok yang digantikan dalam bentuk instan. Makanan instan seakan telah mendarah daging
dalam diri mereka. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
Akibat dari pengonsumsian makanan instan yang berlebihan dapat membuat remaja
mengabaikan pola makan yang sehat. Padahal pengonsumsian makanan instan dalam jumlah
banyak dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penimbunan zat aditif yang
terkandung dalam makanan instan pada tubuh mereka. Saat ini banyak remaja yang
menderita penyakit maag, radang, dan berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan.
Hal ini tentu tidak lepas dari kebiasaan mereka mengonsumsi makanan instan. Lalu apakah
yang sebenarnya terkandung dalam makanan instan? Bagaimana pengaruhnya terhadap pola
makan dan kesehatan remaja?
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam karya
tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja zat yang terkandung dalam makanan instan?
2. Bagaimana pengaruhnya terhadap terhadapat kesehatan?
3. Apa akibat dari pola makan yang tidak sehat dan seimbang?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makanan Siap Saji dan kandungannya


• Makanan siap saji
Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan,
praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh
industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif
untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji
biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai
makanan untuk sarapan.
• Zat aditif makanan
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.
• Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik,
meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
• Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
tujuan penggunaannya, yaitu:
1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecithin
2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,
3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen) dan
BHA (Butylated Hydroxy-Anisol),
7) agen pengembang untuk roti dan bolu,
8) agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),
9) bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam
makanan diantaranya:
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan
aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita
waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang penggunaannya
bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan
oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan
swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah
menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu
rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.
• Kemasan makanan siap saji
Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di
Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan
harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil
menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang
digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget),
PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu,
makanan lauk-pauk).

B. Dampak Makanan Siap Saji


• Manfaat makanan siap saji
Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia, 2003). Jenis
tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan besar.
Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan,
keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.
• Bahaya makanan siap saji
World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO)
menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan
manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu :
1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap
organ-organ tubuh,
2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu
keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, aspek imunopatologis, keberadaan residu
yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung,
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dampak negatif zat aditif berlebihan
Zat Aditif Dampak terhadap kesehatan
Sulfit • Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.( Intisari,2001)
Zat Warna •Menimbulkanalergi
• Menimbulkan kanker hati
• Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.( Arbor,1997)
MSG • Kerusakan otak
• Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi
kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi. (Republika,2003)
BHT&BHA • Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.
(Intisari ,2001)
Pemanis • Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).
• Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan).
• Mutagenik.
Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi oleh
konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas. Unsur-unsur
bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat plastik
berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan
Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid
Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan
styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).
C. Pola Makan Sehat
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau
usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan yang sehat
dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.
Andi (2011) mengemukakan pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam
pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan
kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
Sedangkan pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi ini adalah pola
makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi yang
jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran mendasar yang hakiki
bagi semua orang. Di mana asupan zat gizi yang terkonsumsi menentukan aspek kesehatan
nutrisi setiap individu.
Zat-zat gizi tersebut adalah :
Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang memiliki peran penting
sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari tubuh manusia. Zat
karbohidrat terdapat pada makanan:
Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan sumber tepung-tepungan
setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya. Bila tubuh
mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling awal yang paling mudah
didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah karena kekurangan tenaga dari biasanya.
Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula batu, sirup, madu
dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula perlu dibatasi. Meninjau karena
zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya kecuali karbohidrat. Dengan demikian
kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan kegemukan pada tubuh.
Lemak
Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber tenaga juga, namun
karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh. Lemak merupakan zat
yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Lemak yang berlebihan dapat membuat
tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit
bebek dan lemak hewan lainnya.
Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak pada tubuh.
Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Protein
terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe serta kacang-kacangan.
Vitamin & Mineral
Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi untuk membantu
melancarkan kinerja tubuh. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-
buahan.
Serat
Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :
• Membantu menurunkan glukosa darah
• Membantu menurunkan lemak darah
• Melancarkan buang air besar
Manfaat
Pola makan sehat dan seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh, diantaranya menjaga kondisi
tubuh untuk tetap sehat dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu pola makan
sehat dan seimbang juga dapat meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak. Pola makan
sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia serta berpengaruh terhadap kinerja tubuh dalam
melakukan aktifitas sehari-hari. Pola makan yang kurang sehat akan menimbulkan dampak
negatif bagi tubuh salah satunya menyebabkan ketidakmaksimalan kinerja tubuh dalam
melaksanakan aktifitas sehari-hari.

Contoh Pola Makan Tidak Sehat


Melewatkan sarapan
Banyak orang yang masih belum menyadari arti pentingnya sarapan. Mungkin bagi sebagian
orang, sarapan berarti hanya mengisi makanan ke perut saja.
Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja, melainkan
juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan
juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada siang hari.
Makan sebelum tidur
Belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa makan sebelum tidur dapat
menyebabkan bertambahnya berat tubuh seseorang, namun menyantap makanan terlalu
banyak atau menyantap makanan pedas, berlemak dan minum kafein minimal 3 jam sebelum
tidur dapat mengurangi kualitas dan lamanya tidur lelap yang seharusnya kita dapatkan.
Akibatnya, esok hari Kita terbangun dengan tubuh lemas, lunglai dan tak bersemangat. Para
ahli mengatakan bahwa menyantap makanan berlemak sebelum tidur dapat membuat kerja
lambung menjadi lebih lambat sehingga makanan masih tetap tertinggal di lambung pada saat
kita tidur. Sedangkan menyantap makanan pedas sebelum tidur dapat membuat perut Kita
serasa “terbakar” menjelang saat tidur.
Makan sambil melakukan kegiatan lain
Selain terlihat tidak sopan, tapi makan sambil berbicara di telepon, bermain video game atau
yang lebih parah, menonton TV secara tak sadar dapat membuat makan lebih banyak. Jika
melakukan hal ini, jangan heran jika angka timbangan kita terus bertambah. Makan
sembarimelakukan kegiatan lain, akan membuat Kita mengabaikan jumlah kalori yangKita
santap. Apalagi jika kita mengonsumsi snack favorit. Biasanya lebih sulit lagi menghentikan
jumlah kalori yang terus masuk ke tubuh.
Kurang minum air putih
Air putih sangat penting bagi kehidupan setiap makhluk hidup di bumi. Namun yang tak
diketahui oleh banyak orang adalah bahayanya kurang minum air putih. Kurang minum air
putih ternyata dapat membuat proses metabolisme tubuh terganggu, contohnya adalah tubuh
membutuhkan air untuk membakar kalori, jika kita kurang minum air putih, otomatis proses
pembakaran tak berjalan lancar. Sebaiknya, minum banyak air putih setiap hari. Para ahli
menganjurkan minum air putih minimal 8-10 gelas perhari untuk menjaga kesehatan. Jika
selama ini kita senang minum soda, kopi atau minuman lain, alangkah baiknya jika kita
menyingkirkan semua itu dan menggantinya dengan minum air putih. Biasakan diri untuk
meminum segelas air putih setelah bangun dari tidur.
Kurang menyantap sayur dan buah
Makanan dengan rasa sayur atau buah tidak dapat digolongkan dalam kategori sayur dan
buah. Contohnya adalah permen, berondong jagung, keripik pisang, dll. Para ahli
menganjurkan untuk menyantap minimal 5 jenis buah atau sayuran per hari. Jika kurang suka
menyantap buah dan sayur, kita dapat membuatnya menjadi aneka jus yang menarik. Jangan
lupa tubuh membutuhkan vitamin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan, karena itu
sayangilah tubuh kita.
Akibat dari Pola Makan Tidak Sehat dan Seimbang
Kemajuan yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, banyak
menimbulkan perubahan, baik dari gaya hidup maupun pola makan bagi penduduknya.
Perubahan gaya hidup dari yang sederhana menjadi serba cepat atau instan menyebabkan
banyak orang memanfaatkan kemajuan teknologi di masa kini. Sebagai contoh, untuk
efisiensi waktu maka selalau pergi dengan mengendarai motor. Akibatnya tubuh kurang
banyak bergerak.
Selain itu, kesibukan yang dihadapi oleh mahasiswa juga menyebabkan mereka hanya duduk
belajar, menyelesaikan tugas-tugas, dan menghadapi stress. Pemikiran yang serba instan ini
menyebabkan banyak orang melirik ke makanan fast food atau junkfood untk dikonsumsi.
Perubahan-perubahan ini dapat dengan mudah memicu timbulnya berbagai penyakit
degeneratif di usia muda, yang sangat merugikan generasi penerus bangsa.

BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami sampaikan. Kami sadar bahwa makalah ini belum sempurna
baik dari segi penulisan maupun materi yang disampaikan. Oleh karena itu, kami sangat
berharap akan saran dan kritik dari pembaca demi menciptakan sebuah amakalah yang lebih
baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi para pembaca.

A. Simpulan
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan agar tetap sehat dan
seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan remaja yang memiliki pola makan
konsumtif. Hal ini dikarenakan ketersediannya bahan makanan instan yang sangat banyak
baik di sekolah, di rumah maupun saat melakukan perjalanan jauh.
Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun yang seharusnya tidak di
konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh para remaja yang digroggoti secara perlahan dan
akan menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya. Menajaga dari
sekarang akan lebih baik daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan instan
akan tetapi tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu makanan sehat yang
bergizi.

https://fatmawatifw379.wordpress.com/2014/11/13/karya-tulis-ilmiah-pengaruh-makanan-instan-
terhadap-pola-makan-dan-kesehatan/

Anda mungkin juga menyukai