1. PERHITUNGAN ROA
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset ( kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah sesuai dengan biaya-biaya
untuk mendanai aset tersebut. Biaya-biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang
merupakan biaya pendanaan dengan utang. Deviden yang merupakan biaya pendanaan dengan
saham dalam analisis ROA tidak diperhirungkan. Biaya bunga di tambahkan ke laba yang di
peroleh perusahaan. ROA bisa diinterpresentasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan
perusahaan (strategi) dan pengaruh dari factor-faktor lingkungan (environmental factors).
Analisis di fokuskan pada profabilitas aset, dan dengan demikian tidak di perhitungkan cara-cara
untuk mendanai aset tersebut:
Karena bunga tidak masuk dalam Analisis ROA, maka bunga ditambahkan kembali ke
laba bersih. Apabila ingin lebih tepat lagi maka sebenarnya ada penghematan pajak yang muncul
dari penggunaan bunga, karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak. Dengan demikian
setelah penyesuaian pajak, formula ROA dihitung sebagai berikut:
Laba bersih suatu perusahaan kadang-kadang di pengaruh oleh dua foktor luar biasa yang
tidak selalu muncul dalam kegiatan kondisi yang normal :
1. Laba karena perubahan prinsip akuntansi
2. Biaya restrukturisasi
Dalam kaitannya dengan biaya restrukturisasi perusahaan ada beberapa argumentasi yang
bisa dikemukakan.
1. Faktor tersebut muncul relative tidak sering dan bisa dikatakan sebagai
nonrecurring
2. Iten tersebut bisa dikatakan merupakan bagian normal dari kegiatan bisnis
3. Jumlah tersebut cukup materian
2. KOMPONEN-KOMPONEN ROA
ROA ba dipecah lagi kedalam dua komponen yaitu: profit margin dan perputaran
perputaran aktiva (aset).pemecahan (disagregasi)ini bisa mengasilkan analisis yang lebih tajam
lagi.
Berukut ini adadua factor yang menpengaruhi perbedaan roa antar industry dan yang
mempengaruhi perbedaan proporsi prifit margin atau perputaran aktivitas antarindustri.
a. Operating Leverage
Operating Leverage menunjukkan sejauh mana pemakaian beban tetap dalam
suatu perusahaan. Perusahaan yang menggunakan beban tetap yang tinggi berarti
mempunyai operating leverage yang tinggi. Beban tetap operasioanl datangnya dari
beban depresiasi peralatan/bangunan(aktiva tetap). Perusahaan yang mempunyai proporsi
aktiva tetap yang besar(yabf berarti melaukan investasi besar pada aktiva tetap) akan
mempunyai beban depresiasi yang tinggi, yang berarti mempunyai beban operasional
yang tinggi, dan berarti mempunyai operating leverage yang tinggi.
Perusahan-perusahaan atau industry-industri mempunyai struktur biaya variable
dan biaya tetapyang berbeda-beda. Perusahaaan eksplorasi dan pengelolaan minyak,
perusahaan biaya mempunyai proporsi aktiva etap yang besar. Perusahaan-perusahaan
semacam itu merupakan perusahaan yang dapat modal ( capital intensive). Sebaliknya,
industry supermarket, grosir, rumah makan merupakan industry atau perusahaan yang
mempunyai proporsi aktiva tetap relative lebih kecil dibandingkan industry/perusahaan
minyak diatas. Komponen biaya variable untuk industry ini relative besar.
Perushaan atau industry operating leverage yang tinggi akan mempunyai fliktuasi
pendapatan yang tinggi pula. Itu berartu resiko perusahaan tersebut tinggi. Apabila
kondisi perekonomian membaik, penjualan meningkat, perusahaan dengan operating
levergeyang tinggi akan mengalami kenaikan keuntungan ( pendapatan) yang tinggi,
apabila kondisi perekonomian menurun, penjualan menurun, perusahaaan tersebut akan
mengalami penurunan keuntungan yang tajam pula. Perushaaan dengan operating
leverage yang rendah tidak akan mengalami fluktuasi setajam perusahaan dengan
operating leverage yang tinggi.
Berikut ini data-data yang menunjukkan operating laverge industry-industri
dengan stadar veriviasi ROA yang merupakan pengukuran fluktuasi ROA ( juga sebagai
pengukur resiko perusahaan
Industri Aset pabrik/ tital Standar deviasi
aset ROA
Margin kontribusi merupakan slope dari persamaan diatas. Semakin besar margin
kontribusi, semakin besar slope fungsi laba operasional. Itu berarti laba operasional
semakin sensitive terhadap perubahan penjualan (atau kuntitas) dengan semakin
tingginya operating leverage. Dengan demikian operating leverage akan mempunyai
pengaruh terhadap peubahan-perubahan ROA.
Beberapa item biaya seperti epresiasi, amortisasi, sewa, dan semua penghematan
yang muncul akibat penggunaan item-item tersebut bisa dikelompokkan sebagai biaya
komitet (committed fixed cost). Beberapa item biaya seperti biaya riset dan
pengembangan berubah-ubah sesuai dengan kebijakan perusahaan, atau sesuai dengan
kondisi operasioanl perusahaan, tetapi biasanya tidak berubah langsung sesuia dengan
prubahan aktivitas (penjualan).Biaya semacam ini sering juga disebut sebagi biaya tetap
kebijakan (discretionary fixed cost).
Siklus kehidupan produk akan mempunyai pengaruh terhadap ROA atau perbedaan-perbedaan
ROA. Produk mulai dari muncul sampai menghilang , bergerak melalui beberapa tahap.
1. tahap perkenalan (introduction)
3. Tahap kedewasaan