Infeksi Saluran Kemih
Infeksi Saluran Kemih
Definisi :
Infeksi saluran kemih (ISK) didefinisikan sebagai adanya mikroorganisme dalam
urin yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh kontaminasi. Organisme
tersebut memiliki potensi untuk menyerang jaringan dari saluran kemih dan
struktur yang berdekatan (Dipiro, 2009).
1. Subjektif
-
Badan tidak enak : gejala akan sakit, tubuh sedang mengalami
masalah, menurunnya daya tahan tubuh, menyebabkan badan terasa
lesu, kurang bergairah, mudah lelah, jantung sering berdebar, sering
pegal-pegal, kurang nafsu makan, daya pikir menurun, mengantuk.
-
Rasa menggigil : rasa menggigil biasanya berhubungan dengan
demam yang merupakan gejala dari suatu penyakit. Menggigil dapat
terjadi Karena terjadi serangan dari pusat pengatur suhu tubuh yang
tidak terkontrol. Ketika otak meningkatkan kerja dari pusat pengendali
suhu tubuh, maka seseorang akan mulai merasa kedinginan.
-
Demam : Ketika suatu infeksi menyerang tubuh,maka sel-sel dalam
tubuh yang terserang oleh mikroorganisme tersebut akan menyebabkan
pegeluaran bahan kimia yang akan beredar ke seluruh tubuh melalui
aliran darah dan dapat menyebabkan otak akan menaikkan suhu
normal alami tubuh.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0309/01/ragam1.htm
-
Nyeri saat berkemih dan terasa panas : merupakan gejala dari
penyakit infeksi saluran kemih bagian bawah, disebabkan karena
terjadinya infeksi pada saluran kemih, dan saluran kemih mengalami
masalah.
http://mediskus.com/penyakit/infeksi-saluran-kemih-isk.html
2. Objektif
-
Wanita (27 tahun) : wanita lebih rentang terkena ISk karena saluran
kencing uretra wanita lebih pendek, lebih dekat ke anus, dan bakteri
lebih mudah masuk ke dalam saluran kemih.
-
TB 150 cm dan BB 50 kg
-
Suhu tubuh 39oC : merupakan salah satu pemeriksaan tanda vital.
Suhu tubuh adalah keseimbangan antara panas yang diperoleh dan
panas yang hilang. Nilai normal suhu tubuh antara 35,8°-37° C. Setiap
peningkatan suhu tubuh 1°C terjadi peningkatan frekuensi nadi sekitar
20 kali denyut per menit. Pemeriksaan suhu merupakan salah satu
pemeriksaan yang digunakan untuk menilai kondisi metabolism dalam
tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui
metabolism darah.
Fungsi pemeriksaan suhu tubuh : Mengetahui suhu badan klien
untuk menentukan tindakan dan membantu menegakkan diagnosa dan
untuk menilai keseimbangan suhu tubuh.
https://yansri.wordpress.com/2013/08/15/pemeriksaan-tanda-tanda-
vital-empat-gejala-kardinal/
-
Tekanan darah 130/80 mmHg : tekanan darah normal setiap orang
berbeda, tergantung pada kondisi tubuhnya masing-masing.
http://tekanandarahnormal.com/
Berikut data tentang tekanan darah :
Namun,
referensi lain menyebutkan bahwa :
http://www.academia.edu/6009955/Klasifikasi_Hipertensi_menurut_W
HO
Dapat dinyatakan bahwa pasien tidak mengalami hipertensi, masih
dalam rentang yang dapat dimaklumi.
-
Nadi 100 kali/menit (50-80 kali/menit) : merupakan salah satu
pemeriksaan tanda vital. Pemeriksaan tanda vital terdiri atas
pemeriksaan nadi, pernapasan, tekanan darah, dan suhu. Pemeriksaan
ini merupakan bagian penting dalam menilai fisiologis dari sistem
tubuh secara keseluruhan. Pemeriksaan denyut nadi bertujuan untuk
mengetahui apakah ada hubungannya dengan penyakit kardiovaskular,
dan mengetahui perkembangan penyakit.
-
Respiratory Rate 20 kali/menit (12-16 kali/menit) : Pengertian
penghitungan nafas, Pernapasan yang normal dapat diobservasi dari
frekuensi per menit, kedalaman, keteraturan dan tanda-tanda yang
menyertai, seperti bunyi napas dan bau napas. Dalam keadaan istirahat,
pernapasan orang dewasa normal berkisar 12-20 kali dalam 1 menit.
Maka, bila mengacu pada referensi lain, pasien memiliki laju
pernapasan yang masih normal.
Fungsi pemeriksaan RR : Mengetahui keadaan umum pasien,
mengetahui jumlah dan sifat pernapasan dalam 1 menit, mengikuti
perkembangan penyakit, membantu menegakkan diagnose
https://yansri.wordpress.com/2013/08/15/pemeriksaan-tanda-tanda-
vital-empat-gejala-kardinal/
Namun, bila dari referensi normal RR dalam kasus, alas an melebihi
normal karena infeksi oleh bakteri mempengaruhi laju napas pasien.
-
Leukosit 12.000 sel/mm3 : merupakan salah satu pemeriksaan darah
rutin. Pemeriksaan darah rutin yang lainnya adalah trombosit dan Hb.
Kadar dalam kasus ini melebihi normal yang berarti menunjukka
adanya infeksi. Leukosit 9sel darah putih) yang berperan dalam
membunuh mikroorganisme yang masuk ke tubuh akan meningkat
sebagai respon dari adanya infeksi, atau masuknya benda asing ke
dalam tubuh.
-
Trombosit 200.000 sel/mm3
-
Hb 12 g/dl
Berikut kadar normal dari leukosit, trombosit, dan Hb :
Bila jumlah koloni yang tumbuh > 105 koloni/ml urin, maka dapat
dipastikan bahwa bakteri yang tumbuhmerupakan penyebab ISK.
Sedangkan bila hanya tumbuh koloni dengan jumlah< 10 3 koloni / ml
urin, maka bakteri yang tumbuh kemungkinan besar
hanyamerupakan kontaminasi flora normal dari muara uretra.
TARGET TERAPI
Tujuan pengobatan untuk ISK adalah untuk mencegah atau mengobati
konsekuensi sistemik infeksi, membasmi organisme menyerang, dan mencegah
kekambuhan infeksi (Dipiro, J.T..2009).
MONITORING PATIENT
1. Monitoring terhadap gejala subjektif seperti demam dan rasa nyeri.
Paracetamol (Glass, Jill C. Cash, Cheryl A., 2010) digunakan untuk
menurunkan suhu tubuhnya menjadi normal (37oC) dan bisa juga untuk
meredakan nyeri yang dirasakan oleh pasien. Bila nyeri masih dirasakan,
bisa diberikan Phenazopyridine HCl dengan tujuan untuk memberikan
efek analgesik lokal pada saluran kemih. Obat ini biasanya digunakan
bersamaan dengan antibiotik ketika mengobati infeksi saluran kemih.
Phenazopyridine digunakan hanya untuk waktu yang singkat (hanya
simptomatis), biasanya dua hari. (aines, KK, 2004)
2. Monitoring terhadap data-data laboratorium seperti tekanan darah, nadi,
respiratory rate, hemoglobin, trombosit, leukosit dan kreatinin. Untuk
tekanan darah masih belum dikatakan hipertensi, hanya perlu dilakukan
pemantauan secara berkala tekanan darahnya untuk melihat apakah selama
terapi tekanan darah meningkat atau tidak. Kadar hemoglobin pasien
berada dibatas bawah normal, sehingga harus dipantau agar tidak terjadi
penurunan kadar hemoglobin. Bila kadar hemoglobin menurun dapat
dilakukan transfusi darah dan perlu di dukung dengan terapi non
farmakologi. Kadar kreatinin juga dipantau, apabila sudah lebih dari 1
mg/dL harus dilakukan pemerikasaan ginjal. Semakin tinggi kadar
kreatinin, hal tersebut adalah tanda kerusakan ginjal telah terjadi. Dan
kerusakan tersebut diakibatkan oleh bakteri E.coli yang sudah mencapai
ginjal.
3. Monitoring terhadap penggunaan antibiotik, jika setelah penggunaan
dijalankan, jika efek samping dari obat yang digunakan tidak dapat
ditoleransi maka obat dapat diganti dengan obat lain yang masih satu
golongan terapi.
5. Monitoring juga dilakukan terhadap penyakit infeksi saluran kemih