Panduan Skrining
Panduan Skrining
RSIA. ANANDA
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I DEFINISI....................................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP .................................................................................................... 2
BAB III TATALAKSANA....................................................................................................... 3
1. SKRINNING DI DALAM RS ........................................................................................ 3
A. Alur skrinning ........................................................................................................ 3
B. Skrining Non Medis ............................................................................................... 3
C. Skrining Medis ....................................................................................................... 5
D. Pemeriksaan Penunjang ........................................................................................ 5
2. SKRINNING DI LUAR RS ............................................................................................ 6
A. Alur skrinning ........................................................................................................ 6
B. Jenis - jenis skrinning pasien dari luar rs.: .......................................................... 7
BAB IV DOKUMENTASI ....................................................................................................... 8
RSIA. ANANDA
ii
BAB I
DEFINISI
RSIA. ANANDA
1
BAB II
RUANG LINGKUP
RSIA. ANANDA
2
BAB III
TATALAKSANA
1. SKRINNING DI DALAM RS
A. Alur skrinning
Pendaftaran pasien
Bila ada pasien tidak rawat jalan/unit yang
ada kegawat daruratan
dituju
pasien tiba Skrinning oleh
di RS petugas RS
Bila ada pasien ada Instalasi gawat darurat
kegawat daruratan
2. Petugas Laboratorium
a. Melaksanakan skrining secara visual
b. Mengamati setiap pasien yang mau melakukan pemeriksaan laboratorium, petugas
dapat melakukan pemeriksaan pasien seperti suhu dan nadi, bila pasien terlihat
kegawatan seperti; nyeri hebat, pucat, lemas, sesak, demam, nadi lemah dll, maka
tanyakan keluhan pasien dan sudah berobat atau belum.
c. Bila pasien belum berobat dan datang hanya untuk pemeriksaan maka sarankan
pasien agar berobat ke IGD agar mendapatkan pengobatan dan tindak lanjut di
IGD.
d. Bila pasien telah berobat, maka sarankan pasien ke IGD untuk penanganan
kegawatannya, sehingga dokter IGD dapat berkoordinasi dengan DPJP untuk
kegawatan pasien agar dapat ditindaklanjuti.
e. Setiap pasien yang diarahkan ke IGD, petugas diharapkan membantu pasien
hingga sampai ke IGD, dengan menggunakan kursi roda bila diperlukan.
3. Petugas Farmasi
a. Melaksanakan skrining secara visual
b. Mengamati setiap pasien yang memberikan resep di Apotik, bila pasien terlihat
kegawatan seperti; nyeri hebat, pucat, lemas, sesak dll, maka tanyakan keluhan
pasien dan sudah berobat atau belum.
c. Bila pasien belum berobat maka arahkan pasien agar berobat ke IGD agar
mendapatkan pengobatan dan tindak lanjut di IGD.
d. Bila pasien telah berobat, maka sarankan pasien ke IGD untuk penanganan
kegawatannya, sehingga dokter IGD dapat berkoordinasi dengan DPJP untuk
kegawatan pasien agar dapat ditindak lanjuti.
RSIA. ANANDA
4
C. Skrining Medis
1. Perawat / Bidan
a. Skrining medis dilakukan oleh tenaga medis (perawat / bidan) yang berkontak
pertama dengan pasien
b. Skrining medis oleh perawat dilakukan oleh perawat IGD, perawat/bidan poli ibu,
poli anak, poli lain-lain, serta perawat/bidan yang kontak pertama kali dengan
pasien.
c. Ketika kontak pertama kali oleh pasien maka perawat/bidan menanyakan keluhan
pasien, sembari melihat kondisi pasien apakah ada kegawatan atau tidak.
d. Berdasarkan keluhan dan kondisi pasien yang didapat maka perawat/bidan dapat
mengarahkan apakah pasien dapat ke pendaftaran (bila pasien dalam kondisi sehat
dan membutuhkan pengobatan) atau diarahkan ke IGD atau Kamar Bersalin sesuai
dengan keluhan pasien (bila pasien terdapat kegawatan)
2. Dokter
a. Skrining medis dilakukan oleh dokter yang berkontak pertama dengan pasien.
b. Skrining medis juga sekaligus dimaksudkan untuk mengidentifikasi pasien-pasien
asimptomatik yang berisiko mengidap gangguan kesehatan serius.
c. Melalui proses skrining diharapkan dapat mengurangi morbiditas atau mortalitas
penyakit dengan penanganan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan.
d. Skrining medis dilakukan melalui kriteria triase, anamnesis, pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing.
e. Pada kasus rujukan, skrining dapat dilakukan sebelum pasien dikirim atau sebelum
pasien tiba di IGD, bisa dilakukan via telepon maupun datang sendiri.
f. Bila pasien rujukan dilakukan dengan penjemputan, maka skrining dilakukan ketika
tim medis sampai di tempat penjemputan.
g. Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat menyediakan pelayanan dan
fasilitas yang dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat jalan dengan tepat.
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan dalam melengkapi proses skrining :
1. Kasus Anak
a. Pemeriksaan Hematologi : Darah Tepi (Hemoglobin, Hematrokrit, Leukosit,
Trombosit, HitungJenis)
b. Tubex TF / IgM Anti Salmonella Typhi (sesuai kasus)
c. Natrium, Kalium, Clorida, Calcium (sesuai kasus)
2. Kasus Umum
a. Hematologi/Darah Lengkap : Hemoglobin, Hematokrit, Leukosit, Trombosit,
Eritrosit, LED, dan Hitung Jenis.
b. Glukosa darah sewaktu ( sesuai kasus )
c. Kimia Klinik Standar : Ureum, Creatinin, SGOT, SGPT ( Sesuai kasus )
d. Urinalisis Lengkap (sesuai kasus)
RSIA. ANANDA
5
3. Perawatan Perinatologi
a. Hematologi Rutin & Golongan darah
b. Bilirubin, TSH, dan G6PD ( pada usia hari ke -3 )
c. Glukosa darah sewaktu ( sesuai indikasi )
d. CRP dan IT Ratio ( sesuai indikasi )
e. Kultur Darah ( sesuai indikasi )
4. Perawatan RR
a. Hematologi :Darah Lengkap
b. Gula Darah Sewaktu
c. Analisa Gas Darah
d. Kimia darah : Ureum, Creatinin, SGOT, SGPT, Albumin, Globulin.
e. Kultur darah, CRP,& IT Ratio
5. Perawatan Pre Operatif
a. Untuk Golongan Operasi Kecil / Sedang :
- Hematologi Rutin,
- Gula darah sewaktu
- CT/BT ( sesuai indikasi )
2. SKRINNING DI LUAR RS
A. Alur skrinning
RSIA. ANANDA
6
Skrinning di luar rs.
Skrinning pasien dari luar rumah sakit dilakukan pada kontak pertama per telepon
untuk menentukan kebutuhan pasien apakah sesuai dengan fasilitas dan sumber daya
yang ada di rumah sakit agar terjaminnya kebutuhan pasien sesuai dengan kemampuan
rumah sakit.
B. Jenis - jenis skrinning pasien dari luar rs.:
a) Rencana rawat inap
1. Terima telepon dari luar mengenai pasien yang akan di rujuk / di rawat di
rumah sakit oleh front office
2. Tanyakan identitas pasien :
a. Nama pasien
b. Usia
c. Jenis kelamin
d. Nama rumah sakit yang akan merujuk
e. Keadaan dan kebutuhan pasien
3. Sambungkan ke bagian UGD dan sampaikan informasi yang telah didapat
4. Terima telepon tersebut oleh petugass UGD, dan tanyakan kondisi pasien
a. Keadaan umum pasien
b. Tanda – tanda vital
c. Anamnesa ringkas
d. Hasil penunjang
e. Kebutuhan pasien tersebut
Berdasarkan hasil skrinning tersebut, apakah kebutuhan pasien sesuai
dengan sumber daya dan fasilitas yang ada di rumah sakit atau tidak.
5. Kolaborasi dengan dokter jaga, mengenai keadaan pasien tersebut
Petugas UGD meminnta agar pihak perujuk menelpon kembali dalam waktu 10
menit agar dapat dipastikan ruangan di RSIA Ananda tersedia atau tidak
RSIA. ANANDA
7
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Semua hasil skrining di catat dalam rekam medis IGD dan poliklinik
2. SPO Skrining pasien didalam rumah sakit dan di luar rumah sakit
3. SPO skrinning pemeriksaan lab.
4. Spo skrinning pasien melalui telepon
5. Spo skrinning
Ditetapkan di makassar
Tanggal 15 maret 2016
Direktur RSIA Ananda Kota Makassar
Sulawesi Selatan
RSIA. ANANDA
8