Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

PENGUKURAN DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING

TEST (DDST) DAN ANTROPOMETRI PADA ANAK

USIA 0-6 TAHUN

DISUSUN OLEH :

1. Novita Dwi Setyaningrum (17022)


2. Putri Utami (17023)
3. Wening Apriliana ( 17034)

Tingkat : 2A

AKADEMI KEPERAWATAN

GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul dan membahas tentang “Denver
Development Screening Test (DDST)”.Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya
penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa
Robbal ’Alamiin.

Wonogiri, 19 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................................1
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Pertumbuhan dan Perkembangan...............................................................................2
B. Pengukuran DDST.....................................................................................................2
C. Pengukuran Antropometri..........................................................................................5
BAB III Hasil dan Pembahasan
A. Pengkajian Dasar........................................................................................................9
B. Hasil Pengukuran........................................................................................................9
C. Pembahasan................................................................................................................10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel
dan bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur
dengan Antropometri dalam sentimeter atau inch dan dalam kilogram atau pound.
Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran
fisik seseorang.
Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan
fungsi yang kompleks.Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler,
berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula
kepribadiannya.Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sbagai sinonim untuk
perkembangan.
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode
pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak
usia 0-6 tahun.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan ?


2. Apakah pengertian dari DDST ?
3. Bagaimanakah cara melakukan pengukuran DDST ?
4. Apakah pengertian dari Antropometri ?
5. Bagaimana cara melakukan pengukuran Antropometri ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan
2. Untuk mengetahui pengertian dari DDST
3. Untuk mengetahui cara untuk melakukan pengukuran DDST
4. Untuk mengetahui pengertian dari Antropometri
5. Untuk mengetahui cara melakukan pengukuran Antropometri

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel
dan bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur
dalam sentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth)
berkaitan dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang.
Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan
berat dan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan
penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak.
Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan
antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap
umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur ) ,
contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan berat badan terhadap
umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet.
Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan
fungsi yang kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler,
berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula
kepribadiannya. Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sebagai sinonim untuk
perkembangan.
Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan
dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini
terjadi secara sinkron pada setiap individu. Penilaian terhadap perkembangan seorang
anak dapat di nilai melalui kemampuan fungsi organ seseorang dalam melakukan
fungsi tubuhnya,seperti kemampuan dia bergerak,bernyanyi,berbicara dan
berjalan.perkembangan pada anak dapat di di deteksi dengan cara : DDST(Denver
Development Screening Test) dan KPSP (Kuesioner Pra Screening Perkembangan ).

B. Pengukuran DDST
1. Pengertian
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode
2
pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan
anak usia 0-6 tahun. Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan
DDST bergantung pada usia anak. Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi
berbagai masalah neurologis, salah satunya serebral palsi.
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan
perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi
semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini
mudah dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukkkan validitas
yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang dilakukan ternyata DDST secara
efektif dapat mengidentifikasi antara 85-100% bayi dan anak-anak pra sekolah
yang mengalami keterlambatan perkembangan dan pada follow up selanjutnya
ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-
6 tahun.
DDST dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain :
a. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usianya.
b. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat.
c. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukan gejala
kemungkinan adanya kelainan perkembangan.
d. Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan.
e. Memantau anak yang beresiko mengalami kelainan perkembangan.
Aspek perkembangan yang dinilai terdiri dari 125 tugas perkembangan.
Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan
diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yag meliputi :

a. Personal Social (perilaku sosial)


Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan
dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
c. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah
dan berbicara spontan. 3
d. Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
2. Prosedur DDST
a. Alat peraga :
Benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok
gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus
warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak
saat diperiksa).
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia
: 3-6 bulan, 9-12 bulan, 18-24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun.
2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi
diagnostik yang lengkap.
b. Teknik pemeriksaan
1) Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan
diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk
satu tahun.
2) Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah,
jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
3) Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal
tugas perkembangan pada formulir DDST.
4) Lakukan penilaian tiap sektor, apakah P ( Passed = lulus= beri tanda (√),
F (Fail = gagal = tanda 0), Menolak (refusal = R = tanda M), atau anak
tidak mendapat kesempatan untuk melakukan tugas ( No Opportunity
=NO).
5) Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa
yang F. Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal,
Abnormal, Meragukan (Question Able) dan tidak dapat dites (Untestable).
Abnormal
a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih.
b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan
4
Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor
yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia
Meragukan
a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia.
c) Bila didapatkan minimal 2 caution atau minimal 1 delay (pada satu
sektor)
d) Lakukan uji ulang dalam satu sampai 2 minggu untuk menghilangkan
faktor sesaat ( rasa sakit, keadaan sakit, kelelahan).
Tidak dapat dites
a) Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi
abnormal atau meragukan.
b) Bila ada skor menolak 1 atau lebih item sebelah kiri garis umur.
c) Menolak >1 item area 75%-90% ( warna hijau ).
Normal
a) Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.
b) Bila tidak ada keterlambatan / delay.
c) Maksimal 1 caution.
d) Lakukan ulangan pemeriksaan pada kontrak kesehatan berikutnya.

C. Pengukuran Antropometri
1. Pengertian
Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk
mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur
tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur (meteran).Ukuran antropometri
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran disbanding dengan umur. Misalnya,
BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian, dapat diketahui
apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong normal untuk anak
seusianya.
5
b. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan
pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur.
Misalnya berat badan terhadap umur.

2. Prosedur Pengukuran
a. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting karena
dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur untuk
mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak.
Cara pengukuran berat badan anak adalah :
1). Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Apabila
perlu, cukup pakaian dalam saja.
2.) Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan timbangan
dacin, masukkan anak dalam gendongan, lalu kaitkan gendongan ke
timbangan. Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri diatas
timbangan injak tanpa dipegangi.
3). Ketika minmbang berat badan bayi, tempatkan tangan petugas diatas tubuh
bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
4). Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat
badannya lebih dulu, kemudian anak digendong oleh ibu dan ditimbang
Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan ibu sendiri
menjadi berat badan anak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat rumus berikut :
BB anak = (Berat badan ibu dan anak) – BB ibu
5). Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan.
6). Selanjutnya, tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang
berlaku, yaitu apakah status gizi anak normal, kurang atau buruk. Untuk
menentukan berat badan ini juga dapat dilakukan dengan melihat pada kurva
KMS, apakah berada berat badan anak berada pada kurva berwarna hijau,
kuning atau merah.
b. Tinggi Badan
Merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting yang
menggambarkan proses pertumbuhan yang berlangsung dalam kurun relatif
lama dan untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan fisik masa lampau.Cara
pengukuran tinggi badan anak adalah : 6
1. Usia kurang dari 2 tahun :
a) Siapkan papan atau meja pengukur. Apabila tidak ada, dapat digunakan
pita pengukur (meteran).
b) Baringkan anak telentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampai
menempel pada meja (posisi ekstensi).
c) Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki (telapak kaki
tegak lurus dengan meja pengukur) lalu ukur sesuai dengan skala yang
tertera.
d) Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberi tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa
garis atau titik pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi.
Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur.
2. Usia 2 tahun atau lebih :
a) Tinggi badan diukur dengan posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat,
sedangkan bokong, punggung dan bagian belakang kepala berada dalam
satu garis vertikal dan menempel pada alat pengukur.
b) 2. Tentukan bagian atas kepala dan bagian kaki menggunakan sebilah
papan dengan posisi horizontal dengan bagian kaki, lalu ukur sesuai
dengan skala yang tertera.

c. Lingkar Kepala

Menggambarkan pertumbuhan otak dari estimasi volume dalam kepala.Cara


pengukuran lingkar kepala adalah :
1) Siapkan pita pengukur (meteran)
2) Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita
bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan
hasilnya.
3) Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala
d. Lingkar Lengan Atas
Menggambarkan tumbuh kembang jaringan lemak dibawah kulit dan otot yang
tidak banyak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan berat badan.
Cara pengukuran lingkar lengan atas sebagai berikut :
1) Tentukan lokasi lengan yang diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan
7
bagian kiri, yaitu pertengahan pangkal lengan dan siku. Pemilihan lengan
kiri tersebut dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif
dibandingkan dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil.
2) Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas seperti pada gambar (
dapat digunakan pita pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang
diukur saat pengukuran.
3) Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita
pengukur.
4) Catat hasil pada KMS.
e. Lingkar Dada
Cara pengukuran lingkar dada adalah :
1) Siapkan pita pengukur.
2) Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada.
3) Catat hasil pengukuran pada KMS

8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengkajian Dasar
1. Identitas anak
 Nama : Keyandra Alfaris
 Umur/ Tanggal Lahir : 2 tahun 2 bulan/ 4 Maret 2017
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Joho Lor RT 01/RW 05, Giriwono, Wonogiri
2. Identitas orang tua
 Nama : Budi Lestari
 Umur/ Tanggal Lahir : 36 tahun/ 1 Oktober 1983
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Alamat : Joho Lor RT 01/ RW 05, Giriwono, Wonogiri

B. Hasil Pengukuran

1. Hasil pengukuran DDST


a. Personal Sosial
Anak mampu menyebut nama teman.
Anak mampu cuci tangan dan mengeringkan tangan.
Anak mampu gosok gigi dengan bantuan.
Anak belum mampu memakai baju.
b. Adaptif – Motorik Halus
Anak belum mampu membuat menara 6 dari kubus.
c. Bahasa
Anak mampu bicara dengan dapat dimengerti.
Anak mampu mengerti 2 kegiatan.
Anak mampu menyebut 3 gambar.
Anak mampu menunjuk 5 gambar.
Anak mampu menunjuk bagian badan 8.
Anak mampu mengkombinasikan kata.
d. Motorik kasar
Anak mampu melempar bola lengan ke atas.
Anak mampu melompat.

2. Hasil pengukuran Antropometri

Berat badan : 15,3 kg


Tinggi Badan : 90 cm
Lingkar Kepala : 49 cm
Lingkar Lengan Atas : 23 cm
Lingkar Dada : 56 cm
9
C. Pembahasan

1. DDST (Denver Developmental Screening Test)

Dari hasil pengukuran, anak (2,2 tahun) memiliki perkembangan yang


meragukan karena memiliki dalam personal sosial dari 4 tindakan ada 1
keterlambatan yaitu anak belum mampu memakai baju sendiri, dalam motorik
halus anak belum mampu membuat menara dengan 6 kubus, sedangkan dalam
bahasa dan motorik halus anak telah mampu melakukan semua tindakan.

2. Antropometri

Dari hasil pengukuran antropometri, anak (2,2 tahun) memiliki pertumbuhan


dari tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, lingkar dada
yang normal dan dalam pengukuran tidak terdapat kendala.

10
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel
dan bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur
dalam sentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth)
berkaitan dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang.

Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan


antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap
umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur )

Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan


fungsi yang kompleks.Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler,
berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula
kepribadiannya.Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sbagai sinonim untuk
perkembangan.

Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode


pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak
usia 0-6 tahun. Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST
bergantung pada usia anak. Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai
masalah neurologis, salah satunya serebral palsi. Adapun cara pengukuran DDST
dijabarkan sebagai berikut:

e. Tentukan usia anak saat pemeriksaan


f. Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia yang telah di tentukan.
g. Lakukan pengukuran pada anak tian komponen dengan batasan garis yang
ada mulai motorik kasar, bahsa, motorik halus dan personal social.
h. Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan atau abnormal.
B. SARAN
Dari hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat diberikan

11
saran-saran sebagai bahan masukan bagi pihak yang bersangkutan dalam rangka
meningkatkan kualitas guna menunjang peningkatan kualitas kesehatan sehingga
dapat menjadi literature guna mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Buku Saku Pratikum Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
Donna, dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC.

13
LEMBAR PERSETUJUAN

MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Budi Lestari

Umur : 36 tahun

Alamat : Joho lor RT 01/ RW 05, Giriwono, Wonogiri

Orang tua dari anak yang bernama Keyandra Alfaris dengan umur 2 tahun 2 bulan
menyatakan : mengijinkan / tidak mengijinkan anak saya sebagai klien yang akan diukur
pertumbuhan (Antropometri) dan perkembangan (DDST) oleh mahasiswa Akademi
Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri.

Wonogiri, 16 Mei 2019

Orang tua
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai