- Dapat mengulur benang lusi sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga tegangan
benang konstan.
- Mudah ditangani, artinya penyetelan dilakukan satu kali selama proses tanpa ada
perubahan lagi.
- Perubahan penyetelan peralatan akibat perubahan jenis dan konstruksi kain tidak
banyak diperlukan.
Pada dasarnya, penguluran lusi ada tiga macam, yaitu :
pada saat gulungan besar, jarak antara titik tumpu tuas G relatif lebih kecil
pada saat diametergulungan mengecil, jarak antara titik tumpu tuas G dengan
titik putar tuas G relatif lebih besar.
Proses penguluran terjadi saat timing diagram berada pada posisi 180º-270º.
Penguluran ini dilakukan secara otomatis sesuai dengan motor yang digunakan.
Pergantian tetal pakan pun dilakukan secara otomatis oleh motor tanpa harus terjadi
pergantian roda gigi.
V. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum tentang peluncuran lusi dapat disimpulkan bahwa, jika dilihat dari
cara kerjanya, peralatan penguluran lusi dapat digolongkan menjadi beberapa bagian
diantaranya :
1. Penguluran lusi negatif
Penguluran benang lusi ini berjalan sesuai dengan kebutuhan. Sistem bekerja secara
aktif ini dipengaruhi oleh tegangan benang.
2. Penguluran lusi positif.
Penguluran benang lus terus berjalan dengan panjang yang tetap, meskipun tidak terjadi
pengetekan dan peluncuran pakan.
3. Sistem pengereman
Peralatan ini bekerja secara pasif, artinya hanya memberikan tekanan pada lalatan dan
akan mengulur benang kalau ada penarikan kain. Hal ini terjadi karena adanya benang
pakan yang diketek.
Berdasarkan praktikum dan pengamatan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan
bahwa penguluran lusi sangat berpengaruh dalam menjaga tegangan lusi, dan terdapat 2 jenis
penguluran lusi yang diamati yaitu penguluran lusi negatif dan penguluran lusi positif. Dimana
penguluran negatif sangat dipengaruhi oleh beban yang terpasang dan hentakan yang terjadi,
sedangkan penguluran positif dipengaruhi oleh rachet dan tebalnya beam lusi.