SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan
Olahraga pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Pramudito Dhomas Hernandi
6301414001
2
ABSTRACT
3
SURAT PERNYATAAN
NIM : 6301414001
Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi
akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sanksi hukum sesuai ketentuan
yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia.
4
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Pada Hari :
Tanggal :
5
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi atas nama Pramudito Dhomas Hernandi, NIM 6301414001 Program Studi
S1 Judul TINGKAT KEMAMPUAN KONDISI FISIK KEKUATAN PADA ATLET
BOLA VOLI PUTRA DI CLUB IVOKAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN
2018 telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 19 Juli 2018.
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Dewan Penguji:
6
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Persembahan:
Wahyuningsih.
2. Saudaraku Dimas Rizun Faisal Hernandi.
3. Noni Septianing Anggraeni.
4. Teman Kos Aji.
5. Teman-teman PKLO seperjuangan
angkatan 2014.
6. Almamater UNNES yang saya banggakan.
7
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang telah
8
7. Bapak, Ibu dan seluruh keluarga besar tercinta yang telah memotivasi
penelitian.
Allah SWT sebagai amal kebaikan. Akhirnya penulis berharap karya ini dapat
bermanfaat. Amin.
Penulis
9
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL................................................................................................. i
ABSTRAK........................................................................................... ii
PERNYATAAN..................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN................................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... vii
KATA PENGANTAR............................................................................ viii
DAFTAR ISI......................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................. xiii
DAFTAR GRAFIK............................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
10
3.1 Jenis Penelitian Deskriptif Presentase........................... 29
3.2 Variabel Penelitian......................................................... 30
3.2.1 Variabel Bebas .............................................................. 30
3.2.2 Variabel Terikat.............................................................. 31
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel.......... 31
3.3.1 Populasi......................................................................... 31
3.3.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel.......................... 31
3.4 Instrumen Penelitian...................................................... 31
3.4.1 Instrumen Kekuatan Otot Lengan.................................. 32
3.4.2 Instrumen Kekuatan Otot Punggung............................. 33
3.4.3 Instrumen Kekuatan Otot Perut..................................... 34
3.4.4 Instrumen Kekuatan Otot Tungkai................................. 36
3.5 Prosedur Penelitian........................................................ 37
3.6 Faktor yang Mempengaruhi Penelitian.......................... 38
3.7 Teknik Analisis Data....................................................... 41
5.1 Simpulan........................................................................ 55
5.2 Saran.............................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 57
LAMPIRAN.......................................................................................... 60
11
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
12
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Column Chart Kemampuan Kekuatan Otot Lengan Pada Atlet Bola
Voli club IVOKAS Kabupaten Semarang.................................... 45
4.2 Column Chart Kemampuan Kekuatan Otot Punggung Pada Atlet
Bola Voli club IVOKAS Kabupaten Semarang............................ 46
4.3 Column Chart Kemampuan Kekuatan Otot Perut Pada Atlet Bola Voli
club IVOKAS Kabupaten Semarang.......................................... 48
4.4 Column Chart Kemampuan Kekuatan Otot Tungkai Pada Atlet Bola
Voli club IVOKAS Kabupaten Semarang.................................... 49
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
15
BAB I
PENDAHULUAN
Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari
semua lapisan masyarakat di Indonesia. Olahraga ini dapat dimainkan mulai dari
tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal
mulanya bermain bola voli untuk tujuan rekreasi untuk mengisi waktu luang atau
sebagai selingan setelah lelah bekerja atau belajar. Selain tujuan-tujuan tersebut
banyak orang berolahraga khususnya bermain bola voli untuk memelihara dan
arah tujuan yang lain, seperti tujuan prestasi yang tinggi untuk meningkatkan
prestasi diri, mengharumkan nama daerah, bangsa, dan negara (Asep Kurnia,
2007:14).
dalam kejuaran antar sekolah, antar instansi, antar perusahaan, dan lain-lain.
Tengah tidak mau kalah dengan daerah-daerah lain yang sudah maju.
adanya pembibitan atlet yang baik dari club-club yang ada di kabupaten tersebut
salah satunya yaitu club bola voli IVOKAS (Ikatan Bola Voli Club Semarang)
merupakan salah satu club terbaik di kabupaten Semarang dan berdiri sejak 20
Desember 2003. Dirintis oleh bapak Kartono salah seorang guru olahraga yang
9
2
Permainan bola voli memiliki beberapa bentuk teknik dasar yang perlu
dikuasai oleh seorang pemain. Menurut Nurul Ahmadi (2007: 20) “dalam
permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus dikuasai.
Teknik-teknik dalam permainan bola voli terdiri atas servis, passing bawah,
passing atas, block, dan smash”. Penguasaan teknik dasar sangat penting agar
bisa bermain bola voli dengan baik. Untuk menguasai teknik-teknik dasar
tersebut diperlukan latihan-latihan teknik dasar secara terus menerus dan latihan
fisik untuk meningkatkan kondisi fisik agar dapat mengimbangi bentuk latihan
teknik yang ada sehingga ada kesinambungan yang baik antara teknik dan
kondisi fisik.
Permainan bola voli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-
anak sampai dewasa baik perempuan maupun laki-laki. Permainan bola voli
pada dasarnya berpegang pada 2 prinsip yaitu teknis dan psikis. Prinsip teknis
Prinsip psikis adalah pemaian bermain dengan senang dan kerjasama yang baik
olympiade, olahraga ini semakin popular dan digemari oleh masyarakat umum
diseluruh dunia dan bahkan merupakan salah satu cabang olahraga yang
bola voli. Menurut Muhajir, (2002:19) Teknik adalah cara melakukan atau
melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
Begitu pula dalam permainan bola voli bahwa teknik adalah cara memainkan
3
bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan bola voli
yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal. Disamping kemampuan teknik
sebagai berikut: a) Kekuatan, b) Daya tahan (endurance), dalam hal ini dikenal
dua macam daya tahan, yaitu: 1) Daya tahan umum (general endurance), dan 2)
1995: 8 – 10). Dalam bola voli kemampuan daya tahan otot (endurance) dan
daya otot (power) adalah hal yang lebih sering digunakan dalam kebutuhan atlet
bola voli. Antara lain kekuatan otot lengan sangat dibutuhkan dalam kegunaan
Kondisi fisik juga harus diutamakan karena dalam membangun atlet bola
voli setelah penguasaan teknik yang baik kondisi fisik juga perlu diperhatikan
karena akan ada prioritas khusus dalam membangun atlet. Dalam dunia bola voli
khususnya peran yang penting di antara peran yang lain yaitu kekuatan otot
lengan, kekuatan otot punggung, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai
dalam penguasaan teknik yang baik juga pastinya kondisi fisik tersebut juga
harus baik sehingga saling berkesinambungan. Dengan kondisi fisik yang baik
jatung, 2) ada peningkatan komponen kondisi fisik, 3) adanya gerakan yang lebih
baik dari sebelumnya, 4) ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ
tubuh setelah latihan, 5) ada respon cepat dari organisme tubuh sewaktu respon
peralatan tubuh sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan untuk mencapai prestasi
yang optimal dalam suatu cabang olahraga tertentu. Sebagai seorang calon guru
nantinya dapat berkembang dan mencapai prestasi yang optimal (M. Yunus,
1992:61).
menahan atau menerima beban kerja (E. R. Dwi Kusworo, 2000:2). kekuatan
terutama otot tungkai yang harus menahan berat. Dalam hal ini peneliti ingin
otot perut dan otot tungkai dalam tujuan mengetahui tingkatan kemampuan
kondisi fisik kekuatan atlet bola voli putra di club IVOKAS kabupaten Semarang.
otot dan syaraf untuk mengatasi beban internal dan eksternal, kekuatan sebagai
kemampuan dalam mengangkat atau menahan suatu beban. Dalam dunia bola
yang dikuasai semakin meningkat dan kuat. Kekuatan otot adalah kemampuan
otot atau grup otot menghasilkan tegangan dan tenaga selama usaha maksimal
baik secara dinamis maupun secara statis (Ayu Mekayanti D.P., et al. 2015:40-
49). Untuk tujuan prestasi tentunya kekuatan sangat harus diperhatikan dalam
Prestasi pastinya akan datang dengan melewati proses antara lain proses
mental yang kuat, hal ini sesuai dengan yang dikembangkan M.Sajoto (1995:7)
untuk membentuk kematangan mental juara. Prestasi yang optimal dapat dicapai
halnya bola voli, dari situ perlu kerjasama yang baik dari tim, dan harus didukung
kemampuan individu yang baik pula, sehingga pada suatu pertandingan akan
memperoleh hasil yang maksimal atau dalam kata lain mencapai kemenangan
yang diinginkan. Dan apabila kemampuan individu menguat juga akan diiringi
dikembangkan yaitu, teknik, fisik, dan mental. Selain teknik yang harus terus
Semarang, yang memiliki tempat latihan di GOR Wujil kabupaten Semarang, bisa
dikatakan memiliki fasilitas yang memadai dan sesuai standar yang ada,
sehingga untuk melakukan latihan teknik maupun fisik seharusnya sudah sesuai
dengan program-program latihan yang dimiliki pelatih. Karena dari history club
IVOKAS ini sering mendapatkan prestasi atau juara di tingkat kabupaten, Jawa
kalangan pelajar mulai pelajar sekolah maupun perguruan tinggi serta dari
kalangan masyarakat yang tidak mampu, kemudian dibina dan dilatih pada club
6
yang memiliki kemampuan bola voli nol kemudian dibina dan dilatih secara
antar club setiap tahunnya, dengan pembibitan inilah lahir atlet-atlet potensial
penguasaan teknik dasar bola voli. Dengan begitu akan muncul tuntutan prestasi
yang lebih tinggi dan untuk semakin berkembangnya olahraga bola voli, secara
teknik dan taktik juga ikut mengalami perkembangan dan juga perlu dilakukan
latihan yang efektif. Terutama dalam memilih dan menentukan metode latihan
yang tepat, karena dengan penguasaan teknik yang sempurna maka prestasi
Dari urian diatas penulis ingin mengetahui kemampuan kondisi fisik atlet
kekuatan otot lengan, kekuatan otot punggung, kekuatan otot perut dan kekuatan
otot tungkai karena sering memiliki prestasi. Dari hal tersebut mendasari penulis
ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan kondisi fisik kekuatan pada
berkaitan, yaitu:
8
1. Secara Praktik
atlet bola voli putra di club bola voli IVOKAS kabupaten Semarang,
kemampuan diri dan evaluasi diri. Dari hal tersebut dapat memacu
2. Secara Teoritis
penanggung jawab latihan para atlet di club bola voli tersebut. Sehingga
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Olahraga Bola Voli
permainan ini sejak tahun 1928, yakni melalui serdadu Belanda. Tak lama
kemudian berdirilah sebagai klub voli tanah air. Pada tanggal 22 Januari
Bola voli dimainkan oleh 2 regu, setiap regu ada 6 pemain. Permainan ini
lapangan yang dipisahkan oleh net. Terdapat versi yang berbeda tentang
dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha
29
10
mengembalikan bola.
Pada intinya ide permainan bola voli adalah memasukan ke
daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha
menyentuh lantai.
Bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam
lebarnya 900 cm dan panjangnya 1800 cm, dibatasi oleh garis selebar 5
terbentang kuat dan mendaki pada ketinggian 243 cm dari bawah untuk
anak laki-laki dan 233 cm dari bawah untuk 11 anak perempuan. Jumlah
meter. Lapangan bola voli dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan
oleh pembatas net dengan panjang 10 meter dan lebar satu meter.
Ketinggian batang net adalah 2.43 meter untuk putra dan 2.24 meter
untuk putri.
Permainan bola voli sekarang ini menggunakan system rally point
dengan jumlah angka yang harus dicapai oleh suatu regu yang ingin
deuce.
11
sebagai alat untuk mengolah bola. Teknik dasar yang berkarakteristik beragam
dasar yang baik untuk membangun sebuah tim dan mencapai kemenangan. Bola
dan kerjasama tim. Teknik dasar sendiri itu adalah: “Cara melakukan sesuatu
atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan
efesien” (M. Yunus, 1992:68). Macam teknik dasar permainan bola voli secara
bendungan atau block (M. Yunus, 1992:69-119). 1) Service pada permainan bola
voli adalah memukul bola oleh seorang pemain belakang dari daerah servis
kecepatan bola, jalan dan perputaran bola dan penempatan bola ke tempat
satu regu/tim dengan teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola
(Nuril Ahmad; 2007:22). Passing dibagi menjadi dua jenis yaitu passing atas dan
12
daerah lawan dalam bentuk smash. Teknik mengumpan pada dasarnya sama
dengan teknik passing. Ada beberapa syarat untuk memperoleh umpan yang
baik yaitu bola harus melambung di atas jarring dengan tenang di daerah
serang lapangan sendiri dan bola harus berada di atas jarring dengan ketinggian
yang cukup agar dapat dipukul oleh smasher. 4) Smash adalah teknik dasar
memukul bola yang lurus kebawah dengan awalan dan jumping sehingga bola
akan bergerak dengan cepat dan menukik melewati atas jarring menuju daerah
lapangan lawan dan akan sulit menerimanya. Penguasaan teknik dasar smash
dalam permainan bola voli sangat krusial, keberhasilan suatu regu dalam
memenangkan permainan bola voli banyak ditentukan oleh smash. Oleh karena
itu setiap pemain dalam satu regu harus ada yang menguasai smash dengan
Dan dapat dikatakan bahwa block merupakan pertahanan pertama dari serangan
lawan dengan cara membendung smash tersebut di depan jaring (M. Yunus,
1992:119).
2.1.3 Servis
Awal mulanya servis hanya merupakan pukulan pembukaan untuk
servis saat ini hanya sebagai permulaan permainan, tetapi bila ditinjau dari taktik
mendapatkan nilai. Karena kedudukanya yang sangat penting maka para pelatih
dan guru olahraga dianjurkan selalu berusaha menciptakan bentuk teknik dasar
servis yang dapat menyulitkan lawan, bahkan dengan servis dapat membunuh
lawan untuk mendapatkan nilai. Servis hendaknya dapat diartikan sebagai suatu
13
serangan pertama kali bagi regu yang melakukan servis untuk meraih
kemenangan.
Ada beberapa definisi mengenai servis diantaranya oleh Nuril Ahmadi
(2007:20) servis merupakan pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis
bola. Servis juga diaratikan sebagai pukulan pertama yang mengawali rentetan
pendapat dari beberapa ahli tentang definisi dan penjabaran mengenai servis,
maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa servis merupakan pukulan yang
dilakukan dari garis belakang akhir lapangan yang mengawali rentetan bolak-
contoh, M. Yunus (1992:69) membagi servis dalam servis tangan bawah, servis
mengapung, hook service dan servis dengan melompat, sedangkan Nuril Ahmadi
service dan jumping service. A. Sarumpet dkk (1992:95) membagi servis menjadi
tiga kategori yaitu: servise tangan bawah, servis tangan samping dan servis
tangan atas. Nuril Ahmadi (2007:29) membagi servis menjadi tujuh kategori yaitu
servis tangan bawah, servis mengapung tangan bawah, servis tangan atas,
service dan jumping service. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa teknik servis ada dua yaitu menggunakan tangan
seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang
35), yaitu; (1) Pass-bawah normal, (2) Variasi pass-bawah, (3) Pass-atas normal,
(4) Variasi pass-atas, (5) passing dalam berbagai macam ketinggian bola.
Menurut Suharno (1981: 36) passing bawah dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
(a) passing bawah normal, (b) passing bawah satu tangan, (c) passing bawah
atas hanyak sikap tangan yang berbeda. Kaki sedikit serong, lutut
ditekuk, badan condong kedepan, tangan lurus di depan (antara lutut dan
Passing atas ada dua macam yaitu passing atas normal dan pass atas
setinggi muka. Keduanya hampir sama hanya saja pada perkenaan bolanya
yang berbeda. Passing atas normal bola berada di depan atas muka sedangkan
passing atas setinggi muka pada saat perkenaan bola berada tepat di depan
muka.
melakukan smash ini diperlukan raihan yang tinggi dan kemampuan meloncat
yang tinggi. Smash tercapai apabila dari para pemain menguasai teknik dasar
bola voli lainnya sebelum pemain dapat melakukan smash yaitu adanya passing
yang bagus.
Para ahlipun mendefinisikan smash hampir sama diantara satu dengan
a) Langkah awalan
b) Tolakan untuk meloncat
c) Memukul bola saat melayang di udara
d) Saat mendarat kembali setelah memukul bola
(M. Yunus, 1992: 108)
memiliki fisik baik. Baik dalam artian disini adalah memiliki kekuatan,
ketahanan, daya tahan, kecepatan, dan daya tahan otot tubuh yang
badan, maka kondisi fisik yang bagus sangat penting dalam permainan
bola voli. Taktik dan strategi permainan bola voli akan berkembangan jika
fisik yang perlu di bina bagi pemain bola voli antara lain (M. Sajoto,
1988:58):
diperlukan oleh pemain yang mengikuti latihan bola voli dalam menguasai
teknik dasar dan taktik permainan bola voli yang bertujuan menunjang
fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha
komponen fisik itu semuanya harus diperhatikan. Oleh karena itu setiap
b) Daya tahan (endurance), dalam hal ini dikenal dua macam daya
2.1.8 Kekuatan
yang maksimal. Bentuk latihan kekuatan yaitu: Bench Pres (beban 80%
lengan sebagai penopang dan punggung lurus, press Up pada Ujung jari,
indonesia.blogspot.co.id/2012/04/10-komponen-kondis-fisik.html, diunduh
02/02/2018, pk 14.15)
Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang
dapat dihasilkan oleh suatu otot ketika otot itu berkontraksi. Kekuatan
merupakan salah satu unsur yang penting dalam tubuh manusia untuk
fisik. Contoh kekuatan otot lengan dalam servis atau smash bola voli,
dituju.
Dalam melakukan setiap kegiatan, seseorang tentunya
karena serabutnya mengecil (atropi), dan jika hal ini dibiarkan dapat
kesegaran kekuatan otot ini, ada hal yang perlu diketahui adalah
tentang kesegaran daya tahan otot, yaitu suatu kemampuan otot atau
tahan kekuatan.
cepat suatu gerakan dilakukan atau berapa lama gerakan itu dapat
diteruskan.
b. Kekuatan elastis adalah tipe kekuatan yang sangat diperlukan dimana
otot, jauh dekatnya titik beban dengan titik tumpu, tingkat kelelahan,
jenis otot merah atau putih, potensi otot, pemanfaatan potensi otot,
yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Dalam permainan bola voli
kekuatan saat pada saat melompat dan menahan bola. Dengan kata
permainan bola voli otot punggung yang kuat dan terlatih dengan baik
ketika akan memukul bola, Otot punggung yang kuat sangatlah penting
adalah salah satu otot penyangga tubuh yang berada di pusat tubuh
atau otot pusat tubuh. Sakit pinggang yang diderita oleh banyak orang
adalah pertanda otot punggung yang lemah. Banyak orang yang sakit
alasan takut cedera. Hal yang sebaliknya justru terjadi, dimana latihan
menyelimuti
perut, otot
punggung
kekuatan otot
punggung
sehingga
bisa dihilangkan
atau diminimalisir.
Otot punggung merupakan area yang kompleks dan luas.
merepotkan karena otot punggung ini terdiri dari banyak otot dan
difokuskan pada otot punggung bagian luar yang dapat dilatih dan
dan strategi adalah hal yang harus diperhatikan dan diberi porsi sendi-
sendiri. Untuk menentukan status kondisi fisik dasar dan bersifat umum
komponen dari aspek kondisi fisik yang perlu untuk selalu dikembangkan
aktivitas.
Otot perut merupakan otot-otot batang badan (Raven, 1981:12).
penegak badan selain otot punggung sebagai otot penegak badan, otot
perut dan otot punggung memiliki arti penting dalam sikap dan gerak-
gerik tulang belakang. Dinding depan perut dibentuk oleh otot-otot lurus
yang terletak disebelah kanan dan disebelah kiri garis tengah badan.
Sisinya terdapat otot-otot lebar perut pula dibagi atas serong perut, otot
serong dalam perut, dan otot lambung perut, otot-otot tersebut terentang
otot tungkai yang dimaksud disini adalah kekuatan otot kaki yang
dan jumping.
Menurut (Syaifudin 1997:60), bahwa tungkai terdiri dari tungkai
atas, yaitu pangkal paha sampai lutut, dan tungkai bawah yaitu lutut
otot tungkai dapat menghasilkan posisi berdiri yang tepat dan lompatan
dapat melakukan servis secara akurat. Tungkai terdiri dari tungkai atas,
yaitu pangkal paha sampai lutut, dan ungkai bawah yaitu lutut sampai
femur.
4. M. abductor femoris. Fungsinya untuk gerakan abduksi femur.
5. M. rektus femoris.
6. M. vastus lateralis eksternal.
7. M. vastus medialis internal.
8. M. vastus intermedial. Keempat otot tersebut berfungsi sebagai ekstensor
femur.
9. M. biseps femoris, otot berkepala dua, fungsinya membengkokkan paha
memutarkan ke dalam.
12. M. sartorius (otot penjahit), fungsinya eksorotasi femur, memutar ke luar
padas waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi semur dan
membengkokkan ke luar.
3) Otot ekstensi
jempol,
fungsinya
dapat
meluruskan ibu kaki jari.urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan
METODE PENELITIAN
dalam penelitian ilmiah harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian,
mengumpulkan data guna mengetahui status gejala dan juga guna menentukan
“apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini ialah survei dengan teknik tes dan pengukuran.
43
30
presentasi. Ditinjau dari data yang berupa angka-angka maka penlitian ini
3
1 2
Gambar 3.1. Desain One-Shot Case Study
Keterangan:
1. Sampel atlet bola voli putra usia 16-20 tahun klub IVOKAS (Ikatan Bola
perut, dan tungkai terhadap atlet bola voli putra club IVOKAS.
punggung, perut, dan tungkai terhadap atlet bola voli putra club IVOKAS.
case study”, dimana terdapat suatu kelompok diberi treatment atau perlakuan,
variabel bebas dan satu varaibel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang
(Suharsimi Arikunto, 2010:162). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah atlet
3.3.1 Populasi
mempunyai sifat sama. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet club bola voli
tersebut adalah (1) atlet putra bola voli club IVOKAS kabupaten Semarang tahun
2018, (2) Masih aktif mengikuti latihan rutin di club IVOKAS, dan (3) usia rata-
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi
Intrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik
(Depdiknas, 2000). Memiliki indeks validitas sebesar 0,63 dan reliabilitas 0,63.
Pelaksanaaan : Peserta tes berdiri tegak dengan kaki terbuka selebar bahu dan
kedua tangan di depan dada. Posisi lengan dan tangan lurus dengan bahu.
Dorong alat tersebut sekuat tenaga. Pada saat mendorong, alat tidak boleh
menempel pada dada, sedangkan tangan dan siku tetap sejajar bahu. Tes
Penilaian : Skor kekuatan dorong terbaik dari tiga kali percobaan dicatat
sebagai skor dalam satuan kilogram (kg), dengan tingkat ketelitian 0,5 kg.
Sumber: www.healthprofessionalsolutions.com.au
33
2 Baik 34-43
3 Sedang 25-33
4 Kurang 18-24
adalah back and leg dynamometer. (Arsil, 2010:82). Tes dilakukan dengan tiga
kali percobaan dan diambil nilai tertinggi. Dengan reabilitas untuk kekuatan otot
Sumber: www.healthprofessionalsolutions.com.au
Alat : Back and Leg Dynamometer, alat tulis, dan tabel pencatat skor
Pelaksanaaan : Peserta tes berdiri diatas tumpuan back and leg dynamometer,
dinding). Kedua tangan memegang tongkat pegangan. Kedua siku lurus dan
punggung dibongkokan membentuk sudut 30° terhadap garis vertical, kedua kaki
lurus. Tarik tongkat pegangan keatas sekuat mungkin dengan cara meluruskan
punggung. Tumit tidak boleh diangkat dan kaki tetap lurus. Pelaksanaan tes
dibantu dan diawasi oleh pengawas. Penilaian kekuatan otot punggung dapat
dinilai pada alat pengukuran setelah dilakukan tes. Setiap atlet diberi
Penilaian : Skor kekuatan terbaik dari tiga kali percobaan dicatat sebagai
skor dalam satuan kilogram (kg), dengan tingkat ketelitian 0,5 kg.
kekuatan otot perut adalah dengan menggunakan tes Sit-Up selama 1 menit
kekuatan dan daya tahan otot perut dengan klasifikasi sesuai umur dibagi
menjadi 4 kelompok usia, yaitu: 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, 16-19
tahun.
35
kedua siku lurus ke depan. Kedua kaki ditekuk dan telapak kaki tetap dilantai.
aba-aba ‘ya’ alat ukur waktu dijalankan dan testi mulai mengangkat tubuh, kedua
dengan dibantu testi lain yang memiliki giliran kedua untuk melakukan tes dan
Sumber: http://kaise-kare.com
waktu habis dapat berapa kali melakukan dengan gerakan yang benar.
Tabel 3.3 Norma Tes Kekuatan Otot Perut Putra umur 16 – 19 Tahun (Sit-Ups 1
menit)
No Norma Prestasi
2 Baik 30 - 40
3 Sedang 21 - 29
36
4 Kurang 10 – 20
adalah dengan leg dynamometer. Tes dilakukan dengan tiga kali percobaan dan
diambil perolehan nilai paling tinggi. Dengan reabilitas untuk kekuatan otot
penelitian berdiri pada landasan leg dynamometer dengan kaki sejajar, badan
tegak dan pandangan ke depan. Dengan merendahkan badan, tekuk lutut dan
Pencatatan Hasil: Data atau skor kekuatan otot tungkai adalah angka yang
tertera pada alat leg dynamometer dicatat pada 0,5 kg terdekat. Data kekuatan
otot tungkai yang dipakai adalah hasil terbaik dari 3 kali pengukuran. Sebelum
tes dimulai testi diberi pemanasan dan penjelasan tentang tes yang akan
Pencatatan Hasil: Data atau skor kekuatan otot tungkai adalah angka yang
tertera pada alat leg dynamometer dicatat pada 0,5 kg terdekat. Data kekuatan
otot tungkai yang dipakai adalah hasil terbaik dari 3 kali pengukuran. Sebelum
tes dimulai testi diberi pemanasan dan penjelasan tentang tes yang akan
Jenis penlitian ini adalah survey test dan dilakukan dengan langkah-
1. Langkah awal:
2. Pelaksanaan penelitian:
Hari : Rabu
dalam penelitian ini antara lain: lapangan, push dynamometer, back – leg
oleh tenaga pelaksana yang terdiri dari tim pelatih bola voli putra
halnya dengan penelitian ini, faktor yang kemungkinan adalah antara lain:
39
materi adalah hal yang berperan penting untuk kelancaran dan keberlangsungan
materi kepada sampel agar dapat mudah dipahami dan dilaksanakan dengan
baik oleh sampel. Sebelum pelaksanaan tes secara klasikal diberikan arah dan
petunjuk pemakaian alat ataupun sikap yang dilakukan ketika melakukan tes.
sampel melakukan tes tidak sungguh mana tidak mungkin hasil penelitian tidak
optimal. Maka untuk mencegah terjadinya kejadian hal tersebut adalah dengan
Dalam penelitian dan tes maupun dalam pemberian tes sebelum dimulai
diupayakan untuk mengontrol dan mengecek kondisi alat agar ketika digunakan
Kesehatan sampel dalam hal ini adalah sehat jasmani dan rohani.
Dengan tujuan agar sampel menjaga kondisi kesehatan jasmani maupun rohani
materi maupun penggunaan alat tes. Maka dari itu sampel akan diberikan
40
penjelasan secara klasikal yang mudah dipahami oleh semua sampel dalam
seakurat mungkin. Maka dari itu dipilih hari sesuai dengan latihan rutin agar
Teknik analisis data adalah bagian paling penting dalam penelitian karena
dari olah data yang diperoleh akan diuji lalu kemudian di tarik kesimpulan.
1) Persiapan
2) Tabulasi
kondisi fisik kekuatan pada atlet bola voli putra di club IVOKAS kabupaten
penelitian yang masih berupa data kualitatif, sehingga akan diperoleh gambaran
n
= x 100
N
41
Keterangan:
N = Skor maksimum
K=1+3,3 logn
Dimana:
Log = Logaritma
K = 1 + 3,3 log 15
= 1 + 3,88
=4,88 = 5 (dibulatkan)
I = R/K
Dimana:
I = Lebar Interval
R = Jarak pengukuran
K = Jumlah Interval
% Minimal = 0%
%maksimal = 100%
Banyak Kategori =5
kemampuan kondisi fisik kekuatan pada atlet bola voli putra di club IVOKAS
kabupaten Semarang, maka data yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun
tes dibandingkan dengan norma yang ada. Kemampuan kondisi fisik kekuatan
pada atlet bola voli putra di club IVOKAS dilihat dari beberapa hasil pengukuran
mempunyai kategori kekuatan otot lengan baik sekali 0 orang, baik 2 orang,
sedang 12 orang, kurang 2 orang, dan yang mendapat kurang sekali sebanyak 4
orang. Sedangkan untuk kekuatan otot punggung baik sekali 4, baik 11 orang,
sedang 4 orang, kurang 1 orang, dan yang mendapatkan kurang sekali sebanyak
0 orang. Sedangkam untuk kekuatan otot perut baik sekali 15 orang, baik 5
orang, sedang 0 orang, kurng 0 orang, dan yang mendapatkan kurang sekali
sebanyak 0 orang. Sedangkan untuk kekuatan otot tungkai baik sekali 0 orang,
baik 3 orang, sedang 10 orang, kurang 6 orang, dan yang mendapatkan kurang
43
44
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Lengan pada Atlet Bola Voli Putra
IVOKAS
kekuatan otot lengan diperoleh hasil dari 20 atlet bola voli putra di club IVOKAS
sebanyak 0 orang atau sebesar 0%, sedangkan kriteria baik sebanyak 2 orang
atau sebesar 10%. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa untuk kriteria sedang
orang atau sebesar 10%, dan kriteria kurang sekali sebanyak 4 orang atau
lengan pada atlet bola voli putra club IVOKAS kabupaten Semarang tahun 2018
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Column Chart sebagai berikut:
45
70.0%
60.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
20.0%
10.0% 10.0%
10.0%
0.0%
0.0%
Baik sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali
Gambar 4.1 Grafik Column Chart Kemampuan Kekuatan Otot Lengan Pada Atlet
Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Punggung pada Atlet Bola Voli
Putra IVOKAS
Jumlah 20 100%
(Sumber: Penelitian 2018 di Club IVOKAS Kabupaten Semarang)
46
kekuatan otot punggung diperoleh hasil dari 20 atlet bola voli putra di club
sekali sebanyak 4 orang atau sebesar 20%, sedangkan kriteria baik sebanyak 11
orang atau sebesar 55%. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa untuk kriteria
sebanyak 1 orang atau sebesar 5%, dan kriteria kurang sekali sebanyak 0 orang
atau sebesar 0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan kekuatan otot
punggung pada atlet bola voli putra club IVOKAS kabupaten Semarang tahun
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Column Chart sebagai berikut:
60.0% 55.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0% 20.0%
20.0%
10.0% 5.0%
0.0%
Baik sekali Baik Sedang 0.0%
Kurang Kurang Sekali
Gambar 4.2 Grafik Column Chart Kemampuan Kekuatan Otot Punggung Pada
sit up selama 1 menit. Berikut gambaran tentang hasil tes sit up selama 1 menit
Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Perut pada Atlet Bola Voli Putra
IVOKAS
Jumlah 20 100%
(Sumber: Penelitian 2018 di Club IVOKAS Kabupaten Semarang)
kekuatan otot punggung diperoleh hasil dari 20 atlet bola voli putra di club
sekali sebanyak 15 orang atau sebesar 75%, sedangkan kriteria baik sebanyak 5
orang atau sebesar 25%. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa untuk kriteria
sedang sebanyak 0 orang atau sebesar 0%, sedangkan kriteria kurang sebanyak
0 orang atau sebesar 0%, dan kriteria kurang sekali sebanyak 0 orang atau
punggung pada atlet bola voli putra club IVOKAS kabupaten Semarang tahun
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Column Chart sebagai berikut:
80.0%
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
Baik sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali
Gambar 4.3 Grafik Column Chart Kemampuan Kekuatan Otot Perut Pada Atlet
Tabel 4.4. Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai pada Atlet Bola Voli Putra
IVOKAS
kekuatan otot punggung diperoleh hasil dari 20 atlet bola voli putra di club
sekali sebanyak 0 orang atau sebesar 0%, sedangkan kriteria baik sebanyak 3
orang atau sebesar 15%. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa untuk kriteria
sebanyak 6 orang atau sebesar 30%, dan kriteria kurang sekali sebanyak 1
kekuatan otot punggung pada atlet bola voli putra club IVOKAS kabupaten
Semarang tahun 2018 di kriteriakan baik, sedang, kurang, dan kurang sekali.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Column Chart sebagai berikut:
60.0%
50.0%
50.0%
40.0%
30.0%
30.0%
20.0%
15.0%
10.0%
5.0%
0.0%
0.0%
Baik sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali
Gambar 4.4 Grafik Column Chart Kemampuan Kekuatan Otot Tungkai Pada Atlet
orang atlet diperoleh data untuk kriteria baik sekali sebanyak 0%, kriteria baik
sebanyak 10%, kriteria sedang sebanyak 60%, kriteria kurang sebanyak 10%,
dan kriteria kurang sekali sebanyak 20%. Hal ini menunjukan seluruh atlet bola
otot lengan dengan baik. Hal ini menunjukan ada beberapa faktor antara lain:
atlet aktif mengikuti latihan setiap hari senin, rabu dan jumat dan atlet tersebut
selalu dilatih fisik setiap awal sebelum latihan teknik, dengan melakukan sesuai
dengan gerakan yang baik dan benar sehingga menghasilkan latihan yang
maksimal.
diperoleh gambaran bahwa dari 20 atlet bola voli putra di club IVOKAS
sebanyak 20%, kriteria baik sebanyak 55%, kriteria sedang sebanyak 20%,
kriteria kurang sebanyak 5%. Pada tes kemampuan kekuatan otot punggung
pada atlet club IVOKAS Kabupaten Semarang tidak ada yang memperoleh
kemapuan rata-rata kekuatan otot punggung atlet bola voli putra di club IVOKAS
kabupaten Semarang tahun 2018 tergolong baik. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan atlet bola voli putra IVOKAS kabupaten Semarang bisa memiliki
kemampuan otot punggung rata-rata baik, yakni dengan porsi latihan yang
disesuaikan dan memiliki untuk kekhususan hari jumat adalah latihan fisik
teknik. Atlet yang rutin mengikuti latihan setiap hari senin, rabu, dan jumat juga
menjadi faktor penentu karena intensitas latihan tinggi akan berimbas kepada
kemampuan.
Melihat hasil tes kemampuan kekuatan otot perut selama 1 menit, dari
sejumlah 20 atlet bola vol putra di club IVOKAS kabupaten Semarang diperoleh
data untuk kriteria baik sekali sebanyak 75%, kriteria baik sebayak 25%.
Berdasarkan data tersebut juga dapat dilihat bahwa atlet bola voli putra di club
kurang dan kurang sekali. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan atlet
dapat memiliki kemampuan kekuatan otot perut dengan baik sekali, antara lain
kondisi fisik yang memang dijaga oleh atlet, ketika melakukan sit up dengan
menggunakan teknik yang benar sehingga gerakan yang dilakukan efesien dan
maksimal, yaitu tangan dibelakang tengkuk atau didepan dada, kaki ditekuk
adalah kekuatan otot kaki yang digunakan untuk mengambil posisi berdiri yang
tepat dan juga menghasilkan lompatan yang optimal pada saat melakukan servis
atas dan jumping. Bola voli adalah olahraga yang menggunakan kekuatan otot
lengan untuk mengolah bola namun juga diperlukan kekuatan otot tungkai untuk
melakukan gerakan dan sebagai pondasi dalam melakukan teknik dasar dalam
bola voli. Seperti yang sudah dijelaskan kekuatan otot tungkai digunakan untuk
servis atas dan smash untuk melakukan lompatan yang maksimal diperlukan
kekuatan otot tungkai yang baik.. Dari sejumlah 20 orang atlet bola voli putra di
52
sebanyak 0%, kriteria baik sebanyak 15%, kriteria sedang sebanyak 50%, kriteria
kurang sebanyak 30%, dan kriteria kurang sekali sebanyak 5%. Pada hasil
analisis tersebut terlihat bahwa atlet bola voli putra di club IVOKAS kabupaten
Semarang tidak ada yang memperoleh kriteria baik sekali. Ada beberapa faktor
tungkai pada klub yang belum maksimal kemungkinan karena atlet yang tidak
memaksimalkan kemampuan.
kekuatan otot yang mendapatkan hasil terbaik ada terdapat dua komponen yaitu
kemampuan kekuatan otot punggung dan otot perut yang memiliki rata-rata
terbaik. Dalam hal ini kekuatan punggung bermanfaat dalam permainan bola voli
perut semakin baik kemampuan otot perut dengan diiringi kemampuan teknik
yang baik semakin kuat power lompatan maupun pukulan dalam permainan bola
voli. Untuk melatih kekuatan otot punggung salah satunya adalah melatih dengan
untuk melatih kekuatan otot punggung yaitu dengan latihan sit up melakukannya
masimal.
otot lengan hal itu disebabkan oleh kurangnya porsi latihan fisik untuk
53
menguatkan kekuatan otot lengan. Salah satunya belum terciptanya massa otot
lengan yang baik, karena kurang dilakukan dengan sungguh – sungguh ketika
kemampuan yang inti harus diperkuat karena untuk melukan passing, smash,
block, dan servis lengan adalah alat untuk memainkan bola, sehingga kekuatan
otot lengan dalam permainan bola voli sangat penting dilatih, latihan yang dapat
beban lain sehingga terbentuk massa otot yang maksimal sehingga membantu
rata-rata atlet memiliki kemampuan kekuatan otot lengan dengan nilai rendah.
terbaik dalam hal kemampuan kekuatan otot lengan, punggung, perut dan
tungkai. Hal itu disebabkan karena atlet tersebut selain mengikuti latihan di
IVOKAS, dia juga mengikuti latihan di salah satu club yang terdapat di Kudus, dia
juga termasuk dalam tim popda SMA tingkat Jawa Tengah, sehingga porsi latihan
lebih banyak dan atlet tersebut juga rutin dan selalu mengikuti program dan porsi
yang terlemah dalam kemampuan kekuatan otot dengan nilai kategori kurang,
aspek yang terkecil mendapat nilai adalah kemampuan kekuatan otot lengan
dengan kategori kurang sekali, kekuatan otot punggung dengan kriteria kurang,
kekuatan otot perut dengan kriteria baik sekali. Hal itu bisa terjadi disebabkan
pemain tersebut belum lama mengikuti latihan di club IVOKAS, dan dilihat dari
faktor fisik pemain tersebut terlihat belum memiliki kemampuan fisik yang baik
54
dalam melakukan tes tersebut, sehingga responden ketika diambil data bukanlah
5.1 Simpulan
1. Tingkat kemampuan kondisi fisik kekuatan otot lengan pada atlet bola voli
2. Tingkat kemampuan kondisi fisik kekuatan otot punggung pada atlet bola
voli putra club IVOKAS kabupaten Semarang tahun 2018 termasuk dalam
3. Tingkat kemampuan kondisi fisik kekuatan otot perut pada atlet bola voli
kriteria baik sekali dimana presentasi kekuatan otot perut mencapai 75%.
4. Tingkat kemampuan kondisi fisik kekuatan otot tungkai pada atlet bola
voli putra club IVOKAS kabupaten Semarang tahun 2018 termasuk dalam
5.2 Saran
berikut:
1. Kepada pelatih perlu adanya tambahan porsi latihan fisik khususnya pada
kekuatan. Dan kepada atlet perlu adanya kesadaran dari diri atlet untuk
57
56
57
58
LAMPIRAN
60
LAMPIRAN 1
DAFTAR NAMA SAMPEL
NO NAMA UMUR
LAMPIRAN 2
DATA PENELITIAN TES KEMAMPUAN KEKUATAN (STRENGTH)
Kekuatan Otot Lengan Dengan Menggunakan Alat Push And Pull Dynamometer
n 4
5. Hasil tes kekuatan otot lengan kurang sekali: N
x 100 : x 100 =20
20
LAMPIRAN 3
DATA PENELITIAN TES KEMAMPUAN KEKUATAN (STRENGTH)
n 4
3. Hasil tes kekuatan otot punggung sedang : N
x 100 : x 100 =20
20
n 1
4. Hasil tes kekuatan otot punggung kurang : N x 100 : 20 x 100 =5
LAMPIRAN 4
DATA PENELITIAN TES KEMAMPUAN KEKUATAN (STRENGTH)
HASIL TES
NO NAMA NORMA KET
SIT UP
n 15
1. Hasil tes kekuatan otot perut baik sekali : N
x 100 : x 100 =75
20
n 5
2. Hasil tes kekuatan otot perut baik : N
x 100 : x 100 =25
20
64
LAMPIRAN 5
DATA PENELITIAN TES KEMAMPUAN KEKUATAN (STRENGTH)
Kekuatan Otot Tungkai Dengan Menggunakan Alat Back And Leg Dynamometer
n 3
2. Hasil tes kekuatan otot tungkai baik : N
x 100 : x 100 =15
20
n 10
3. Hasil tes kekuatan otot tungkai sedang : N x 100 : 20 x 100 =50
n 6
4. Hasil tes kekuatan otot tungkai kurang : N x 100 : 20 x 100 =30
n 1
5. Hasil tes kekuatan otot tungkai kurang sekali : N x 100 : 20 x 100 =5
66
LAMPIRAN 6
Hasil Penelitian Kekuatan Otot Lengan Dengan Menggunakan Alat Push
And Pull Dynamometer
Kesempatan Tes
Kekuatan Otot Lengan Kemampuan
NO NAMA Ket
(Kg) Terbaik (Kg)
1 2 3
1 Edo Raga 21 25,5 28 28 Sedang
2 Vian Nugraha 22,5 23,5 12 23,5 Kurang
3 Asmuni 26 29,5 25,5 29,5 Sedang
4 Haryono 27,5 27 26 27,5 Sedang
5 Miftahul Huda 18 20 12 20 Sedang
6 Edi Setiawan 30 24,5 26,5 30 Sedang
7 Arsya Dana Saiful A 19,5 29,5 24 29,5 Sedang
8 Victor Renaldie 14,5 14 14,5 14,5 Kurang Sekali
9 Raka Adi 15 11 10,5 15 Kurang Sekali
10 WisnuIanP 25 19 23 25 Sedang
11 Dicky Febriansyah 14 15 16 16 Kurang Sekali
12 Fiki Saputra 13 9,5 10 13 Kurang Sekali
13 Prima Hendra 16 21 21 21 Kurang
14 M.Nur Adiba 35 23 39 39 Baik
15 Choirul Huda 30 35 34 35 Baik
16 Dika 30 29 30 30 Sedang
17 Wisnu 30 32 24 32 Sedang
18 Dwi Sulistyo 20 25 27 27 Sedang
19 Andreas Kris 33 20 25 33 Sedang
20 Lucky 24 32,5 25 32,5 Sedang
Maksimum 35,0 35,0 39,0 39,0
Minimum 13,0 9,5 10,0 13,0
Rata-rata 23,2 23,3 22,7 26,1
Simpangan baku 6,8 7,2 7,9 7,4
67
LAMPIRAN 8
Hasil Penelitian Kekuatan Otot Perut Dengan Tes Sit-Up Dalam 1 Menit
3 Asmuni 40 Baik
4 Haryono 30 Baik
Maksimum 64,0
Minimum 30,0
Rata-rata 47,4
LAMPIRAN 9
Hasil Penelitian Kekuatan Otot Tungkai Dengan Menggunakan Alat Back
And Leg Dynamometer
Kesempatan Tes
Kemampuan
Kekuatan Otot Tungkai
NO NAMA Terbaik (Kg) Kriteria
(Kg)
1 2 3
1 Edo Raga 101,5 173 160 173 Sedang
2 Vian Nugraha 149,5 145,5 155 155 Sedang
3 Asmuni 115,5 131,5 133 133 Sedang
4 Haryono 120,5 152,5 143,5 152,5 Sedang
5 Miftahul Huda 134,5 81,5 150 150 Sedang
6 Edi Setiawan 176 150,5 129 176 Sedang
7 Arsya Dana Saiful A 127,5 103 120,5 127,5 Sedang
8 Victor Renaldie 171 192,5 188,5 192,5 Baik
9 Raka Adi 127 142,5 147,5 147,5 Sedang
10 Wisnu Ian P 72,5 76,5 75 76,5 Kurang Sekali
11 Dicky Febriansyah 95,5 95 101,5 101,5 Kurang
12 Fiki Saputra 97,5 101 115,5 115,5 Kurang
13 Prima Hendra 88 85,5 90 90 Kurang
14 M.Nur Adiba 160 196 176 196 Baik
15 Choirul Huda 100 102,5 98,5 102,5 Kurang
16 Dika 96 96,5 97 97 Kurang
17 Wisnu 160 162,5 166 166 Sedang
18 Dwi Sulistyo 113,5 105 101,5 113,5 Kurang
19 Andreas Kris 130,5 140,5 152,5 152,5 Sedang
20 Lucky 164,5 191,5 184,5 191,5 Baik
Maksimum 176,0 196,0 188,5 196,0
Minimum 72,5 76,5 75,0 76,5
Rata-rata 125,1 131,3 134,3 140,5
Simpangan baku 30,3 39,0 33,2 36,3
70
LAMPIRAN 10
71
LAMPIRAN 11
72
LAMPIRAN 12
73
LAMPIRAN 13
74
LAMPIRAN 14
DOKUMENTASI PENELITIAN
Foto bersama pelatih dan atlet putra club bola voli IVOKAS kabupaten Semarang
75
LAMPIRAN 15
LAMPIRAN 16
LAMPIRAN 17
LAMPIRAN 18
Gambar Evaluasi