Anda di halaman 1dari 10

Syarat memperoleh kewarganegaraan Indonesia di antaranya adalah pada waktu

mengajukan permohonan, pemohon sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik


Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak
berturut-turut.

Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara elektronik


melalui laman resmi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum. Setelah
mengajukan permohonan pewarganegaraan secara eletronik, pemohon juga diwajibkan
untuk menyampaikan dokumen fisik kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum disertai dengan surat pernyataan
kebenaran isi dokumen fisik.

Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dan bagaimana prosedurnya? Penjelasan
lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.

Ulasan

Terima kasih atas pertanyaan Anda.

Kewarganegaraan Republik Indonesia diperoleh melalui Pewarganegaraan yang


dilakukan dengan mengajukan suatu permohonan (“Permohonan Pewarganegaraan”)
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (“Menteri”) melalui Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum (“Dirjen AHU”).

Pemohon Pewarganegaraan Indonesia


Secara umum, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia (“UU Kewarganegaraan”) mengatur bahwa permohonan
Pewarganegaraan Indonesia dapat diajukan oleh pemohon dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Orang Asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia (“WNI”);[1]
b. Orang Asing yang telah berjasa kepada Negara Indonesia;[2]
c. Anak yang memiliki kewarganegaraan ganda;[3] dan
d. WNI yang kehilangan status kewarganegaraan Indonesia dan ingin memperoleh
kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia.[4]

Pengajuan Permohonan Pewarganegaraan untuk setiap kriteria pemohon memiliki


prosedur dan tahapan yang berbeda. Sehubungan dengan pertanyaan Anda di atas,
maka dalam hal ini pengajuan Permohonan Pewarganegaraan suami Anda masuk dalam
kategori Permohonan Pewarganegaraan Orang Asing yang kawin dengan orang
Indonesia.

Adapun Syarat Permohonan Pewarganegaraan Indonesia, Tata Cara Memperoleh


Kewarganegaraan Indonesia karena Kawin, dan Prosedur Pemberian Status Warga
Negara karena kawin akan dijelaskan sebagai berikut:

Syarat Permohonan Pewarganegaraan Indonesia


Berdasarkan ketentuan Pasal 9 UU Kewarganegaraan, syarat-syarat yang harus
dipenuhi untuk dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin;
2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah
negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau
paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda;
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia karena Kawin


Pedoman tentang pengajuan persyaratan untuk menjadi WNI karena perkawinan diatur
dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 36 Tahun 2016
tentang Tata Cara Menyampaikan Pernyataan untuk Menjadi Warga Negara
Indonesia (“Permenkumham 36/2016”) yang memuat ketentuan mengenai
kerangka hukum dan pedoman untuk warga negara asing yang kawin secara sah dengan
WNI dan ingin mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.

Permohonan Pewargangeraan diajukan kepada Menteri yang dilakukan secara elektronik


melalui laman resmi Dirjen AHU di https://www.ahu.go.id.[5]

Pada saat mengajukan permohonan, Pemohon mengunggah dokumen-dokumen sebagai


berikut:[6]
1. Data diri Pemohon yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang dari negara
asalnya sebagai berikut:
a. Fotokopi akta kelahiran yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
oleh penerjemah resmi tersumpah dan telah dilegalisasi oleh pejabat yang
berwenang;
b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (“KTP”) atau surat keterangan tempat tinggal
Pemohon yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang;

2. Data diri pasangan Pemohon yang meliputi:


a. Fotokopi akta kelahiran yang telah dilegalisasi oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil;
b. Fotokopi KTP yang telah dilegalisasi oleh Pejabat Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil tingkat kabupaten/kota;

3. Fotokopi akta perkawinan/buku nikah (bagi umat muslim) Pemohon yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah resmi tersumpah dan
dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang tempat dilangsungkannya perkawinan.

4. Asli surat keterangan dari lembaga-lembaga berikut;


a. Kantor imigrasi di tempat tinggal Pemohon yang menerangkan bahwa
Pemohon telah bertempat tinggal di Indonesia paling singkat lima tahun
berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut;
b. Surat keterangan catatan kepolisian Pemohon yang dikeluarkan oleh Markas
Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;
c. Perwakilan diplomatik negara asal Pemohon yang menerangkan jika Pemohon
memperoleh kewarganegaraan Indonesia maka yang bersangkutan
kehilangan kewarganegaraan dari negara asalnya; dan
d. Rumah sakit pemerintah yang menerangkan kesehatan jasmani dan rohani
Pemohon.
5. Enam lembar pas foto terbaru Pemohon ukuran paspor (ukuran 4 x 6 cm dengan latar
belakang warna merah, berpakaian rapi dan sopan); dan

6. Asli bukti pembayaran permohonan pernyataan untuk menjadi WNI (biaya


permohonan tersebut ditetapkan sebesar Rp 2,5 juta per permohonan).

Setelah mengajukan permohonan secara eletronik, Pemohon wajib menyampaikan


dokumen di atas secara fisik kepada Menteri melalui Dirjen AHU dengan disertai surat
pernyataan kebenaran isi dokumen fisik yang disampaikan dalam jangka waktu paling
lama 5 (lima) hari sejak tanggal permohonan secara elektronik diterima.[7]

Prosedur Pemberian Status Warga Negara karena Kawin


Setelah menerima dokumen-dokumen fisik yang dikemukakan di atas, Menteri memiliki
waktu 10 hari kerja untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran
dokumen yang disampaikan tersebut terhitung sejak dokumen fisik diterima. [8]

Dalam hal terdapat kekurangan kelengkapan dokumen fisik, Menteri memberitahukan


dan meminta Pemohon untuk melengkapi kekurangan tersebut dalam jangka waktu
paling lambat 14 hari kerja terhitung sejak tanggal pemberitahuan. Jika tidak,
permohonan ditolak dan pemberitahuan penolakannya disampaikan kepada Pemohon
secara elektronik. Namun, Pemohon dapat mengajukan kembali permohonan baru di lain
waktu.[9]

Apabila setelah dilakukan pemeriksaan, Permohonan Pewarganegaraan dinyatakan


lengkap, Menteri selanjutnya menetapkan keputusan mengenai memperoleh
kewarganegaraan Indonesia dan menyampaikannya secara elektronik kepada Pemohon
dan perwakilan negara asal Pemohon.[10] Di samping itu, Menteri juga akan
mengumumkan nama Pemohon yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia dalam
Berita Negara Republik Indonesia.[11]

Terakhir, Pemohon diwajibkan mengembalikan dokumen yang berkaitan dengan


statusnya sebagai warga negara asing kepada instansi yang berwenang dalam waktu
paling lambat 14 hari terhitung sejak tanggal ditetapkannya keputusan
Menteri.[12] Setelah mendapatkan status WNI, tahapan berikutnya yang harus dilalui
adalah pembuatan KTP untuk WNI yang persyaratan dan prosedurnya ditetapkan oleh
Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) pada kelurahan dimana Pemohon
berdomisili.
Kamis, 18 Juni 2015

MAKALAH CARA MENDAPAT KEWARGANEGARAAN


INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Warga Negara adalah orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang mnjadi
unsur Negara itu sendiri. Setiap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Kewarganegaraan memang penting karena individ tersebut bisa mendapatkan hak akan perlindungan
hokum dari pemerintah. Andaikan seserang tidak mendapat setatus kewarganegaraan maka ia akan
kehilangan semua hak dan kewajibannya dan yang terpenting perlindungan hukum dari pemerintah.
Dewasa ini kita kita banyak mendengar permasalahan yang menyangkut kewarganegraan, salah satu
contoh adalah Cristian Gonzales pemain sepakbola yang memperoleh status kewarganegaraan
Indonesia. Bagaimana mendapatkan status warganegara Indonesia?

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari warga Negara dan Kewarganegaraan?
2. Bagaimana tata cara memperoleh Kewarganegaraan Indonesia?
3. Apa penyebab kehilangan Kewarganegaraaan Indonesia?
4. Bagaimana cara memperoleh kembali status Kewarganegaraan Indonesia?
5. Bagaimana ketentuan pidana di Indonesia?
6. Apa akibat kehilangan Kewarganegaraan Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari warga Negara dan Kewarganegaraan.
2. Mengetahui tata cara memperoleh Kewarganegaraan Indonesia.
3. Apa penyebab kehilangan Kewarganegaraaan Indonesia.
4. Mengetahui cara memperoleh kembali status Kewarganegaraan Indonesia.
5. Mengetahui ketentuan Pidana di Indonesia.
6. Mengetahui akibat Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia

BAB ll
PEMBAHASAN

A. Definisi Warga Negara dan Kewarganegaraan


a. Definisi Warga Negara
Warga negara adalah orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi
unsur negara itu sendiri .Istilaha warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang
merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara karena warga negara mengandung
arti peserta, anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta darisuatu persekutuan yang
didirikan dengan kekuatan bersama,dan setiap warga negara mempunyai persamaan hak didalam
hukum . Semua warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung jawab. Setiap warga
negara adalah penduduk suatu Negara, sedangkan setiap penduduk belum tentu warga negara,
karena mungkin seorang asing. Sedangkan seorang asing hanya mempunyai hubungan selama dia
bertempat tinggal di wilayah Negara tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian warga negara adalah penduduk sebuah
negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai
kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara dari negara itu. Menurut pasal 1 ayat (1) UU
No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian warga Negara adalah
warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Definisi Kewarganegaraan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kewarganegaraan adalah hal yang
berhubungan dengan warga Negara.
Menurut pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia, pengertian kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan
warga negara.
Menurut para ahli antara lain:
 Graham murdorock,1994
Kewarganegaraan ialah hak untuk berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur social, politik
dan kehidupan kultural serta untuk membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan
begitu maka memperbesar ide-ide.
 Soemantri
Kewarganegaraan ialah sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai individu dalam suatu
perkumpulan yang terorganisir dalam hubungan dengan Negara.
 Stanley E. Ptnord dan Etner F.Pelige
Kewarganegaraan ialah studi yang berhubungan dengan tugas-tugas pemerintahan dan hak-kewajiban
warga Negara.

B. Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia


Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia di antaranya sebagai berikut.
a. Melalui Kelahiran
Dasar kelahiran di dalam wilayah Republik Indonesia menurut undang-undang ditempuh
sebagai dasar-dasar untuk memperoleh kewarganegaraan Repunlik Indonesia dan dipakai untuk
menghindarkan adanya orang tanpa kewarganegaraan yang lahir di wilayah Republik Indonesia.
Menurut pasal 2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, yang menjadi warga Negara Indonesia
adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga Negara. Menurut pasal 4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, yang
dimaksud warga Negara Indonesia seperti berikut.
1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau berdasarkan perjanjian
pemerintah Republik Indonesia dengan Negara lain sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi
warga Negara Indonesia.
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga Negara Indonesia.
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara Indonesia dan ibu warga
Negara asing.
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara asing dan ibu warga
Negara indonesia.
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum Negara asal ayahnya tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut.
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan
yang sah dan ayahnya WNI
7. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI
8. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI
sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum
kawin
9. Anak yang lahir di wilayah NRI yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan
ibunya
10. Anak yang baru lahir ditemukan di wilayah NRI selama ayah dan ibunya tidak diketahui
11. Anak yang lahir di wilayah NRI apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak
diketahui keberadaannya
12. Anak yang dilahirkan diluar wilayah NRI dari seorang ayah dan ibu WNI yang karena ketentuan dari
Negara tempat aanak tersebut dilahirkan tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak yang
bersangkutan.
13. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 ( delapan belas ) tahun atau belum
kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai WNI
14. Anak WNI yang belum berusia 5 ( lima ) diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan
penetapan pengadilan tetap diakui sebagai WNI
15. Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya kemudian
ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
b. Melalui Pengangkatan
Pengangkatan yang dimaksud adalah pengangkatan anak (adopsi). Apabila ada anak orang
asing yang diadopsi oleh orang tua yang berkewarganegaraan Indonesia, anak tersebut akan menjadi
WNI. Dalam ketentuan UU No. 12 tahun 2006 Pasal 21 atat (2), ditegaskan “Anak Warga Negara Asing
yang belum berusia 5 tahun yang diangkat secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak
oleh Warga Negara Indonesia, memperoleh Kewraganegaraan Republik Indonesia”.
Sebagai bahan perbandingan, ketentan pasal 2 UU No. 62 Tahun 1958, ditegaskan bahwa
pengangkatan anak baru sah apabila memenuhi syarat-syarat.berikut:
1. pada waktu pengangkatan itu ia belum berumur 5 tahun
2. yang mengangkat harus memohon pengesahan Pengadilan negeri Setempat
3. permohonan pengesahan dilakukan 1 tahun setelah pengangkatan anak
4. kewarganegaraan RI anak diperoleh pada saat pengadilan menyatakan sah pengangkatan itu.
Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada
pejabat yang melamprkan dokumen sebagaimana ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan,
disampaikan dalam waktu paling lambat tiga tahun setelah anak berusia delapan belas tahun atau
sudah kawin.
c. Melalui Pewarganegaraan atau naturalisasi
Cara orang asing bisa masuk menjadi warga negara Indonesia melalui naturalisasi. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, naturalisasi adalah pemerolehan kewarganegaraan bagi penduduk
asing; hal menjadikan warga negara;pewaganegaraan yang diperoleh setelah memenuhi syarat
sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Ada dua cara proses
naturalisasi antara lain sebagai berikut:
1. Naturalisasi biasa, caranya mengajukan permohonan kepada presiden dan HAM melalui kantor
pengadilan negeri setempat ia tinggal atau di Kedubes Republik Indonesia apabila di luar negeri.
Permohonan ini ditulis dalam Bahasa Indonesia. Apabila lulus,ia harus mengucapkan sumpah setia di
hadapan pengadilan negeri.
2. Naturalisasi istimewa. Naturalisasi ini diberikan kepada orang asing yang berjasa kepada Negara.
Berdasarkan Pasal 9 UU No. 12 tahun 2006, permohonan pewarganegaraan dapat diajukan
oleh pemohon jika memenuhi persyaratan.sebagai.berikut:
 Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
 pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat tinggal diwilayah.NRI paling sedikit 5 tahun
berturut – turut atau paling singkat.10.tahun.tidak berturutturut.
 Sehat.jasmani.dan.rohani
 Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar Negara Pancasila.dan.UUD.1945
 Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana
 Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI diancam
 dengan pidana penjara 1 tahun, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda
 Mempunyai pekerjaan dan/ atau penghasilan tetap
 Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara
 Orang asing yang telah berjasa kepada NRI atau karena alas an kepentingan Negara.
3. Melalui perkawinan
Ketentuan Pasal 19 UU NO. 12 tahun 2006, menegaskan bahwa:
a. warga Negara asing yang kawin secara sah dengan WNI dapat memperoleh kewarganegaraan RI
dengan menyampaikan pernyataan menjadi WNI dihadapan pejabat
b. Pernyataan tersebut dilakukan apabila yang bersangkutan sudah bertempat tinggal di wilayah NKRI 5
tahun berturut atau 10 tahun tidak berturut-turut, kecuali dengan perolehan kewarganegaraan tersebut
mengakibatkan berkewarganegaraan ganda
c. Jika hal itu terjadi yang bersangkutan dapat diberi izin tinggal tetap sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
d. ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara menyampaikan pernyataan tersebut diatur dengan Peraturan
Menteri.

4. Melalui Pernyataan Memilih


Menurut UU dalam hal status kewarganegaraan RI terhadap anak berakibat ganda, setelah
berusia delapan belas tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih satu
kewaeganegaraannya. Pernyataan untuk memilih kewarganegraan sebagaimana ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan tersebut disampaikan
dalam waktu paling lambat tiga tahun setelah anak berusia delapan belas tahun atau sudah kawin.
5. Karena Berjasa kepada NKRI
Ketentuan Pasal 20 UU No. 12 tahun 2006, menegaskan bahwa: “Orang asing yang telah
berjasa kepada NKRI atau dengan alasan kepentingan Negara dapat diberi kewarganegaraan
Indonesia oleh { Presiden setelah memeperoleh pertimbangan DPR RI}, kecuali dengan pemberian
kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan ganda”.

C. Penyebab Kehilangan Kewarganegaraaan Indonesia


Kehilangan kewarganegaraan adalah dicabutnya stastus seorang warga negara karena
mereka melakukan sesuatu yang mengakibatkan keluar dari status warga Negara sesuai dengan
peraturan setiap negara.
Berdasarkan ketentuan pasal 23 UU No. 12/2006, kewarganegaraan RI dinyataakan hilang
oleh beberapa faktor yaitu:
1. Seeorang memperoleh kewarganegaraan lain karena keinginanya sendiri.
2. Seseorang tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain walapun kesempatan ada.
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonan sendiri, yang bersangkutan
sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri dan dengan
dinyatakan hilang kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;
4. Seseorang masuk dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu kepada presiden.
5. Seseorang masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di indonesia
sesuai dengan ketententuan perundang undangan hanya dapat dijabat oleh WNI.
6. Diakui oleh orang asing sebagai anaknya selama orang belum berusia 18 tahun.
7. Seseoranng mengangkat sumpah atau janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing
tersebut.
8. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegraan untuk suatu
negara asing; mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang
dapat diartikan sebagai kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya.
9. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun terus-menerus
bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5
(lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi WNI
kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang
bersangkutan padahal Perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara tertulis
kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
10. Mempunyai paspor surat yang bersifat paspor dari negara asing/surat yang dapat diartikan sebagai
tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya.
11. Seseorang istri atau suami kewarganegaraan replublik Indonesia yang menikah dengan warga negara
asing harus menjadi warga negara asing sesuai dari negara yang bersangkutan bila negara asing
member peraturan tersebut(Gondam 64,2012)

D. Memperoleh Kembali Status Kewarganegaraan Indonesia


Cara memperoleh kembali setatus kewarganegaraan (Repatriasi) indonesia diatur dalam
undang-undang nomor 12 tahun 2006,yang mengatur dengan tegas tentang perolehan kembali status
kewarganegaraan RI yang pernah hilang. Dalam kaitan ini Pasal 31, menegaskan “seseorang yang
kehilangan kewarganegaraan replubik Indonesia dapat memperoleh kembali kewarganegaraanya
melelui prosedur pewarganegaraanya sebagai dimaksud dalam pasal 18 dan pasal 22. Pasal 32,
menegaskan:
1) WNI yang kehilangan kewaganegaraan RI yang dimaksud dalam pasal 23 huruf i; Pasal 25 dan Paslal
26 ayat (1) dan (2), dapat memperoleh kembali kewarganegaraan Ri dengan mengajukan permohonan
tertulis kepada mentri tanpa melalui prosedur yang dimaksud dalam pasal 9 sampai dengan pasal 17.
2) Permohonan dalam ayat (1) bertempat tinggal diluar wilayah NKRI, permohonan disampaikan
memlalui perwakilan replublik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohonan.
3) Permohonan untuk memproleh kembali kewarganegaraan RI dapat diajukan oleh perempuan atau
laki-laki yang kehilangan kewarganegaraan akibat ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)
dan (2) sejak putusnya perkawinan.
4) Kepala perwakilan repulublik Indonesia yang dimaksud pada ayat (2) meneruskan permohonan
tersebut kepada mentri dalam waktu paling lama empat belas hari setelah menerima
permohonan(Hakim, 2012).
E. Ketetuan Pidana di Indonesia
Ketentuan pidana untuk seseorang yang melangar UU No. 12 Tahun 2006, yang diatur pada
pasal-pasal berikut.
Pasal 36
1) Pejabat karena kelalaianya melaksanakan tugas dan kewajiban yang ditentukan dalam Undang-
Undang ini sehingga mengakibatkan seseorang kehilangan hak untuk memperoleh atau memperoleh
kembali dan atau karena kehilangan kewarganegraan Indonesia dipedana dengan pidana penjara
paling lama satu tahun.
2) Dalam tindak pidana yang dimaksudkan pada ayat (1) dilakukan karena kesengajaan Replublik
Indonesia dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun.
Pasal 37
1) Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan palsu, termaksut keterangan diatas
sumpah, membuat dokumen palsu, memasukan surat atau dokumen dengan maksud untuk memakai
atau menyuruhmemakai keterangan atau surat atau doumen yang dipalsukan untuk meperoleh
kewarganegaraan Replublik Indonesiadipidana dengan pidana penjara paling sigkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling sedikit Rp250.000,00 dan paling banyak
Rp100.000.000,00.
2) Setiap orang yang dengan sengala membuat keterangan palsu, termasuk keterangan diatas sumpah,
membuat surat atau dokumen palsu, memalsukan surat atau dokumen yang dimaksutkan pada ayat
(1) dipiana dengan pidana penjara singkat satu tahun dan lama empat tahun dan denda paling sedikit
Rp 250.000.000, 00 dan paling banyak Rp100.000.000,00.
Pasal 38
1) Dalam hal tidak pidana yang dimaksudkan dalam pasl 37 dilakukan korparasi, pengenaan pidana
dijatuhkan kepada korperaasi dan atau pengurus ang bertindak untuk dan atas nama korporasi;
2) Korperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana degan pidana denda paling sedikit
Rp100.000.000,00 dan paling banyak Rp.500.000.000,00.
3) Pengurus koprasi yang dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat satu
tahun dan paling lama lima tahun ddan denda paling sedikit Rp. 100.000.000,00 dan paling banyak
Rp.500.000.000,00(Hakim,2012).

F. Akibat Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia


Akibat kehilangan kewarganegaraan Indonesia seseorang harus kehilangan hak-hak dari
negara asalnya dan melakukan kewajiban jika dia berada di negara Indonesia.
1. Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak mempunyai hak pilih presiden,
walkota Indonesia dan sebagainya.
2. Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak dapat memiliki hak milik tanah di
Indonesia.
3. Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak memiliki Hak Guna Usaha di Indonesia
(HGU) dan hanya memiliki hak pakai atau hak sewa.
4. Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) di
Indonesia hanya boleh memiliki hak Pakai atau Hak Sewa.
5. Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia harus memiliki visa bila berada di
Indonesia(Harian huluan,2013).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Warga negara adalah orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur
negara itu sendiri dan kewarganegaraan adalah hal yang berhubungan dengan warga Negara.
2. Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia melaui kelahiran, pengangkatan, pernyataan
memilih, dan bekerja kepada NKRI.
3. Kehilangan kewarganegaraan adalah dicabutnya stastus seorang warga negara karena mereka
melakukan sesuatu yang mengakibatkan keluar dari status warga negara sesuai dengan peraturan
setiap negara.
4. Cara memperoleh kembali setatus kewarganegaraan (Repatriasi) diatur dalam undang-undang nomor
12 tahun 2006.
5. Ketentuan pidana untuk seseorang yang melangar UU No. 12 Tahun 2006, yang diatur pada pasal36
dan pasal 38.
6. Akibat kehilangan kewarganegaraan seseorang harus kehilangan hak-hak dari negara asalnya dan
melakukan kewajiban jika dia berada di negara asalnya.

B. Saran
1. Sebaiknya dalam memasukakan warga asing menjadi kewarganegaaan Indonesia diperketat.
2. Sebiknya dalam menghilangkan kewarga negaraan Indonesia harus dijaga jangan sampai terjadi
keceroboan sehingga seseorang tersebut kehilangan kewarganegaraan.

Anda mungkin juga menyukai