Anda di halaman 1dari 5

A.

Pendahuluan
Pendidikan adalah humanisasi, yaitu upaya memanusiakan manusia atau upaya
membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai dengan martabat
kemanusiannya. Karena itu pendidikan berarti upaya membantu manusia untuk
menjadi apa, mereka dapat apa? Dan menyadarkan manusia bahwa kedudukan
mereka sangat mulia di bandingkan dengan makhluk Alloh yang lainnya. Maka
pendidik perlu memahami hakikat manusia.

Terkadang permasalahan tentang pendidikan bermula dari ketidak pahaman


akan pengertian dan korelasi antara hakikat manusia dengan pendidikan baik
dalam keadaan aktualitasnya, posibilitasnya, dan idealitasnya. Oleh karna
dampaknya sangat terasa dalam pendidikan sehingga sering muncul pertanyaan,
mengapa manusia perlu di didik dan mendidik diri? Mengapa manusia mungkin
atau dapat di didik? Serta apa makna pendidikan dalam kaitannya dengan
martabat dan hak asasi manusia? Yang semua ini akan menjadi asumsi
pendidikan dalam rangka praktik pendidikan.

Manusia di tuntut memiliki kesiapan dan kemampuan daya adaptasi terhadap


nilai-nilai baru, kreatifitas untuk melakukan upaya inovasi dan daya saing untuk
tetap eksis di tengah arus global yang terjadi. Kemampuan dasar di atas
dipersiapkan dan dibentuk dalam proses pendidikan. Dengan sendirinya ketika
kita berbicara konsep pendidikan tidak bisa dilepaskan dari penggambaran
tentang sosok ideal manusia (insan kamil) sebagai muara cita-cita pendidikan.

B. Konsep Pendidikan Islam


1. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam secara bahasa adalah tarbiyah Islamiyah. Sedangkan
secara terminologi ada beberapa istilah tentang pendidikan Islam diantaranya :
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga
mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama
Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Quran dan Hadits, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dibarengi
tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubunganya dengan
kerukunan antar ummat beragama dalam masyarakat hingga terwujud
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pendidikan itu adalah memanusiakan
manusia (humanisasi). Manusia dapat menjadi manusia hanya melalui
pendidikan. Implikasinya, dalam rangka mencari pengertian atau
mendefinisikan tentang pendidikan sewajarnya bertolak dari suatu pandangan
tentang manusia dan diarahkan kepada wujud manusia ideal (Insan Kamil)
berdasarkan tentang pandangan manusia yang dijadikan asumsinya.

Selanjutnya, mengingat bahwa manusia menjadi manusia yang sebenarnya jika


ia merealisasikan hakikatnya secara total maka pengertian pendidikan sebagai
upaya membantu manusia agar ia mampu hidup sesuai dengan martabat
kemanusiannya itu mesti kita hubungkan dengan makna berbagai aspek hakikat
manusia. Kalau kita rangkumkan bahwa manusia adalah makhluk Alloh SWT;
manusia adalah kesatuan badani-rohani yang hidup dalam ruang dan waktu,
sadar akan diri dan lingkungannya, mempunyai berbagai kebutuhan, insting,
nafsu serta tujuan hidup; manusia mempunyai kecenderungan untuk berbuat
fujur dan taqwa, manusia mempunyai ruh yang berfungsi menangkap dan
memahami kebenaran, berbuat baik, adapun dalam eksistensinya manusia
memiliki aspek individualitas, sosialitas, cultural,moralitas, dan religius.

Kalau kita cermati sosok manusia yang diatas adalah manusia yang perlu
arahan, dalam hal ini berarti manusia lahir dengan potensi, ia lahir belum
terspesialisasi seperti hewan dan bahkan perkembangan serta pertumbuhan
manusia masih terbuka dalam artian masih bisa di arahkan atau di didik supaya
menjadi sosok manusia ideal (Insan Kamil). Melalui proses pendidikanlah yang
semua itu bisa dilahirkan.

Pendidikan islam berarti upaya sadar untuk mempersiapkan manusia melalui


proses yang sistematis, dengan membangkitkan kesadaran diri manusia yang
sesuai dengan tuntunan Islam. Proses pendidikan yang sistematis yang terjadi
dalam pendidikan dimulai dari tahapan-tahapan pengenalan indra manusia, lalu
penyimpulan secara logis sebagai suatu konsepsi. Sehingga dengan ruh
instrument jasad (anggota badan)dapat diperintahkan yang akhirnya akan
membentuk sikap / pola prilaku (Insan Kamil).

2. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan Islam harus sinkron dengan tujuan agama Islam,


yaitu berusaha mendidikan individu mukmin agar tunduk, bertaqwa, dan
beribadah dengan baik kepada Allah, sehingga memperoleh kebahagiaan di
dunia dan akhirat.

Prof. Dr. Umar Moh. Al Syaibani mengutarakan tentang tujuan


pendidikan Islam “Tujuan pendidikan Islam adalah perubahan yang di ingini
yang diusahakan dalam proses pendidikan atau usaha pendidikan untuk
menyampaikannya, baik dalam tingkah laku individu, dari kehidupan
pribadinya atau kehidupan masyarakat., serta pada alam sekitar dimana
individu itu hidup atau pada proses pendidikan itu sendiri dan proses
pengajaran sebagai suatu kegiatan asasi dan sebagai proporsi di antara profesi
asasi dalam masyarakat."

Pendidikan Islam diadakan tidak lain untuk penyempurnaan akal dan


jasmani. Seseorang akan mengalami perubahan, yang sebelumnya belum
pernah merasakannya. Allah memberikan kepada manusia sesuatu kelebihan
yang tidak diberikan kepada orang lain. Manusia mempunyai suatu akal yang
dapat digunakan untuk berfikir, bagaimana melestarikan alam dan lingkungan,
bagaimana membantu temannya yang sedang mengalami kesusahan. Dengan
akal kita dapat membuka cakrawala. Oleh karenanya Allah selalu
mengingatkan kita untuk selalu memikirkan ciptaannya. Hal ini sesuai dengan
arti ayat Allah berupa : “apakah kamu tidak berfikir, apakah kamu tidak
berakal”.

Tujuan pendidikan Islam menurut Al Attas adalah menolong pelajar


untuk menjadi manusia utuh yaitu manusia yang memiliki kesadaran jati diri
dan nasib spiritualnya, melalui ilmu pengetahuan yang benar dan tingkah laku

yang baik.54 Dengan memiliki keilmuan dan pendidikan yang baik seseorang
akan terbebas dari kebodohan. Dan dengan kebodohan akan mengurangi
perbuatan jelek.

Kemudian Iqbal dalam bukunya Tajdid fikr Ad Din fi al Islam


mengatakan hal senada, bahwa tujuan pendidikan adalah mencetak manusia.
Bagi Islam, manusia adalah makhluk yang terdiri dari jasad dan ruh. Artinya,
makhluk jasadiyah dan ruhaniyah sekaligus. Keduanya harus dikelola dari
manusia secara seimbang agar kelak lahir manusia yang utuh ruhiyyah dan
jasadiyyah. Manusia yang utuh akan bisa menyeimbangkan permasalahan
antara urusan duniawi dan urusan ukhrawi. Ketika ini sudah berjalan
beriringan manusia tersebut akan menjadi baik.

Dengan demikian, pendidikan yang ideal adalah yang memerhatikan


dimensi realitas, kapasitas, potensi fisik, intelektual dan spiritual dari peserta
didik yang seimbang. Untuk itu diperlukan sebuah perangkat pendidikan yang
memenuhi unsure-unsur tersebut. Mulai dari guru, lingkungan sekolah dan
kesiapan mental peserta didik, hingga program-program yang akan dijalankan.
Ke depan tujuan pendidikan (lembaga sekolah) harus dibenahi, agar
nantinya masyarakat tidak lagi menganggap bahwa pendidikan bukanlah
tujuan untuk mencari pekerjaan setelah lulus nantinya. Prof. Dr. Imam
Suprayogo dalam bukunnya Pendidikan berparadigma al Qur’an, Pergulatan

Membangun Tradisi Dan Aksi Pendidikan Islam (2004) menyatakan,


pendidikan kita cenderung mengeksplotasi anak agar mampu bersaing dengan
lainnya, demi memperoleh pekerjaan, yang ujungnya adalah kesejahteraan di
bidang ekonomi. Hal semacam inilah yang tidak kita inginkan di dalam
masyarakat.

3. Konsep Pendidikan Islam

Paradigma tentang konsep pendidikan Islam memang sudah berkembang luas


sejak dulu. Dalam pendidikan Islam pastinya kita sudah mengenal tiga konsep
dasar pendidikan Islam, yaitu; Ta’dib, Tarbiyah, dan Ta’lim. Namun dari ketiga
konsep dasar tersebut memiliki titik tekan yang berbeda.

Berangkat dari tujuan dan paparan data di atas, perlunya kita merumuskan
konsep untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Artinya bukan kita membuat
konsep baru atau memilih dari tiga konsep dasar pendidikan Islam, tapi kita
menyusun konsep tersebut sehingga menjadi satu pijakan dalam melaksanakan
proses pendidikan. Dengan demikian kita perlu memahami ketiga konsep dasar
pendidikan Islam agar kita bisa menentukan arah/alur proses pendidikan untuk
menghantarkan manusia kepada hakikat manusia yaitu mengemban amanah dan
mewujudkan suatu tatanan masyarakat dan kehidupan yang di ridhoi Alloh
SWT.

Ketiga konsep dasar mempunyai peran masing-masing dalam proses pendidikan


Islam.

1. Ta’dib

Ta’dib adalah berasal dari kata benda dan mempunyai kata kerja adalah yang
berarti mendidik. Bentuk kata ini belum tertuju dan memerlukan tujuan (objek)
yang dalam pendidikan objek tersebut ialah manusia. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia kata adab diartikan sebagai sopan santun, budi pekerti dan tatak rama.
Namun peradaban diartikan sebagai hasil seluruh budi daya manusia, baik
secara personal maupun komunal (kelompok). Jadi ta’dib dapat diartikan
sebagai proses untuk membentuk sebuah peradaban.
Peradaban Islami adalah terbentuknya tatanan masyarakat yang menanamkan
dan merealisasikan nilai-nilai Islam di muka bumi ini, dan menjalankan tugas
dan fungsi manusia sesuai dengan hakikat manusia.
2. Tarbiyyah

Tabiyyah berasal dari kata Rabba, yang dalam Al-Quran diartikan sebagai
mencipta, memelihara, memenuhi kebutuhan dan menyempurnakan. Artinya
cakupan tarbiyyah ini sangat luas, tidak hanya manusia yang menjadi objek tapi
bisa jadi alam semesta juga menjadi objek dari tarbiyyah.
Allohu rabbil’alamin adalah pernyataan bahwa Allah telah melakukan tarbiyyah
bagi seluruh alam semesta ini termasuk manusia.

3. Ta’lim

Ta’lim berasal dari kata ‘allama artinya proses pengajaran dengan


menggunakan seluruh indra yang dimiliki manusia selanjutnya direkam oleh
akal (nalar). Proses Allah mengajarkan Adam menggunakan ‘allama (QS. 2:31).
Dengan demikian ta’lim memiliki cakupan yang lebih spesifik yang hanya
menitik tekankan terhadap proses penalaran saja.
Dengan demikian setelah kita memahami ketiga konsep dasar tersebut kita
dapat merumuskan sistematika proses pendidikan.

C. Kesimpulan

Dengan pemaparan definisi pendidikan islam di atas dapat disimpulkan bahwa


definisi pendidikan islam adalah proses pembentukan kepribadian manusia
kepribadian islam yang luhur. Bahwa pendidikan islam bertujuan untuk
menjadikannya selaras dengan tujuan utama manusia menurut islam, yakni
beribadah kepada Allah swt.

Diharapkan dengan pemahaman hakikat pendidikan islam ini. Member motivasi


agar manusia khususnya muslim selalu mencari ilmu hingga akhir hayat, dalam
rangka merealisasikan tujuan yang telah disebutkan dalam QS. Adz-Dzariyat:
56 dapat diaplikasikan secara kontiniu.

Anda mungkin juga menyukai