LP Keperawatan
LP Keperawatan
A. Definisi
B. Etiologi
Adapun penyebab dari penyakit retensio urine adalah sebagai berikut:
a. Supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di medulla spinallis S2 S4 setinggi
T12L1.Kerusakan saraf simpatis dan parasimpatis baik sebagian ataupun seluruhnya,
misalnya pada operasi miles dan mesenterasi pelvis, kelainan medulla spinalis, misalnya
miningokel,tabes doraslis, atau spasmus sfinkter yang ditandai dengan rasa sakit yang
hebat.
b. Vesikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, atoni pada pasien DM
atau penyakit neurologist, divertikel yang besar.
c. .Intravesikal berupa pembesaran prostate, kekakuan leher vesika, striktur, batu
kecil,tumor pada leher vesika, atau fimosis.
d. Dapat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran porstat, kelainan patologi urethra(infeksi,
tumor, kalkulus), trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih.
e. Beberapa obat mencakup preparat antikolinergik antispasmotik (atropine),
preparatantidepressant antipsikotik (Fenotiazin), preparat antihistamin (Pseudoefedrin
hidroklorida= Sudafed), preparat penyekat β adrenergic (Propanolol), preparat
antihipertensi(hidralasin)
C. Patofisologi
Secara garis besar penyebab retensi dapat dapat diklasifikasi menjadi 5 jenis yaitu :
akibat :
1. obstruksi,
2. infeksi
3. farmakologi
4. neurologi
5. faktor trauma.
Obstruksi pada saluran kemih bawah dapat terjadi akibat faktor intrinsik, atau
faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik berasal dari sistem saluran kemih dan bagian yang
mengelilinginya seperti pembesaran prostat jinak, tumor buli-buli, striktur uretra,
phimosis, paraphimosis, dan lainnya. Sedangkan faktor ekstrinsik, sumbatan berasal dari
sistem organ lain, contohnya jika terdapat massa di saluran cerna yang menekan leher
buli-buli, sehingga membuat retensi urine. Dari semua penyebab, yang terbanyak adalah
akibat pembesaran prostat jinak. Penyebab kedua akibat infeksi yang menghasilkan
peradangan, kemudian terjadilah edema yang menutup lumen saluran uretra. Reaksi
radang paling sering terjadi adalah prostatitis akut, yaitu peradangan pada kelenjar prostat
dan menimbulkan pembengkakan pada kelenjar tersebut. Penyebab lainnya adalah
uretritis, infeksi herpes genitalia, vulvovaginitis, dan lain-lain. 3 Medikasi yang
menggunakan bahan anti kolinergik, seperti trisiklik antidepresan, dapat membuat retensi
urine dengan cara menurunkan kontraksi otot detrusor pada bulibuli.
Secara neurologi retensi urine dapat terjadi karena adanya lesi pada saraf perifer,
otak, atau sumsum tulang belakang. Lesi ini bisa menyebabkan kelemahan otot detrusor
dan inkoordinasi otot detrusor dengan sfingter pada uretra.
Penyebab terakhir adalah akibat 5 trauma atau komplikasi pasca bedah. Trauma
langsung yang paling sering adalah straddle injury, yaitu cedera dengan kaki
mengangkang, biasanya pada anak-anak yang naik sepeda dan kakinya terpeleset dari
pedalnya, sehingga jatuh dengan uretra pada bingkai sepeda.
E. Pemeriksaan Penunjang
Adapun pemeriksaan diagnostic yang dapat dilakukan pada retensio urine adalah sebagai
berikut:
1. Pemeriksaan specimen urine.
2. Pengambilan: steril, random, midstream
3. Penagmbilan umum: pH, BJ, Kultur, Protein, Glukosa, Hb, Keton dan Nitrit.
4. Sistoskopi ( pemeriksaan kandung kemih )
5. IVP ( Intravena Pielogram ) / Rontgen dengan bahan kontras.
F. Penatalaksanaan Medis
1. Kateterisasi urethra.
2. Dilatasi urethra dengan boudy.
3. Drainase suprapubik.
G. Komplikasi
1. Urolitiasis atau nefrolitiasis
2. Pielonefritis
3. Hydronefrosis
4. Pendarahan
5. Ekstravasasi urine
H. Diagnosa Keperawatan
1. Retensi urin berhubungan dengan ketidakmampuan kandung kemih untuk
berkontraksi dengan adekuat.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi pada kandung kemih.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring, nyeri, kelemahan otot.
4. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan
5. Resiko infeksi berhubungan dengan terpasangnya kateter urethra
6. Kurang pengetahuan tentang kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
tidak mengenal infromasi masalah tentang area sensitive
Newman, D. K. (2011). Managing Urinary Retenstion In The Acute Care Setting. Pennsylvania:
Verathon.
Brunner and Suddarth. (2010). Text Book Of Medical Surgical Nursing 12th Edition. China :
LWW.
Thomas, K., Chow, K., & Kirby, R. (2004). Acute Urinary Retention : a Review Of The
Aetiology And Management. Prostate Cancer and Prostatic Disease(7), 32-37.