ANALISIS KARBOHIDRAT
I. TUJUAN
I.1 Mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu sampel.
1.2 Mampu membedakan jenis karbohidrat berdasarkan uji khasnya.
Analisis kuantitatif karbohidrat dalam bahan dan produk pangan tidak selalu
berada dalam bentuk bebas, tetapi terikat dengan makromolekul lainnya atau tertutup
oleh matriks pangan. Hal ini dapat mempengaruhi hasil analisis karbohidrat. Oleh sebab
itu, pada analisis kuantitatif yang merupakan suatu analisis agar mendapatkan data yang
akurat dan tepat bisa dilakukan preparasi sampel secara khusus sebelum melakukan
analisis karbohidrat (Atma. Y, 2018).
Fruktosa/Glukosa/Laktosa/Amilum/Sukrosa
Iodine test
(+) Amilum
(-) Fruktosa/Glukosa/Laktosa/Sukrosa
Fehling
KI
Dilarutkan 2g kedalam 50mL aquades
Ditambahkan 1g iodine, diaduk sampai larut
Larutan diencerkan dengan aquades sampai volume total mencapai
100mL
Larutan KI 100 Ml
Prosedur
Test iodine
Ditambahkan beberapa tetes larutan iodine (2-5 tetes) terhadap
larutan kontrol.
Larutan tepung akan memberikan hasil positif berupa perubahan warna
larutan menjadi biru tua. Jika warna yang muncul terlalu gelap, lakukan
pengenceran dengan aquades sampai menghasilkan warna biru tua/biru
gelap.
Dipanaskan larutan dan didinginkan pada suhu ruang.
Diamati warna yang muncul.
Hasil test iodine
Solution A
Dilarutkan 34.64g CuSO4 kedalam 500mL aquades
Larutan CuSO4 500 mL
Solution B
Dilarutkan 173g natrium kalium titrat (Rochelle salt) dan 65g natrium
hidroksi kedalam 500mL aquades
Larutan campur natrium kalium titrat dan natrium hidroksi 500mL
● Prosedur
Test fehling
Dimasukkan 2 mL fehling reagent (campuran 1 mL larutan A dan 1 mL
larutan B) kedalam dua tube yang berbeda.
Ditambahkan 2 mL larutan control kedalam masing-
masing tube.
Dipanaskan sampai mendidih.
Diamati warna yang muncul, sample (+) akan memberikan suspense
berwarna hijau lumut dan akan terbentuk endapan berwarna merah
(Cu2O).
Hasil test fehling
α-naftol
Dilarutkan 50mg kedalam 50mL etanol
Disiapkan in situ.
50mg larutan α-naftol in situ
Prosedur
Test molisch
Larutan kontrol dimasukkan 10 tetes kedalam tiga tube terpisah.
Pereaksi Molisch ditambahkan 2 tetes kedalam setiap tube dan
campurkan. Tube dipegang test pada posisi 45⁰.
H2SO4 pekat ditambahkan secara pelan-pelan dan hati-hati sebanyak 20
tetes pada sisi bawah test tube.
Diamati warna yang muncul,catat waktu kemunculan warna merah
menjadi cincin ungu dipermukaan dua lapisan.
Aldopentoses, ketopentoses, dan ketohexoses bereaksi lebih cepat
dibandingkan aldohexoses dan disakarida.
Hasil test molisch
5. Seliwano’s test untuk aldose dan hexose
Larutan kontrol: Glukosa dan fruktosa
Pereaksi: Larutan stock pereaksi seliwanoff disiapkan dengan melarutkan
0.5 g resorsinol dalam 1000 mL 3 M HCl.
Prosedur
Seliwano’s test
Dimasukkan 2 mL pereaksi seliwanoff ke dalam dua tube yang berbeda.
Ditambahkan 2 tetes fruktosa ke dalam tube 1 & glukosa ke dalam tube 2
Kedua tabung di beritanda, disimpan secara bersamaan ke dalam air
mendidih dalam water bath.
Dipanaskan kurang lebih 6-8 menit untuk menghasilkan larutan berwarna
merah.
Diamati warna yang muncul.
Hasil test seliwano
6. Hidrolisis asam
Pereaksi: HCl yang diencerkan (3M) dan NaOH yang diencerkan (3M).
Prosedur
Hidrolisis asam
Larutan sampel dicampurkan,HCl 3M dengan 5 mL dalam test tube.
Kemudian dipanaskan pada air mendidih di dalam water bath selama
10 menit.
Larutan asam dinetralkan dengan NaOH 3 M, lalu tes dengan litmus
paper.
Digunakan 2 ml hidrolisate ini untuk tes fehling.
Hasil hidrolisis asam
7. Methylamine test untuk laktosa
Pereaksi: Campuran larutan 20% NaOH dan 5% methyl ammonium klorida
(50:50).
Prosedur
Methylamine test
Pereaksi methylamine ditambahkan sebanyak 1 mL kedalam 5 ml
sampel.
Campuran diatas dipanaskan di api biru sampai warna kuning muncul.
Pada sampel yang positif laktosa, warna kuning akan berubah menjadi
warna merah.
Hasil methylamine test
B. Perhitungan
1. Pereaksi Fehling
Diketahui : a. CuSO4.5H2O 34,64 gram untuk 500mL aquades
b. Natrium kalium titrat 173 gram untuk 500 mL aquades
c. Natrium hidroksi 65 gram untuk 500 mL aquades
Ditanyakan : Dibuat pereaksi fehling 100 mL
Jawab : a. CuSO4.5H2O =
c. Natrium hidroksi =
d. Aquades ad 100 mL
2. Pereaksi Molisch
Diketahui : Massa α-naftol : 50 mg
Volume : 50mL
Ditanyakan : Massa untuk 100 ml?
Jawab : 50 mg x 2 = 100mg
3. Pereaksi seliwanoff
Jawab = x
X= x 100 mL = 0,05 g
Ditanyakan : M HCL P = 12 M
M HCL P encer = 3 M
V Hcl =100mL
Ditanyakan : Berapa mL Hcl 3 M yang dibutuhkan?
Jawab : V1 . M1 = V2 . M2
100mL . 3 M = V2 . 12 M
V2 = x 12 = 25mL
Ditanyakan : MNaOH = 3 M
V NaOH = 100 mL
Mr NaOH = 40
Ditanyakan : g NaOH?
Jawab : M= x
3M= x
Gram = = 12 g
6. Pereaksi methylamine
DAFTAR PUSTAKA
Atma, Y. 2018. Prinsip Analisis Komponen Pangan Makro & Mikro Nutrien. Edisi I.
Yogyakarta : Deepublish.
Campbell, A, N. 2002. Biologi. Edisi V. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Marks. B. D, et. All. 2000. Biokimia Kedokteran Dsar. Jakarta : EGC.
Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran
Dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta : EGC.