TEKNOLOGI FERMENTASI
UNIT 1
PEMBUATAN YOGHURT
\\
DISUSUN OLEH:
NAMA : NURHAYATI
NIM : 1603409039
KELOMPOK : I (SATU)
2.1 Fermentasi
Fermentasi adalah salah satu kegiatan mikrobial untuk menggunakan
senyawa organik atau sumber karbon guna memperoleh tenaga bahan
metabolismenya dengan hasil ikutan berupa gas sebagai sumber karbon dalam
fermentasi adalah lipida. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi dapat
diklasifikasikan dalam golongan bakteri, kapang dan khamir (Priyanto, 1988).
Fermentasi susu adalah salah satu bentuk pengolahan susu dengan
melibatkan aktivitas satu atau beberapa spesies mikroorganisme yang
dikehendaki. Proses fermentasi tersebut dapat mengubah laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa sehingga lebih mudah dicerna (Gianti & Evanuarini, 2011).
Selama proses fermentasi terbentuk asam laktat hasil metabolisme laktosa
susu oleh starter bakteri menjadi glukosa atau galaktosa-6-fosfat. Selanjutnya
melalui rantai glikolisis, glukosa diubah menjadi asam laktat melalui siklus kreb
(Helferich & Westhoff, 1980).
2.2 Yoghurt
Yoghurt berasal dari kata yogurt yang berasal dari bahasa Turki. Nama
produk ini bervariasi di berbagai negara. Yoghurt sudah lama populer di Eropa,
Amerika Serikat, Asia, dan Afrika. Yoghurt dikonsumsi karena kesegarannya,
aroma dan tekstur yang khas (Koswara, 1992).
Yoghurt merupakan susu asam yang dihasilkan dari fermentasi susu oleh
campuran bakteri asam laktat thermophilik yaitu Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus. Dua jenis bakteri ini bersama-sama membentuk rasa
asam, memperbanyak asam laktat, meningkatkan intensitas flavor serta
kekentalan. Yoghurt dikenal sebagai minuman sehat anti diare karena dapat
mencegah aktivitas dan pertumbuhan berbagai bakteri patogen penyebab
gastroensentris yang dapat menyebabkan penyakit diare. Hal ini disebabkan
karena L. Bulgaricus mempunyai aktivitas anti enteroksin terhadap Eschericia
coli (Chandan, 1982).
Yoghurt sering digunakan sebagai minuman untuk tujuan diet dan
pengobatan. Orang-orang yang alergi terhadap susu (lactose intolerance) sangat
baik mengonsumsi produk susu fermentasi ini, karena kadar laktosa atau gula
susunya rendah. Yoghurt merupakan sumber kalsium bagi penderita lactose
intolerance, selain itu ketersedian kalsium dalam yoghurt lebih dapat
dimanfaatkan dari pada kalsium dalam bentuk yang lain (Tamime & Robinson,
1999).
Bahan utama dalam pembuatan yoghurt adalah susu. Menurut SNI 01-3141-
1998 tetang susu segar, susu segar didefinisikan sebagai susu murni yang tidak
mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan yang tidak mempengaruhi
kemurniannya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa:
a. Dalam fermentasi yoghurt digunakan bakteri asam laktat, aktivitas proteolitik
bakteri asam laktat tersebutakan memproduksi peptida penstimulasi dan asam
amino yang akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat, sehingga
terjadi penurunan nilai pH dan peningkatan keasaman. Efek lain dari proses
fermentasi yoghurt adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan
susu menjadi kental dan terasa asam.
b. Starter yang digunakan dalam fermentasi yoghurt ada dua jenis yaitu starter
biokul dan starter yakult. Starter biokul yang memiliki empat macam bakteri
asam laktat yaitu Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus, L.
acidophilus, dan Bifidobacterium, sedangkan starter yakult hanya memiliki
satu jenis bakteri asam laktat yaitu L. casei.
c. Penggunaan starter biokul menghasilkan yoghurt dengan tekstur, aroma, dan
rasa yang sesuai dan lebih enak karena selain terdapat bakteri S. thermopilus
dan L. bulgaricus juga terdapat bakteri L. acidophilus dan Bifidobacterium
yang membantu proses fermentasi. Sedangkan penggunaan starter yakult
menghasilkan tekstur, arona dan rasa yang kurang sesuai dan kurang disukai
dikarenakan beberapa hal seperti suhu, pH, sumber nutrisi, kehadiran
kontaminan dan kondisi aerob.
5.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan kepada praktikan berikutnya agar
melakukan praktikum dalam kondisi yang lebih steril agar tidak terjadi
kontaminasi pada yoghurt yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Chandan, R.C. dan Shahami. 1993. Yoghurt. Dairy Science and Technology
Handbook-Product Manufacturing : New York.
Helferich, W. and D.C. Westhoff. 1980. All Abaout yoghurt. Prentice-Hal Inc :
New York.
Pratomo, F.P. 2008. Kualitas Bulgaricus Milk dari Susu Kambing Dengan
Penambahan Tepung Albumen. Skripsi S1 Fakultas Peternakan UGM :
Yogyakarta.
Tamime, A.Y. and R.K. Robinson. 1999. Yoghurt : Science and Technology 2nd Ed.
Woodhead Publishing Ltd : England.
a b
d
c
Gambar 10. Yoghurt hasil fermentasi dengan variasi
starter; (a) starter biokul kontrol; (b) starter biokul
mangga; (c) starter yakult kontrol; (d) starter yakult
mangga.