Anda di halaman 1dari 13

KROMATOGRAFI KOLOM

Column Chromatography
 Prinsip sama dengan kromatografi lapis tipis
 Dilaksanakan dalam suatu kolom yg diisi dg
fase stasioner
 Digunakan cairan sbg fase mobil u/mengelusi
komponen sampel keluar dari kolom
 Kolom digunakan untuk memurnikan senyawa
/ pemisahan campuran
 Dapat diterapkan pada skala besar
Termasuk kromatografi cairan preparatif
Kolom : bentuknya mirip buret, dibuat dari bahan gelas,
polymer, logam
Ukuran bervariasi diameter dan panjang.
Minimal panjang kolom 10 kali diameternya.
Fase diam :
Perbandingan berat (fase diam : sampel = 30 : 1
dapat ditingkatkan 50 : 1 untuk sampel yg sukar
dipisahkan)
ukuran partikel 63-250 mm, yg <63mm fase
gerak perlu ditekan atau dihisap
Biasa digunakan: silika gel, alumina, selulosa
Fase gerak : eluen / solven
Pemilihan fase gerak : - Penelusuran pustaka
- Mencoba-coba dengan KLT
Mengemas kolom (packing)
- Cara basah
- Cara kering
Preparasi sampel (penyiapan sampel)
-Sampel dilarutkan, kmd dituang pd bag atas kolom
-Sampel dilarutkan, kmd dihomogenkan dg fase diam
(1:3) dikeringkan. Diratakan selapis di atas fase diam.
Elusi : - isokratik
- gradien
Mendeteksi eluat (efluen)
- detektor
- KLT
1. Eluent, berfungsi sebagai fase gerak yang akan
membawa sampel masuk ke dalam kolom
pemisah.
2. Pompa, berfungsi untuk mendorong eluent dan
sampel masuk ke dalam kolom. Kecepatan alir
ini dapat dikontrol dan perbedaan kecepatan
bisa mengakibatkan perbedaan hasil.
3. Injektor, tempat memasukkan sampel dan
selanjutnya sampel dapat didistribusikan
masuk ke dalam kolom.
4. Kolom pemisah, berfungsi untuk memisahkan
ion-ion yang ada dalam sampel. Keterpaduan
antara kolom dan eluent bisa memberikan
hasil/puncak yang maksimal, begitu pun
sebaliknya, jika tidak ada "kecocokan", maka
tidak akan memunculkan puncak.
5. Detektor, berfungsi membaca ion yang lewat
ke dalam detektor.
6. Rekorder data, berfungsi merekam dan
mengolah data yang masuk
 Penggunaan kolom

u/memisahkan campuran dari dua senyawa


dg membuat larutan jenuh dari campuran
menggunakan pelarut yang lebih disukai
dalam kolom.

Membuka kran penutup untuk membiarkan


pelarut yang sudah berada dalam kolom
mengering sehingga material terpadatkan
rata pada bagian atas
Menambahkan larutan secara hati-hati dari
bagian atas kolom. Kmdn kran dibuka
kembali sehingga senyawa campuran akan
diserap pada bagian atas material
terpadatkan, sehingga akan tampak seperti
gambar brkt ini:
 Selanjutnya ditambahkan
pelarut baru melalui bagian
atas kolom & cegah sedapat
mungkin jangan sampai
merusak material
terpadatkan dalam kolom.
 Kmdn kran dibuka, supaya
pelarut dapat mengalir
melalui kolom
 Pelarut dikumpulkan dalam
satu gelas kimia atau labu
dibawah kolom.
 Pelarut mengalir kontinyu,
shg tetap ditambahkan
pelarut baru dari bagian atas
kolom sehingga kolom tidak
pernah kering.
Diagram kromatografi kolom konvensional
Bioactive guided isolation

Profil KLT

Memeriksaan aktivitas
biologi

Dst hingga diperoleh senyawa tunggal

Anda mungkin juga menyukai