Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam kegiatan penelitian, baik untuk kepentingan ekonomi, maupun akademik. Statistika dapat
diartikan sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang membahas tentang bagaimana cara
mengumpulkan data, mengolahnya, menganalisis sampai dengan menyimpulkan hasilnya sehingga
data tersebut bisa disajikan dengan lebih baik (Sembiring, 1995). Analisis regresi sering digunakan
dalam suatu penelitian. Analisis regresi merupakan estimasi utama dalam ekonometrika. Secara
umum analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel dependen dengan satu
atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk memperkirakan dan atau meramalkan nilai rata-
rata dari variabel dependen apalagi nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui (Supranto,
2005).
Sering kali dalam analisis regresi tidak hanya memuat variabel independen dan variabel
dependen, tetapi beberapa juga ditambah dengan variabel yang berfungsi sebagai perantara
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yang sering disebut dengan variabel
mediasi. Salah satu metode dalam menganalisis vairabel mediasi yaitu metode product of coefficient
(Suliyanto, 2011).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laba perusahaan memediasi hubungan pengaruh
pendapatan perusahaan terhadap pajak perusahaan dan untuk mengetahui persamaan regresi
dengan variabel mediasi lebih baik dari pada persamaan regresi tanpa variabel mediasi.

1
38
BAB II
LANDASAN TEORI

Metode Ordinary Least Square independen dari model regresi. Dikatakan


Menurut Sembiring (1995) persamaan terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi
regresi yang paling baik adalah regresi yang antar variabel independen lebih besar dari
mempunyai total kesalahan baku yang paling 0,60. Salah satu metode untuk melihat ada
minimum. Untuk memperoleh total kesalahan atau tidaknya multikolinieritas dalam model
baku yang paling minimum digunakan regresi linier adalah Variance Inflation Factor
metode kuadrat terkecil atau biasa disebut (VIF).
Ordinary Least Square. 2. Non Autokorelasi
Berdasarkan model regresi pada persamaan Autokorelasi merupakan korelasi antara
(1) adapun persamaan untuk mencari nilai satu kesalahan dengan kesalahan yang
estimasi parameter β0 adalah sebagai lain. Salah satu asumsi penting metode
berikut: OLS berkaitan dengan kesalahan adalah
n n tidak adanya hubungan antara kesalahan
 Yi  1  X i satu dengan kesalahan yang lain. Jika
terdapat autokorelasi dalam regresi maka
  i 1 i 1 (2)
0 estimator tidak mempunyai varian yang
n minimum.
Sedangkan persamaan untuk mencari nilai
estimasi parameter β1 adalah sebagai 3. Non Heteroskedastisitas
berikut: Salah satu asumsi metode OLS adalah
n
 n n
 bahwa variabel residual sama
 X Y
i i  

 X i i /n
Y 

(homoskedastisitas). Salah satu pengujian
heteroskedastisitas dilakukan dengan uji
1  i 1 i 1 i 1 (3)
n
 n
 
2 White.
 X i   Xi  / n
2
4. Normalitas Residual Data
i 1  i 1  Pengujian kenormalan residual untuk
melihat distribusi nilai residual εi.
dengan n adalah banyaknya data dalam
Pengujian kenormalan nilai residual salah
observasi.
satunya menggunakan uji Jarque-Bera.
Pengujian dilakukan dengan mengguna-
Variabel Mediasi
kan nilai residual sebagai variabel yang
Variabel mediasi adalah variabel yang
dilihat tersebut berdistribusi normal atau
menjadi perantara pengaruh antara variabel
tidak normal.
independen ke variabel dependen. Menurut
Baron dan Kenny dalam Latan (2012) ada 3
Koefisien Determinasi
syarat yang harus dipenuhi untuk menunjuk-
Menurut (Gujarati, 2010), Koefisien
kan adanya pemediasi, yaitu 1. ada korelasi 2
signifikan antara X dan M, 2. ada korelasi determinasi (R ) merupakan besaran yang
lazim digunakan untuk mengukur kelayakan
signifikan antara M dan Y, dan 3. Hubungan
model. Koefisien determinasi diperoleh
antara X dan Y melemah manakala M
dengan menggunakan perhitungan sebagai
dimasukkan dalam model. Pengujian
berikut:
hipotesis mediasi salah satunya dapat dilaku- n

(Yˆ  Y )
kan dengan prosedur yang dikembangkan 2
oleh Sobel dan dikenal dengan Uji Sobel. i
R2 i 1 (6)
 (Y  Y )
n
Sab  b Sa  a S b  S a S b
2 22 2 2 2
(4) i 2
Sedangkan nilai z hitung koefisien ab adalah, i 1
ab (5)
zS
ab

Asumsi Klasik Analisis Regresi Berganda


Setelah didapat model regresi maka
dilakukan pengujian asumsi pada model
regresi tersebut. Asumsi yang harus dipenuhi
yaitu multikolinieritas, non autokorelasi, non

1
Analisis Statistika Deskriptif Data
Langkah pertama dalam analisis ini
adalah melakukan analisis statistika
deskriptif data pajak perusahaan, laba
perusahaan dan pendapatan perusahaan
yang di kelompokkan dalam LQ45 oleh
Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk menge-
tahui besar rata-rata, standar deviasi,
minimal dan maksimal pajak
perusahaan,

38
laba perusahaan dan pendapatan
perusahaan pada tahun 2014. Dalam Gambar 1 diperoleh tiga model
persamaan yang digunakan untuk analisis
ini, yaitu:
Tabel 1. Statistika deskriptif data pajak perusaha- 1. M = β0 + β1X + ε
an (juta rupiah) Tahun 2014 2. Y = β0 + β1M + ε
3. Y = β0 + β1M + β2X + ε
Deskriptif Nilai

Rata-rata 1.442.317,42 Estimasi Parameter


Melakukan estimasi parameter pada
Standar deviasi 1.687.739,92 ketiga model persamaan menggunakan
metode OLS akan dijelaskan pada Tabel 4,
Nilai minimum 189.117 Tabel 5 dan Tabel 6.

Nilai maksimum 8.227.000 Tabel 4. Hasil estimasi parameter model


persamaan regresi pertama
Tabel 2. Statistika deskriptif data laba perusahaan Estimasi
(juta rupiah) Tahun 2014 Parameter Parameter

Deskriptif Nilai Konstanta (β0) 709.521,393

Pendapatan (β1) 0,265


Rata-rata 6.600.012,18

Standar deviasi 8.269.124,59 Tabel 5. Hasil estimasi parameter model


persamaan regresi kedua
Estimasi
Nilai minimum 411.521
Parameter Parameter

Nilai maksimum 37.352.000 Konstanta (β0) 121.887,838

Tabel 3. Statistika deskriptif data pendapatan per- Laba (β1) 0,200


usahaan (juta rupiah) Tahun 2014
Tabel 6. Hasil estimasi parameter model
Deskriptif Nilai persamaan regresi ketiga
Estimasi
Rata-rata 1.442.317,42 Parameter Parameter
Standar deviasi 1.687.739,92 Konstanta (β0) 102.968,533

Nilai minimum 189.117 Laba (β1) 0,018

Pendapatan (β2) 0,141


Nilai maksimum 8.227.000
Berdasarkan hasil estimasi parameter pada
Rancangan Diagram Tabel 4, Tabel 5 dan Tabel 6 dapat disimpul-
Sebelum menganalisis estimasi kan model estimasi regresi dengan meng-
parameter, disarankan membuat diagram gunakan metode OLS adalah:
data terlebih dahulu. Rancangan diagram
membantu untuk menentukan model regresi 1. M̂ = 709.521,393 + 0,265X
yang digunakan. Dalam analisis ini 2. Yˆ = 121.887,838 + 0,200M
3. Yˆ = 102.968,533 + 0,018M + 0,141X
rancangan diagram pendapatan perusahaan
(X) yang mempengaruhi pajak perusahaan
(Y) dengan laba perusahaan menjadi
Pendeteksian asumsi klasik
perantara antara kedua variabel.
Setelah dilakukan pengecekkan asumsi
klasik regresi pada ketiga model persamaan
(M) maka dapat diketahui bahwa residual data
berdistribusi normal, tidak ada autokorelasi,
tidak terdapat heteroskedastisitas dan tidak
(X) (Y) terdapat multikolinieritas.

Gambar 1. Diagram regresi dengan variabel


mediasi.

1
ISSN : 2528 - 0988

Uji Sobel hasil koefisiensi determinasi untuk persama-


Uji Sobel digunakan untuk menentukan an regresi tanpa variabel mediasi diperoleh
laba perusahaan memerantarai hubungan sebesar 75,1%.
pendapatan perusahaan terhadap pajak
perusahaan atau tidak. Yang hasilnya Kesimpulan
diperoleh sebagai berikut:
Hipotesis Berdasarkan uji Sobel laba perusahaan
H0 : Laba dinyatakan tidak memediasi berperan memediasi pendapatan perusaha-
hubungan antara pendapatan terhadap an terhadap pajak perusahaan. Berdasarkan
pajak. dari hasil koefisien determinasi persamaan
H1 : Laba dinyatakan memediasi hubungan regresi dengan variabel mediasi lebih baik
antara pendapatan terhadap pajak. digunakan dari pada persamaan regresi
Taraf signifikansi tanpa variabel mediasi.
α=5%
Ucapan Terima Kasih
Statistik Uji
Penulis mengucapkan terima kasih
Tabel 7. Hasil estimasi parameter a dan b kepada Bursa Efek Indonesia dan
Estimasi Kesalahan Laboratorium Ekonomi dan Bisnis FMIPA
Parameter Baku Universitas Mulawarman atas fasilitas yang
diberikan untuk melakukan penelitian ilmiah.
a 0,265 0,017

b 0,200 0,006 Daftar Pustaka

dimana huruf a menunjukkan koefisien [1] Sembiring, R. K. 1995. “Analisis


regresi pengaruh pendapatan terhadap laba Regresi”. Bandung: Penerbit ITB.
dan huruf b adalah koefisien regresi [2] Supranto, J. 2004. “Analisis Multivariat
pengaruh laba terhadap pajak. Arti & Interpretasi”. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sab  b2 Sa  a2 S b  S a S b
2 2 2 2
[3] Suliyanto, 2011.“Ekonometrika Terapan
Sab  (0,200)2 (0,017)2  (0,265)2 (0,006)2  (0,017)2 (0,006)2 Teori dan Aplikasi dengan SPSS”.
 Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Sab = 0,003755 [4] Gujarati, N. D. 2010. “Dasar-Dasar
Dengan nilai z hitung diperoleh sebesar, Ekonometrika”. Jakarta: Salemba
Empat.
ab
zS
ab

(0,265)(0,200)
z
0,003755
z = 14,12
Daerah penolakan
Menolak H0 jika z hitung > z tabel
Kesimpulan
Karena nilai z hitung sebesar 14,12 lebih
besar dari pada nilai z tabel yang sebesar
1,96, maka kesimpulan yang diperoleh
adalah laba perusahaan memediasi
hubungan pendapatan perusahaan terhadap
pajak perusahaan.
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi untuk persamaan
regresi dengan variabel mediasi sebesar
82,8% yang berarti variasi yang terjadi
terhadap pajak perusahaan disebabkan oleh
pendapatan perusahaan melalui laba
perusahaan sebesar 82,8%, sementara
sisanya sebesar 17,2% disebabkan oleh
variabel lain yang tidak dianalisis. sedangkan

40

Anda mungkin juga menyukai